1

DPRD Tangsel Sebut, Seleksi Hindari TKS Jadi Beban APBD

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendukung langkah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk melakukan tes atau seleksi Tenaga Kerja Sukarela (TKS).

Hal itu diungkap anggota Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid, senin (2/3/2015). “Seleksi perlu, agar mendapatkan tenaga kerja yang berkompeten,” ujarnya.

Diakui Rasyid, saat ini jumlah TKS yang tersebar di seluruh SKPD diwilayah itu membengkak dan kinerja pun tidak terlihat membaik.

“Kalau kinerja tidak maksimal, artinya malah menjadi beban SKPD itu sendiri ataupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membayarkan honor,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangsel.

Seleksi TKS, lanjut pria yang biasa disapa Ocil itu, akan menunjukkan kualitas atas kinerja TKS. “Mana yang benar-benar ingin bekerja dan mana yang tidak,” ujarnya. **Baca juga: Tangsel Rawan Begal, Sekda Semprot DKPP.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BKPP Kota Tangsel Firdaus mengungkapkan, bila pihaknya tengah mempersiapkan rancangan untuk melakukan ujian atau tes bagi para TKS.

“Lebih baik kan pegawai itu sedikit dan disesuaikan dengan kebutuhannya, jadi kinerja tentu akan lebih baik lagi,” ucap Firdaus.(ard)




Tangsel Rawan Begal, Sekda Semprot DKPP

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal mengevaluasi kinerja Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat.

Itu karena minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU), dianggap menjadi salah satu penyebab rawannya wilayah tersebut dengan tindak kriminal pembegalan kendaraan bermotor.

“Segera kami panggil DKPP dan mempertanyakan perihal lampu PJU yang tidak menyala di sejumlah wilayah,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja, senin (2/3/2015).

Dudung mengakui, bila dirinya juga telah mendapatkan laporan bahwa Kota Tangsel menjadi rawan aksi begal kendaraan bermotor. Terlebih lampu PJU banyak yang mati.

Orang nomor tiga di Pemkot Tangsel itu berharap, DKPP dapat mengoptimalkan kinerja dalam melayani masyarakat, khususnya keberadaan lampu PJU.

“Sudah seharusnya kami memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan, kan keberadaan lampu PJU itu sebagai salah satu fasilitas yang dibiayai dari uang masyarakat itu sendiri (APBD,red),” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Pamulang, Kota Tangsel mendesak Pemerintah Kota Pemkot melalui DKPP untuk mengoptimalkan keberadaan PJU. **Baca juga: Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com di lapangan, di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Pamulang, masih banyak lampu PJU yang mati dan kondisi tersebut menjadi kekhawatiran masyarakat karena tengah marak aksi begal kendaraan bermotor.

Menurut Kapolsek Metro Pamulang Komisaris Dody Ferdinand, pihaknya meminta kepada Pemkot Tangsel melalui DKPP selaku dinas terkait untuk memperhatikan keberadaan lampu PJU karena kondisi jalan yang gelap akan dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan untuk melaksanakan aksinya.(ard)




Warga Ancam Demo Kantor Kelurahan Pondok Aren

Kabar6-Sejumlah warga di RT 02/04 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuncah.

Itu karena pemukiman mereka kini tak nyaman lagi, dan berubah menjadi tempat pembuangan sampah (TPS).

Warga bahkan mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran ke kantor Kelurahan Pondok Aren, bila aspirasi mereka tidak didengar pihak keluarahan.

“Sampahnya enggak ada yang ngurusin. Lurahnya juga cuek dari dulu,” ketus Satori (53), warga setempat kepada wartawan ditemui di sekitar lokasi, Senin (2/3/2015).

Dijelaskannya, tumpukan sampah di TPS liar sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Terutama  pascahujan turun. Air leanchet (lindi) dari endapan sampah, mengeluarkan aroma busuk menyengat.

“Apa lagi TPS berada dekat empang. Kalau hujan, air lindi masuk ke empang dan empangnya meluap sampai ke pemukiman warga. Tahu sendiri baunya kayak apaaan,” jelasnyanya.

Satori menegaskan, nila masalah itu sedianya telah sering disampaikan warga ke aparatur di kelurahan setempat. **Baca juga: Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang.

Namun, jawabannya selalu tidak memuaskan. Aparatur daerah setempat tak pernah langsung menindaklanjuti untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Makanya warga disini kesal,” tegas Satori.(yud)

 




Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang

Kabar6-Warga di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), resah dengan aksi tindak pidana perampokan di siang bolong.

 

 

Komplotan penjahat yang berjumlah tiga orang dalam menjalankan aksinya menenteng benda berbentuk senjata api dan sebilah golok.

 

Informasi yang diperoleh, aksi perampokan tersebut terjadi di Jalan Pamulang Permai Baru, Jalan Jalak Bali Blok I Nomor 26, Pamulang Barat. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (27/2/2015) kemarin.

 

“Pelakunya ada tiga orang. Dua orang yang bawa senpi (senjata api), satunya lagi golok,” terang Apendi (bukan nama sebenarnya) warga sekitar lewat surat elektronik yang diterima redaksi kabar6.com, Senin (2/3/2015).

