1

Dishub Lebak Pasang PJU di 60 Titik, Tempat Wisata Jadi Prioritas

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) di lokasi-lokasi yang minim penerangan dan dikeluhkan masyarakat.

Kabid Dalops dan Lalu Lintas Dishub Lebak Abdurazak mengatakan, pihaknya pada tahun anggaran 2021 hanya menyiapkan 60 lampu PJU. Selain jalan di 28 kecamatan yang minim penerangan, PJU juga diprioritaskan dipasang di tempat wisata.

“Di titik-titik jalan yang gelap dan sangat rawan terjadi kecelakaan maupun kejahatan. Kemudian, kita banyak pasang juga di tempat wisata maupun akses jalan menuju lokasi,” kata Abdurazak kepada Kabar6.com, Kamis (6/1/2022).

Pemasangan lampu PJU di tempat dan akses jalan menuju objek wisata, kata Abdurazak, untuk menunjang visi pemerintah daerah Kabupaten Lebak dalam kaitan pariwisata.

“Salah satunya di kawasan Sawarna. Kita harap, semakin terang lokasi wisata serta akses jalan ke sananya bisa membuat wisatawan semakin aman dan nyaman ketika malam hari,” ujar dia.

Abdulrazak menjelaskan, usulan pemasangan PJU setiap tahunnya selalu banyak. Namun realisasinya disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.

“Seperti tahun 2021 itu usulannya sangat banyak, tetapi kita sesuaikan dengan anggaran serta yang memang sangat prioritas,” kata Abdurazak menjelaskan.

**Baca juga: Berjibaku Sukseskan Vaksinasi, Pemkab Lebak Siapkan Rp3 Miliar untuk Insentif Nakes

Sementara sambung dia, untuk penerangan di perkotaan dilakukan secara penataan pada tahun 2022.

“Untuk dalam kota kita lakukan penataan, misalnya pergantian lampu di ruas Jalan Multatuli dan Alun-alun Rangkasbitung,” katanya.(Nda)




Libur Nataru, Polda Banten Berlakukan Ganjil Genap Menuju Tempat Wisata

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah tetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III selama masa libur Natal dan Tahun Baru atau (Nataru). Oleh karena itu masyarakat maupun pengelola tempat wisata diimbau patuhi pembatasan di masa transisi pandemi Covid-19.

Pemberlakukan status PPKM Level III pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. “Perlu kita sikapi dengan membatasi aktivitas dan mobilitas harian,” kata Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, Sabtu (27/11).

Pemerintah melalui Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 telah merumuskan khusus untuk pengaturan tempat wisata.

“Meningkatkan kewaspadaan sesuai pengaturan PPKM Level III khususnya untuk wilayah Provinsi Banten sebagai destinasi favorit diantaranya Pantai Anyer, Pantai Carita, Perhotelan, Cottage dan tempat wisata lainnya,” ujar Rudy Heriyanto.

Ia memerintahkan kapolres beserta jajaran agar mengidentifikasi tempat wisata yang menjadi sasaran liburan di wilayah hukumnya masing-masing. Tujuannya agar dapat menerapkan protokol kesehatan berjalan baik.

Polda Banten akan menerapkan pengaturan lalu lintas ganjil genap untuk dapat mengatur kunjungan ke tempat-tempat wisata prioritas. “Akan diberlakukan pengaturan ganjil genap menjelang Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, sehingga personel dapat mengatur kunjungan ke tempat wisata yang menjadi prioritas,” kata Rudy Heriyanto.

Adapun bagi para pengunjung wisata wajib menggunakan Aplikasi PeduliLindungi pada saat masuk dan keluar dari tempat wisata. “Hanya pengunjung kategori kuning dan hijau yang diperbolehkan masuk ke tempat wisata,” jelas Rudy Heriyanto.

**Baca juga: Situs Diretas, Kadiskominfo Tangsel: Sebulan Pernah Sejuta Kali

Ditegaskan, seusai dengan Inmendagri membatasi jumlah wisatawan sampai dengan 50 persen dari kapasitas total tempat wisata dan melarang adanya pesta perayaan dengan kerumunan ditempat terbuka maupun tempat tertutup.

