Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan perbaikan rumah umum tak layak huni. Sebanyak 150 unit bedah rumah dialokasikan dari APBD Murni 2022.
Sedangkan 50 unit bedah rumah bersumber dari APBD Perubahan 2022. “Total tahun ini 200 rumah dibedah, dan insyaallah akhir tahun ini selesai,” kata Wali Kota Benyamin Davnie di Puspemkot Tangsel dikutip Sabtu (12/11/2022).
Benyamin menjelaskan, bahwa dalam proses perbaikan rumah tak layak huni, administrasi juga menjadi hal yang penting. Terutama soal status kepemilikan tanah harus punya pribadi.
“Saya mah asal tanahnya punya sendiri, jangan tanah orang atau perusahaan,” ujar Benyamin.
Benyamin menekankan bahwa dari awal program RUTLH hingga saat ini kurang lebih 1200 unit rumah yang sudah dibedah oleh Pemerintah Kota Tangsel. Ditargetkan setiap tahun anggaran fasilitasi bedah rumah ada banyak.
Ia menargetkan tahun besok fasilitasi bedah rumah warga yang tidak layak huni hingga menjadi layak sebanyak 500 unit. “Tahun 2024 program bedah rumah saya tambah lagi, kampung terang saya tambah lagi programnya,” tegasnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Tangsel, Aries Kurniawan menjelaskan bahwa ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mendapat program tersebut.
Antara lain, tanah milik sendiri dan penghasilannya di bawah upah minimum regional. Alasan mendasarnya karena program ini menyasar kepada masyarakat yang ekonominya kurang mampu secara ekonomi.
**Baca juga: Pemkot Tangsel Dorong Tercipta Kompetensi Insinyur Beretika dan Handal .
Syarat lainnya, penerima program harus tercatat sebagai pemilik tanah dan bangunan tidak layak huni tersebut dan diusulkan oleh ketua RT dan ketua RW dengan persetujuan lurah dan camat setempat.
“Bedah rumah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pelaksanaan selama 45 hari, jadi mohon dukungan dari bapak ibu, biar pelaksanaan perbaikan berjalan tepat waktu,” jelasnya.(Adv)
