1

Tradisi Saurath Mela di India Jadi Ajang Jual Beli Pria untuk Dijadikan Suami

Kabar6-Bihar, sebuah Negara bagian di India yang berbatasan dengan Uttar Pradesh, mempunyai tradisi bernama Saurath Mela atau Sabhagachhi, yaitu wanita bisa ‘membeli’ pria di pasar untuk dijadikan suami.

Tradisi Saurath Mela, melansir News18, diyakini sudah ada sejak 700 tahun di Distrik Madhubani, digelar tiap tahun, yang berlangsung selama 9 hari di mana ‘jual-beli’ pria untuk dijadikan suami digelar di pasar wilayah itu. Biasanya ribuan pria berkumpul di pohon Pipal kawasan pasar lokal, menunggu wanita memilih mereka untuk dijadikan pengantin atau suami.

Harga setiap pria yang ‘dijual’ pun beragam, disesuaikan dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang keluarga. Jika ada pria yang terpilih, maka ia harus menunjukkan bukti berupa akta lahir dan ijazah kepada wanita yang mulai tertarik untuk membelinya.

Pria muda berprofesi dokter, PNS, hingga insinyur adalah kandidat yang paling banyak diminati. Saat kualifikasi dan harga calon suami sudah sesuai kesepakatan, maka pria dapat dibawa oleh pihak wanita.

Bahkan, para wanita yang ingin membeli calon suami ditemani oleh para orangtua agar bisa ikut membantu pilih pasangan.

Ada pula orangtua yang membelikan calon suami tanpa meminta persetujuan sang anak. Orangtua tersebut umumnya berfokus melihat kemampuan finansial dan resume sang pria.(ilj/bbs)




Terlambat Bikin Teh, Seorang Suami di India Penggal Kepala Istrinya

Kabar6-Polisi di India menangkap seorang pria yang hanya diidentifikasi sebagai Dharamveer (52), asal Negara Bagian Uttar Pradesh, karena diduga memenggal kepala istrinya, Sundari (50), dengan menggunakan pedang.

Dharamveer, melansir timesofindia, tega melakukan perbuatan sadis itu setelah merasa kesal karena Sundari terlambat membuatkan teh pagi untuknya. Menurut penuturan polisi, Dharamveer sudah dua kali minta teh setelah bangun tidur, dan dia pun kesal karena Sundari tak kunjung menyajikannya.

“Dia marah ketika istrinya mengatakan kepadanya bahwa perlu waktu 10 menit lagi untuk menyiapkan teh dan menendang peralatan (dapur),” ungkap Inspektur Polisi Vivek Yadav.

Ketika pertengkaran terjadi, Dharamveer bekerja sebagai buruh harian, berlari untuk mengambil pedang, kemudian menebas serta memenggal kepala Sundari saat wanita itu masih membuat teh.

Keempat anak pasangan tersebut tersentak dari tidurnya dan berusaha menyelamatkan ibu mereka, namun Dharamveer diduga juga mengayunkan pedang ke arah mereka. Anak-anak pun segera mundur ke kamar mereka. “Tetangga yang mendengar keributan bergegas ke rumah pasangan itu dan menemukan Sundari tewas dalam genangan darah,” demikian menurut sebuah laporan.

Mereka segera menelepon polisi, yang menemukan Dharamveer menangis di samping jenazah Sundari. Dharamveer langsung ditangkap saat jenazah Sundari dikirim ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

Asisten Komisaris Polisi Gyan Prakash Rai membenarkan peristiwa maut tersebut. “Dharamveer dan Sundari bertengkar soal membuat teh. Dia (Dharamveer) kemudian mengeluarkan senjata tajam dan menyerang lehernya (Sundari) dari belakang, yang menyebabkan kematiannya seketika,” terang Rai.

Salah seorang anak Dharamveer dan Sundari mengisahkan, ayahnya keranjingan minum teh, di mana dia bisa meminum lima hingga enam cangkir teh setiap hari, dan sering bertengkar dengan sang ibu karena kebiasaan itu.

“Jika ibu saya menolak membuatkan teh berkali-kali atau membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan, dia akan membentaknya,” kata sang anak.(ilj/bbs)




Heboh! Air Putih Seperti Susu Keluar dari Pompa Tangan Pinggir Jalan di India

Kabar6-Sebuah peristiwa yang lantas menjadi viral terjadi di pinggir jalan kawasan Bilari, Uttar Pradesh, India, di mana terdapat pompa tangan yang mengeluarkan air putih seperti susu.

Tak ayal, warga pun berebutan mengambil air tersebut dan meminumnya karena meyangira memang susu. Melansir Indiatoday, dalam video yang dibagikan akun Instagram @funnnelmedia memperlihatkan penduduk setempat sangat antusias menuju pompa tangan karena mengira air tersebut susu. Warga beramai-ramai memadati area pompa tangan untuk mengambil air tersebut dan meminumnya. Bahkan, ada yang langsung minum air dari pompa, dan yang lainnya mengisi air tersebut dalam kantong plastik serta botol minum.