“Mengurangi penggunaan pengeras suara yang dapat menyebabkan orang berkumpul secara masif sehingga menimbulkan kerumunan,” pesan Rudy.(yud)




PPKM Lebak Naik ke Level 3, Tempat Wisata Kembali Ditutup

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak kembali menutup tempat-tempat wisata setelah level pemberlakuan
pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) naik dari level 2 ke level 3.

“Betul, karena kita PPKM level 3, jadi (Tempat wisata) ditutup sementara terhitung tanggal 5 Oktober sampai 18
Oktober. Iya (Harus ditutup) itu udah bunyi di Inbup Nomor 22 Tahun 2021, pada poin L bahwa untuk fasilitas
umum seperti area publik dan tempat wisata umum ditutup sementara,” kata Kabid Destinasi Wisata Disbudpar Lebak, Luli Agustina, Kamis (10/7/2021).

Seluruh pelaku usaha pariwisata, kata Luli, diharapkan mematuhi kebijakan dalam Inbup tersebut untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19.

“Kurangnya informasi mengenai ini memungkinkan mereka (Tempat wisata) buka, makanya kalau ada yang buka kami berikan edukasi bahwa sekarang kita berada pada level 3,” ujar Luli.

Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa PPKM hingga 18 Oktober 2021. Dalam perpanjangan itu, banyak daerah salah satunya Kabupaten Lebak yang naik level dari 2 menjadi level 3. Hal tersebut disebabkan karena daerah tersebut belum mampu meningkatkan jumlah cakupan Vaksinasi Covid-19.

“Terkait dengan capaian vaksinasi, kami terus berusaha agar setiap target bisa kami penuhi. Memang target per harinya tidak tercapai, misalnya kami rencanakan bisa 8.000 orang yang tervaksin tetapi baru bisa sekitar 5.000-an,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triyatno Supiono saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).

**Baca juga: Bantuan Korban Bencana Ratusan Juta Ditilap, DPRD Minta Dinsos Lebak Bertanggung Jawab

Triyatno mengakui, pihaknya masih kesulitan untuk mengumpulkan sasaran vaksinasi. Belum lagi tenaga kesehatan (Nakes) yang ditugaskan untuk pelaksanaan vaksinasi terbatas.

“Masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya vaksin, dan juga nakes yang terbatas untuk mengcover itu. Ini juga jadi salah satu kendalanya,” katanya.(Nda)




Tempat Wisata di Lebak Dibuka, Pengelola Diminta Perketat Protokol Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6-Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak meminta pengelola objek wisata memperketat protokol kesehatan (Prokes) untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang kini kasusnya melandai.

Seiring dengan penurunan level PPKM dan status zona penyebaran Covid-19 menjadi zona kuning, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memutuskan untuk kembali membuka objek wisata di seluruh wilayah.

“Ketika ini dibuka, maka dikembalikan ke para pengelola wisata, mereka harus mematuhi aturan prokes yang sudah dibuat. Kalau kapasitas pengunjung harus maksimal 25 persen ya harus dipatuhi segitu yang boleh masuk,” kata Kasat Pol PP Lebak, Dartim, Senin (30/8/2031).

Jika pengelola longgar dalam menerapkan prokes, maka potensi penyebaran virus bisa kembali tinggi. Konsekuensinya kata Dartim, pemerintah daerah akan kembali melakukan pengetatan-pengetatan, termasuk menutup objek wisata.

“Kuncinya itu, kepatuhan pengelola wisata termasuk pengunjung. Termasuk pengunjung yang dibolehkan masuk hanya pengunjung yang sudah divaksin dengan menunjukkan bukti telah divaksin,” ujar Dartim.