 

Menurutnya, ketika peristiwa berlangsung suasana pemukiman memang sangat sepi. Tiba-tiba sebuah mobil Toyota Avanza warna silver langsung berhenti dan penumpangnya masuk ke rumah tersebut.

 

Satu orang pelaku masuk lewat garasi dan satunya lagi melewati pintu depan. Para pelaku juga sempat menodongkan pistol dan golok ke arah pemilik rumah. ** Baca juga: Pemkot Tangerang Gandeng Akademisi Untuk Seleksi Lelang Jabatan

 

“Kejadiannya cepat cuma lima menit. “Kalung sama gelang yang hilang diambil pelaku, istri dan mertua yang punya rumah sempet dikalungin golok,” tambah Apendi.(yud)




Mulai 3 Maret, Jalan Perimeter Utara Buka Tutup

Kabar6-Jalan Perimeter Utara sebagai akses menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, bakal dilakukan sistem buka tutup pada Selasa (3/3/2015).

PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta akan memberlakukan kebijakan buka tutup tersebut pada pukul 00.00 WIB.

Tepatnya, pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB penutupan dilakukan di jalur tujuan Tangerang. Sedangkan pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, dilakukan penutupan jalur tujuan Bandara/Jakarta.

Senior General Manager Bandara Soetta, Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan, pemberlakuan sistem ini dilakukan guna mempercepat proses perbaikan yang sednag berlangsung di jalan tersebut.

“Sistem buka tutup dan satu jalur ini dilakukan demi kepentingan pengguna jasa,” ujar Bram Baroto.

Meski demikian, Bram menyebut bila ketentuan waktu buka tutup bisa berubah menyesuaikan situasi dan kebutuhan lalu lintas yang ada.

“Kerusakan Jalan Perimeter Utara antara lain disebabkan oleh banyaknya kendaraan berat yang menggunakan akses itu. Padahal jalan hanya didesign untuk kendaraan lima ton,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Bram, berdasarkan kesepakatan dengan Polres Bandara Soetta, proses perbaikan diawali dengan pembuatan portal setinggi 2,1 meter.

“Kami imbau untuk sementara hingga waktu perbaikan selesai, pengguna mengikuti rambu-rambu petunjuk yang telah dipasang,” ujar Bram. **Baca juga: Penghapusan Loket Tiket di Bandara Soetta Picu Persoalan Baru.

Diperkirakan proses perbaikan jalan sepanjang 7,5 km ini akan memakan waktu hingga 3 minggu.(bad)




Bos Kosmetik Palsu di Ciputat Raih Untung Rp7 Juta Perbulan

Kabar6-Pemilik industri rumahan yang memprodusen kosmetik palsu di Jalan Menjangan 3A, Nomor 24, RT 01/03, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), mampu meraih untung minimal Rp7 juta per bulan.

Hal itu terungkap dari pengakuan MA (38), pemilik industri rumahan kosmetik palsu saat diperiksa petugas Polres MEtro Jakarta Selatan.

“Dari hasil memproduksi kosmetik palsu itu, MA meraih untung minimal Rp7 juta per bulan. Itu baru pengakuannya,” ujar Kepala Unit Krimsus Polres Jakarta Selatan, AKP Riki Ariandi, Minggu (1/3/2015).

Riki juga mengatakan, bila MA cukup lihai dalam menjalankan bisnis haramnya. Dia membeli bahan kimia pembuat kosmetik palsu dari sejumlah pabrik.

Kemudian, MA meracik sendiri semua kosmetik palsu tersebut. Setelah itu, barang dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional. **Baca juga: Polisi Gerebek Industri Kosmetik Palsu di Ciputat.

“Hanya ada satu karyawan MA. Dia bekerja sebagai buruh yang mengantarkan obat kosmetik palsu itu,” ujarnya.(HP/tom migran)




Polisi Gerebek Industri Kosmetik Palsu di Ciputat

Kabar6-Tak mau kalah dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Polres Metro Jakarta Selatan menggerebek sebuah industri rumahan yang memproduksi kosmetik wanita palsu di Jalan Menjangan 3A, Nomor 24, RT 01/03, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam penggerebekan itu, petugas mengamankan pemilik industri berinisial MA (38) berikut 34 drum berisi bahan baku pembuatan obat siap edar.

Selain itu, petugas juga menyita ratusan kosmetik palsu berupa sampo, conditioner, alat lulur, sabun dan obat kecantikan lainnya yang akan diedarkan ke sejumlah salon di wilayah Ciputat, Depok dan Tangerang.

“Pelaku MA mengaku telah mengoperasikan industri rumahan itu selama tiga  tahun,” ujar Kepala Unit Krimsus Polres Jakarta Selatan, AKP Riki Y Ariandi, Sabtu (28/2/2015).

Dari penyelidikan polisi, diketahui bila MA cukup lihai dalam menjalankan bisnis haramnya tersebut. **Baca juga: BPOM Banten Sita Obat Keras Dari Toko di Tigaraksa.