Pihak berwenang mengklarifikasi bahwa air tersebut bukanlah susu melainkan polutan yang merembes karena kerusakan. Ia menjelaskan air tersebut berubah menjadi putih setelah pompa air terkontaminasi karena kerusakan yang menyebabkan perubahan warna.

Untuk mengatasi situasi tersebut, perusahaan kota telah diarahkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pompa tangan. “Pasokan air hanya akan dilanjutkan setelah evaluasi ulang yang diperlukan telah dilakukan,” ujar hakim sub-divisi (SDM) Bilari.(ilj/bbs)




Tembakkan Senjata di Perayaan Pernikahannya, Mempelai Wanita di India Ini Jadi Buron

Kabar6-Polisi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, tengah memburu seorang wanita yang menembakkan senjata saat acara pernikahannya. Dalam sebuah video yang beredar di sosial media, tampak mempelai wanita itu menembakkan empat peluru ke udara sambil duduk di samping suaminya.

Sebenarnya, melansir timesofindia, tembakan perayaan selama pernikahan adalah hal biasa di beberapa negara bagian India utara. Namun, kegiatan ini sering menyebabkan cedera dan bahkan kematian karena kecelakaan. Menurut undang-undang India, siapa pun yang menggunakan senjata api ‘secara gegabah atau lalai atau dalam tembakan perayaan’, membahayakan orang lain, dapat menghadapi hukuman penjara atau denda atau keduanya.

Pada 2016, pengadilan di Ibu Kota Uttar Pradesh, Lucknow, telah memerintahkan agar setiap kasus penembakan di perayaan harus diselidiki terlepas dari apakah pengaduan polisi telah diajukan.

Disebutkan, video mempelai wanita tersebut direkam oleh seorang kerabat, yang juga mengunggahnya di media sosial. Polisi mengatakan, wanita itu ‘melarikan diri’ karena takut ditangkap.(ilj/bbs)




Di India, Seorang Suami Jual Istrinya Karena Tak Berikan Mahar Sepeda Motor

Kabar6-Seorang pria di negara bagian Uttar Pradesh, India, bernama Puneet memajang foto istri di sosial media, lengkap beserta nomor teleponnya, dengan tulisan ‘dijual untuk kehormatan’.

Apa yang telah terjadi? Melansir Indiatimes, Puneet sengaja melakukan perbuatan tak terpuji itu karena permintaan mahar sepeda motor tidak dipenuhi oleh sang istri. Dalam unggahannya, Puneet dilaporkan meminta bayaran dari orang-orang yang ingin berbicara dengan istrinya. Ia juga mengundang orang asing untuk merayu sang istri dan memintanya untuk bersetubuh.

Di awal pernikahan, Puneet yang berasal dari desa Thuthia mulai melecehkan dan memukuli istrinya karena tidak mendapat sepeda motor sebagai mahar. Sang istri yang tersakiti lantas kembali ke rumah orangtuanya. Puneet lalu membalasnya dengan mengunggah foto sang istri ke media sosial.

Ketika istrinya terus menerima telepon, dia merasa muak dan mengajukan keluhan kepada Cyber Cell. Wanita itu bahkan menyebut suaminya sebagai tertuduh.

Laporan polisi mengatakan, “Kami menangkap Puneet pada Senin, dan ia telah dipenjara. Ini adalah kasus kejahatan yang tidak biasa terhadap wanita, dan kami akan memastikan hukuman yang setimpal bagi tertuduh.”

Ketika berita ini tersebar luas, pembicaraan tentang sistem mas kawin India muncul lagi. Membayar dan menerima mahar adalah tradisi Asia Selatan yang sudah berlangsung selama ratusan tahun, di mana orangtua mempelai wanita memberikan uang tunai, pakaian, dan perhiasan kepada mempelai pria.

Seorang pengguna Facebook bernama Riti Mittal bertanya, “Apa yang membuat laki-laki di sini merasa berhak menuntut sepeda dan uang? Kalau kamu mau sepeda, bekerja, cari uang, dan beli!”

“Penyiksaan akibat mahar masih terjadi di India. Apakah ini akan berhenti?” sambung @PalakDogra8.(ilj/bbs)




Pria India Palsukan Kematiannya Lantaran Tak Kuat Sering Disiksa Sang Istri

Kabar6-Seorang pria dari kawasan Kulari, India, bernama Pradeep Kumar (37), dilaporkan memalsukan kematiannya karena tak kuat terus menerus disiksa oleh istrinya.

