1

Hari Kemerdekaan, Warga Lebak Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Kabar6.com

Kabar6-Di tengah semarak memperingati hari kemerdekaan ke-77 RI, warga di Kabupaten Lebak melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan rusak, Rabu (17/8/2022).

Aksi tersebut dilakukan di jalur Malangnengah-Kolelet, tepatnya di antara Kampung Sangiang dan Pasir Jengkol, Desa Pabuaran, Kecamatan Rangkasbitung

Salah seorang warga, Habib, menuturkan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan lantaran perbaikan tak juga kunjung dilakukan terhadap jalan tersebut.

“Hari ini bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan negara kita yang ke 77 tahun, warga tanam pohon pisang di jalan yang berlubang seperti kubangan kerbau,” kata Habib kepada wartawan.

Ia menyayangkan, penanganan yang pernah dilakukan tak maksimal lantaran hanya dilakukan dengan pengurugan menggunakan cadas putih bercampur tanah.

“Kalau hujan turun air menggenangi jalan yang berlubang, intinya di hari kemerdekaan, kami sebagai warga belum merdeka, sebab jalan rusak dan berlubang ke wilayah kami belum juga diperbaiki,” keluhnya.

**Baca juga: 43 Napi di Lebak Dapat Remisi Hari Kemerdekaan, 1 Langsung Bebas

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Sayutupika menyampaikan, perbaikan jalan akan segera ditangani menggunakan dana APBD Perubahan

“Diusulkan di perubahan sekarang, sedang kita dorong,” katanya.(Nda)




Jalan Dekat Bandara Soekarno Hatta Rusak, Warga Geram hingga Tanam Pohon Pisang

Kabar6.com

Kabar6-Kondisi jalan raya di Kota Tangerang masih ada dalam kondisi rusak. Seperti kondisi Jalan Marsekal Surya Dharma tepat depan Bandara Internasional Soekarno Hatta M1, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Rusaknya jalan dan tidak adanya perbaikan membuat warga geram. Aksi protes warga tersebut dengan cara menanam sebuah pohon pisang.

Akibatnya rusaknya jalan itu disebutkan telah banyak menelan korban yang jatuh dari kendaraan di jalan dekat Bandara Soekarno Hatta itu.

**Baca juga: KCP Perumdam TKR di Pasar Kemis Diresmikan, Ratusan KK Langsung Dialiri Air Bersih

“Kondisinya rusak berlubang, sudah banyak korban jatuh perlu ada penanganan serius dari pihak terkait,” ujar Ogi, warga sekitar, Minggu (26/12/2021).

Warga pun berharap dari aparatur pemerintah untuk dapat segera mengambil tindakan perbaikan jalan tersebut. “Supaya segera di perbaiki demi kepentingan bersama,” tandasnya. (Oke)




Aksi Warga Tangerang Tanami Pohon Pisang di Jalan Berlubang

Kabar6.com

Kabar6- Warga Kota Tangerang yang tergabung dalam Masyarakat Selapajang Bergerak bersama Santri Mengabdi, Kamis (25/2/2021) pagi, turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa.

Mereka menuntut kepada pihak pemerintah setempat untuk segera memperbaiki kerusakan jalan diwilayahnya.

“Anda bisa lihat langsung, betapa memprihatinkan sekali Jalan Raya penghubung antar Kota dan Kabupaten ini hancur seperti kubangan kerbau, padahal dari jalan ini dilalui banyak pengendara baik dari Kabupaten yang hendak bekerja ke Bandara dan atau sebaliknya. Sudah banyak warga yang menjadi Korban Kecelakaan lalu lintas di Jalan tersebut, dari luka yang kecil sampai ada korban yang meninggal dunia ditempa,” kata Ustadz Abu Wildan, Koordinator Masyarakat Selapajang Bergerak.

Menurut mereka, beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas PUPR dan Pejabat Wilayah menjanjikan bahwa pada tahun 2021 Jalan Marsekal Surdharma yang berada di Kelurahan Selapajang Jaya akan segera  diperbaiki karena sudah di plot dengan matang.

“Kami tidak mau menunggu lama lagi dengan alasan apapun, mau berapa kali lagi Pemerintah memberika janji kepada kami, atau dengan alasan bahwa jalan ini sedang diusulkan anggarannya Ditahun berikutnya, ini artinya kami harus menunggu 1 tahun kedepan. Kalau kami harus menunggu, terus jalan penghubung antara Kota Kabupaten ini mau seperti apa,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ade Basir, selaku Koordinator Santri Mengabdi. Ia mengungkapkan bahwasannya, Jalan Bourox Batusari mendapatkan perbaikan 746 meter dengan anggaran hampir 7 Milliar.

“Dan kami tahu bahwa jalan itu tidak parah kerusakannya seperti Jalan Marsekal Suryadharma Selapajang Jaya, tapi kenapa jalan itu di dahulukan. Padahal volume kendaraan dijalan itu tidak terlalu banyak seperti Jalan Marsekal Suryadharma. Ada Apa Dengan Selapajang Jaya,” ungkapnya, penuh tanya.

