1

Tangsel dan Kota Serang, Dapatkan Jatah Vaksin Covid Pertama Kali

Kabar6.com

Kabar6-Tangsel dan Kota Serang mendapatkan pengiriman pertama vaksin covid-19 dari Provinsi Banten. Tangsel mendapatkan jatah 8.920 val, sedangkan Kota Serang mendapatkan 3.380 val vaksin.

Kota Serang dipilih untuk tahap pertama karena pertimbangan sebagai Ibu Kota Provinsi Banten. Kemudian Kota Tangsel dipilih dengan pertimbangan sebagai wilayah dengan fatality rate tertinggi di Banten.

“Para kepala daerah, forkopimda dan tenaga kesehatan, akan menjadi yang pertama divaksinasi,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam siaran persnya, Selasa (12/01/2021).

Nantinya, akan ada 5.695 vaksinator atau tenaga vaksin. Untuk tahap pertama, baru diterjunkan 1.594 tenaga vaksinator.

Mereka akan memvaksinasi nakes hingga masyarakat umum di 245 puskesmas dan 107 Rumah Sakit (RS) yang menjadi lokasi vaksinasi covid-19 di Banten. Total, ada 86.990 val vaksin yang akan diterima Banten hingga pengiriman kedua nanti.**Baca juga: Satpol-PP Kota Tangerang Tutup Lapangan Ahmad Yani.

“Pada tahap pertama termin ke-1, Banten menerima 14.560 vaksin. Pada tahap pertama termin ke-2, Banten akan menerima 72.430 vaksin,” terangnya.(Dhi)




Gubernur Banten Wahidin Halim Galau tak Masuk Batasan Usia Divaksin Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim galau karena sudah berusia 66 tahun dan diluar batas maksimal penerima vaksin Covid-19. Di mana aturan yang harus menjalani vaksin adalah warga negara berusia 18-59 tahun saja. Karenanya, dia menyuruh wartawan untuk di vaksinasi agar memiliki kekebalan terhadap virus Corona.

“Saya kan galau, di atas batas usia maksimal vaksinasi. Yang di vaksin wartawan dulu, baru saya belakangan,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim sembari berseloroh, di rumah dinasnya di Kota Serang, Rabu (23/12/2020).

Mengenai jumlah vaksin yang akan diterima Pemprov Banten, Wahidin masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat. Karena masih terus dilakukan persiapan dan pendataan.

“Dulu target vaksin Banten 8 juta orang. Sekarang 1,5 juta orang gratis, dan 3,9 juta orang vaksin yang mandiri. Kebijakannya masih berubah-ubah,” jelasnya.

Dia berharap kepada pemerintah pusar, agar pelajar, mahasiswa, guru dan dosen bisa mendapatkan vaksinasi, agar pembelajaran tatap muka bisa segera di mulai. “Anak sekolah juga di prioritaskan, biar (belajar) tatap muka gitu,” ujarnya.

**Baca juga: Gubernur Sebut Ruang ICU di Banten Tersisa 1 Persen Tempat Tidur

Namun yang sudah dipastikan mendapat vaksin Covid-19 yakni tenaga kesehatan yang jumlahnya mencapai 43 ribu orang. Dari jumlah tersebut masih akan diseleksi lagi, tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19 akan di utamakan.

“Januari vaksinasi, terus total nakes ada 43 ribu orang. Sekarang nakes sedang mengisi form untuk mengetahui mana saja yang dilakukan vaksinasi dan tidak,” ujarnya. (dhi)




Gubernur Sebut Ruang ICU di Banten Tersisa 1 Persen Tempat Tidur

Kabar6.com

Kabar6-Ruang ICU di rumah sakit wilayah Banten hanya tersisa satu tempat tidur yang kosong. Sisanya sudah digunakan pasien Covid-19. Begitupun ruangan isolasi mandiri hampir terisi 100 persen. Gubernur Banten, Wahidin Halim melarang warganya sakit dan terpapar Covid-19.

WH, sapaan akrab Wahidin Halim menyarankan agar masyarakat selama libur natal dan tahun baru (nataru) lebih baik menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Masyarakat diminta jangan sakit dan tidak kerumah sakit, apalagi kamar udah penuh.