Semua aktivitas peracikan kosmetik palsu itu, dilakukan di dalam gudang rumahnya, yang ditutup rapih.(HP/tom migran)

 




Perbaikan Akses TPA Cipeucang Tunggu Pembebasan Lahan

Kabar6-Dana segar sebesar Rp2 miliar siap digelontorkan untuk merevitalisasi akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah  Cipeucang, di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Sekarang kami masih menunggu proses pembebasan lahannya saja,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) setempat, Retno Prawati, Sabtu (28/2/2015).

Menurut Retno, panjang ruas jalan yang bakal diperbaiki sekitar 300 meter. Bila sudah ada kepastian lahan warga dibereskan, maka DBMSDA siap langsung melakukan pengerjaan fisik. 

“Jangan sampai terjadi hal serupa seperti di Jalan Ciater, lahan belum bebas sudah ada pengerjaan fisik sehingga prosesnya lama,” kata Retno.

Retno menambahkan, jika nanti memang anggaran Rp2 miliar tidak diperuntukan pada pelebaran Jalan Cipeucang, maka akan dialihkan ke tempat lain.

Selain di Cipeucang yang memang penting untuk diperbaiki, ada akses lain yang  yang juga harus dibenahi, yaitu jalan masuk menuju Terminal Pondok Cabe. **Baca juga: Identitas Begal Dibakar Terungkap Dari Tatto Naga di Punggung.

“Kalau memang nanti tidak digunakan di Cipeucang maka akan dialihkan untuk kegiatan lain yaitu pada akses Terminal Pondok Cabe yang memang belum dianggarkan pada tahun ini,” tambah Retno.(yud)




Identitas Begal Dibakar Terungkap Dari Tatto Naga di Punggung

Kabar6-Ternyata, jenazah Herdiansyah alias Pelo (22), begal sepeda motor yang dibakar warga di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Selasa (24/2/2015) lalu, dikenali bukan karena tatto huruf GBR di lengannya.

Melainkan dari tatto bergambar naga serta rumah yang terpampang di bagian punggung belakang Pelo.

“Badan anak saya memang banyak tatto. Kakaknya mengenali dari tatto gambar naga dan rumah di punggung belakang anak saya,” jelas Sutinah, Ibu Pelo saat ditemui di Jalan Inpres IV RT 04/06 Nomor 35, Kecamatan Larangan, Jumat (27/2/2015) kemarin.

Sutinah sendiri mengaku baru tahu bila di lengan kiri anaknya ada tatto huruf GBR, yang disebut-sebut sebagai nama salah satu organisasi massa (ormas).

“Dulu pernah saya bilang ke dia (Pelo), kenapa badannya pake di tatto. Kala itu, jawabannya ‘anak laki kalau enggak tattoan enggak keren’,” terang Sutinah menirukan ucapan Pelo waktu itu.

Sutinah juga mengaku, kegelisahan langsung menghinggapi dirinya, manakala melihat pemberitaan di media massa, tentang adanya pelaku begal motor yang tewas dibakar massa.

Pikirannya semakin campur aduk, karena salahs eorang keponakannya memberitahukan bahwa ciri-ciri pakaian korban amuk warga sesuai dengan yang terakhir dikenakan anaknya (Pelo). **Baca juga: Polsek Pondok Aren Periksa Tiga Saksi Kasus Bakar Begal.

Dan, setelah melakukan pengecekan terhadap jasad hangus Pelo di RSUD Tangerang, pihak keluarga langsung merasa yakin.(yud)




Polsek Pamulang Desak Pemkot Nyalakan PJU

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) untuk mengoptimalkan keberadaan Penerangan Jalan Umum (PJU).

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com di lapangan, di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Pamulang, masih banyak lampu PJU yang mati dan kondisi tersebut menjadi kekhawatiran masyarakat karena tengah marak aksi begal kendaraan bermotor.

Menurut Kapolsek Metro Pamulang Komisaris Dody Ferdinand, pihaknya meminta kepada Pemkot Tangsel melalui DKPP selaku dinas terkait untuk memperhatikan keberadaan lampu PJU karena kondisi jalan yang gelap akan dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan untuk melaksanakan aksinya. 

“Kami meminta DKPP Tangsel memperhatikan lampu PJU, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di wilayah hukum kami, apalagi saat ini tengah marak aksi begal kendaraan bermotor,” kata Dody kepada Kabar6 usai melakukan razia kendaraan bermotor di depan Pacuan Kuda Pamulang, Sabtu (28/02/2015).

Ditemui di lokasi razia, Andi, salah seorang pengendara motor membenarkan, kondisi lampu PJU yang gelap saat malam hari membuat beberapa wilayah Pamulang menjadi rawan terjadinya aksi kejahatan. **Baca juga: Masih Ada Calo Dalam Pengurusan Kartu BPJS di Tangsel.

“Masa sih lampu PJU selalu mati saat malam hari, kan anggaran DKPP Tangsel setahu saja cukup besar dan saya merasa aman bila Polsek Pamulang melakukan razia, jadi ketika pulang larut malam tidak akan takut terhadap aksi begal,” pungkas pria warga Reni Jaya Pamulang ini.(ard)