Covid-19 Melonjak, Wakil Ketua DPRD Minta Pemkot Tangsel Cepat Ambil Langkah Strategis

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Li Claudia Chandra menyarankan agar Pemkot Tangsel menerapkan pola Work Form Office (WFO) dan Work Form Home (WFH).

Perempuan yang kerap disapa Allin imi mengatakan, hal itu disarankan karena melihat meningkatnya jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Allin mengatakan, dirinya juga melihat di Kota Tangsel sendiri ketersediaan ruang perawatan untuk pasien Covid-19 sudah sangat terbatas, bahkan untuk ruang ICU sudah penuh 100 persen.

“Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan kita semua, untuk itu saya mendorong Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengambil langkah-langkah cepat dan strategis agar bisa menekan angka yang terkontaminasi,” ujar Allin dalam keterangan resminya yang diterima wartawan, Kamis (7/1/2021).

Maka dari itu, Allin pun memberikan saran agar Pemkot Tangsel agar menerapkan WFO dan WFH.

“Penerapan itu harus juga dibarengi dengan pengawasan dan penindakan apabila ditemukan pelanggaran,” jelasnya.

Sementara untuk pusat perbelanjaan, menurut Allin, baik pasar tradisional atau mall harus diawasi dalam pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes).

**Baca juga:  Ketua Fraksi PSI Tangsel Ikut Rapat Paripurna Sebelum Dinyatakan Positif Covid-19

“Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap patuhi 4M. Karena untuk sementara ini, hanya dengan melaksanakan 4M adalah cara yang efektif agar virus ini tidak terus memakan Korban,” tutupnya.

Diketahui, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diperketat untuk pulau Jawa dan Bali, serta Jabodetabek secara khusus mulai tanggal 11 Januari 2021 mendatang.(eka)




Harga Kedelai Naik, Disperindag Tangsel Akan Terus Kawal Hingga Stabil

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan terus memperjuangkan untuk menstabilkan harga kedelai.

Harga kedelai sendiri kini telah mencapai harga Rp9.000 perkilonya, dan hal ini tentu berdampak pada produksi tahu tempe, kemudian harga tahu tempe akan naik di pasaran.

Kepala Disperindag Kota Tangsel, Maya Mardiana menjelaskan, pihaknya kini terus berkordinas dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengatasi persoalan ini.

“Harga barang baku tempe naik hampir 30 persen. Kami sudah berkordinasi dengan Disperindag Provinsi Banten mengenai masalah ini, dan menyampaikan ke Kementerian Perdagangan,” ujarnya kepada Kabar6.com, Rabu (6/1/2021).

Maya menerangkan, pihaknya menerima informasi dari Kementerian Perdagangan bahwa Kemendag akan melakukan komunikasi dengan asosiasi koperasi kedelai agar bisa membantu para pengrajin terkait stabilisasi.

“Saya terus kordinasi dengan pusat menyampaikan apa yang terjadi di lapangan, agar pusat melakukan suatu terobosan sehingga bisa menurunkan harga (kedelai, red) ini,” terangnya.

Maya memaparkan, pihaknya juga telah menanyakan kepada pengrajin perihal tempe tahu se Indonesia tidak melakukan produksi bahwa mereka melakukan itu untuk menyampaikan harapannya kepada penerintah.

“Mereka melakukan aksi itu untuk menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar harga ini bisa dilakukan kebijakan sehingga mereka tidak merasa berat untuk berhadapan dengan kondisi ini,” paparnya.

Maya berjanji, pihaknya dari daerah akan mengawal dan mendorong agar harga kedelai bisa tetap stabil. Dan jika ada informasi dari pusat maka akan langsung diberitahukan.

“Kita sih berusaha hadir ditengah mereka ya, jadi kalau misalnya ada yang menyampaikan kalau kita tidak hadir diantara mereka sebetulnya bisa tanya ke pengrajinnya itu sendiri,” terangnya.

Maya menjelaskan, pihaknya di Tangsel juga telah melakukan pembinaan untuk para pengrajin untuk tetap berkarya sebaik mungkin mereka melakukan produksi.