**Baca juga: Dikritik Aktivis Antikorupsi, Legislator Tak Persoalkan Pembangunan Rumdin Kejari Lebak Rp1 Miliar Lebih di Tengah Pandemi

Dia memastikan pengawasan prokes di tempat-tempat wisata dilakukan oleh Satgas di setiap wilayah.

“Pastilah, setiap kebijakan pemerintah daerah kami pastikan dilakukan pengawasan bersama-sama unsur di wilayah,” katanya.(Nda)




Akhir Pekan, Satgas Covid Lebak Pantau Protokol Kesehatan di Tempat Wisata

Kabar6.com

Kabar6-Penerapan protokol kesehatan (Prokes) di tempat-tempat wisata menjadi sasaran Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak, Sabtu (29/5/2021).

Meski berstatus zona kuning atau daerah dengan tingkat risiko penyebaran rendah, Pemkab Lebak tak mau lengah. Pendisiplinan prokes terus dilakukan di titik-titik yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

“Hari ini kami pantau penerapan prokes di sejumlah objek wisata di wilayah Gunungkencana seperti Bukit Curahem, Curug Munding dan Curug Sewu,” kata Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Lebak Anna Wakhyudian kepada Kabar6.com.

Ia menyebut, suasana di sejumlah objek wisata di wilayah tersebut pada akhir pekan ini dalam kondisi aman. Pengelola objek wisata sudah mentaati pendisiplinan prokes.

“Pengunjung juga relatif sepi ya, jadi kondisinya aman sejauh ini,” ucap pria yang akrab disapa Anong.

Pendisiplinan prokes melalui penegakan PPKM Mikro juga dilakukan di wilayah lain yakni Banjarsari, Cileles dan Cirinten. Hasilnya, petugas masih mendapati masyarakat pengendara kendaraan yang tidak mengenakan masker saat di luar rumah.

**Baca juga: Gakkum KLHK Tutup Lubang Bekas Tambang Ilegal di Hutan Adat Cibarani Lebak

“Ada belasan pelanggar yang kami berikan sanksi sosial dan surat tanda bukti pelanggaran dengan harapan mereka tidak mengulangi pelanggaran dan mau memakai masker untuk mencegah penularan,” paparnya.(Nda)




Dinsos Kabupaten Tangerang Salurkan Bantuan Sembako Bagi Pedagang di Tempat Wisata

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang lewat Dinas Sosial (Dinsos) mulai menyalurkan bantuan sembako kepada pedagang dan juru parkir di tempat wisata.

Bantuan sembako merupakan perintah dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk kompensasi penutupan sementara tempat wisata di Banten mulai 16-31 Mei 2021.

Kebijakan penutupan tertuang dalam SE Bupati Tangerang Nomor 443.2/1918/Bag.Um/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021.

SE tersebut untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan menindaklanjuti Instruksi Gubernur Banten No 556/901-Dispar/2021.

Penyaluran bantuan sembako yang bersumber dari corporate social responsibility (CSR) sejumlah perusahaan ini sudah dimulai sejak 19 Mei 2021, setelah digelar pertemuan antara Pemkab Tangerang dengan pengelola tempat wisata.

Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengungkapkan, salah satu penyaluran bantuan sembako yakni pada 20 Mei 2021.

Bantuan tersebut diberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Ranjala Desa Kronjo sebagai pengelola retribusi karcis tanda masuk Pulau Cangkir.

“Hari ini kita menyalurkan sembako untuk Desa Kronjo, kecamatan Kronjo sebagai perintah dari Pak Bupati untuk masyarakat terdampak penutupan sementara tempat wisata,” kata Ujat, Sabtu (22/5/2021).

“Kita salurkan sebanyak 300 paket sembako yang terdiri dari minyak goreng, beras, terigu, indomie dan telur,” lanjutnya.

Ujat menambahkan, Bupati Zaki berharap, pemberian bantuan sembako ini bisa mengurangi beban yang terdampak kebijakan penutupan sementara tempat wisata.