Dalam aksinya, selain membawa poster bertuliskan sindiran pedas, warga bahkan melakukan aksi tanam pohon pisang disetiap area jalan yang berlubang.

Berikut seluruh tuntutan resmi warga dalam aksi ini,

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menggarisbawahi dengan tebal bahwa salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka kami Minta Pemerintah Kota Tangerang dapat melakukan dan menjalankan Keterbukaan Informasi Publik kepada kami Masyarakat Selapajang Jaya khususnya dan umumnya untuk Proyek 4 ruas Jalan tersebut,

1. Meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang untuk segera memperbaiki Jalan Penghubung Kota dan Kabupaten ini, Jalan Marsekal Suryadharma Selapajang Jaya tanpa harus menunggu di Tahun berikutnya,

2. Batalkan saja Perbaikan jalan Marsekal Suryadharma yang hanya 233 meter, padahal kerusakan jalan Marsekal itu sampai dengan 1 kilo meter lebih, mulai dari Terowongan Selapajang Jaya sampai dengan Perbatasan Kota-Kabupaten Tangerang,

3. atau alihkan perbaikan yang di Jalan Bourok ke Jalan Marsekal Suryadharma Selapajang Jaya,

4. Kami warga Kota Tangerang merasa malu, Jalan ini kalah bagus dengan Jalan Kabupaten Tangerang,

5. Kami akan terus melakukan Treatrikal menanam Pohon dan melepas ikan di Kubangan lubang tersebut, kalau jalan Marsekal Suryadharma ini tidak di perbaiki.

Diinformasikan, bila saat ini sepanjang Jalan Marsekal Suryadharma di Kelurahan Selapajang Jaya Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang dari mulai Terowongan arah Bandara Soekarno Hatta sampai ke Perbatasan Kota-Kabupaten Tangerang, kondisinya dinilai sudah sangat memprihatinkan sekali.

Bukan hanya lubang kecil saja, bahkan sudah ada berlubang besar, terlebih bila turun hujan maka lubang tersebut sudah seperti kubangan kerbau.

Meski sudah ada perbaikan dari Dinas PUPR di tahun 2020, warga nampaknya masih belum puas. Pasalnya, perbaikan dilakukan hanya sekedar tambal sulam saja menggunakan batu omblok dan batu split.

**Baca juga: Kopi Pemuda Terbangkalai, Pemkot Tangerang Kebiasaan Hamburkan Uang Rakyat?

Jalan Marsekal Suryadharma ini memiliki panjang hampir satu kilo meter lebih dan tidak jauh berbeda dengan panjang Jalan Juanda yang berada di Batuceper. Warga pun mempertanyakan mengapa jalan tersebut kiranya hanya mendapatkan perbaikan sepanjang 233 meter dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) Rp. 2 Milliar saja. (gus)




Tanam Pohon Pisang, Warga Tuding Proyek Tol Serang-Panimbang Rusak Jalan

kabar6.com

Kabar6-Sebuah pohon pisang ditanam warga di tengah Jalan Arif Rahman Hakim, Kampung Tungku Pasir, Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Kamis (22/8/2019).

Aksi tersebut sebagai bentuk kekesalan warga lantaran kondisi jalan yang rusak. Warga menuding, rusaknya jalan akibat lalu lalang truk pengangkut material proyek Tol Serang-Panimbang yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika).

Rusaknya jalan saat musim kemarau juga mengakibatkan debu beterbangan saat truk-truk melintas.

“Coba lihat oleh bapak-bapak, musala dan rumah warga belok (kotor-red) akibat proyek tol itu,” kata mantan Kepala Desa Pasar Keong, Rustandi.

Rustandi mengancam bakal mendatangi kementerian terkait untuk mengadukan kerusakan jalan yang dinilainya sangat merugikan masyarakat.

“Apa ada dari PT Wika kompensasi untuk masyarakat? Kalau pun ada pasti kami berikan untuk musala. Buat apa ada humas perusahaan,” sebut Rustandi.

Sementara itu, menurut Humas PT Wika untuk proyek Tol Serang-Panimbang Heri Nariyan, ruas jalan tersebut merupakan jalan umum yang tidak hanya dilalui oleh kendaraan proyek.

“Ini kan jalan umum punya kabupaten. Lagi pula, aktivitas kami sudah mulai berkurang. Tetapi, kami akan tetap perbaiki tinggal menunggu material dan alatnya. Perbaikan dilakukan secara temporary, sampai sudah tidak lagi kami lewati baru akan kami perbaiki sesuai kondisi semula,” tutur Heri.

Penyiraman jalan kata Heri juga hampir dilakukan setiap hari. Namun diakui, saat musim kemarau pihaknya kesulitan mendapat air.**Baca juga: Kota Tangerang Lelang Jabatan, Kepala OPD ini Paling Banyak Diincar.

“Jarak sumber airnya jauh, kami harus ke Pamarayan. Tapi rutin kami lakukan penyiraman, hanya saat kemarau memang agak kesulitan,” pungkas Heri.(Nda)