“Sewa hotel, hotel juga sudah penuh. Ada 3.039 kamar, isolasi biasa terisi 94 persen dan ICU sudah terisi 99 persen, tersisa 1 ICU,” kata Wahidin Halim, di rumah dinasnya, Kota Serang, Selasa (22/12/2020).

Pimpinan tertinggi di Banten itu melarang seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) bepergian keluar kota selama libur natal dan tahun baru (nataru), agar tidak terjadi penularan virus covid-19.

WH menugaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Al Muktabar, untuk mengawasi para ASN yang membandel selama libur nataru. “Sekarang nih, yang keluar daerah, saya larang ini. Apalagi tahun baru dia pergi,” jelasnya.

Kemudian, seluruh laboratorium yang ada di Banten sudah penuh oleh ribuan sample swab pasien covid-19. Sehingga, terjadi antrian pemeriksaan untuk mengetahui hasilnya.

**Baca juga: Kurangi Jatah Parpol, Kornas Jokowi Serang Desak Pre

“Laboratorium full, masih ribuan (sample) yang ngantri. Yang mau kunjungan keluarga ditunda dulu, doakan saja dari rumah. Kalau (pasien covid) lebih dari 100 persen bagaimana kita,” terangnya. (dhi)




Gubernur Wahidin Akui tak Bisa Larang Pelaksanaan Haul Syekh di Pasar Kemis

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku tidak bisa melarang pelaksanaan haul Syekh Abdul Qodir Jaelani di Kabupaten Tangerang yang diikuti ribuan jamaah, lantaran sudah dilakukan rutin setiap tahun.

Mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu mengklaim Satgas Covid-19 sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan. Tapi karena massa yang datang begitu banyak sehingga tidak terjadi physical distancing atau jaga jarak.

“Haul kenapa enggak boleh? Boleh haul. Protokol kesehatan sudah, tapi pada prakteknya begitu pagi pada datang semua. Itu menjadi kewenangan Kapolda. Kapolda sudah berusaha keras di lapangan,” kata Wahidin Halim (WH), di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang, Senin (30/11/2020).

Tapi saking cintanya pada Syekh Abdul Qodir Jaelani, lanjut WH, mereka datang tanpa bisa disekat. “Kalau izinnya kan haulnya, ya boleh,” ujar Wahidin.

Terkait larangan kerumunan massa hingga ancaman Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang akan mencopot kepala daerah jika terjadi pelanggaran protocol kesehatan, pihaknya mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan, protocol seperti memakai masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak.

Kemudian panitia haul juga, sebut dia, sudah dibubarkan dan tidak mengundang tamu untuk datang. Seperti diketahui, peraturan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri nomor 06 tahun 2020 tentang penegakkan prokes untuk pengendalian penyebaran Covid-19.

**Baca juga: Terkait Angkot Si Benteng Mangkrak, Wali Kota Tangerang: Tunggu Perda Provinsi.

“Panitia kan dibubarin, panitia enggak boleh ngundang, tapi karena sudah kebiasaan juga, diizinkan tidak diizinkan orang tetap pada datang. Enggak mungkin kita represif. Ya udah, enggak apa-apa. Kita sesuai aturan yang bisa kita lakukan, tapi kan kemampuan kita terbatas terhadap massa yang begitu banyak,” jelasnya.

WH juga membantah dirinya ikut hadir dalam acara tersebut, seperti yang ramai di media sosial (medsos). Dia mengaku jika datang, maka akan menyalahi protokol kesehatan Covid-19. “Nah saya enggak hadir. Kalau saya hadir berarti saya menyalahi protokol,” ujarnya.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa acara Haul Syekh Abdur Qodir Jaelani di Kabupaten Tangerang dipadati ribuan massa, tanpa adanya jarak antarindividu bahkan beredar di medsos, acara rutin tahunan itu dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim dan Kapolda Banten. (dhi)




Gubernur Banten Wacanakan Sekolah Tatap Muka di Desember

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah mempersiapkan sekolah dibuka untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19 pada Desember 2020.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, eski demikian terdapat sejumlah syarat untuk sekolah yang dibolehkan buka untuk tatap muka, yakni jika kondisi lingkungan penyebaran kasus Covid-19 di wilayah kabupaten atau kotanya berstatus zona hijau.

