1

Polisi Tangkap Komplotan Begal Pondok Aren

Kabar6-Polisi akhirnya menangkap P (23), pemuda yang diduga sebagai teman dari Herdiansyah alias Pelo (22), pelaku begal sepeda motor yang dibakar massa di Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa (24/2/2015) lalu.

“Hingga kini P masih kita interogasi. Hasil pemeriksaan awal, P memang komplotan pelaku yang dibakar massa beberapa waktu lalu,” kata Kapolsek Metro Pondok Aren, Komisaris Bachtiar Alponso ditemui wartawan di Serpong, Selasa (3/3/2015).

Diakui Kapolsek, perburuan terhadap P dilakukan setelah pihaknya mendapatkan kepastian terkait identitas Herdiansyah alias Pelo (22).

Dari keterangan keluarga dan teman-teman Pelo, jajarannya lalu melakukan penyisiran hingga berhasil menangkap P.

“Dari pemeriksaan terhadap P, terbuka tabir bila ternyata jaringan pelaku begal itu biasa beroperasi di kawasan Bintaro,” ujar Alponso lagi. **Baca juga: Begini Kronologis “Bakar Begal” di Pondok Aren.

Saat ini, kata Alponso, pekerjaan rumah yang mesti diselesaikannya adalah menangkap dua pelaku lainnya yang hingga kini masih bebas berkeliaran.

“Doakan saja, mudah-mudahan dua pelaku lainnya bisa cepat ditangkapkan,” tegasnya.(yud)

 




Satpol PP Sita Miras Dari Gerai Minimarket di Serpong

Kabar6-Sejumlah gerai minimarket dan toko kelontong di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kedapatan masih menjual minuman keras (miras) berkadar alkohol 5 persen hingga lebih.

Itu terungkap setelah aparatur gabungan asal satuan kerja perangkat daerah asal Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel), penyisiran, Selasa (3/3/2015).

“Kita mulai tertibkan. Dan, di Tangsel tidak boleh ada lagi miras,” tegas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Azhar Syam’un Rachmansyah di Circle K Serpong, Selasa (3/3/2015).

Sedianya, mayoritas produk miras yang disita dari titik minimarket tersebut, merupakan barang impor, seperti Heinekein, Smirnoff, San Miguel dan Corona Extra.

Selain menggeruduk minimarket, petugas gabungan juga masuk ke toko kelontong di Pasar Serpong. Di lokasi pusat perekonomian itu, petugas menemukan puluhan botol miras dijual bebas.

Azhar menjelaskan, program penertiban ini mengacu Peraturan Daerah (Perda) Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Pendaftaran Usaha Perindustrian serta Perdagangan.

Demi efektifnya program penegakan Perda tersebut, tim khusus peredaran miras bakal melakukan pemantauan intensif. **Baca juga: Tangsel Rawan Begal, Pemkot Diminta Pasang CCTV.

Sebelum melakukan penertiban, satuan kerja perangkat daerah terkait juga telah melakukan sosialisasi diterbitkannya regulasi larangan perdagangan miras secara bebas.

“Kita merazia di Kecamatan Serpong terlebih dahulu selama 4 hari, dan selanjutnya akan dilakukan di Kecamatan berikutnya,” terang mantan Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel ini.(yud)

 




Tangsel Rawan Begal, Pemkot Diminta Pasang CCTV

Kabar6-Aparat kepolisian dipaksa kerja ekstra untuk memerangi tindak kejahatan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang tingkat kriminalitasnya tergolong tinggi.

Demi bisa meminimalisir tindak kriminal, khususnya aksi begal, sejumlah titik rawan kejahatan pun disarankan segera dipasangi kamera pengintai atau Closed-circuit television (CCTV).

“Lokasi-lokasi rawan itu memang minim penerangan. Lampu PJU-nya ada, hanya saja masih kurang di beberapa titik,” kata Kapolsek Pamulang, Komisaris (Pol) Doddy Ferdinand Sanjaya, ditemui wartawan usai rapat koordinasi dengan Pemkot dan DPRD Tangsel di Serpong, Selasa (3/3/2015).