**Baca juga: Harga Kedelai Naik, Disperindag Tangsel Sebut Ini Permasalahannya

“Kebijakan ini sedang kita ajukan bersama se-Indonesia, jadi semoga ada solusi cepatnya. Jadi kalau misalnya mereia mengikuti mogok bersama ini berdampak pada masing-masing industrinya, jadi kita bilang terus aja berjalan tidak diam,” tegasnya.

Maya mengingatkan kembali perkataan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany bahwa kunci dari semua ini adalah daya beli

“Sepetti kata Bu Wali bahwa kuncinya di daya beli, jika daya beli kita mencukupi Insya Allah smeua masih bisa bertahan,” tutupnya.(eka)




Harga Kedelai Terus Naik, Perajin di Kampung Tempe Kedaung Was-was

Kabar6.com

Kabar6-Perajin tempe dan tahu di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih khawatir harga kedelai terus naik. Kondisi tak menentu membuat ratusan perajin makin was-was.

Salah satu perajin Sutoyo menerangkan sejak harga kedelai naik, pihaknya sangat berhati-hati dan tidak ingin berestimasi membuat tempe banyak-banyak.

Menurutnya, yang terpenting memasuk pelanggan yang sudah pasti. Masih menurutnya, hal itu adalah bentuk khawatir tidak habis sehingga menyebabkan kerugian.

“Kehati-hatian kami sangat tinggi dalam kondisi yang seperti ini mulai dari mengolah bahan, mencuci, memotong dan memilah biji kacang kedelai. Bagaimana menjual tempe sebaik mungkin supaya lakunya cepat tak ingin berestimasi lebih jauh,” ujarnya, saat diwawancara, Rabu (6/1/2021).

Sutoyo kini menjual tempe masih harga yang sama dan tidak ada kenaikan yaitu Rp5 ribu per potong, hanya saja ukurannya sedikit berubah.

Sementara untuk di harga penjual, biasanya dipasarkan Rp6 ribu per potong. Selama, harga kedelai naik, belum dapat diprediksi soal keuntungan.

Justru sebaliknya, Sutoyo menjelaskan, biaya tenaga pegawai, listrik, gas, plastik dan lain sebagainya terbuang untuk membeli bahan baku.

**Baca juga: Ketua Fraksi PSI Tangsel Dinyatakan Positif Covid-19 Dari Test Swab Antigen

“Kami mengalami kerugian mencapai sekitar tiga puluh persenanan,” tutupnya.

Diketahui, harga kedelai kini naik dari Rp7.200 perkilogramnya menjadi kurang lebih Rp9.000 perkilogramnya, hal ini akan berdampak pada harga tahu tempe di pasaran.(eka)




Januari Mulai Sekolah Tatap Muka, Wali Kota Tangsel: Semua Tergantung Positifity Rate

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany masih mendiskusikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satgas Covid-19 Kota Tangsel mengenai pembelajaran tatap muka di sekolah yang mulai Januari 2021.

Jadi, menurut Airin, pada Januari 2021 sekolah di wilayahnya masih akan uji coba. Saat ini Dinas Pendidikan Tangsel, kata dia, sedang melaksanakan simulasi satu dengan yang lainnya. Sehingga nanti pemerintah pusat membuat kebijakan, kita sudah siap.

“Januari kita akan uji coba. Kalau memang dirasa perlu dan angka kematian kita menurun, mungkin akan kita lakukan simulasi,” ujar Airin kepada Kabar6.com di Dinkes Kota Tangsel, Senin (30/11/2020).

Pelaksanaan tatap muka sangat bergantung pada positifity rate dari angka kesembuhan maupun angka kematian, kata Airin. Data yang diperoleh kemarin, untuk kedisiplinan masyarakat di hulu sekitar 77 persen.

