1

Angkasa Pura Investigasi Kebakaran di Terminal 3 Keberangkatan

Kabar6-Polisi telah mintai keterangan dua orang saksi peristiwa kebakaran bagian dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Titik api pertama kali muncul dari gerai toko roti Tous les Jours di Terminal 3 keberangkatan.

“Untuk investigasi dilakukan oleh pihak Angkasa Pura terhadap tenant tersebut,” kata Kabag Operasional Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Alvino Pratama, Minggu (1/9/2024).

Menurutnya, percikan api menimbulkan asap dan kobaran skala kecil dari atap. Api dalam waktu 10 menit dapat dipadamkan menggunakan alat pemadam api ringan yang disiagakan di sekitar lokasi.

**Baca Juga:Gerai Roti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Kebakaran

Alvin bilang, pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan. “Karena saat terjadi saksi-saksi baru datang untuk membuka operasional tenant tersebut,” terang Alvin.

Ia mengaku otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjamin kebakaran tidak mengganggu operasional layanan maskapai penerbangan.

“Untuk masyarakat tidak menyebarkan berita hoax. Dikarenakan peristiwa tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian,” tegas Alvin.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi mengatakan bahwa api muncul sekitar pukul 04.24 WIB tadi. Lokasi persisnya di Terminal 3 keberangkatan.

“Titik api yang muncul berhasil dipadamkan dengan cepat,” katanya. Holik jelaskan, titik api yang dipadamkan personel Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) sekitar pukul 04.30 WIB.

Titik api yang muncul berhasil dipadamkan dengan cepat sesuai prosedur dan dibantu fasilitas antara lain APAR dan hydrant sehingga tidak merambat ke lokasi lainnya.(Yud)




Gerai Roti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Kebakaran

Kabar6-Kebakaran terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (1/9/2024) pagi tadi. Titik awal munculnya api diduga berasal dari gerai toko roti Tous les Jours.

Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi mengatakan bahwa api muncul sekitar pukul 04.24 WIB tadi. Lokasi persisnya di Terminal 3 keberangkatan.

“Titik api yang muncul berhasil dipadamkan dengan cepat,” katanya. Holik jelaskan, titik api yang dipadamkan personel Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) sekitar pukul 04.30 WIB.

**Baca Juga: Kebakaran, Empat Pekerja Percetakan di Pondok Aren Terluka Kerugian Rp 5 Miliar

Titik api yang muncul berhasil dipadamkan dengan cepat sesuai prosedur dan dibantu fasilitas antara lain APAR dan hydrant sehingga tidak merambat ke lokasi lainnya.

Saat ini personel ARFF tengah melakukan langkah-langkah normalisasi pada lokasi munculnya titik api tersebut, termasuk menghilangkan asap di dalam terminal menggunakan vacuum smoke dan exhaust fan.

“Adapun investigasi terkait penyebab munculnya titik api di salah satu tenant tersebut tengah berjalan,” ujar Holik.

PT Angkasa Pura II (Persero) memohon maaf kepada penumpang pesawat atas ketidaknyamanan yang timbul. Saat ini operasional penerbangan Bandara Soekarno-Hatta tetap berjalan dengan normal.(Yud)




Terlepas dari Cincin, Berlian Sekira Rp64 Juta Masuk ke Adonan Roti Toko Kue di AS

Kabar6-Dawn ‘Sis’ Monroe, pemilik toko roti Sis Sweets Cookies & Café di Leavenworth, Amerika Serikat (AS), mengaku kehilangan berlian senilai Rp64 juta yang diduga masuk ke adonan kue.

Menurut penjelasanSis, melansir Nypost, berlian miliknya jatuh dari cincin yang melingkar di jari selama 36 tahun saat wanita itu sedang berada di toko. “Kami kembali ke dapur dan mencari-cari,” Kata Sis.

Karena itulah, Sis meminta pelanggannya untuk memakan kue dengan hati-hati dan memperhatikan jika nantinya menemukan berlian tadi dalam adonan kue. Sis menuturkan, ia khawatir permata itu berakhir di dalam adonan kue dan sangat mungkin kuenya sudah terjual.

“Jika Anda menemukannya, saya akan selamanya berutang jika Anda mau mengembalikannya,” tulis Sis di halaman Facebook bisnis tersebut.

Sejauh ini belum ada seorang pelanggan kue di toko itu pun yang melapor menemukan berlian mahal tersebut.(ilj/bbs)




Arkeolog Temukan Toko Roti Berusia 3.000 Tahun di Armenia dengan Tepung Terawetkan dalam Tanah

Kabar6-Secara mengejutkan, tim arkeolog menemukan toko roti berusia 3.000 tahun di dalam sisa-sisa bangunan besar yang menampung banyak oven di Metsamor, Armenia. Toko roti tersebut masih menyimpan karung berisi tepung di dalam tanah.

