1

Diduga Tenggak Miras Oplosan, Seorang Pria dan Pasutri Tewas di Cisauk

Ilustrasi/bbs

Kabar6-Pasangan suami istri (Pasutri) berinisial HI dan AD, bersama seorang pria lainnya berinisial GB tewas usai diduga menenggak minuman keras (miras) yang telah dioplos.

Peristiwa naas itu terjadi pada Senin 3 Januari 2022 lalu, dimana seorang saksi mata berinisial SW (39) menceritakan kronologis yang pada awalnya HI dan AD datang menginap di kontrakan temannya, yaitu Pasutri GB dan DR di Kampung Cibadak Kulon, Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Saat itu, menurut saksi, HI dan AD datang bersama anak-anaknya yang masih kecil saat pergantian tahun. Mereka menginap di kontrakan GB dan DR.

Menurut keterangan saksi yang juga tinggal bertetangga, pada Minggu 2 Januari 2022 malam korban AD meminta diantar DR untuk membeli obat campuran miras.

“Malemnya itu saya masih lihat, dia (AD, red) minta dianter beli obat katanya. Akhirnya dia berdua pergi, suaminya pada di kontrakan,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Kamis (6/1/2022).

Saat malam tiba, saksi menduga, HI dan AD serta GB menenggak minuman yang dicampur berbagai bahan berbahaya. Pada Senin pagi 3 Januari 2022, istri GB tanpa curiga berangkat ke sekolah guna mengambil rapot sang anak.

“Istrinya (DR, red) pergi ambil rapot. Saya juga belum curiga waktu itu, karena dia (HI, red) memang sering main ke sini, tapi sebelumnya kalau kesini sendiri. Kemaren tumben ajak anak sama istrinya juga,” sambungnya.

Pada pagi itu, saksi sempat mendengar erangan perempuan dari dalam kontrakan GB. Namun SW tak memperdulikan.

Barulah sepulang istri GB mengambil rapot, didapati tamunya tergeletak dengan tubuh terbujur kaku dan muntah bertaburan di ruangan kontrakan.

“Terus saya tanya anaknya, katanya ayah nggak kenapa-kenapa. Pas istrinya pulang ngambil rapot baru dah ramai, karena waktu dibangunin ternyata suaminya sama pasangan temennya itu nggak bangun-bangun, pada kaku badannya, matanya pada melotot. Abis itu pengurus lingkungan dikasih tahu, pada datang kesini,” terangnya.

Setelah dicek, barulah diketahui bahwa HI diduga telah meninggal dengan mulut mengeluarkan busa. Sedang istrinya, AD, juga telah tewas terbujur kaku dengan kondisi amat mengenaskan di mana bagian matanya melotot ke atas.

**Baca juga: Fraksi PKS Serahkan Laporan Kinerja Tahunan ke DPD Tangsel

“Nah sore itu yang 2 orang pasangan suami isteri ini udah meninggal, terus malemnya sekira jam 20.00 wib, suaminya (GB) meninggal juga waktu mau dibawa ke rumah sakit. Itu di dalem kontrakan bau minuman, banyak bungkus autan, kita nggak tahu ya dicampur sama apanya,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Tim Kabar6.com belum mendapatkan keterangan dari polisi, dan akan diinformasikan selanjutnya.(eka)




Bandar Narkoba Tewas Ditembak di Pamulang

Kabar6.com




Seorang Bandar Sabu di Tangsel Tewas Ditembak Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Polisi menyergap bandar narkoba jenis sabu sedang transaksi di Permata Pamulang, Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dua pelaku sempat kabut hingga menabrak motor dan mobil pengendara yang melintas.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mukti Juharsa mengatakan, kedua tersangka berinisial HS dan UA. Dari tangan kedua tersangka disita barang bukti sabu 4 kilogram dari China.

“Memang sudah target, kita kejar dari dalam komplek sampai ujung jalan,” katanya kepada wartawan di lokasi perkara, Selasa (4/1/2021).