“Diperkirakan sekolah dibuka pada akhir tahun 2020. Anak sekolah perkiraan Desember,” ulang WH sapaan akrab Wahidin Halim kepada wartawan di Gedung Gubernur Banten, Jumat (13/11/2020).

WH ini menjelaskan, sekolah juga akan dibolehkan buka jika protokol kesehatan Covid-19 diterapkan dengan ketat. “Tata ruangnya bagus,” jelasnya.

**Baca juga: DKP Kota Tangerang Layani Vaksinasi Keliling “Gratis” Hewan Peliharaan

WH menambahkan penyebaran Covid-19 di Banten saat ini masih berstatus oranye menuju kuning. Tingkat kesembuhan kasus Covid-19 di Banten cukup tinggi, yakni 89 persen. (oke)




Kuota Vaksin Covid-19 Banten Capai 8 Juta Warga, Diutamakan Tim Medis

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah bakal mengupayakan vaksinasi untuk masyarakat Provinsi Banten demi menekan penyebaran Covid-19. Kuota untuk vaksinasi tersebut mencapai jutaan orang.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, teritorialnya akan menerima kuota vaksin untuk 8.137.000 orang. Simulasinya dilaksanakan bulan ini November atau Desember 2020 nanti.

“Kuota vaksin diutamakan untuk tim medis. Setelah para medis, baru ditujukan para petugas seperti Satpol PP. Selanjutnya untuk Gugus Tugas, wartawan, dan masyarakat biasa,” ungkap WH sapaan akrab Wahidin Halim saat ditemui di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (12/11/2020).

Mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu menyampaikan perkembangan daerah zona oranye penyebaran Covid-19 di Banten yang berkurang dari delapan menjadi enam kabupaten atau kota. Saat ini, dua daerah yaitu Kabupaten Tangerang dan Pandeglang telah berubah warna menjadi zona kuning.

**Baca juga: Satpol PP Kota Tangerang Ajak Jaga Fasilitas Umum dari Aksi Vandalisme

WH mengatakan, walaupun kondisi semakin baik dan tingkat penyembuhan semakin tinggi, tetapi jumlah masyarakat yang terpapar juga semakin tinggi. “Tingkat kesembuhan sekarang 89 persen. Selama virus masih ada, kami tetap berlakukan PSBB dengan pelonggaran,” tandasnya. (oke)




Pemkot Tangsel Tunggu Keputusan Gubernur Banten untuk Perpanjangan PSBB

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menunggu keputusan Gubernur Banten untuk memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke-13. Sebelumnya, Pemkot Tangsel telah melakukan perpanjangan kesebelas PSBB selama satu bulan, yakni 21 September sampai 20 Oktober 2020.

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, untuk waktu perpanjang atau tidaknya PSBB di Kota Tangsel pihaknya masih menunggu keputusan Gubernur Banten Wahidin Halim. Sebab, menurut Airin, masih ada evaluasi terhadap hasil perpanjangan PSBB yang langsung dilakukan selama satu bulan.

Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel prosentase kasus positif sampai 16 Oktober 2020, yaitu sembuh sebanyak 1.261 atau 89,5 persen dan meninggal sebanyak 72 atau 5,1 persen. Lalu, Airin menjelaskan, hasil terakhir itu bahwa kesembuhan di atas 80 persen. Walaupun comorbid yang meninggal masih ada.

“Nah ini yang akan kita lakukan evaluasi dan di hulu kita lihat kedisiplinan, kemarin kan sempat turun sekali hampir di angka 69 sampai 70 persen. Sekarang sudah diangka 75-an. Jadi terus kita lakukan pemantauan,” ujar Airin, Rabu (21/10/2020).

Berdasarkan data Covid19 per 20 Oktober 2020 di Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kota Tangsel yakni total jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.506 dari angka itu, naik 69 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan jumlah sembuh sebanyak 1.274 dan meninggal 73 kasus.