**Baca juga: Bursa Lelang Sekda Tangsel, 3 Nama Ini Masuk Tiga Besar

Sedangkan untuk positifity ratenya sekarang di angka 2,7 sampai 3 persen. Untuk angka kesembuhan 89 persen. Namun angka kematian masih antara sekitar 3 hingga 4 persen, di atas rata-rata nasional,” tutupnya. (eka)




Buruh di Tangerang Keliling Suarakan Tolak Penetapan UMK 2021

Kabar6.com

Kabar6-Kelompok buruh di Tangerang, menyatakan tolak penetapan Upah Minimum Kota (UMK) 2021 yang baru saja diteken Gubernur Banten Wahidin Halim. Mereka merasa angka kenaikan 1,5 persen masih jauh dari cukup di tengah pandemi corona.

“1,5 persen kalau dirupiahkan itu hanya sebesar Rp 2000 per hari. Dan itu sangat jauh dari kebutuhan buruh dengan kebutuhan-kebutuhan yang semakin tinggi,” kata Ketua Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN) Tangerang, Frast, Rabu (25/11/2020).

Sikap penolakan buruh dilakukan dengan cara sosialiasi ke berbagai titik lokasi industri atau pabrik di Tangerang. Buruh beranggapan SK Nomor 561/KEP.272-HUK/2020 tentang Penetapan UMK di Provinsi Banten tidak relevan.

“Hari ini kami akan berkeliling ke kawasan-kawasan Industri di Tangerang, unuk mensosialisasikan penolakan UMK ini,” ujar Frast.

Ia menambahkan, kelompok buruh masih terus berupaya melakukan komunikasi kepada para pemangku kepentingan. Harapannya usulan penambahan kenaikan UMK 2021 bisa dipertimbangkan.

**Baca juga: Dicegat di Bandara Soetta, Istri Edhy dan Pejabat KPP Ikut Diamankan KPK

“Kami pastikan kami akan memberi perlawanan. Karena tentu ini pelecehan bagi kami, bagi buruh secara umum,” ujar Frast.

Menurutnya, banyak di antara rekan sejawatnya yang kini semakin terhimpit beban ekonomi akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.(yud)




Muhamad Cecar Azizah soal Pengembangan Kelor di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Muhamad, calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 1 pertanyakan program daun kelor yang terus digaungkan rivalnya. Sebab sudah ada budidaya tanaman hias bunga anggrek vanda douglas yang kajiannya dilakukan Institut Pertanian Bogor.

“Apakah nantinya akan menggeser anggrek. Dan seperti kita ketahui lahan pertanian juga semakin sempit,” tanya Muhamad dalam acara Debat Kandidat Pilkada Tangsel di Kompas TV, Minggu (22/11/2020) malam.

Di lokasi sama, Siti Nurazizah, calon Wali Kota Tangsel nomor urut 2 menegaskan, kelor tidak berarti kemudian menghilangkan anggrek. Kelor itu daunnya kecil sehingga kalau tumbuh diyakini akan menyuburkan anggrek secara bersamaan.

Kelor ini sebenarnya sebuah ikon gerakan untuk merespon situasi pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang. Bukan hanya punya nilai ekonomis, tapi juga kesehatan. Kelor tanaman rakyat yang terjadi direkomendasi WHO (lembaga kesehatan dunia),” jawabnya.

Azizah katakan dengan ini bisa mengatasi masalah pandemi Covid dimana dia punya nilai bisa meningkatkan gizi keluarga. Kelor juga meningkatkan imunitas tubuh sehingga ini bisa menjadi solusi menangani pandemi covid.

Ruhamaben, calon wakil wali kota nomor urut 3 sebutkan, varian-varian kelor ini sangat luar biasa. Jadi UMKM bisa menggunakan kelor untuk produk-produk makanan mereka.

“Jadi kelor selain dikonsumsi juga meningkatkan daya tahan tubuh. Penanaman kelor ini sangat mudah dan semoga dengan maraknya penananaman kelor,” ujar Ruhama.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Ruhama Cecar Muhamad Soal Penyerahan Aset PDAM

Muhamad menimpali, kalau sebetulnya dengan kelor itu sudah tidak asing lagi. Bahkan dirinya bukan baru mengembangkan, tapi memproduksi serta menikmati.