**Baca juga: Palsukan Surat Bebas Covid-19 Untuk Mudik, Ibu dan Anak Diamankan Polisi

Sementara itu, Ketua BUMDes Karya Ranjala Ahmad Zainal Muttaqin mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako yang diberikan Pemkab Tangerang.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan Kepala Dinas Sosial telah memberikan bantuan kepada pedagang serta semua petugas Pulau Cangkir. Semoga ini bermanfaat,” pungkas Ahmad.(vee)




Pemkab Tangerang Siapkan Bantuan Sembako Imbas Penutupan Sementara Tempat Wisata

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah Kabupaten Tangerang lewat Dinas Sosial (Dinsos) menyiapkan bantuan sembako untuk pedagang dan juru parkir di tempat wisata Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat mengungkapkan, bantuan sembako untuk memberikan kompensasi setelah adanya kebijakan penutupan sementara tempat wisata mulai 16-30 Mei 2021.

Kebijakan tertuang dalam SE Bupati Tangerang No 443.2/1918/Bag.Um/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021.

SE tersebut untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan menindaklanjuti Instruksi Gubernur Banten No 556/901-Dispar/2021.

“Dinas Sosial diberikan perintah oleh Pak Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk memberikan paket sembako kepada yang terdampak penutupan tempat wisata,” tegas Ujat saat rapat koordinasi di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (20/5/2021).

Penutupan sementara ini juga diharapkan bisa berdampak positif terkait penurunan penyebaran COVID-19.

Sementara itu, Camat Teluknaga Zam Zam Manohara mengungkapkan terima kasih atas bantuan sembako yang diberikan sebagai kompensasi penutupan sementara tempat wisata.

**Baca juga: Beri Penghargaan untuk Bhabinkamtibmas, Kapolresta Tangerang Dorong Perkuat 3T Pasca Peniadaan Mudik

Ia berharap, selain pedagang dan juru parkir, bantuan sembako juga bisa diberikan kepada pelaku pariwisata lainnya yang juga terdampak di Teluk Naga.

“Kami akan segera mencatat siapa saja yang terdampak dan memberikannya ke Dinas Sosial,” pungkas Zam Zam.(vee)




9 Tempat Wisata Keluarga di Kota Malang

Kabar6.com

Kabar6-Kota-kota besar dan kota-kota kecil di Indonesia kini banyak yang sedang bersolek. Tak hanya kotanya saja yang dibuat jadi indah. Berbagai fasilitas menarik kini juga semakin banyak yang dikembangkan.

Tak terkecuali dengan Kota Malang. Dari hari ke hari, ada saja tempat main yang baru. Dari yang mengusung hal-hal tematik, instagramable, hingga tempat yang bernuansa alam. Jadinya saat main ke Malang, kita tak akan kebingungan lagi. Berbagai tempat seru, siap untuk kita jelajahi bersama dengan keluarga tercinta.

Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang bisa Anda jelajahi saat berada di kota Malang.

  1. Kampung Warna-warni Jodipan

Kabar6.com
Kampung Warna Warni Jodipan.(travel kompas)

Tempat wisata tematik kini sedang naik daun. Begitu juga yang ada di Malang, yang salah satunya adalah Kampung Warna-warni Jodipan. Sebuah kampung yang segala halnya dibuat menjadi penuh warna. Menjejakkan kaki di setiap sudutnya, hingga berfoto dan membagikannya di aku media sosial kita pasti akan sangat seru untuk dilakukan.

  1. Kampung Biru Arema

Kabar6.com
Kampung Biru Arema.(inews)

Anda tahu Santorini ya blng dikenal sebagai Blue City di Yunani? Atau mungkiinChefchaouen di Maroko? Nah Malang juga punya tempat yang seperti ini. Namanya Kampung Biru Arema. Sebuah tempat wisata yang cocok disambangin Anda bersama keluarga. Tempatnya tak jauh dari dari Kampung Warna-warni Jodipan. Bahkan berada di seberangnya saja. Sama seperti di Kampung Warna-warni Jodipan, Anda bisa sepuasnya berjalan-jalan dan berfoto-foto. Ah ya, sesuai namanya, kampung wisata ini memang ada hubungannya dengan klub sepak bola Arema FC. Klub sepak bola dari kota Malang. Nah di sini juga, Anda bisa jadi lebih tahu mengenai klub Arema FC.

