1

Polres Serang Tangkap Dua Pengedar Narkoba di Lokasi Berbeda

Kabar6-Polres Serang menangkap pengedar narkoba di dua lokasi berbeda. Pelaku berinisial OA (29), warga Kelurahan Setu, Kecamatan Babakan, Kota Tangerang Selatan, k emudian pelaku kedua, RM (24), warga Kelurahan Cimuncang, Kota Serang, Banten.

“Dari informasi warga kami tindaklanjuti, dan kami mendapatkan identitas pelaku,” ujar Kapolres Serang, AKBP Candra Sasongko, Rabu, (15/05/2034).

**Baca Juga:Survei JSI Andika Hazrumy Unggul di Pilkada Kabupaten Serang

Ikhsan menambahkan dalam penangkapan itu, pihaknya berhasil mengamankan dua bungkus besar plastik klip yang berisikan narkotika jenis shabu, dan lima butir pil Extacy.

“Saat ini kedua pelaku sudah kita tahan dan masih dalam pemeriksaan,” tambahnya.

Pada Senin, 13 Mei 2024, sekitar pukul 01.30 WIB, Tim Satresnarkoba Polres Serang, menangkap pelaku RM di rumahnya. Kemudian dikembangkan ke pelaku lainnya, OA.

Ikhsan menerangkan dari hasil pemeriksaan pelaku RM, penyidik mendapatkan informasi jika masih ada pihak lain yang juga melakukan bisnis narkoba di wilayah Tangerang Selatan.

“Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan ditemukan 2 bungkus besar plastik klip yang berisikan narkotika jenis shabu, 20 bungkus kecil plastik klip yang berisikan narkotika jenis shabu,” jelasnya.(Dhi)

 




Warga Setu Menduga BRIN Kerahkan LSM saat Mediasi

Kabar6-Warga menyesalkan mediasi dalam unjuk rasa kedua pada Kamis, 18 April 2024 kemarin disusupi pihak berkepentingan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) disinyalir bawa pihak tertentu untuk menemui warga yang menolak rencana penutupan Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.

“Kami menduga mediasi yang menemui warga itu LSM pemenang tender dari BRIN,” kata Suhendar, kuasa hukum warga Paguyuban Setu – Gunung Sindur kepada kabar6.com di lokasi, Selasa (22/4/2024).

Pendapat senada diutarakan Bari, salah satu tokoh pemuda di Kecamatan Setu. Ia sesali pihak BRIN membingkai wacana seolah-olah warga sekitar bertindak represif terhadap kendaraan dinas yang melintasi wilayah Muncul.

**Baca Juga: Ratusan Warga Setu dan Gunung Sindur Demo Ketiga, Gerbang BRIN Ditutup

“Stiker-stiker mobil dinas ditutupi, warga diframing bertindak baru-bar. BRIN jangan gitu dong,” terangnya.

Hingga berita ini diturunkan sudah sejam perwakilan warga dan pihak BRIN melakukan mediasi. Warga terus berorasi menentang rencana penutupan jalan yang statusnya milik provinsi Banten.

Diketahui, aksi penolakan warga bermula atas rencana BRIN menutup jalan akses Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie. Arus lalu lintas kendaraan bermotor dialihkan ke jalan Jalur Lingkar Luar BRIN yang telah dioperasikan sejak akhir 2023 lalu.

Jalan Raya Puspiptek merupakan akses penghubung antara Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan dengan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.(yud)

 




Ratusan Warga Setu dan Gunung Sindur Demo Ketiga, Gerbang BRIN Ditutup

Kabar6-Ratusan aparat gabungan siaga mengamankan aksi unjuk rasa ketiga warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Warga menolak rencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menutup Jalan Raya Puspiptek.

“Total jumlah petugas 399 orang,” kata Kapolsek Cisauk, Ajun Komisaris Dhady Arsya di depan perumahan BRIN, Selasa (23/4/2024).

**Baca Juga:Benyamin Minta BRIN Sampaikan Plus dan Minus Pengalihan Jalan di Tangsel

Ia menerangkan, warga menolak rencana pengalihan akses kendaraan bermotor ke Jalan Lingkar Luar BRIN. Warga beranggapan bahwa status jalan itu milik Provinsi Banten dan sudah ada sejak dulu.

“Silahkan saja warga menyampaikan aspirasinya karena memang dilindungi oleh undang-undang tapi tidak anarkis. Kita akan bantu nanti ke dalam apa yang menjadi tuntutannya,” terang Dhady.

Pantauan kabar6.com di lokasi, sejak pukul 07.00 WIB sejumlah orang telah berkumpul di Posko Aksi Warga. Warga membawa spanduk di antaranya bertuliskan ‘LO SENENG GW BLANGSAK’, ‘PIKIRAN LO KAYAK “KOMPENI” YANG SENENG “NYUSAHIN” RAKYAT.

Sejam kemudian ratusan warga bergerak jalan kaki menuju Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie. Satu mobil komando dilengkapi alat pengeras suara berada di depan iring-iringan massa demonstran.

Setiba di depan pintu gerbang KST BJ Habibie sudah tertutup rapat. Petugas pengamanan internal siaga dari balik pintu gerbong.

“Mohon maaf bapak ibu pengendara yang terganggu. Kami ingin jalan ini tidak jadi ditutup,” ujar Rustini, koordinator massa aksi lewat pengeras suara.

“Kami aksi damai ingin menagih janji BRIN yang ingin menyampaikan keputusan. Kami ingin penutupan jalan dibatalkan,” tambah Rustini.(yud)