Polisi menemukan Kumar di Distrik Ghazipur, Negara Bagian Uttar Pradesh, dan kemudian diizinkan pulang ke rumahnya setelah terlebih dahulu diinterogasi.

Kepada polisi, melansir timesofindia, Kumar mengaku membeli darah kambing dari pasar daging dan menyiramkannya di tempat tidur, berusaha memberi kesan bahwa dia dibunuh di atas kasur, kemudian jenazahnya dibuang entah di mana. Mengetahui ada darah, istri Kumar yang bernama Kumari Pratibha (33), langsung menelepon polisi.

Petugas Kepolisian Durgawati, Virendra Kumar, mengatakan bahwa Pratibha melayangkan laporan dan menuturkan mereka memiliki dua rumah, dengan Kumar tidur di rumah yang saat ini tengah direnovasi. “Pada pagi hari, Pratibha datang ke rumah itu dan menemukan suaminya hilang serta ada bercak darah di tempat tidur,” kata Virendra.

Khawatir Kumar benar-benar dibunuh, penegak hukum kemudian menggelar pencarian di kolam hingga lokasi yang mungkin tak dijamah. Kecurigaan mulai timbul ketika dalam pencarian, aparat menemukan botol air mineral dengan jejak darah di sebuah pabrik kosong.

Virendra menjelaskan, mereka curiga karena ada indikasi bahwa darah tersebut disiramkan dari botol tersebut. Kemudian, mereka mendapatkan informasi bahwa ada pria yang ciri-cirinya mirip Kumar terlihat di Jamania.

Saat ditanyai polisi, barulah Kumar mengaku sengaja memalsukan kematian agar bisa kabur dari Pratibha yang sudah menyiksanya. Kumar mengungkapkan, Pratibha itu sering menyiksanya karena masalah finansial dan isu rumah tangga lainnya.

Virendra melanjutkan, Kumar diminta menuliskan surat berisi bahwa pria itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya sebelum diizinkan pulang. Sementara polisi menasihati Pratibha agar tak gampang ringan tangan kepada suaminya.(ilj/bbs)




Di India, Pria Pembunuh Bocah 8 Tahun Tertangkap Gara-gara Tak Bisa Eja Kata ‘Polisi’

Kabar6-Ram Pratap Singh, pria penculik dan pembunuh bocah delapan tahun di Uttar Pradesh, India, dilaporkan tertangkap gara-garatak bisa mengeja kata ‘polisi’.

Singh, melansir Gulfnews, menculik bocah yang disembunyikan identitasnya itu di dekat rumah sang nenek, kemudian mengirim pesan kepada ayah korban menggunakan ponsel curian, meminta tebusan sebesar sekira Rp37,9 juta. “Datang ke Sitapur dengan membawa Rp37,9 juta. Jangan beri tahu pulish atau aku akan membunuh anakmu,” kata Singh dalam bahasa Hindi.

Selanjutnya keluarga korban datang ke kantor polisi dan melaporkan anak mereka diculik. Seorang pejabat senior di kepolisian mengungkapkan, mereka membentuk tim pelacak dan awalnya berusaha menelepon balik nomor di ponsel itu, tetapi karena ponselnya dimatikan.

Tim lantas menggunakan pelacak siber dan menahan seorang pria yang namanya tertera di kartu SIM. Pria itu kemudian menjelaskan bahwa ponselnya ternyata juga telah dirampok. Jadi, tim pelacak menyusuri lokasi menggunakan kamera CCTV.

Mereka kemudian menahan 10 terduga pelaku, termasuk Singh. Untuk menangkapnya, penegak hukum menggunakan sebuah trik khusus. Mereka diminta menulis kalimat yang berbunyi, “Main police main bharti hona chahta hoon (Saya ingin bergabung dengan kepolisian).”

Benar saja, Singh masuk ke dalam perangkap. Dia menuliskan polisi sebagai pulish dan Sitapur sebagai Seeta-Pur seperti yang dilakukannya dalam pesan ancaman. Si penculik sekaligus pembunuh itu pun ditangkap, dan mengakui semua perbuatannya.(ilj/bbs)




Wanita di India yang Sudah Meninggal Dua Pekan Menang Pemilu

Kabar6-Salah satu calon badan sipil di kota di distrik Bijnor, Uttar Pradesh, India, bernama Ashiya Bi dilaporkan memenangkan pemilu dua pekan setelah kematiannya. Hal ini terjadi karena para pendukung Bi berjanji untuk terus mendukungnya sebagai tanda penghormatan.

Bi, melansir Gulfnews, meninggal dunia setelah mengalami infeksi paru-paru serta perut akut 12 hari sebelum pemungutan suara, dan berhasil mengumpulkan hampir 44 persen suara dalam pemilu lokal tersebut.