**Baca juga: Marak Asusila, Polres Tangsel Usul Koridor Bintaro Jaya Dipasang CCTV.

“Lonjakan kasus enggak. Cuma lebih kepada bahwa yang positif,yang comorbid itu ada yang meninggal jadi menyebabkan kenapa kita merah lagi. Tapi secara indikasi dan yang lainnya kesembuhan sudah diatas 80 persen lebih,” tutupnya.(eka)




Mahasiswa Tuding Gubernur WH Kejar Proyek Saat Pandemi, Demonya Dibubarkan

Kabar6.com

Kabar6- Sekelompok mahasiswa asal Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) menggeruduk kantor Gubernur Banten. Lantaran selama kepemimpinan Wahidin Halim (WH) dan Andhika Hazrumy di massa pandemi Covid-19, tidak pernah fokus pada pencegahan dan penanganan masyarakat yang terkena penyakit dan imbasnya.

Hal itu terlihat dari kebijakan Gubernur Banten yang lebih memprioritaskan alokasi anggaran APBD Perubahan untuk sport center sebesar Rp430 miliar.

“WH-Andika tidak fokus pada penanggulangan virus Corona. Seharusnya dari segi anggaran difokuskan pada kebutuhan masyarakat. Di tengah pandemi Covid-19 Gubernur malah mengalihkan anggaran APBD untuk proyek sport center, apa gunanya sport center untuk masyarakat,” kata Misbahudin, dalam orasinya, Kamis (1/10/2020).

Seharusnya sikap pemerintah lebih mementingkan keberlangsungan kebutuhan hidup masyarakatnya, lanjut Misbahudin, sebab masih banyak rakyat yang susah dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bukan malah mementingkan proyek sport center.

“Gubernur Banten hanya mementingkan badannya saja, tidak mempedulikan rakyatnya. Gubernur malah sibuk mengurusi proyeknya seperti dana Rp430 miliar yang dialihkan untuk sport center. Aksi ini untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat,” kecam dia

Di tengah pandemi masih mengejar proyek, lanjut dia, harusnya anggaran itu untuk kesehatan dan pendidikan. Ia menjelaskan, intruksi dari pemerintah pusat dalam skema Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tapi nyatanya, proyek strategis masih dijalankan oleh Pemprov Banten.

“Tujuan utama PEN untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, untuk kebutuhan masyarakat. Tapi kali ini masih saja yang mementingkan proyek. Hari ini PSBB dilakukan, tapi Pemprov tidak memiliki peran, belum menyelesaikan. Kesehatan dan pendidikan utama kampanye, tapi kenyataannya tidak ada,” jelasnya.

Demonstrasi mahasiswa itu pun dibubarkan paksa pihak kepolisian dengan alasan tidak adanya surat ijin dan adanya larangan berkerumun selama massa pandemi Corona. Larangan berkerumun itu seperti diatur dalam Pergub Banten dan Perwal Kota Serang. Dimana Pemprov Banten sudah menerapkan PSBB selama satu bulan.

**Baca juga: Maju sebagai Wakil Wali Kota, DPRD Cilegon Tunggu Surat Pemberhentian Partai Gerindra.

“Ini aksi di sini mana ijinnya? Sudah ya saya bubarkan. Aksi boleh tapi di depan gerbang KP3B. Sekarang itu pandemi, tidak boleh ada berkerumun. Sekarang boleh aksi kami dampingi, tapi tidak di sini, di depan,” kata anggota kepolisian, di sela-sela aksi, Kamis (1/10/2020). (Dhi)




Gubernur Banten Wahidin Halim Perpanjang PSBB Selama Sebulan

Kabar6.com

Kabar6- Gubernur Banten Wahidin Halim memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 1 bulan. PSBB ke 11 kalinya berakhir hari ini, Senin 21 September 2020.

Perpanjangan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Banten nomor 443/Kep.214-HUK/2020 tentang penetapan PSBB di Provinsi Banten.

“Pertimbangannya kondisi trend nya masih naik. Kita bikin satu bulan, kan masih ada pelonggaran-pelonggaran, masih bisa menyesuaikan, fleksible,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, di depan kantornya, Senin (21/09/2020).

