Huek…Polisi di Vietnam Sita Ratusan Ribu Kondom Bekas yang Didaur Ulang

Kabar6-Kasus yang terjadi kali ini sungguh membuat banyak orang terhenyak. Bayangkan saja, polisi di Vietnam telah menyita sekira 345 ribu kondom bekas yang telah dibersihkan, dan siap dijual kembali dengan klaim sebagai kondom baru.

Sebuah rekaman video yang disiarkan oleh Vietnam TV (VTV) milik pemerintah, melansir foxnews, memperlihatkan puluhan tas besar berisi alat kontrasepsi bekas tersebar di lantai sebuah gudang di Provinsi selatan Binh Duong. Polisi mengatakan, tas-tas besar itu memiliki berat lebih dari 360 kilogram, setara dengan 345 ribu kondom.

“Pemilik gudang mengatakan mereka telah menerima masukan bulanan untuk kondom bekas dari orang yang tidak dikenal,” demikian tulis surat kabar pemerintah, Tuoi Tre.

Seorang wanita yang ditahan selama penggerebekan gudang tersebut mengatakan kepada polisi, prophylactics bekas pertama kali direbus dalam air, kemudian dikeringkan dan dibentuk kembali pada lingga kayu sebelum dikemas ulang dan dijual kembali.

VTV dalam laporan beritanya mengungkapkan, tidak jelas berapa banyak kondom daur ulang yang telah terjual. Wanita yang ditahan tersebut mengatakan, dia telah menerima US$0,17 untuk setiap kilogram kondom daur ulang yang diproduksi.

Namun baik wanita tadi maupun pemilik gudang tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. ** Baca juga: Bandara di Finlandia Gunakan Anjing untuk Deteksi Virus Corona

Edan!(ilj/bbs)




Siswa Sekolah di Vietnam Sukses Ciptakan Helm COVID-19 untuk Pekerja Medis

Kabar6-Tiga siswa sekolah asal Vietnam menciptakan inovasi baru, yaitu merancang helm yang memungkinkan petugas kesehatan garda depan menikmati makanan ringan atau menggaruk hidung tanpa membuat diri mereka berisiko terinfeksi virus corona.

Diketahui, selama pandemi COVID-19 ini para pekerja medis harus selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) selama berjam-jam. Namun, perangkat yang mereka kenakan cenderung kurang nyaman karena sangat panas.

Untuk mengatasi masalah ini, melansir timesofindia, ketiga siswa tadi merancang helm yang terhubung ke respirator, tidak hanya melindungi penggunanya, tetapi juga memungkinkan pekerja medis garda depan untuk tetap produktif dalam jangka waktu lebih lama. Mereka menamai helm inovatif itu datang sebutan Vihelm, akronim dari Vietnam dan helm.

Nah, helm ini memiliki akses ke kotak sarung tangan, sehingga pemakainya dapat memasukkan tangan mereka, misalnya menyeka keringat dari wajah atau membersihkan pelindung sambil menjaga helm agar tetap tertutup.

“Perbedaan besar dengan helm ini adalah kotak sarung tangannya…Anda dapat menggunakannya untuk berinteraksi dengan wajah Anda dengan aman,” terang Tran Nguyen Khanh An (14 tahun), salah seorang siswa.

Atas inovasi tersebut, mereka mendapatkan ‘Penghargaan Desain Penemuan Terbaik’ di ajang kompetisi IPTEK internasional yang dilangsungkan di Kanada pada bulan lalu. ** Baca juga: Heboh Penampakan ‘Naga’ di Luar Angkasa

Helm yang tampak futuristik ini juga memiliki kompartemen internal, dapat menampung makanan ringan, dan dipasang oleh tabung ke respirator pemurni udara bertenaga untuk mengeluarkan udara yang terkontaminasi.

Vihelm sudah dipasarkan dengan harga sekira Rp4,5 jutaan.(ilj/bbs)




Belatung di Kepala Pria Vietnam Ini Justru Selamatkan Nyawanya

Kabar6-Seorang pria di Vietnam bernama Pham Quang Lanh (28), ‘diselamatkan’ oleh belatung yang memakan jaringan mati di sekitar luka akibat infeksi pada kulit kepalanya.