  1. Kampung 3D

Kabar6.com
Kampung Tridi 3D.(bbs)

Kampung tematik lainnya yang tak kalah menarik dari 2 kampung yang tadi disebutkan adalah Kampung 3D atau yang biasa disebut juga dengan Kampung Tridi. Di kampung ini, mata Anda akan dimanjakan dengan berbagai lukisa mural 3 dimensi di sepanjang dinding dan juga jalanannya. Berbagai gambar menarik ada di sana.

  1. Alun-alun Kota Malang

Tak afdol rasanya jika main ke Kota Malang tanpa menyambangi alun-alun kotanya. Di sana Anda sekeluarga bisa menikmati keindahan yang ada di sana. Anda bisa berjalan-jalan, duduk-duduk, dan juga menikmati sajian aneka jajanan murah yang ada di sana. Dari mulai cilok, kemudian bakso, lalu soto, dan juga es degan. Anda juga bisa shalat di Masjid Jami’; melihat-lihat gereja GPIB Immanuel; berbelanja di Toko Oen; satau pun berburu belanjaan di Pasar Besar.

  1. Taman Trunojoyo

Jalan-jalan gratis lainnya selain di Alun-alun Kota Malang adalah ke Taman Trunojoyo. Lokasinya tak jauh dari Stasiun Kota Malang. Cirinya adalah patung singa. Anda bisa mengajak anak-anak bermain berbagai wahana atau bahkan hanya untuk duduk-duduk santai di bawah pohon. Jangan lupa juga untuk menikmati jajanan murah yang ada di sana.

  1. Taman Balai Kota Malang

Taman Balai Kota Malang juga bisa memberi ketenangan tersendiri. Anda bisa bersantai, berfoto, atau bahkan jajan-jajan di sini. Tempatnya yang asri, di mana Anda bisa melihat kolam dengan bunga teratai, di mana di bagian tengahnya ada Tugu Balai Kota Malang. Lampu yang berbentuk unik serta taman bunga juga pasti akan disukai keluarga.

  1. Hawai Waterpark

Anda ingin berwisata air? Datang saja ke Hawai Waterpark. Di tempat ini, Anda sekeluarga bisa menikmati beraneka ragam wahana yang bernuansa air. Dari mulai Waikiki Beach yang merupakan kolam tsunami, kemudian Waimea Stream River yang merupakan kolam arus, hingga Hawai Water House yang merupakan tempat bermain anak (misalnya ember air raksasa). Di tempat ini dijamin deh, Anda sekeluarga akan mendapatkan kebahagiaan tersendiri.

  1. Malang Night Paradise

Jika malam harinya Anda masih di sekitara Hawai Waterpark, Anda pasti bisa menikmati Malang Night Paradise. Yakni sebuah atraksi yang bertema lampu-lampu gemerlap. Ada Taman Lampion yang memperlihatkan Dancing Water Fountain hingga Lighting Tunnel. Ada juga Taman Dinosaurus yang memperlihatkan secara lengkap replika hewan purba. Atraksinya sendiri dimulai dari pukul 6 sore hingga pukul 11 malam. Aneka permainan seperti Flying Car hingga Digging Site juga bisa Anda nikmati. Lalu ada Magic Journey yang membuat Anda bisa menyusuri sungai dengan naik perahu. Pokoknya, main di sini pasti sangat menyenangkan.

  1. Kebun Teh Wonosari

Mau lihat-lihat kebun teh? Bisa! Anda dapat mengunjungi  Kebun Teh Wonosari yang dikenal juga dengan nama Kebun Teh Lawang. Di tempat ini Anda bisa jalan-jalan di kebun teh melalui jembatan kayu yang cantik. Setelah selesai berkeliling, Anda bisa belanja oleh-olehnya berupa aneka jenis teh.

