1

Temuan Korlantas Polri dari Tragedi Odong-odong Maut di Serang

Kabar6-Tim dari Korlantas Polri menemukan sejumlah penyebab kecelakaan angkutan odong-odong yang tertabrak kereta api di pintu perlintasan liar di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang. Peristiwa itu menyebabkan sembilan orang warga tewas dan 10 luka-luka pada Selasa siang kemarin.

“Dari observasi di TKP terlihat nyata adanya kerawanan laka ketika ada kondisi jalan menurun dihadapkan pada bidang berpotensi bahaya,” ungkap Kombes Hotman Sirait, Rabu (27/7/2022).

Ia berpendapat ada halangan untuk memandang bebas ke arah perlintasan. Faktanya juga kendaraan odong-odong tersebut dimensi panjangnya telah ditambah sekitar semeter.

**Berita Terkait: Tragedi Odong-odong Ditabrak Kereta Api, 2 Anak Tewas dan Bayi 7 Bulan Terluka

Sehingga, lanjut Hotman, subjek hukum dalam perkara laka ini bukan hanya pengemudi. Namun juga sumber kendaraan yang telah menambah dimensi panjang.

Pemilik odong-odong dapat dijerat atas pelanggaran Pasal 277 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang larangan modifikasi kendaraan bermotor. “Sebagai upaya preventif, akan dipasang rambu-rambu peringatan pada 150 meter sebelum perlintasan,” terangnya.

Rambu lalu lintas berfungsi untuk menjadi perhatian pengendara dan kecepatan pada 20-30 meter menuju perlintasan. Korlantas Polri juga akan pasang alat bantu kaca spion cekung besar untuk menjadi bantuan penglihatan pengendara terhadap situasi di perlintasan

“Ke depan memang dibutuhkan pemasangan pos dan palang penutup lintasan yang bersifat permanen dengan penugasan personel yang tetap,” pesan Hotman.

Ia menegaskan bahwa odong-odong tidak dapat melintas di jalan umum. Jika untuk kepentingan wisata maka kendaraan tersebut hanya beroperasi pada area wisata dan sifatnya terbatas.

“Tidak dapat digunakan sebagai moda transportasi umum di jalan raya,” tegas Hotman.(yud)




Duka Keluarga Tragedi Odong-odong, Sebelumnya Sapari Mimpi Hajatan

Kabar6-Kesedihan tidak bisa ditutupi dari keluarga maupun masyarakat yang mengenal 9 korban jiwa, dari tragedi odong-odong yang ditabrak oleh kereta api di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa siang, 26 Juli 2022, sekitar pukul 11.00 WIB.

Para korban jiwa dibawa ke RSDP Serang untuk dimandikan dan di identifikasi. Sekitar pukul 18.30 WIB mereka dibawa ke rumah duka. Sekitar pukul 19.00 WIB, sembilan mobil jenazah tiba di masjid Kampung Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.

Warga mengawali shalat Isya dan dilanjutkan dengan shalat jenazah. Para korban kemudian dibawa ke pemakaman setempat sekitar pukul 20.00 WIB.

**Berita Terkait: Wadon Banten Kritik PT KAI atas Tragedi Odong-odong Ditabrak Kereta Api

Sapari, suami dari Yanti (25) korban meninggal, sekaligus ayah dari Hanipah Sapitri (5) merupakan korban luka mengaku sebelum kejadian dia bermimpi menggelar hajatan.

Sapari lemas, dia bersandar di tembok masjid, meratapi kepergian istri tercintanya. Kini sang putri harus menjadi anak piatu. Meski mengaku ikhlas, sang sopir harus diberi hukuman setimpal.

“Mimpi hajatan malemnya. Yang naik odong-odong istri sama anak. Sedih, istri kayak gitu. Di hukum seumur hidup supirnya. Udah ikhlas. Enggak sempet ijin, langsung naik (odong-odong) aja,” ujar Sapari, Selasa (26/07/2022).(Dhi)




Wadon Banten Kritik PT KAI atas Tragedi Odong-odong Ditabrak Kereta Api

Kabar6-Sebanyak 9 penumpang odong-odong tewas usai ditabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa siang, 26 Juli 2022, sekitar Pukul 11.00 WIB. Anggota DPR Nuraeni meminta Kemenhub, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pemerintah daerah tidak lepas tangan atas tragedi maut tersebut.