Berawal ketika Lanh, melansir Foxnews, tertimpa besi batangan yang jatuh dari atas gedung tempatnya bekerja di Malaysia. Ia pun harus menjalani tindakan pembedahan untuk memperbaiki tulang tengkoraknya yang patah. Sebuah plat titanium dipasangkan pada tulang tengkorak Lanh, dan luka tampak lebih baik. Namun usai menjalani operasi, Lanh mengaku kadang-kadang sering mengalami nyeri kepala.

Barulah Lanh menyadari bahwa luka di kepalanya tersebut membengkak dan terasa sakit saat disentuh. Ia enggan pergi berobat ke rumah sakit karena tidak mampu membayar biaya pengobatan. Bahkan, tiga tahun setelah kecelakaan tersebut, Lanh masih harus mencicil biaya operasinya.

Pria itu pun berharap luka yang dialaminya akan sembuh dengan sendirinya. Namun saat keluarganya memeriksa kondisi lukanya tersebut, mereka menemukan banyak belatung pada kulit kepala Lanh, hingga akhirnya memutuskan untuk membawa pria tersebut berobat ke Hanoi’s Viet Duc Hospital.

Para dokter di rumah sakit mengatakan, pembengkakan pada daerah luka di kepala Lanh disebabkan oleh infeksi, dan akibatnya sejumlah jaringan kulit kepala Lanh mati, hingga membuat luka tersebut membusuk.

Setelah melakukan pemeriksaan pada luka tersebut, para dokter pun memutuskan bahwa Lanh kembali membutuhkan tindakan pembedahan untuk mengangkat seluruh belatung yang telah masuk terlalu dalam di kepalanya.

Namun, para dokter menemukan bahwa dengan adanya belatung pada luka tersebut sebenarnya justru menyelamatkan nyawa Lanh karena belatung tersebut memakan semua jaringan kulit yang telah mati di sekitar luka tersebut.

Diketahui, belatung pada luka di kulit kepala manusia (yang masih hidup) sangat jarang ditemukan. Pada beberapa kasus lainnya, adanya belatung pada luka yang terinfeksi membuat penderitanya meninggal karena belatung memakan otak penderita. ** Baca juga: Selebgram Ini Mengaku Berusia 600 Tahun dan Minum Darah Seperti Vampir

Tetapi pada kasus Lanh, adanya plat titanium pada tulang tengkoraknya mencegah belatung masuk ke otak, dan justru memakan jaringan kulit mati pada luka yang menyelamatkan nyawa pria tersebut. Karena jika tidak demikian, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan darah dan membunuhnya.

Disebutkan, penggunaan belatung sebagai ‘alat’ pembersih luka telah banyak dikenal sejak zaman dulu karena dapat membantu membersihkan jaringan mati dan membersihkan luka.(ilj/bbs)




Vietnam Punya Hotel Pertama di Dunia yang Dilapisi Emas 24 Karat

Kabar6-Dolce Hanoi Golden Lake, menjadi hotel pertama di dunia yang dilapisi dengan lapisan emas 24 karat. Hotel yang terletak di Kota Hanoi, Vietnam, itu melapisi beberapa bagiannya dengan emas, seperti peralatan makan, bathtub di kamar mandi, wastafel, pintu kedatangan, dinding, lantai kolam renang, hingga gagang pintu.

Hotel Dolce Hanoi Golden Lake, melansir Dailymail, dibangun dan dimiliki oleh Hoa Binh Group, salah satu kontraktor ternama di Vietnam. Untuk menginap semalam, pengunjung hanya dikenakan biaya sekira Rp3,6 juta untuk tipe kamar paling murah. Harga yang dipatok termasuk ‘sangat bersahabat’ untuk sejumlah fasilitas yangdisediakan.

Operasional hotel sendiri dikelola oleh Wyndham Hotels & Resorts Inc, serta berpusat di Amerika Serikat. Diketahui, Vietnam merupakan salah satu negara yang sukses menangani pandemi COVID-19.

Prestasi yang paling jadi sorotan adalah angka kematian yang nihil alias nol. Inovasi lain yang kemudian ditiru banyak negara adalah membuat bilik disinfektan yang diletakkan di pusat-pusat keramaian.