“Saya jadikan sebagai menu utama tambahan untuk sehat. Bagaimana mencegah covid,” timpal Muhamad.(yud)




Pilkada Tangsel 2020, Ruhama Cecar Muhamad Soal Penyerahan Aset PDAM

Kabar6.com

Kabar6-Ruhamaben, calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 2 pertanyakan sikap ambigu rivalnya Muhamad. Calon wali kota nomor urut 1 itu dianggap tak mampu selesaikan masalah pengelolaan aset Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kademangan, Kecamatan Setu.

“Padahal kebutuhan air bersih itu menjadi pelayanan yang paling mendasar,” kata Ruhama dalam acara Debat Kandidat Pilkada Tangsel di Kompas TV, Minggu (22/11/2020) malam.

Muhamad menjelaskan, sesuai amanat Undang-umdang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangsel secara otomatis setelah lima tahun pemekaran menjadi aset daerah. Artinya secara de facto dan de jure sudah sangat jelas.

“Tinggal bagaimana pemerintah yang sekarang berani atau tidak mengeksekusinya,” ujar mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel itu.

Memang kedepannya, lanjut Muhamad, PDAM ini harus dikembangkan. Selain sebagai pelayanan publik juga bisa menjadi pendapatan asli daerah.

“Aebab Tangsel tidak punya sumber daya alam berlimpah sehingga penghasilan tergantung dengan apa yang kita lakukan hari ini,” ujar Muhamad

“Sudah enam tahun aset belum diserahkan. Karena ini ada kepentingan masyarakat yang harus kita lindungi. Dan ini secara undang-undang kita sudah sangat jelas.

**Baca juga: Tersangka Ibu Aniaya Anak di Ciputat Ngaku Kesal karena Suaminya Tidak Adil

Muhamad mengaku sebetulnya ini hanya timggal kemauan saja. Ia klaim tidak ada kendala yang berarti. Sama-sama saling mengerti karena di Kabupaten Tangerang pun sudah sangat jelas masih berkepentingan atas omzet yang memang sangat menguntungkan secara bisnis sehingga belum mau melepaskan.

“Ketika itu saya sudah lobi. Tapi ini ya kelemahan-kelemahan kita yang harus kita hindari dan buang-buang jauh kedepannya. Kebanyakan kita lupa lagi,” kilah Muhamad.(yud)




Tersangka Ibu Aniaya Anak di Ciputat Ngaku Kesal karena Suaminya Tidak Adil

Kabar6.com

Kabar6-Tersangka LQ (22), ibu yang menganiaya anak kandungnya di Jalan Cempaka Raya, Rengas, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku kesal karena suaminya tidak adil pada tersangka dengan istri tuanya. Jadi tersangka merasa kurang perhatian suami, maka dilampiaskan pada anaknya.

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan menerangkan, LQ adalah istri kedua dari suaminya dengan cara menikah tidak sesuai undang-undang atau biasa disebut dengan nikah siri.

“Karena merasa perhatian suaminya lebih fokus kepada istri yang sah, tersangka LQ melampiaskan kepada anaknya,” ujar Iman menirukan terangka di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (23/11/2020).

Iman menjelaskan, penganiayaan itu terjadi tanggal 25 Juni 2020 sekitar pukul 14.30 WIB. Penganiayaan itu dilakukan dengan cara menyelupkan kepala anaknya ke dalam ember berisi air selama sepuluh detik. Iman mengatakan, ketika tersangka melakukan perbuatan itu, korban menangis dan megalami trauma akibat kejadian tersebut.

Saat tersangka melakukan penganiayaan itu, lanjut Iman, tersangka rupanya merekam untuk kemudian videonya dikirim kepada suaminya. “Video itu bertujuan agar suami tersangka bisa adil antara istri pertama dan tersangka. Tapi atas perbuatan itu malah membuat suaminya kesal dan membanting hape korban,” kutip Iman lagi.

**Baca juga: Tersangka Ibu Aniaya Anak di Ciputat Terancam 6 Tahun Penjara

Karena perbuatan tersangka, Iman mengatakan, tersangka dan suami menjadi lebih sering bertengkar mengenai masalah tersebut. Lalu, pada 10 November 2020 sekitar pukul 05.00 WIB tersangka mengupload video kekerasan itu ke instagram miliknya.

