oleh

Tahun Ini, Kota Tangerang Raih Adipura Tanpa Kencana

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dikabarkan tengah mengikuti perhelatan malam anugerah lingkungan yang digelar oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Namun, dalam penilaiannya tahun ini, hanya ada tiga daerah, yakni Surabaya, Balikpapan serta Kendari, yang dianugerahi penghargaan Adipura Kencana. Sedangkan untuk Kota Tangerang sendiri, hanya cukup di posisi Adipura.

“Iya, terima Adipura,” kata Yudi Iskandar, Kabag Humas Pemkot Tangerang, kepada kabar6.com, saat dihubungi melalui percakaan BlackBerry Messenger (BBM).

Yudi sedikit membantah, bila saat ini, secara nasional, memang diyakini sudah tak lagi ada istilah Adipura Kencana.

“Sekarang itu kebijakan nasional tidak ada Adipura Kencana, nanti saya jelaskan kalau belum ngerti. Kasih tahu saya kalo masih ada Adipura Kencana istilahnya, beserta sumber informasinya,” ujarnya.

Terpisah, Ade Yunus, salah seorang warga Kota Tangerang, yang mengaku berada juga di lokasi acara tersebut, justru menyebut dengan tegas, raihan Adipura Kencana, diperoleh oleh Surabaya, Kendari dan Balikpapan.

Sedangkan, untuk Kota Tangerang, Ade membenarkan, hanya meraih penghargaan Adipura.

“Pembohongan publik itu, yang diserahkan Pak Wapres tadi Adipura Kencana adalah, Surabaya, Balikpapan dan Kendari. Dan, untuk Adipura, Bandung, Makasar, Banjarmasin, Palopo, Gorontalo, Tebingtinggi, Bau bau, Merangi, Bintan. Sisanya yang menyerahkan Bu Menteri, termasuk Kota Tangerang,” tegas Ade.

Bahkan, dirinya pun berharap, agar penurunan ranking ini, semoga dapat menjadi momentum untuk evaluasi program dan etos kerja Adipura dan kebersihan Kota Tangerang kedepan. ** Baca juga: Ini Titik Demo Buruh ALTTAR di Tangerang Besok

“Terlebih, dalam pemberdayaan masyarakat yang harus lebih masif bukan hanya parsial saja. Misalnya, taman itu harusnya orientasi dasarnya adalah penghijauan dan menjadi tempat aktivitas bercengkrama masyarakat. Bukan hanya sekadar bagus. Kemudian, stop pola pemberdayaan yang bersifat ceremonial, tetapi gerakan nyata yang mampu menggerakan habit masyarakat yang peduli terhadap kebersihan, misalnya, gerakan pungut sampah harusnya rutin bukan event tahunan saja,” kata pria yang aktif memberi pandangan bagi kotanya ini.(ges)

Print Friendly, PDF & Email