Vietnam termasuk salah satu negara di wilayah Asia Tenggara yang bergerak cepat dengan membuka wilayahnya di setelah pembatasan wilayah (lockdown) akibat Pandemi COVID-19. ** Baca juga: Buaya di Florida Seberangi Kanal Pakai Alat Bantu Berenang

Lewat hotel Dolce Hanoi Golden Lake, diharapkan dapat menarik wisatawan dan menghidupkan geliat industri pariwisata di Vietnam.(ilj/bbs)




Ada ‘Burger COVID-19’ di Vietnam

Kabar6-Kreativitas memang tidak mengenal waktu, tempat, bahkan batasan. Saat dunia dilanda pandemi COVID-19, seorang chef asal Hanoi, Vietnam, justru menghebohkan media sosial dengan kreasi burger miliknya.

Bukan tentang rasa atau bahan-bahan mentah yang digunakan, melansir SCMP, chef bernama Hoang Tung membuat burger yang bentuknya terinspirasi dari COVID-19. Tung berpikir bahwa sesuatu yang ditakuti oleh manusia itu harus dimakan.

“Kami punya semacam lelucon tentang bila seseorang takut pada sesuatu, kalian harus memakannya. Dari pemikiran itu, orang bisa lebih bahagia dan membaginya pada orang lain saat pandemi,” jelas Tung.

Hal yang unik, bagian roti dilengkapi ‘mahkota’ berbentuk potret mikroskopis dari virus SARS-CoV-2. Dikabarkan, restoran tersebut sanggup menjual 50 burger bertema COVID-19 setiap harinya. ** Baca juga: Pasien COVID-19 Asal Nigeria Gigit Wajah Perawat Agar Bisa Kabur dari Ruang Isolasi

Musibah membawa berkah.(ilj/bbs)




Wabah Corona, Warga Serang Lebih Senang ke Vietnam Ketimbang Cina

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian, Imigrasi Kelas I Serang, Hamdan mengaku hingga kini belum ada imbauan atau larangan untuk warga Indonesia ke Cina terkait wabah virus Corona di negeri Tirai Bambu itu. “Sepertinya belum ada, tapi coba tanya ke Direktorat Keimigrasian pusat,” katanya, Senin 27/1/2020.

Meski begitu, Hamdan mengaku, dibandingkan negara tujuan Cina, Vietnam masih lebih favorit sebagai negara tujuan penduduk dari asal Serang, meski letaknya tidak berjauhan.

Sementara itu, wabah Corona belum mempengaruhi keinginan warga Serang untuk membuat paspor sebagai salah satu alat masuk ke Luar Negeri. Proses pembuatan paspor berjalan normal.

Namun, Hamdan mengakui sulit untuk mendeteksi tujuan negara para pemohon paspor itu. “Karena pada saat pembuatannya, pemohon tidak diharuskan untuk menyampaikan daerah tujuannya kepada petugas loket yang berjaga saat permohonan pembuatan paspor diajukan.”

Hamdan mengatakan, untuk pembuatan paspor bisa dibuatkan oleh pihak manapun yang ingin berangkat keluar negeri.Meski begitu, kata dia, tidak semuanya bisa diketahui oleh petugas Keimigrasian Serang, daerah mana saja yang akan dituju oleh pemohon pembuat paspot.

Melihat masa aktif yang mencapai lima tahun lamanya, penggunaan paspor oleh pemiliknya kerap digunakan untuk bepergian kedaerah lain, setelah negara tujuan awalnya selesai dikunjungi.

**Baca juga: Tips Wakil Wali Kota Serang Cegah Penularan Virus Corona.

“Aktifnya kan lima tahun, bisa saja setelah pergi ke negara satu, pemohon berpindah lagi ketempat lainnya,” katanya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Banten, Indra Gumelar belum bisa dimintai keterangannya, terkait masuknya tenaga kerja dari negara Cina yang masuk ke indonesia, khususnya Banten.(Den)




Tak Lagi Dikenali Keluarga, Ternyata Gadis Vietnam Ini Diam-diam Sudah Lakukan Oplas

Kabar6-Wajah sekaligus penampilan Tran Vu Van Anh (22) benar-benar berubah total. Tidak heran, saat pulang ke rumah di Vietnam, Tran tidak lagi dikenali oleh keluarga.

