oleh

Tahun 2016 TPA Rawa Kucing Diprediksi Overload Sampah

image_pdfimage_print

Kabar6-Diprediksi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Rawa Kucing, yang berlokasi di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, bakal overload pada tahun 2016 mendatang.

Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah menyiapkan lahan baru sebagai cadangan seluas 20 hektar di TPA di Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Agus Sudrajat mengatakan, produksi sampah industri, masyarakat dan perumahan di wilayah itu terus meningkat setiap tahunnya.

Hingga penghujung tahun 2012 dengan jumlah total penduduk sebanyak 2,6 juta, Kota Tangerang menghasilkan sampah sebanyak 6.158 meter kubik perhari. Padahal, sebelumnya hanya sekitar 4.000 meter kubik perhari.

Ribuan kubik sampah itu dibuang dan ditampung di TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang, tanpa dilakukan pengolahan. “Kondisi itulah yang menjadi dasar prediksi kami bahwa tiga tahun kedepan lahan TPA itu overload,” kata Agus, Selasa (18/12/2012).

saat ini, kata Agus, TPA Rawa Kucing seluas 34,8 hektare itu sudah hampir penuh terisi sampah. “TPA Rawa Kucing bisa bertahan sampai tahun 2023, jika pengelola sampah bisa dilakukan dengan baik,” kata Agus.

Sebagai solusi mengatasi persoalan sampah di Kota Tangerang, kata Agus, saat ini pihaknya tengah menerapkan program bank sampah.

Bahkan, sepanjang tahun 2012 saja, DKP telah membangun 120 unit bank sampah untuk ditempatkan di RT dan RW dan sebanyak 180 unit bank sampah juga dibangun di pekumiman warga.

“Kami menargetkan hingga tahun 2014 akan bisa membangun sebanyak 1.000 bank sampah. Untuk rencana itu, kita juga sudah menganggarkan biaya sebesar Rp. 2 miliar,” kata Agus.

Kepala Bidang Bina Program DKP Kota Tangerang Sugiono mengatakan, program bank sampah merupakan upaya memperpanjang usia TPA Rawa Kucing hingga tahun 2023.

Bank sampah yang disediakan bertempat pemukiman mencoba mengajak warga untuk memilah serta mengolah sampah organik dan non organik sendiri. Bank sampah memiliki nilai ekonomis sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat.

“Program ini bisa membuka lapangan kerja. Sebab bagi bank sampah yang sudah jalan, tiap bulan mereka bisa meraup untung sekitar Rp 1 juta, dan merekrut dua atau tiga orang pekerja,” kata Sugiono.(rah)

 

Print Friendly, PDF & Email