1

Cawalkot Wajib Miliki Dana Memadai Untuk Menangkan Pilkada

Kabar6-Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dihelat akhir tahun 2015 ini atau delapan bulan lagi, tidak membuat peta politik terlihat blak-blakan, tapi  seperti malu-malu kucing, dibandingkan Pilkada kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini sebelumnya.

Veri Muhlis Arifuzaman, salah satu konsultan politik menyatakan, para kandidat atau calon yang akan maju sebagai Calon Walikota (Cawalkot) nanti haruslah memiliki pendanaan yang memadai karena cost politik kota terbuncit di Provinsi Banten ini sangatlah tinggi.

“Kalau Cawalkot yang maju tidak memiliki pendanaan yang memadai atau cuma sekadarnya saja, kami yakin sangatlah sulit untuk memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut,” terang Ketua DPD GEMA Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Banten ini kepada Kabar6.com di kawasan Serpong, Senin (02/03/2015).

Terkait Cawalkot harus memiliki dana yang memadai. Veri menuturkan, pihaknya tidak memungkiri bahwa masyarakat di kota bermotto Cerdas Modern dan Religius ini masih mengedepankan politik uang, akan tetapi bila masyarakat kompak menolak politik uang, tentu Cawalkot yang berasal dari keinginan masyarakat itu akan terpilih. **Baca juga: Pilkada Tangsel, PKS Lirik Kalangan Selebritis.

“Contohnya saja di Kota Tangsel ada 1.800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) bila dikalikan Rp 4 juta per TPS, sudah berapa jumlah cost politik yang dikeluarkan oleh Cawalkot, bila ingin menang, tetapi bila masyarakat kompak menolak keras adanya money politic, kami yakin proses demokrasi di Kota Tangsel maju dan berkembang,” pungkas Veri.(ard)




Airin Siapkan Kartu BPJS Online

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akan mengoptimalkan proses pembuatan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) secara online.

Saat ini, Pemkot Tangsel tengah menyiapkan tenaga-tenaga ahli yang berasal dari Tenaga Kerja Sukarela (TKS) ataupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal itu dikatakan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, Senin (2/3/2015). “Kita siapkan TKS dan PNS yang menguasai bidang computer atau IT, agar bisa ditempatkan di Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskesmas),” ujar Airin.

Menurutnya, pemberdayaan TKS dan PNS dilakukan demi menghindari terjadinya pemborosan anggaran. “Saya berharap sistem online di pengurusan kartu kesehatan bisa dipermudah, sehingga pelayanan Puskesmas akan dirasakan masyarakat penggunan BPJS itu,” ujarnya.

Diketahui, proses pengurusan kartu BPJS di Tangsel masih belum bersih dari aktivitas calo. Masih banyak warga mengeluhkan aktivitas calo yang mematok harga pengurusan BPJS hingga Rp200 ribu.

Fakta itu diungkap Khumairoh, dari Dompet Dhuafa. Dikatakannya, pihaknya acap mendapatkan laporan ataupun temuan langsung di masyarakat yang belum memiliki kartu BPJS.

Itu karena proses untuk mendapatkan kartu yang berbelit-belit, hingga masyarakat lebih memilih menggunakan jasa calo untuk mendapatkan kartu BPJS lebih cepat. **Baca juga: DPRD Tangsel Sebut, Seleksi Hindari TKS Jadi Beban APBD.

“Kami sering mendengar keluhan langsung dari masyarakat yang susah untuk mendapatkan kartu BPJS tersebut,” ucap wanita yang akrab disapa Yoyo itu.(ard)




Tubuh Kakek Renta Mengambang di Pantai Pulorida Banten

Kabar6-Sesosok mayat pria gaek tanpa identitas, ditemukan mengambang di sekitar pantai Pulorida, Kota Cilegon, Banten.

Petugas Polair Polda Banten mengerahkan tujuh personil menggunakan perahu karet guna mengevakuasi jenazah kakek tersebut.