**Baca juga: Investasi Alkes Bodong di Pamulang, Korban: Tolong Pulangkan Uang Modal

Mukti jelaskan, saat dibuntuti kedua bandar yang mengendarai mobil Honda Jazz tancap gas. Polisi yang tak ingin buruannya kabur akhirnya menembak kedua bandar.

“Satu yanb HS meninggal dunia di jalan, satu UA luka di kaki,” jelasnya.(yud/eka)




Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Dekat Stasiun Tanah Tinggi

Kabar6-Seorang pria tiba-tiba ditemukan meninggal di Bantaran Kali Benteng Betawi dekat Stasiun Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Rabu (22/12/2021) pagi.

Kanit Reskrim Polsek Tangerang AKP Jayadi membenarkan peristiwa kejadian itu.

“Ya itu meninggal saat lagi memancing, terus terjatuh,” ujar AKP Jayadi saat dikonfirmasi wartawan.

Jayadi mengatakan pria paruh baya tersebut bernama Arif Suhadi, warga Tanah Tinggi, Kota Tangerang ini diduga meninggal karena penyakit yang dideritanya.

**Baca juga: Langgar Standar Pelayanan, Sopir Angkot Si Benteng Dipecat

“Dari keterangan keluarganya itu sakit ayan, sudah dibilangin keluarga jangan memancing melulu. Jadi, memang sudah lama sakit ayan itu,” katanya.

Meski demikian, jenazah Arif Suhadi telah dievakuasi petugas ke RSUD Kabupaten Tangerang. Penemuan jasad Arif Suhadi ini juga mencuri perhatian masyarakat sekitar. (Oke)




Pria Tergeletak di Panongan Dikira Tewas Ternyata Mabuk

Kabar6.com

Kabar6-Cuplikan video seorang pria tergeletak di trotoar Laguno Lake, Jalan Pertamina, Panongan, Kabupaten Tangerang, viral di media sosial. Pria berpakaian lusuh itu sempat dikira tewas oleh warga sekitar, Senin, (20/12/2021) pagi.

“Paeh eta paeh, teu nafas (meninggal dunia, tidak bernafas),” suara seorang pria dalam video berdurasi 30 detik tersebut.

Kapolsek Panongan Inspektur Satu Syamsul Bahri mengatakan, terkait video kabar yang beredar tersebut bukan penemuan mayat. Tapi orang yang tidak sadarkan akibat minuman alkohol.

“Pria tersebut tidak sadarkan diri. Kami lalu membawanya ke Puskesmas Panongan,” katanya.

Syamsul juga menerangkan, pria tersebut sadarkan diri ketika diinterogasi mengaku usai menenggak minuman alkohol.

“Bicaranya juga ngelantur akibat minum alkhohol terlalu banyak dikarenakan bau aroma pada mulut berbau minuman beralkohol,” terangnya.

**Baca juga: Bupati Zaki Minta OPD Sampaikan Data dan Informasi ke Diskominfo

Syamsul kembali menegaskan, bahwa video yang mengabarkan temuan mayat tersebut hoaks. Ia berharap agar masyarakat harus mengecek terlebih dulu berita sebelum menyebarkan ke media sosial.

“Kami harap masyarakat tidak mudah mempercayai kabar yang belum terverifikasi kebenarannya. Kami sampaikan bukan temuan mayat, tapi orang tidak sadarkan diri,” tegasnya.(Cr)




Insiden Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang, LPA Lebak: Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab

Ilustrasi/bbs

Kabar6-Lembaga Perlindungan Anak (LPA) angkat bicara mengenai insiden bocah siswa PAUD berusia 7 tahun yang meninggal dunia usai tenggelam di kolam renang BIM, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (19/12/2021).

Bocah berinisial D datang ke BIM Waterboom bersama rombongan siswa PAUD As-Salam. Dalam sebuah laporan, kegiatan itu juga didampingi oleh para orangtua siswa.

Ketua LPA Kabupaten Lebak Oman Rohmawan meminta semua pihak bertanggung jawab atas insiden yang telah merenggut nyawa anak.