Data harian yang dibagikan oleh Dinkes Banten, penambahan pasien positif Corona pada Minggu, 20 September 2020 bertambah 124 orang, kemudian pada Sabtu, 19 September bertambah 179 orang dan pada 18 September bertambah 128 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, total jumlah positif Corona mencapai 4.326 orang, dengan 1.405 masih dirawat, 2.756 sembuh dan 165 orang meninggal dunia.

“(PSBB tapi trend masih naik) itu biasa, tapi dengan PSBB menjadi dasar hukum perlindungan kita. Kalau harus lebih keras ya keras, kalau masih bisa ditoleransi ya ditoleransi. Yang penting masyarakat di ajarkan bahwa dia harus disiplin,” terangnya.

**Baca juga:Napi Asal China Kabur, Polisi Periksa 4 Pegawai Lapas Kelas 1 Tangerang.

Okupansi RSUD Banten sudah mencapai 60 persen, yang di isi oleh pasien positif covid-19. Mantan Walikota Tangerang berharap rumah sakitnya tidak terisi penuh oleh pasien Corona.

Tiga gedung kosong milik Pemprov Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, sedang dipersiapkan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi warga Banten berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) Corona. Setiap gedung, memiliki empat lantai yang kini sedang dipasangi listrik.

“(RSUD Banten penuh) belum, jangan ngarepin penuh lah. Kapasitasnya 60 persen. Gedung-gedung baru masih kita siapkan  listriknya, mudah-mudahan tidak (terpakai). Ada empat lantai, tiga gedung,” jelasnya.(dhi)

 




Gubernur Banten Wahidin Halim Jelaskan Penyebab Klaster ASN

Kabar6.com

Kabar6- Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan meningkatnya tren Covid-19 belakangan ini disebabkan terjadi penurunan kesadaran pelaksanaan protokol kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Banten.

Hal itu dibenarkan langsung oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) melalui siaran pers resminya. Padahal dalam beberapa kesempatan, WH mengklaim telah berupaya mengurangi penularan virus Corona, salah satunya dengan pemberlakukan PSBB ke 11 kalinya dan ASN bekerja dari rumah.

“Kenaikan tren Covid belakangan ini dikarenakan terjadi penurunan kesadaran pelaksanaan protokol kesehatan di kalangan ASN. Hal itu ditunjukkan dengan munculnya klaster baru di ASN. Untuk itu mari kita solid, bekerja bersama sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), dalam siaran persnya, Selasa (15/09/2020).

Mantan wali kota Tangerang dua periode itu meminta semua pihak, TNI, Polri, hingga kepala daerah untuk bersama-sama menekan penularan covid-19 di wilayah Banten.

Saat awal pandemi, wilayah Tangerang Raya pernah menajdi zona merah, kemudian turun menjadi zona orange. Namun saat ini, Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, kembali menjadi merah.

Selanjutnya, lima daerah lainnya di Banten, yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang sebelumnya zona kuning, kini menjadi zona orange.

“Kita harus punya semangat baru. Koordinasi lagi dan soliditas lagi. Semua kepala daerah dan pejabat bertanggungjawab. Termasuk melibatkan TNI dan Polri, semua dilibatkan dalam penanganan Covid-19,” terangnya.

Pemprov Banten juga mengaku sedang membahas proses kegiatan belajar mengajar (KBM) agar tidak lagi melalui daring atau belajar online.

“Saat ini terjadi penurunan soliditas karena lamanya pandemi Covid-19. Provinsi Banten berada di urutan 14 nasional dalam kasus Covid-19. Kalaupun tidak bisa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), saat ini sedang kita usahakan upaya lain,” jelasnya.

**Baca juga: Polres Serang Tangkap Pengedar Sabu Bungkus Permen, Modus Tempel di Tiang Listrik.

Selama Corona menjadi pandemi, Pemprov Banten mengklaim telah melakukan rapid test (RT) sebanyak 188.520 buah dan 87.069 swab. Kemudian sudah ada 19 laboratorium yang mampu meriksa 650 specimen per hari nya.

Pemerintah juga mengaku ada 164 ruangan ICU, 1.368 ruangan isolasi dan 1.508 tempat tidur di rumah singgah yang bisa menampung pasien positif Corona di Banten di PSBB ke 11 kalinya ini.(Dhi)