**Baca juga: Diikuti 5000 Peserta, Mayora Group Gelar Vaksinasi Gotong Royong

Itu dia 9 tempat wisata keluarga yang ada di Kota Malang. Anda bisa ke sana saat menyambangi kota apel tersebut. Anda berencana terbang ke sana sekarang-sekarang ini? Jangan lupa untuk paham dan membaca semua informasi persyaratan penerbangan di sini ya. Sekarang ada pembaharuan terkait pandemi covid-19. Dan jangan lupa juga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin di mana pun Anda berada. Supaya badan sehat, dan segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar.(red)




Gubernur Banten Diminta Pertimbangkan Dampak Penutupan Tempat Wisata hingga 30 Mei

Kabar6.com

Kabar6-Tempat wisata di Provinsi Banten ditutup mulai tanggal 15 hingga 30 Mei 2021 menyusul Instruksi Gubernur Banten Wahidin Halim nomor: 556/901-Dispar/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Hari Raya Idul Fitri.

Anggota DPRD Lebak Fraksi PKS Abdul Rohman justru menilai, instruksi mantan wali kota Tangerang itu terlalu gegabah.

“Terlalu gegabah, karena akibat penutupan yang mendadak itu, pelaku usaha wisata termasuk di dalamnya pedagang mengalami kerugian yang tidak sedikit,” kata Abdul Rohman, Senin (17/5/2021).

Menurut Abdul Rohman, tak sedikit para pedagang yang sudah menyiapkan stok barang dagangan dalam jumlah banyak untuk menghadapi libur Lebaran. Namun, tiba-tiba saja pemerintah daerah menutup destinasi wisata yang berimbas sepinya pembeli.

**Baca juga: Sopir Mengantuk, Mobil Box Terjun Timpa Rumah Warga di Cimarga Lebak

Dia berharap Wahidin Halim dapat mempertimbangkan kembali dampak dari penutupan tempat wisata tersebut.

“Ya, saya kira Pak Gubernur perlu mempertimbangkan lagi bagaimana dampak dari penutupan yang sampai tanggal 30 Mei itu,” katanya.(Nda)




Tempat Wisata di Lebak Ditutup, Wisatawan Dibubarkan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menutup objek wisata hingga 30 Mei 2021 menindaklanjuti Instruksi Gubernur Banten Wahidin Halim Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Penutupan tersebut melihat kondisi membludaknya kunjungan wisatawan ke objek wisata selama dua hari pada tanggal 14 dan 15 Mei.

Menyusul instruksi tersebut, tempat-tempat wisata di Lebak pun mulai berangsur sepi. Relawan Potensi SAR Banten Erwin Komara Sukma kepada Kabar6.com menyampaikan sudah banyak wisatawan di kawasan Pantai Sawarna yang mulai meninggalkan tempat wisata.

“Sudah berangsur-angsur sepi, wisatawan sudah banyak yang meninggalkan kawasan,” kata Erwin, Minggu (16/5/2021).

Begitu pun kata Erwin, imbauan dilakukan oleh petugas gabungan kepada wisatawan agar segera keluar dari tempat wisata.

“Wisatawan yang baru datang tidak bisa masuk dan yang sudah masuk diimbau untuk segera keluar,” tutur Erwin.

Salah seorang pengelola di kawasan Pantai Sawarna, Ace Krisna Yuda mengatakan, wisatawan diminta oleh petugas dari kepolisian, Satpol PP dan pengelola untuk membubarkan diri.

“Iya, sementara ini pelaksanaan pembubaran wisatawan dan diarahkan pulang ke rumah masing-masing,” ujar Krisna.

**Baca juga: Ikuti Instruksi Gubernur, Pemkab Lebak Tutup Objek Wisata hingga 30 Mei

Krisna mengaku, meski keberatan dengan kebijakan penutupan yang mendadak tersebut, namun mau tidak mau harus tetap dipatuhi.

“Ya walaupun pahit harus tetap ikuti aturan,” katanya.(Nda)