“Semua pihak harus bertanggung jawab, karena ini sudah sampai nyawa yang hilang. Iya, semua yang terkait mulai dari pihak sekolah dan pengelola kolam renang harus bertanggung jawab,” kata Oman kepada Kabar6.com, Senin (20/12/2021).

Dia mempertanyakan bagaimana pengawasan pihak sekolah maupun petugas pengawas kolam renang sampai bocah 7 tahun bisa tenggelam, karena seharusnya anak bermain di kolam yang dangkal.

“Ini yang saya sayangkan terkait insiden tersebut, tempat bermain jadi seperti belum ramah anak. Pengawasan pihak sekolah maupun pengawasan oleh pengelola masih sangat kurang,” ujar Oman.

Namun juga dikatakan Oman, peran orangtua dalam kegiatan-kegiatan semacam itu tidak kalah penting. Ketika mendampingi kegiatan anak, orangtua harus juga ikut benar-benar mengawasi.

“Jangan sampai orangtua juga sibuk sendiri atau asyik dengan kegiatannya, dan yang jadi pertanyaan juga apa pihak sekolah sudah memberikan arahan dan imbauan kepada masing-masing orangtua sebelum kegiatan dimulai?” tanya Oman.

**Baca juga: Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Tenggelam di Kolam Renang BIM Lebak

Saat dikonfirmasi, pemilik BIM Waterboom, Asep Komar mengaku, telah menemui pihak keluarga D.

“Saya menemui dan berbincang dengan pihak keluarga di Muncang, dan pihak keluarga sudah menyadari bahwa kejadian kemarin itu musibah dan ikhlas,” kata Asep.(Nda)




Ingin Buat Konten Video ABG di Cikupa Tewas Ketabrak Truk

Kabar6-Seorang anak baru gede (ABG) berinisial RI, 13 tahun, tewas menggenaskan. Ia menjadi korban tabrak lari truk di dekat ruko Kredit Plus Desa Cibadak, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Selasa, (14/12/2021) Malam.

“Korban bersama sejumlah ABG hendak membuat konten video,” ungkap Kanit Lakalantas Polresta Tangerang, Ajun Komisaris Mulyadi, Rabu (15/12/2021).

Ia menyebutkan, RI tewas karena mengalami luka terbuka pada bagian kepala dan badan. Kronologisnya bermula saat RI bergerombol hendak membuat konten video di pinggir Jalan Raya Serang KM 21.

Beberapa saat kemudian melaju kendaraan truk tak dikenal dari arah Cikupa menuju Balaraja. “Secara bersamaan anak-anak tersebut bergerak sesuai perannya masing masing,” terangnya.

**Baca juga: Polresta Tangerang Ringkus Pasutri Agen TKI Ilegal

Akibat kecelakaan lalu lintas tersebut RI meninggal dunia di tempat kejadian perkara. Jenazah korban kemudian di evakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Sementara pengemudi truk tancap gas melarikan diri. “Korban sudah diminta oleh keluarga dan langsung dimakamkan,” jelas Mulyadi.(Cr)




Lintasi Jalan Setapak, Pemotor di Cisauk Tewas Tersambar Kereta Api

Kabar6.com

Kabar6-Indra, 30 tahun, warga Kampung Cipete RT 06 RW 02, Cisauk, Kabupaten Tangerang, meregang nyawa di tempat kejadian perkara. Ia tewas saat sedang mengendarai sepeda motor tersambar kereta api commuter line.

“Korban ini mengalami luka di bagian kepala kemudian meninggal dunia,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Cisauk, Inspektur Dua Margana kepada wartawan, Rabu (15/12/2021).

Menurutnya, korban tewas tak jauh dari kediamannya. Indra yang mengendarai Honda Beat melintasi jalan setapak di pinggir rel tak menyadari kereta lewat dari Cisauk ke Serpong.

Sehingga dia tertabrak dari belakang. “Enggak terseret karena mentalnya bukan ke arah dalam rel tapi keluar,” kata Margana.