Rupanya, melansir hopclear, Tran telah melakukan operasi plastik (oplas) secara diam-diam alias tanpa sepengetahuan keluarga. Apa yang dilakukan Tran ini ternyata membuat ibundanya kecewa, sehingga menolak bertegur sapa dengan gadis itu selama berbulan-bulan. Bahkan, sanak saudara Tran pun kesulitan mengenali wanita tersebut.

Tran lantas mengunggah kisahnya ke media sosial. Semula, ia selalu malu dan rendah diri karena punya hidung besar dan pesek. Dia juga tak puas dengan dagunya yang pendek.

“Saya dulu tidak cantik sehingga saya selalu menginginkan operasi plastik untuk mengubah hidup saya,” kata Tran.

Wanita muda itu lalu mengambil dua pekerjaan sekaligus, yakni sebagai penerima tamu dan pramusaji. Semua itu dilakukan dalam upaya mengumpulkan uang untuk operasi plastik. Dan pada usia 19 tahun, Tran menjalani operasi plastik untuk mengubah bentuk hidungnya.

Tran melakukan operasi plastik ini diam-diam karena menyadari keluarganya sangat konservatif dan pasti akan keberatan. Dia sama sekali tidak menceritakan soal rencana itu pada keluarganya.

“Saya takut sekali ketika pertama kali melakukan operasi plastik, keluarga saya tidak ada yang tahu. Saya hanya ditemani oleh seorang sahabat yang mendampingi. Di dalam ruang operasi, saya hanya bisa mempercayakan pada dokter dan berharap semuanya berjalan mulus,” kisahnya.

Setelah melakukan operasi plastik di bagian hidung, Tran lalu melakukan operasi pembesaran payudara, operasi kelopak mata dan pengisian wajah. Tran sangat puas dengan hasil operasi yang dilakukannya dan sangat menyukai tampilan barunya.

“Beruntung sekali, semua rangkaian operasi yang saya jalani berjalan sukses. Saya akhirnya bisa percaya diri setelah bertahun-tahun rendah diri,” ujarnya lagi. ** Baca juga: Wanita Singapura Ini Ngamuk Gara-gara Rambutnya Dipotong Terlalu Pendek

Sementara itu, keluarga Tran tidak suka dengan transformasi yang dilakukannya. Namun begitu, Tran mengaku tidak menyesal telah melakukan operasi plastik.(ilj/bbs)




Kancil Langka yang Hilang 30 Tahun Lalu, Ditemukan Kembali di Vietnam

Kabar6-Seekor kancil langka yang sudah dinyatakan hilang selama hampir 30 tahun, ditemukan kembali di hutan Vietnam. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution mengungkapkan, spesies ini terakhir kali terlihat pada 1990.

Hewan bernama Tragulus versicolor ini, melansir nationalgeographic, dideskripsikan pada 1910 dengan membandingkan beberapa hewan lain yang ditemukan di dekat Nha Trang, sekira 450 kilometer dari Ho Chi Minh. Namun, karena tidak ada penampakan sejak 1990, para peneliti berasumsi bahwa chevrotain berpunggung perak ini telah punah karena menjadi korban perburuan liar.

Setelah puluhan tahun berlalu, seorang ahli biologi dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research bernama An Nguyen, yakin bahwa hewan tersebut masih ada di suatu tempat.

Bersama rekannya, Barney Long dan Andrew Tilker, serta Global Wildlife Conservation, Nguyen bertanya kepada penduduk lokal apakah mereka pernah melihat Tragulus versicolor selama ini.

Beberapa orang mengatakan, mereka cukup sering melihat kancil langka tersebut. Nguyen dan timnya pun segera memasang lebih dari 30 kamera tersembunyi di hutan untuk meyakinkan kebenarannya.

“Hasilnya sangat menakjubkan. Saya sangat senang ketika melihat kamera ternyata ada foto chevrotain berpunggung perak,” ungkap Nguyen. ** Baca juga: Roberto Nevilis Disebut Sebagai Orang yang Pertama Perkenalkan Sistem PR

Dikatakan Tilker, meski chevrotain ini ternyata belum punah, bukan berarti mereka tidak terancam. Hutan-hutan di Asia Tenggara sedang berada di bawah tekanan pertumbuhan dan perkembangan populasi. “Kita harus lebih dulu melakukan konservasi,” kata Tilker.(ilj/bbs)




Peraih Lotre Ratusan Miliar Rahasiakan Kemenangannya Selama 10 Bulan, Mengapa?