Seluruh institusi yang berwenang menangani perlintasan kereta api diharapkan tidak lepas tanggung jawab, mereka harus mengambil kebijakan secepatnya demi keamanan dan keselamatan masyarakat diperkirakan sebidang tersebut.

“Sangat miris, ada perlintasan kereta api yang tidak di iringi dengan sistem keamanan PT KAI, ini bentuk kelalaian atau tidak perduli terhadap situasi perkembangan jumlah penduduk dan dari sisi pembangunan,” kata Nuraeni, ditemui di rumah duka, Kampung Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Selasa (26/07/2022).

**Berita Terkait: Tragedi Odong-odong Ditabrak Kereta Api, 2 Anak Tewas dan Bayi 7 Bulan Terluka

Nuraeni menerangkan, untuk di lokasi tabrakan kereta api, kerap terjadi kecelakaan. Dia juga memastikan Fraksi Demokrat di DPR RI akan mendorong Kemenhub dan PT KAI untuk membangun keamanan atau memasang palang pintu disetiap perlintasan kereta api yang ramai dilalui masyarakat.

“Fraksi kami di sana siap mendorong apa yang saya sampaikan. Harusnya sudah mulai jeli PT KAI untuk melakukan pengawasan rute mana saja yang jadi perlintasan kereta api di tanah air,” terangnya.

Wanita yang kerap disapa Wadon Banten itu menyarankan untuk dibangun palang pintu sementara demi keamanan masyarakat, agar tidak kembali terulang kejadian serupa. Lalang pintu sementara itu nantinya nantinya dijaga oleh masyarakat sekitar.

“Jangka panjangnya bagaiman kementrian, daerah, memetakan lintasan lintasan kereta api yang selama ini membahayakan penduduk sekitar,” jelasnya.(Dhi)




Tragedi Odong-odong Ditabrak Kereta Api, 2 Anak Tewas dan Bayi 7 Bulan Terluka

Kabar6.com

Kabar6-Odong-odong yang ditabrak kereta api pada perlintasan tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, juga menekan korban jiwa anak berusia 2 tahun.

Tak hanya itu, bayi berusia 7 bulan juga menjadi korban luka dalam tragedi berdarah pada Selasa siang, 26 Juli 2022, sekitar pukul 11.00 WIB.

Ketika itu, kereta api bernomor 4425 menabrak odong-odong yang sedang melintas dan membawa puluhan penumpang. Akibatnya, ada 9 korban jiwa dan 10 korban luka. Sang sopir, JL (27) sudah diamankan di Mapolsek Kragilan.

“Odong-odong yang penuh penumpang tersebut terpental dan sebagian bodinya hancur, untuk data sementara akibat kecelakaan tersebut 9 orang dilaporkan tewas dan 10 luka,” kata Kapolres Serang, AKBP Yudha Satria, Selasa (26/07/2022).

**Baca juga: Ini Data Korban Tewas Tabrakan Odong-odong dengan Kereta Api

Berikut daftar nama korban jiwa yang merupakan warga Kampung Cibetik, Kelurahan Pangampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten;

1.Saptiah (50)
2. Sawiah (60)
3.Tanis (45)
4.Azizah Atiah (2)
5. Kadilah (49)
6.Sunenah (55)
7.Yanti (25)
8. Ismawati (9)
9. Amanda (2)

Berikut daftar korban luka yang merupakan warga Kampung Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten;

1. Hanipah Sapitri (5).
2. Dinari/Putri (6).
3. Kiki (3).
4. Jahira (3).
5. Aini (7)
6. Pirda (4).
7. Kila (5)
8. Tisa (8 bulan)
9. Bilkis (4)
10. Jikri (4).(Dhi)