“Saat ini tersangka sedang disidik Satreskrim Polres Tangsel dan kita lakukan penahanan dan dikenakan Pasal 80 UU nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman diatas 5 tahun,” tutupnya. (eka)




Tersangka Ibu Aniaya Anak di Ciputat Terancam 6 Tahun Penjara

Kabar6.com

Kabar6-Tersangka ibu aniaya anak kandungnya berinisial LQ (22) di Jalan Cempaka Raya, Rengas, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan dikenakan pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman diatas 5 tahun keatas. Jika hukumannya ditambah 1/3 dari hukuman yang ada atau 5 tahun, maka maksimalnya jadi 6 tahun.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan mengungkapkan, pada saat video yang beredar viral di media sosial, pihaknya langsung menanggapi hal itu dan menjemput tersang LQ di kediamannya.

“Diketahui peristiwanya pada bulan Juni 2020, siang hari 14.30 WIB di Jalan Cempaka Raya Rengas, Ciputat Timur,” ungkap Iman di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (23/11/2020).

**Baca juga: Petahana di Tangsel Sudah Bangun 106 SD dan 25 SMP Negeri

Disebelahnya, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margarate Aliatul Maimunah mengatakan, kasus ini sudah melanggar atau diduga melanggar pasal 76 C dimana setiap orang dilarang untuk menempatkan, membiarkan atau melakukan kekerasan terhadap anak.

Menurutnya, kekerasan anak ini masuk dalam kekerasan fisik maupun psikis, dan masuk dalam perlindungan khusus pada pasal 59 ayat 2 huruf I. “Hukuman nya pasal 80 Undang-undang 35 perlindungan anak, ada tambahan hukuman jika pelaku adalah orang tua atau oeang terdekat dengan anak ancaman ditambah 1/3 dari hukuman yang ada,” tutupnya. (eka)




Pilkada Tangsel 2020, Azizah – Ruhama Tawarkan Program ‘Setuju Ibu’

Kabar6.com

Kabar6-Pasangan calon nomor urut 2 Siti Nurazizah – Ruhamaben telah menghimpun data primer maupun sekunder dengan cara ‘ngampung’ mengunjungi tujuh kecamatan dan 54 kelurahan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Itu menjadi modal program maju di Pilkada serentak 2020.

“Pertama adalah kemimpinan. Sudah 12 tahun berdiri banyak pekerjaan rumah yang belum selesai. Harusnya sudah selesai dalam lima tahun awal pembentukan Tangsel,” kata Azizah dalam acara Debat Kandidat di Kompas TV, Minggu (22/11/2020).

Kedua, ia paparkan, pemerataan kemajuan untuk masyarakat Tangsel. Caranya dengan menyiapkan pemerataan kemajuan melalui program “Setuju Ibu”. Singkatan dari semangat tujuh inisiatif program dalam bentuk bantuan, insentif dan juga pemberdayaan masyarakat berbasis RT dan RW.

“Ini untuk memulihkan kesehatan masyarakat, memutus mta rantai penyebaran virus corona, dan pemulihan ekonomi. Khususnya penyediaan lapangan kerja,” terang Azizah.

Sehingga tidak berdampak pada rendahnya produktifitas ekonomi, munculnya kerawanan sosial dan juga dalam jangka panjang ini akan melemahkan sumber daya manusia sebagai modal pembangunan.

“Cara tersebut akan kami tempuh dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada di Tangsel. Termasuk partisipasi masyarakat,” tegas Azizah.

Menurutnya, dalam konteks pembangunan dan pemerataan kami akan memastikan kondisi stabilitas politik dan keamanan tetap terjaga.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Muhamad – Saras Janji Bangun 54 Lapangan Bola

Azizah berjanji, pihaknya juga akan melayani dan melindungi masarakat. Tidak hanya yang mayoritas tapi juga yang minoritad dan marjinal.

“Terutama masyarakat ekonomi kelas bawah yang rentan kemiskinan dan juga Azizah – Ruhama akan mewujudkan masyarakat yang berkelas dunia tanpa meninggalkan budaya lokal dan keseimbangan lingkungan,” janji Azizah.(yud)