“Mayat itu kami temukan saat melakukan patroli rutin,” kata Banit SAR Polair Polda Banten, Brigadir Polisi (Brigpol) Jeffry Manik, Senin (2/3/2015).

Jeffry Manik menuebut, saat ditemukan, mayat kakek yang diperkirakan berusia antara 50 hingga 60 tahun itu mengenakan kaos biru dan celana panjang warna hitam.

“Dilihat dari bentuk fisiknya, diperkirakan tewasnya baru dua hari, karna kondisinya masih utuh dan belum membengkak,” terangnya.

Pihak Polair meminta agar masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk melapor ke pihak berwajib agar bisa ditindak lanjuti.

“Untuk warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dengan ciri tadi, silahkan dikroscek ke RSUD Serang,” tegasnya. **Baca juga: Ola Lolos Dari Hukuman Mati.

adapun ciri-ciri mayat pria tersebut, memiliki tinggi sekitar 170 centimeter dan berambut cepak. Guna kepentingan otopsi, kini mayat tanpa identitas itu di evakuasi ke RSUD Serang.(tmn/din)




DPRD Tangsel Sebut, Seleksi Hindari TKS Jadi Beban APBD

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendukung langkah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk melakukan tes atau seleksi Tenaga Kerja Sukarela (TKS).

Hal itu diungkap anggota Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Kota Tangsel, Abdul Rasyid, senin (2/3/2015). “Seleksi perlu, agar mendapatkan tenaga kerja yang berkompeten,” ujarnya.

Diakui Rasyid, saat ini jumlah TKS yang tersebar di seluruh SKPD diwilayah itu membengkak dan kinerja pun tidak terlihat membaik.

“Kalau kinerja tidak maksimal, artinya malah menjadi beban SKPD itu sendiri ataupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk membayarkan honor,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangsel.

Seleksi TKS, lanjut pria yang biasa disapa Ocil itu, akan menunjukkan kualitas atas kinerja TKS. “Mana yang benar-benar ingin bekerja dan mana yang tidak,” ujarnya. **Baca juga: Tangsel Rawan Begal, Sekda Semprot DKPP.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BKPP Kota Tangsel Firdaus mengungkapkan, bila pihaknya tengah mempersiapkan rancangan untuk melakukan ujian atau tes bagi para TKS.

“Lebih baik kan pegawai itu sedikit dan disesuaikan dengan kebutuhannya, jadi kinerja tentu akan lebih baik lagi,” ucap Firdaus.(ard)




Tangsel Rawan Begal, Sekda Semprot DKPP

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal mengevaluasi kinerja Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat.

Itu karena minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU), dianggap menjadi salah satu penyebab rawannya wilayah tersebut dengan tindak kriminal pembegalan kendaraan bermotor.

“Segera kami panggil DKPP dan mempertanyakan perihal lampu PJU yang tidak menyala di sejumlah wilayah,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja, senin (2/3/2015).

Dudung mengakui, bila dirinya juga telah mendapatkan laporan bahwa Kota Tangsel menjadi rawan aksi begal kendaraan bermotor. Terlebih lampu PJU banyak yang mati.

Orang nomor tiga di Pemkot Tangsel itu berharap, DKPP dapat mengoptimalkan kinerja dalam melayani masyarakat, khususnya keberadaan lampu PJU.

“Sudah seharusnya kami memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan, kan keberadaan lampu PJU itu sebagai salah satu fasilitas yang dibiayai dari uang masyarakat itu sendiri (APBD,red),” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Pamulang, Kota Tangsel mendesak Pemerintah Kota Pemkot melalui DKPP untuk mengoptimalkan keberadaan PJU. **Baca juga: Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang.

Berdasarkan pengamatan Kabar6.com di lapangan, di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Pamulang, masih banyak lampu PJU yang mati dan kondisi tersebut menjadi kekhawatiran masyarakat karena tengah marak aksi begal kendaraan bermotor.