Ia meminta pemerintah daerah setempat segera menambah lampu penerangan jalan di sejumlah titik rawan tindak kejahatan tersebut. Pasalnya, banyak warga yang takut melintasi ruas jalan itu saat tengah malam.

“Pernah ada beberapa pengendara motor yang terpaksa berhenti dulu mencari teman konvoi untuk lewat di kawasan Pacuan Kuda. Memang di jalan itu gelap sekali. Harus ada lampu penerangan,” terang Doddy. **Baca juga: Geram, Massa Bakar Begal Motor di Pondok Aren.

Dari data Polsek Pamulang, sejumlah kawasan rawan kejahatan antara lain berlokasi di Pacuan Kuda atau Jalan Raya Padjajaran, Jalan Terbang Layang, Jalan Dr Setia Budi, kawasan Witanaharja dan Jalan Raya Siliwangi, tepatnya di depan pusat belanja Pamulang Square.(yud)




Cawalkot Wajib Miliki Dana Memadai Untuk Menangkan Pilkada

Kabar6-Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dihelat akhir tahun 2015 ini atau delapan bulan lagi, tidak membuat peta politik terlihat blak-blakan, tapi  seperti malu-malu kucing, dibandingkan Pilkada kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini sebelumnya.

Veri Muhlis Arifuzaman, salah satu konsultan politik menyatakan, para kandidat atau calon yang akan maju sebagai Calon Walikota (Cawalkot) nanti haruslah memiliki pendanaan yang memadai karena cost politik kota terbuncit di Provinsi Banten ini sangatlah tinggi.

“Kalau Cawalkot yang maju tidak memiliki pendanaan yang memadai atau cuma sekadarnya saja, kami yakin sangatlah sulit untuk memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut,” terang Ketua DPD GEMA Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Banten ini kepada Kabar6.com di kawasan Serpong, Senin (02/03/2015).

Terkait Cawalkot harus memiliki dana yang memadai. Veri menuturkan, pihaknya tidak memungkiri bahwa masyarakat di kota bermotto Cerdas Modern dan Religius ini masih mengedepankan politik uang, akan tetapi bila masyarakat kompak menolak politik uang, tentu Cawalkot yang berasal dari keinginan masyarakat itu akan terpilih. **Baca juga: Pilkada Tangsel, PKS Lirik Kalangan Selebritis.

“Contohnya saja di Kota Tangsel ada 1.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) bila dikalikan Rp 4 juta per TPS, sudah berapa jumlah cost politik yang dikeluarkan oleh Cawalkot, bila ingin menang, tetapi bila masyarakat kompak menolak keras adanya money politic, kami yakin proses demokrasi di Kota Tangsel maju dan berkembang,” pungkas Veri.(ard)




Airin Siapkan Kartu BPJS Online

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akan mengoptimalkan proses pembuatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) secara online.

Saat ini, Pemkot Tangsel tengah menyiapkan tenaga-tenaga ahli yang berasal dari Tenaga Kerja Sukarela (TKS) ataupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal itu dikatakan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Senin (2/3/2015). “Kita siapkan TKS dan PNS yang menguasai bidang computer atau IT, agar bisa ditempatkan di Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskesmas),” ujar Airin.

Menurutnya, pemberdayaan TKS dan PNS dilakukan demi menghindari terjadinya pemborosan anggaran. “Saya berharap sistem online di pengurusan kartu kesehatan bisa dipermudah, sehingga pelayanan Puskesmas akan dirasakan masyarakat penggunan BPJS itu,” ujarnya.

Diketahui, proses pengurusan kartu BPJS di Tangsel masih belum bersih dari aktivitas calo. Masih banyak warga mengeluhkan aktivitas calo yang mematok harga pengurusan BPJS hingga Rp200 ribu.

Fakta itu diungkap Khumairoh, dari Dompet Dhuafa. Dikatakannya, pihaknya acap mendapatkan laporan ataupun temuan langsung di masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS.

