oleh

Taiwan Jadi Salah Satu Negara Terbaik yang Berhasil Tangani COVID-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Data yang dirilis Universitas Johns Hopkins mengungkapkan, Taiwan tercatat hanya memiliki 400 kasus positif dan lima kematian selama tiga bulan pandemi COVID-19. Padahal, secara geografis Taiwan terletak tidak terlalu jauh dari Tiongkok.

Seorang pakar kesehatan anak dari Stanford bersama Jason Wang, melansir Viva, mengemukakan bahwa keberhasilan Taiwan tak lain berkat penggunaan ‘teknologi baru dan rencana pencegahan pandemi yang sudah dibentuk pada 2003 sejak wabah SARS’. Pusat Komando Kesehatan Nasional Taiwan (NHCC) telah dibentuk saat pandemi SARS terjadi.

Badan inilah yang menjadi salah satu bagian dari keberhasilan Taiwan dalam menanggulangi persebaran wabah yang potensial memakan banyak korban.

Taiwan dengan cepat memberlakukan pembatasan bepergian, memeriksa pelabuhan, menerapkan hukuman yang ketat bagi para pelanggar perintah karantina.

Taiwan juga memberlakukan pemeriksaan secara agresif. Pemerintah cepat bertindak setelah WHO mendapatkan pemberitahuan tentang kasus pneumonia yang tidak diketahui di Wuhan, Desember silam.

Pada minggu pertama Januari, pemerintah Taiwan mewajibkan siapa saja yang dari atau menuju Wuhan pada dua minggu sebelumnya untuk melaporkan gejala demam atau gangguan pernapasan. Bagi yang mengalami gejala, akan dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan terpapar 20 virus.

Taiwan memanfaatkan database asuransi kesehatan nasional yang diintegrasikan dengan database imigrasi dan bea cukai untuk membuat analitis data besar. Hal ini menghasilkan peringatan real-time selama pemeriksaan klinis berdasarkan riwayat perjalanan dan gejala penyakit untuk membantu identifikasi kasus.

“Taiwan juga menggunakan teknologi baru, termasuk pemindaian kode QR dan pelaporan riwayat perjalanan dan gejala kesehatan secara daring, untuk mengklasifikasi risiko penularan berdasarkan asal penerbangan dan riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir,” jelas Wang dalam makalah yang diterbitkan Journal of the American Medical Association (JAMA)

Setelah hampir tiga bulan krisis COVID-19, Taiwan memiliki sangat sedikit kasus positif corona, kurang dari 400 kasus dengan jumlah kematian lima orang.

Satu hal yang bisa dipelajari dunia dari Taiwan adalah strategi Taiwan mengenal krisis sedini mungkin. Dengan briefing harian kepada publik dan pesan sederhana. ** Baca juga: Usai Lockdown, Warga Tiongkok ‘Serbu’ Tempat Wisata

Dalam makalahnya Wang menuliskan, pemerintah Taiwan dapat meyakinkan publik dengan memberi informasi yang tepat waktu, akurat dan transparan mengenai epidemi yang berkembang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email