**Baca juga: Ini Dia 3 Prioritas Pembangunan di Kabupaten Tangerang pada 2023

Menurutnya, setiap hari ada banyak warga sekitar yang melintasi jalan setapak. Jalan tersebut sangat dekat dengan rel kereta api.

“Jadi ini warga kalau memanfaatkan jalan potongan jadi lewat bantaran rel, kan seharusnya tidak boleh,” ujar Margana.(yud)




Kalah Futsal Tawuran di Serpong, Satu Pelajar Tewas Empat Ditangkap

Kabar6.com

Kabar6-Polisi menangkap empat orang remaja yang terlibat aksi tawuran di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bentrokan itu menewaskan satu orang pelajar berinisial MAA, 16 tahun.

Keempat orang remaja yang telah ditetapkan sebagai tersangka masing-masing berinisial, MI (16), SWN (17), HN (17), dan MD (19).

“Awal kejadian berselisih karena diejek kalah kalah bertanding futsal,” kata Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin, Senin (13/12/2021).

Salah satu kelompok pelajar, lanjutnya, mengirim pesan Instagram menantang lawannya untuk sparing tawuran. Gayung pun bersambut.

Kedua kelompok bertemu di lokasi perkara. Iman menyebutkan pelajar pelaku tawuran membawa senjata tajam untuk melukai lawan siterunya.

“Korban terkena sabetan senjata tajam di lengan tangan kiri,” terangnya. Iman bilang, jajarannya telah mengamankan banyak barang bukti.

**Baca juga: Job Syuting Sepi, Bobby Joseph Banting Setir Edarkan Gorilla

Di antaranya beraneka jenis senjata tajam milik para tersangka. Atas perbuatannya keempat tersangka dijerat melanggar Pasal 80 Ayat 3 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 170 Ayat 1 dan 2 ke-3 tentang Kekerasan Terhadap Anak di Bawah Umur.

“Jo pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia hukuman penjara paling lama 15 tahun,” tegas Iman.(yud)




Tebing Longsor Timpa Ponpes di Lebak, Satu Orang Santri Tewas

Kabar6.com

Kabar6-Kobong atau asrama sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kampung Cipendeuy, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak hancur tertimpa material tebing longsor, Sabtu (11/12/2021) dini hari.

Longsor terjadi saat hujan dengan intensitas lebat mengguyur wilayah Lebak sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi.

Dinding kobong Ponpes Darul Zawahir yang terbuat dari bilik bambu jebol diterjang longsor dari tebing yang jaraknya kurang lebih hanya 1 meter. Nahasnya, tak hanya merusak bangunan, longsor juga merenggut nyawa seorang santri yang sedang terlelap tidur di dalam kobong.

“Kejadiannya sekitar jam setengah 2 dini hari. Korban meninggal dunia, tertimbun batu cadas longsor,” kata Kepala Desa Rangkasbitung Timur, Dedi Suhaedi kepada Kabar6.com.

Korban bernama M. Arif Hidayat (23). Santri asal Ciangsana, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar, Lebak itu tewas di tempat. Dedi mengatakan, di dalam kobong itu, Arif hanya sendirian.

“Cuma satu orang. Iya meninggal di tempat,” ucap Dedi.

Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama kembali mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi banjir, angin kencang dan longsor jika hujan terjadi dengan intensitas yang lebat.

**Baca juga: Gelar Vaksinasi Covid-19 di Pasar Keong Lebak, BIN Target 300 Orang Divaksin

Tak hanya saat siang hari, kewaspadaan akan terjadi bencana menjadi perlu ditingkatkan oleh masyarakat juga saat malam hari.

“Karena kita tidak tahu kapan bencana itu terjadi, terutama juga saat malam hari di saat kondisi kita sedang lelah. Terutama memang karakter tanah di kita ya, setelah panas lalu diguyur hujan deras dapat memicu terjadi longsor,” kata Febby.(Nda)