Suami Bi, Muntazim Qureishi, memberi tahu komisi pemilihan umum tentang kematian istrinya, namun menurut petugas distrik, Bhagwan Sharan, tidak ada prosedur yang mengharuskan untuk menghapus namanya dari surat suara. “Begitu proses pemilihan dimulai, itu tidak dapat dihentikan atau dihentikan sementara,” kata Sharan.

Sebelum meninggal, Bi terbukti berhasil merebut hati kalangan pemilih, hingga banyak yang memutuskan untuk memberikan suara sebagai tanda penghormatan dan kekaguman. ** Baca juga: Arkeolog Temukan Toko Roti Berusia 3.000 Tahun di Armenia dengan Tepung Terawetkan dalam Tanah

Salah seorang warga bernama Mohammad Zakir mengatakan bahwa Bi merupakan orang yang tidak ingkar janji. “Ashiya berteman dengan mudah dan orang-orang tidak ingin mengingkari janji dukungan yang mereka berikan padanya dan itulah hasilnya,” kata Zakir.(ilj/bbs)




Pengantin Wanita di India Kabur Setelah Tembakkan Pistol 4 Kali dalam Pesta Pernikahannya

Kabar6-Pihak berwajib di Distrik Hathras, Uttar Pradesh, India, tengah memburu seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Ragni (23), yang mengumbar empat tembakan pistol ke udara dalam pesta pernikahannya.

Ragni melarikan diri karena takut ditangkap polisi. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, melansir Indiatimes, terlihat seorang pengantin wanita menembakkan empat peluru ke udara sambil duduk di samping mempelai pria yang terlihat bingung melihat aksi istrinya. Polisi mengatakan, pihaknya telah mendaftarkan kasus terhadap Ragni yang menghilang sejak insiden penembakan.

Diketahui, tembakan perayaan selama pernikahan adalah hal biasa di beberapa negara bagian India utara dan sering menyebabkan cedera, bahkan kematian karena kelalaian. ** Baca juga: Heboh, Tamu Undangan di Malaysia Harus Bayar Rp842 Ribu untuk Hadiri Pesta Pernikahan 

Menurut undang-undang India, siapa pun yang menggunakan senjata api secara gegabah atau lalai atau dalam tembakan perayaan, membahayakan orang lain, dapat menghadapi hukuman penjara atau denda atau keduanya.

Pada 2016, pengadilan di Ibu Kota Uttar Pradesh, Lucknow, telah memerintahkan agar setiap kasus penembakan perayaan harus diselidiki terlepas dari apakah pengaduan polisi telah diajukan atau tidak.

Dalam sebuah laporan surat kabar setempat, video penembakan oleh Ragni direkam oleh seorang kerabat, yang kemudian diuanggah ke media sosial. “Wanita itu melarikan diri karena takut ditangkap,” kata seorang petugas polisi.(ilj/bbs)




Polisi di India Bingung, Dua Tetangga Saling Tuduh Suami Lakukan Pemerkosaan

Kabar6-Pihak berwajib di Uttar Pradesh, India, tampaknya sedang pusing tujuh keliling gara-gara laporan dua orang wanita, yang saling bertetangga.

Bagaimana kisahnya? Melansir Indiatoday, berawal ketika seorang wanita yang tak diungkap identitasnya melapor kepada polisi bahwa dia telah diperkosa oleh pria tetangganya. Berselang 48 jam kemudian, istri tertuduh balas melapor bahwa dia diperkosa oleh suami dari pelapor pertama. Polisi pun dibuat bingung dengan kasus yang baru pertama kali terjadi ini.

Meski demikian, polisi tetap memproses Laporan Informasi Pertama (FIR), yaitu istilah laporan polisi di India. Suami dari pengadu kedua telah ditangkap, sedangkan suami dari pengadu pertama sedang diburu.

Polisi Uttar Pradesh, melakukan pemeriksaan medis terhadap kedua korban dan penangkapan tersangka pertama akan dilakukan tergantung pada laporan medis pengadu kedua, yang prosesnya masih ditunggu. ** Baca juga: Ngeri! Ular King Kobra ‘Berdiri’ Setinggi Manusia di India

“Seorang wanita telah menuduh tetangganya memerkosanya di Sachendi pada 18 Februari. Hari ini, bahkan istri tersangka mengajukan FIR terhadap suami korban karena memerkosanya,” ungkap Panki Nishant Sharma, pejabat polisi setempat.

Sharma menjelaskan, dalam kasus ini, tersangka pertama telah ditangkap dan laporan medis wanita (korban) kedua sedang menunggu. Istri tersangka pertama datang ke Kantor Polisi Sachendi dan mengancam petugas akan bakar diri jika FIR tidak diproses.

Menurut petugas polisi, ini bisa menjadi konflik lama antara kedua tetangga, tetapi pemeriksaan medis dan penyelidikan lebih lanjut akan membuat semuanya menjadi jelas.(ilj/bbs)