1

Personil Satgas Tinombala Tewas, Keluarga: Saeful Mati Syahid

Kabar6.com

Kabar6-Tewasnya Muhammad Saeful Mudhori, personil satgas Tinombala IV, di anggap mati syahid oleh pihak keluarga. Karena Saeful meninggal usai Shalat Jumat dan sedang melaksanakan pengabdian kepada negara, untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Pihak keluarga mengaku ikhlas Saepul gugur dalam menjalankan tugas negara, mengamankan wilayah Sulteng dari gangguan keamanan kelompok bersenjata, yang akan membuat kekacauan di Indonesia.

Keluarga meminta doa dari seluruy rakyat Indonesia, agar almarhum diterima disisi Tuhan YME dan keluarga diberikan ketabahan, serta keikhlasan.

“Alhamdulillah dipanggil Allah dipanggil di hari yang mulia, hari Jumat, itu merupakan bagian dari janji Allah bahwa setiap muslim yang meninggal hari Jumat (mati) syahid, apalagi dia sedang melakukan tugas negara,” kata sepupu korban, Muhammad Ro’uf, ditemui dirumah duka, di Desa Banyumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (14/12/2019).

**Baca juga: Pesan Terahir Saepul ke Istri: Saya Akan Pulang Sebentar Lagi.

Perlu diketahui bahwa Muhamad Saepul Muhdori merupakan wafga Kabupaten Pandeglang yang merupakan anggota Brimob Polri dan sedang bertugas dalam operasi Tinombala IV. Dia gugur ditembak oleh kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Penyerangan terhadap anggota Tinombala IV terjadi usia Shalat Jumat, 13 Desember 2019, sekitar pukul 12.30 WITA. Setidaknya, ada lima anggota MIT Poso yang menyerang anggota dan menyandera warga setempat.(Dhi)




Isak Tangis Keluarga Saat Pemakaman Jenazah Satgas Tinombala

Kabar6.com

Kabar6-Muhamad Saepul Muhdori, anggota Satgas Tinombala telah di makamkan di TPU dekat rumahnya, Kampung Nagrog, RT 01 RW 01, Desa Bayumundu, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sejak jenazah Saepul datang hingga di makamkan, sang istri berulangkali pingsan. Bahkan harus di papah untuk pulang ke rumahnya.

“Assalamualaikum sayang, dadah sayang,” itu yang dikatakan Novi, istri almarhum, saat akan meninggalkan pusaran suaminya, Sabtu (14/12/2019).

Pemakaman Saepul dilakukan secara militer, dipimpin langsung oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten, Kombes Pol Reza Herasbudi.

Dia berharap, seluruh rekan di korps Polri, terutama Satuan Brimob, rekan sejawat dan keluarganya, untuk bisa secara ikhlas memaafkan perbuatan almarhum selama masih hidup, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Tak lupa, Reza meminta doa dari seluruh masyarakat Indonesia, bagi almarhum Saeful, agar dilapangkan kuburnya, serta keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan. Karena, Saeful yang merupakan personil Polri, tetao manusia biasa.

“Sebagai manusia biasa, kita tidak bisa lepas dari rasa duka dan sedih. Semoga Tuhan memberikan ketabahan bagi kita yang ditinggalkan. Marilah kita lapangkan dada untuk memaafkan beliau, sebab sebagai manusia biasa, beliau tidak luput dari kekhilafan dan kealpaan,” ujar Dansat Brimob Polda Banten, Kombes Pol Reza Herasbudi, sembari sesekali menyeka air matanya, ditempat yang sama, Sabtu (14/12/2019).

**Baca juga: Gugur Dalam Operasi Tinombala. Anggota Brimob Dimakamkan di Pandeglang.

Reza mengaku bahwa Saeful merupakan personil Polri yang teguh dalam menjalankan tugasnya, selama menajdi personil Satgas Tinombala.

“Kita merasa kehilangan, sebagai rekan yang memegang teguh tugasnya secara profesionalitas. Dia menjalankan tugas negara, sebagai prajurit yang rendah diri dan patut kita berduka atas kehilangan ini. Ini menjadi beban moral bagi kita yang hidup, yang telah mendahului kita,” ujarnya.(Dhi)