1

Teleskop Radio Terbesar di Dunia Klaim Tangkap Sinyal dari Alien

Kabar6-Sejak 2016 lalu, proyek Breakthrough Listen secara diam-diam memakai teleskop radio untuk dengarkan signal radio yang tidak biasa dari kekuatan peradaban ekstraterestrial maju di Bima Sakti. Ya, mereka tergabung jadi bagian dalam pemburuan sinyal tanda kehidupan alien.

Proyek tersebut, melansir timemagazines, diluncurkan sebagian oleh mendiang Stephen Hawking dan telah menggunakan Teleskop Green Bank (GBT) di Virginia Barat, Amerika Serikat (AS), dan Teleskop Parkes di New South Wales, Australia, serta teleskop radio dari seluruh dunia untuk memindai bintang terdekat.

Namun kini, teleskop radio terbesar di belahan Bumi Selatan bernama Teleskop MeerKAT yang tersusun dari 64 piringan individu di Afrika Selatan (Afsel)telah bergabung untuk mencari kehidupan lain di alam semesta.

Setelah lebih dari dua tahun mengintegrasikan program mereka ke sistem MeerKAT, para ilmuwan Breakthrough Listen akhirnya mulai menggunakan data yang dikumpulkan oleh susunan piringan untuk mencari sinyal yang tidak biasa dari bintang terdekat.

“Masuknya MeerKAT akan memperluas jumlah target sebanyak 1.000 bintang dan meningkatkan kemungkinan mendeteksi tanda-tanda kehidupan alien,” kata ilmuwan Breakthrough.

MeerKAT secara drastis meningkatkan jumlah target yang dapat dianalisis oleh Breakthrough Listen, karena piringannya dapat mengunci hingga 64 target berbeda sekaligus, sedangkan teleskop lain hanya dapat fokus pada satu per satu.

Breakthrough Listen akan mengakses aliran data berkelanjutan dari MeerKAT tanpa mengganggu penelitian astronomi terjadwal. Sebagai gantinya, data yang dikumpulkan dari studi lain akan dimasukkan ke dalam superkomputer, yang menggunakan algoritma khusus untuk memindai sinyal yang tidak dikenali berasal dari fenomena kosmik yang diketahui seperti pulsar, suar bintang, atau supernova.

Ketika sinyal aneh terdeteksi, seorang peneliti kemudian dapat menganalisis sinyal tersebut. “Menggunakan MeerKAT, Breakthrough Listen akan dapat memindai lebih dari 1 juta bintang selama dua tahun ke depan yang sangat menarik,” ungkap Cherry Ng, astrofisikawan di University of Toronto dan ilmuwan proyek di Breakthrough Listen.

Salah satu bintang pertama yang akan diselidiki lebih detail oleh MeerKAT dan Breakthrough Listen adalah Proxima Centauri, bintang terdekat dengan tata surya kita, yang memiliki dua exoplanet yang terletak di zona layak huni bintang tersebut.

Sebelumnya, pada Juni, para astronom Tiongkok menggunakan teleskop Sky Eye yang sangat besar di Guizhou, Tiongkok, sekaligus teleskop radio terbesar di Bumi mengumumkan telah mendeteksi kemungkinan sinyal alien.

Tetapi ini secara cepat dibantah oleh salah satunya penulis studi, yang mengutarakan jika signal itu nyaris adalah masalah radio manusia.(ilj/bbs)




Astronom Deteksi 8 Sinyal Misterius Baru dari Luar Angkasa

Kabar6-Telah berulang kali astronom menangkap sinyal misterius yang belum terpecahkan hingga kini. Ya, luar angkasa masih menyimpan banyak misteri, termasuk adanya sinyal radio misterius.

Sinyal yang disebut sebagai fast radio bursts (FBRs) ini, melansir sciencealert, pertama kali dideteksi pada awal 2019. FRB adalah sebuah semburan emisi radio berbentuk gelombang panjang yang berlangsung beberapa milidetik. Dalam ilmu astronomi, sinyal itu merupakan sebuah fenomena astrofisika berenergi tinggi berasal dari sumber yang tidak diketahui.

Sinyal pertama yang terdeteksi itu disebut FRB 121102, dan diketahui berkedip berulang kali. Lalu sinyal kedua yang disebut FRB 180814 dilaporkan kembali terdeteksi.

Dalam sebuah makalah yang telah diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters, para astronom berusaha mengungkap delapan sinyal berulang yang terdeteksi teleskop radio Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME).

Sinyal-sinyal tersebut tentu membingungkan dan misterius karena terdeteksi sebagai lonjakan sinyal radio yang berlangsung hanya beberapa milidetik, namun memiliki energi lebih dari 500 juta Matahari.

Karena itulah, para astronom membutuhkan repeater. Dengan begitu, mungkin para astronom dapat melacak lebih banyak sinyal dan menentukan titik sumbernya. Untuk saat ini, para astronom baru mulai mencari persamaan dan perbedaan antara pengulangan FRB.

“Jelas ada perbedaan sumber satu sama lain. Kami meneliti FRB 121102 dan menunjukkan bahwa sinyal itu terkadang bisa berkelompok dengan sumber yang tidak meledak selama berjam-jam tapi kemudian ditemukan beberapa semburan dalam waktu singkat,” ungkap Ziggy Pleunis, seorang fisikawan dari Universitas McGill.

Sebanyak enam FRB dilaporkan hanya berulang satu kali, dan jeda terpanjang antara sinyal lebih dari 20 jam. Sementara sinyal yang kedelapan berulang selama dua kali setelah deteksi awal.

Sejauh ini, pendekatan CHIME terbukti sangat efektif dalam pendeteksian FRB. Meski begitu, untuk saat ini para astronom masih meneliti dan mengkaji ulang sinyal misterius yang muncul dari luar angkasa tersebut. ** Baca juga: Kejadian Langka, Sebanyak 511 Kutu Kerubuti Seekor Ular Piton

Namun hingga sekarang, sinyal misterius ini masih saja membuat bingung para astronom. Belum diketahui, apa maksudnya dan dari mana asalnya.(ilj/bbs)