Namun dari 3,5 ton tepung yang diperkirakan ada, hanya beberapa karung yang berhasil bertahan selama berabad-abad. Melihat jumlah awalnya, melansir Miamiherald, penemuan ini menunjukkan ada produksi skala besar dan budaya pembuatan roti tertentu di wilayah tersebut, baik pada tingkat mikro maupun makro. Tepung itu telah membentuk lapisan setebal beberapa puluh sentimeter.

Menurut Profesor dari Fakultas Arkeologi Universitas Warsawa, Krzysztof Jakubiak, wujudnya sekilas terlihat seperti abu. ** Baca juga: Mabuk Berat, Pria India Masuk Kandang Singa Ingin Berjabat Tangan

“Tepung tersebut telah diawetkan dalam bentuk titik terang. Sekilas terlihat seperti abu terbakar ringan. Berkat pengapungan (pembilasan) kami membuktikan itu adalah tepung, bukan abu,” ungkap Jakubiak.

Dulunya, toko roti ini diperkirakan adalah bangunan berukuran megah dari abad ke 11 SM hingga 9 SM yang disulap menjadi tempat pembuatan tepung. Secara keseluruhan, bangunan itu terdiri atas dua baris dari 18 tiang kayu yang menopang atap. Kayu tersebut tidak bertahan dari kerusakan.

Bangunan toko roti itu diperkirakan runtuh karena kebakaran. Jakubiak menjelaskan, melihat umur konstruksi bangunannya, toko ini adalah yang tertua di daerah Kaukasus Selatan dan Anolia Timur yang berhasil bertahan sangat baik.

“Oleh karena itu, ini adalah salah satu konstruksi tertua yang diketahui dari jenis ini dari daerah Kaukasus Selatan dan Anatolia timur. Peninggalannya bertahan dengan sangat baik hanya berkat api yang mengakhiri objek ini,” jelas Jakubiak.(ilj/bbs)




Tragis, Pegawai Toko Roti di Korsel Tewas dalam Mesin Penggiling Saus

Kabar6-Insiden tragis menimpa seorang pegawai yang bekerja di toko roti Paris Baguette di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan (Korsel).

Wanita berusia 23 yang tak disebutkan namanya itu, melansir Vice, tewas dalam mesin pengaduk saus saat bekerja mengoperasikan alat tersebut. Ia menjalankan mesin yang seharusnya ditangani oleh dua orang. Pekerja tersebut diketahui sedang menuang bahan ke mesin pengaduk besar. Nahas, bagian atas tubuhnya tersangkut di mesin pengaduk saus hingga wanita malang itu pun tewas.

Jenazah pekerja yang sudah hancur ditemukan oleh rekan kerjanya pada keesokan hari. Anehnya, Paris Baguette tetap beroperasi meski ada pekerja yang tewas karena kecelakaan kerja. ** Baca juga: Heboh Penemuan Bola Logam Misterius ‘Telur Godzilla’ di Pantai Jepang

Rupanya, kasus pekerja yang meninggal bukan kecelakaan kerja pertama dalam waktu satu minggu terakhir di Paris Baguette Pyeongtaek. Seminggu sebelumnya, tangan seorang pekerja tersangkut di sebuah mesin produksi. Namun, pekerja tersebut tidak dibawa ke rumah sakit oleh perusahaan karena statusnya sebagai karyawan tidak tetap.

Kecelakaan kerja fatal yang menimpa pekerja wanita hingga tewas ini membuat sejumlah pihak menyerukan untuk memboikot Paris Baguette dan induk perusahaannya, yaitu SPC.

Sekelompok serikat pekerja dan anggota masyarakat umum menggelar upacara peringatan di depan kantor pusat Paris Baguette untuk memprotes praktik perburuhan SPC. Satu orang perwakilan juga melakukan protes di depan 1.000 gerai Paris Baguette.

Paris Baguette merupakan toko roti yang mempunyai sekira 3.600 gerai di Korea Selatan dan juga ada di beberapa negara lain. Sampai saat ini pihak berwajib masih menginvestigasi kecelakaan kerja tersebut.

Bahkan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan pihak berwenang untuk menyelidiki kronologi kecelakaan, sekaligus mencari tahu apakah ada masalah struktural di perusahaan. Sementara pekerja yang meninggal telah dimakamkan dan Paris Baguette mengirimkan sekotak roti ke pemakaman tersebut.(ilj/bbs)