Menurut Kapolsek Metro Pamulang Komisaris Dody Ferdinand, pihaknya meminta kepada Pemkot Tangsel melalui DKPP selaku dinas terkait untuk memperhatikan keberadaan lampu PJU karena kondisi jalan yang gelap akan dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan untuk melaksanakan aksinya.(ard)




Warga Ancam Demo Kantor Kelurahan Pondok Aren

Kabar6-Sejumlah warga di RT 02/04 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuncah.

Itu karena pemukiman mereka kini tak nyaman lagi, dan berubah menjadi tempat pembuangan sampah (TPS).

Warga bahkan mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran ke kantor Kelurahan Pondok Aren, bila aspirasi mereka tidak didengar pihak keluarahan.

“Sampahnya enggak ada yang ngurusin. Lurahnya juga cuek dari dulu,” ketus Satori (53), warga setempat kepada wartawan ditemui di sekitar lokasi, Senin (2/3/2015).

Dijelaskannya, tumpukan sampah di TPS liar sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Terutama  pascahujan turun. Air leanchet (lindi) dari endapan sampah, mengeluarkan aroma busuk menyengat.

“Apa lagi TPS berada dekat empang. Kalau hujan, air lindi masuk ke empang dan empangnya meluap sampai ke pemukiman warga. Tahu sendiri baunya kayak apaaan,” jelasnyanya.

Satori menegaskan, nila masalah itu sedianya telah sering disampaikan warga ke aparatur di kelurahan setempat. **Baca juga: Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang.

Namun, jawabannya selalu tidak memuaskan. Aparatur daerah setempat tak pernah langsung menindaklanjuti untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Makanya warga disini kesal,” tegas Satori.(yud)

 




Duh, Komplotan Perampok Bersenpi Beraksi di Pamulang

Kabar6-Warga di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), resah dengan aksi tindak pidana perampokan di siang bolong.

 

 

Komplotan penjahat yang berjumlah tiga orang dalam menjalankan aksinya menenteng benda berbentuk senjata api dan sebilah golok.

 

Informasi yang diperoleh, aksi perampokan tersebut terjadi di Jalan Pamulang Permai Baru, Jalan Jalak Bali Blok I Nomor 26, Pamulang Barat. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (27/2/2015) kemarin.

 

“Pelakunya ada tiga orang. Dua orang yang bawa senpi (senjata api), satunya lagi golok,” terang Apendi (bukan nama sebenarnya) warga sekitar lewat surat elektronik yang diterima redaksi kabar6.com, Senin (2/3/2015).

 

Menurutnya, ketika peristiwa berlangsung suasana pemukiman memang sangat sepi. Tiba-tiba sebuah mobil Toyota Avanza warna silver langsung berhenti dan penumpangnya masuk ke rumah tersebut.

 

Satu orang pelaku masuk lewat garasi dan satunya lagi melewati pintu depan. Para pelaku juga sempat menodongkan pistol dan golok ke arah pemilik rumah. ** Baca juga: Pemkot Tangerang Gandeng Akademisi Untuk Seleksi Lelang Jabatan

 

“Kejadiannya cepat cuma lima menit. “Kalung sama gelang yang hilang diambil pelaku, istri dan mertua yang punya rumah sempet dikalungin golok,” tambah Apendi.(yud)




Mulai 3 Maret, Jalan Perimeter Utara Buka Tutup

Kabar6-Jalan Perimeter Utara sebagai akses menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang, bakal dilakukan sistem buka tutup pada Selasa (3/3/2015).

PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta akan memberlakukan kebijakan buka tutup tersebut pada pukul 00.00 WIB.

Tepatnya, pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB penutupan dilakukan di jalur tujuan Tangerang. Sedangkan pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, dilakukan penutupan jalur tujuan Bandara/Jakarta.