Itu karena proses untuk mendapatkan kartu yang berbelit-belit, hingga masyarakat lebih memilih menggunakan jasa calo untuk mendapatkan kartu BPJS lebih cepat. **Baca juga: DPRD Tangsel Sebut, Seleksi Hindari TKS Jadi Beban APBD.

“Kami sering mendengar keluhan langsung dari masyarakat yang susah untuk mendapatkan kartu BPJS tersebut,” ucap wanita yang akrab disapa Yoyo itu.(ard)




Tubuh Kakek Renta Mengambang di Pantai Pulorida Banten

Kabar6-Sesosok mayat pria gaek tanpa identitas, ditemukan mengambang di sekitar pantai Pulorida, Kota Cilegon, Banten.

Petugas Polair Polda Banten mengerahkan tujuh personil menggunakan perahu karet guna mengevakuasi jenazah kakek tersebut.

“Mayat itu kami temukan saat melakukan patroli rutin,” kata Banit SAR Polair Polda Banten, Brigadir Polisi (Brigpol) Jeffry Manik, Senin (2/3/2015).

Jeffry Manik menuebut, saat ditemukan, mayat kakek yang diperkirakan berusia antara 50 hingga 60 tahun itu mengenakan kaos biru dan celana panjang warna hitam.

“Dilihat dari bentuk fisiknya, diperkirakan tewasnya baru dua hari, karna kondisinya masih utuh dan belum membengkak,” terangnya.

Pihak Polair meminta agar masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk melapor ke pihak berwajib agar bisa ditindak lanjuti.

“Untuk warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dengan ciri tadi, silahkan dikroscek ke RSUD Serang,” tegasnya. **Baca juga: Ola Lolos Dari Hukuman Mati.

adapun ciri-ciri mayat pria tersebut, memiliki tinggi sekitar 170 centimeter dan berambut cepak. Guna kepentingan otopsi, kini mayat tanpa identitas itu di evakuasi ke RSUD Serang.(tmn/din)




DPRD Tangsel Sebut, Seleksi Hindari TKS Jadi Beban APBD

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendukung langkah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk melakukan tes atau seleksi Tenaga Kerja Sukarela (TKS).

Hal itu diungkap anggota Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid, senin (2/3/2015). “Seleksi perlu, agar mendapatkan tenaga kerja yang berkompeten,” ujarnya.

Diakui Rasyid, saat ini jumlah TKS yang tersebar di seluruh SKPD diwilayah itu membengkak dan kinerja pun tidak terlihat membaik.

“Kalau kinerja tidak maksimal, artinya malah menjadi beban SKPD itu sendiri ataupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membayarkan honor,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangsel.

Seleksi TKS, lanjut pria yang biasa disapa Ocil itu, akan menunjukkan kualitas atas kinerja TKS. “Mana yang benar-benar ingin bekerja dan mana yang tidak,” ujarnya. **Baca juga: Tangsel Rawan Begal, Sekda Semprot DKPP.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BKPP Kota Tangsel Firdaus mengungkapkan, bila pihaknya tengah mempersiapkan rancangan untuk melakukan ujian atau tes bagi para TKS.

“Lebih baik kan pegawai itu sedikit dan disesuaikan dengan kebutuhannya, jadi kinerja tentu akan lebih baik lagi,” ucap Firdaus.(ard)




Tangsel Rawan Begal, Sekda Semprot DKPP

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal mengevaluasi kinerja Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat.

Itu karena minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU), dianggap menjadi salah satu penyebab rawannya wilayah tersebut dengan tindak kriminal pembegalan kendaraan bermotor.

“Segera kami panggil DKPP dan mempertanyakan perihal lampu PJU yang tidak menyala di sejumlah wilayah,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja, senin (2/3/2015).

Dudung mengakui, bila dirinya juga telah mendapatkan laporan bahwa Kota Tangsel menjadi rawan aksi begal kendaraan bermotor. Terlebih lampu PJU banyak yang mati.