Kabar6-Nasib baik memang tengah berpihak pada Bon Truong. Pria asal Alberta, Kanada, tersebut memenangkan jakpot lotre Lotto Max yang jumlahnya sangat fantastis yaitu sebesar Rp648 miliar.

Hal tak biasa, melansir insideedition, Truong yang pindah dari Vietnam ke Kanada lebih dari 30 tahun yang lalu, merahasiakan kemenangan tersebut hingga 10 bulan kepada keluarganya.

“Saya pergi ke toko dan meminta petugas untuk mencetak nomor yang menang, hanya untuk memastikan,” kata Truong. “Saya membawa pulang cetakan tiket lotere itu dan menatap tiket lotere saya selama berjam-jam hari itu. Saya tidak bisa mempercayainya!”

Bukan tanpa alasan, Truong sengaja merahasiakan kemenangannya untuk memastikan keluarganya siap menghadapi perubahan yang akan terjadi dalam hidup mereka.

Diakui Truong, dirinya telah berencana menggunakan uang tersebut untuk melunasi tagihan, membeli rumah baru dan menabung demi masa depan. “Setelah hal-hal besar dan utama itu, saya ingin mengajak keluarga saya berlibur,” katanya.

“Saya belum tahu persis ke mana. Saya pikir kita akan mencoba pergi ke mana-mana,” tambah Truong. ** Baca juga: Jitu, Pria Ini Berhasil Tangkap Ponsel yang Jatuh dari Roller Coaster

Seperti mimpi.(ilj/bbs)




Tunangan Tewas Kecelakaan, Pria Ini Ubah Acara Pemakaman Jadi Pernikahan

Kabar6-Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Seorang pria asal Vietnam bernama Dang Thien An dan tunangannya yang berinisial D, rupanya memang tidak ditakdirkan menjadi pasangan suami istri.

Sebulan sebelum hari bahagia itu tiba, D tewas dalam kecelakaan sepeda motor di kota Ho Chi Minh. Namun hal itu, melansir Asiaone, tidak menghalangi janji Dang untuk menikah dengan D. Pria itu lantas mengubah acara pemakaman kekasihnya menjadi pernikahan darurat lengkap dengan bunga, cincin, dan lagu-lagu yang menggetarkan hati.

Dalam acara tersebut, Dang mengeluarkann cincin pernikahan mereka dan meletakannya di depan foto D. Sambil memegang bunga pernikahan, Dang mempersembahkan sebuah lagu yang ia janjikan untuk dibawakan di hari pernikahan mereka nanti. “Aku ingin melakukan begitu banyak hal untukmu, tapi hari ini aku hanya bisa melakukan ini,” kata Dang.

Dang dan D bertemu dan saling jatuh cinta ketika keduanya menempuh pendidikan tinggi di Universitas Teknologi Kota Ho Chi Minh. Usai kuliah, keduanya melanjutkan bekerja di Jepang sejak 2017. Beberapa bulan yang lalu, D kembali ke Vietnam untuk mempersiapkan pernikahan mereka, sementara Dang tetap di Jepang untuk bekerja.

Dang mengetahui D mengalami kecelakaan maut yang merenggut nyawanya itu ketika dia tengah menelusuri Facebook dan menemukan streaming langsung adegan kecelakaan itu. Dang langsung buru-buru menghubungi keluarga D, dan segera memesan penerbangan ke Vietnam, dan sampai tepat waktu sebelum D dimakamkan.

“Seseorang memberitahuku bahwa surga punya alasan penting untuk memanggilmu pulang. Aku juga berpikir begitu. Tapi tidak ada alsan bagimu untuk tidak menungguku. Ada 32 hari tersisa untuk pernikahan kami,” kata Dang. ** Baca juga: Hanya dalam Tempo 27 Detik, Pria Ini Berhasil Bikin Pizza

Jodoh, rezeki, dan kematian memang rahasia Ilahi.(ilj/bbs)