Senior General Manager Bandara Soetta, Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan, pemberlakuan sistem ini dilakukan guna mempercepat proses perbaikan yang sednag berlangsung di jalan tersebut.

“Sistem buka tutup dan satu jalur ini dilakukan demi kepentingan pengguna jasa,” ujar Bram Baroto.

Meski demikian, Bram menyebut bila ketentuan waktu buka tutup bisa berubah menyesuaikan situasi dan kebutuhan lalu lintas yang ada.

“Kerusakan Jalan Perimeter Utara antara lain disebabkan oleh banyaknya kendaraan berat yang menggunakan akses itu. Padahal jalan hanya didesign untuk kendaraan lima ton,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Bram, berdasarkan kesepakatan dengan Polres Bandara Soetta, proses perbaikan diawali dengan pembuatan portal setinggi 2,1 meter.

“Kami imbau untuk sementara hingga waktu perbaikan selesai, pengguna mengikuti rambu-rambu petunjuk yang telah dipasang,” ujar Bram. **Baca juga: Penghapusan Loket Tiket di Bandara Soetta Picu Persoalan Baru.

Diperkirakan proses perbaikan jalan sepanjang 7,5 km ini akan memakan waktu hingga 3 minggu.(bad)




Bos Kosmetik Palsu di Ciputat Raih Untung Rp7 Juta Perbulan

Kabar6-Pemilik industri rumahan yang memprodusen kosmetik palsu di Jalan Menjangan 3A, Nomor 24, RT 01/03, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), mampu meraih untung minimal Rp7 juta per bulan.

Hal itu terungkap dari pengakuan MA (38), pemilik industri rumahan kosmetik palsu saat diperiksa petugas Polres MEtro Jakarta Selatan.

“Dari hasil memproduksi kosmetik palsu itu, MA meraih untung minimal Rp7 juta per bulan. Itu baru pengakuannya,” ujar Kepala Unit Krimsus Polres Jakarta Selatan, AKP Riki Ariandi, Minggu (1/3/2015).

Riki juga mengatakan, bila MA cukup lihai dalam menjalankan bisnis haramnya. Dia membeli bahan kimia pembuat kosmetik palsu dari sejumlah pabrik.

Kemudian, MA meracik sendiri semua kosmetik palsu tersebut. Setelah itu, barang dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional. **Baca juga: Polisi Gerebek Industri Kosmetik Palsu di Ciputat.

“Hanya ada satu karyawan MA. Dia bekerja sebagai buruh yang mengantarkan obat kosmetik palsu itu,” ujarnya.(HP/tom migran)




Polisi Gerebek Industri Kosmetik Palsu di Ciputat

Kabar6-Tak mau kalah dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Polres Metro Jakarta Selatan menggerebek sebuah industri rumahan yang memproduksi kosmetik wanita palsu di Jalan Menjangan 3A, Nomor 24, RT 01/03, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel).

Dalam penggerebekan itu, petugas mengamankan pemilik industri berinisial MA (38) berikut 34 drum berisi bahan baku pembuatan obat siap edar.

Selain itu, petugas juga menyita ratusan kosmetik palsu berupa sampo, conditioner, alat lulur, sabun dan obat kecantikan lainnya yang akan diedarkan ke sejumlah salon di wilayah Ciputat, Depok dan Tangerang.

“Pelaku MA mengaku telah mengoperasikan industri rumahan itu selama tiga  tahun,” ujar Kepala Unit Krimsus Polres Jakarta Selatan, AKP Riki Y Ariandi, Sabtu (28/2/2015).

Dari penyelidikan polisi, diketahui bila MA cukup lihai dalam menjalankan bisnis haramnya tersebut. **Baca juga: BPOM Banten Sita Obat Keras Dari Toko di Tigaraksa.

Semua aktivitas peracikan kosmetik palsu itu, dilakukan di dalam gudang rumahnya, yang ditutup rapih.(HP/tom migran)