Orang nomor tiga di Pemkot Tangsel itu berharap, DKPP dapat mengoptimalkan kinerja dalam melayani masyarakat, khususnya keberadaan lampu PJU.

“Sudah seharusnya kami memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan, kan keberadaan lampu PJU itu sebagai salah satu fasilitas yang dibiayai dari uang masyarakat itu sendiri (APBD,red),” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Pamulang, Kota Tangsel mendesak Pemerintah Kota Pemkot melalui DKPP untuk mengoptimalkan keberadaan PJU. **Baca juga: Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com di lapangan, di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Pamulang, masih banyak lampu PJU yang mati dan kondisi tersebut menjadi kekhawatiran masyarakat karena tengah marak aksi begal kendaraan bermotor.

Menurut Kapolsek Metro Pamulang Komisaris Dody Ferdinand, pihaknya meminta kepada Pemkot Tangsel melalui DKPP selaku dinas terkait untuk memperhatikan keberadaan lampu PJU karena kondisi jalan yang gelap akan dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan untuk melaksanakan aksinya.(ard)




Warga Ancam Demo Kantor Kelurahan Pondok Aren

Kabar6-Sejumlah warga di RT 02/04 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuncah.

Itu karena pemukiman mereka kini tak nyaman lagi, dan berubah menjadi tempat pembuangan sampah (TPS).

Warga bahkan mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran ke kantor Kelurahan Pondok Aren, bila aspirasi mereka tidak didengar pihak keluarahan.

“Sampahnya enggak ada yang ngurusin. Lurahnya juga cuek dari dulu,” ketus Satori (53), warga setempat kepada wartawan ditemui di sekitar lokasi, Senin (2/3/2015).

Dijelaskannya, tumpukan sampah di TPS liar sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Terutama  pascahujan turun. Air leanchet (lindi) dari endapan sampah, mengeluarkan aroma busuk menyengat.

“Apa lagi TPS berada dekat empang. Kalau hujan, air lindi masuk ke empang dan empangnya meluap sampai ke pemukiman warga. Tahu sendiri baunya kayak apaaan,” jelasnyanya.

Satori menegaskan, nila masalah itu sedianya telah sering disampaikan warga ke aparatur di kelurahan setempat. **Baca juga: Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang.

Namun, jawabannya selalu tidak memuaskan. Aparatur daerah setempat tak pernah langsung menindaklanjuti untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Makanya warga disini kesal,” tegas Satori.(yud)

 




Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang

Kabar6-Warga di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), resah dengan aksi tindak pidana perampokan di siang bolong.

 

 

Komplotan penjahat yang berjumlah tiga orang dalam menjalankan aksinya menenteng benda berbentuk senjata api dan sebilah golok.

 

Informasi yang diperoleh, aksi perampokan tersebut terjadi di Jalan Pamulang Permai Baru, Jalan Jalak Bali Blok I Nomor 26, Pamulang Barat. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (27/2/2015) kemarin.

 

“Pelakunya ada tiga orang. Dua orang yang bawa senpi (senjata api), satunya lagi golok,” terang Apendi (bukan nama sebenarnya) warga sekitar lewat surat elektronik yang diterima redaksi kabar6.com, Senin (2/3/2015).

 

Menurutnya, ketika peristiwa berlangsung suasana pemukiman memang sangat sepi. Tiba-tiba sebuah mobil Toyota Avanza warna silver langsung berhenti dan penumpangnya masuk ke rumah tersebut.

 

Satu orang pelaku masuk lewat garasi dan satunya lagi melewati pintu depan. Para pelaku juga sempat menodongkan pistol dan golok ke arah pemilik rumah. ** Baca juga: Pemkot Tangerang Gandeng Akademisi Untuk Seleksi Lelang Jabatan

 

“Kejadiannya cepat cuma lima menit. “Kalung sama gelang yang hilang diambil pelaku, istri dan mertua yang punya rumah sempet dikalungin golok,” tambah Apendi.(yud)