Rumah Singgah Amaryllis Kirana Tampung 498 Anak Penderita Kanker
Kabar6-Setiap tanggal 15 Februari dunia memperingatinya sebagai hari kanker anak se-dunia. Berdasarkan catatan rumah singgah kanker Amaryllis Kirana di Provinsi Banten ada sekitar 498 anak yang menderita kanker.
“Mayoritas jenis penyakit kanker yang diderita oleh adalah kanker darah atau leukimia. Sekitar 20 persen dari data tersebut telah dinyatakan survivor kanker, meski baru satu rumah sakit yang memiliki alat pendukung lengkap di dalam menangani penyakit tersebut, yaitu di RSUD Kabupaten Tangerang,” ujar Asep Ruswiadi Ketua Yayasan Amaryllis Kirana Banten kepada wartawan di Taman Prasasti Kota Tangerang, Kamis (13/2/2020).
Asep mengatakan bagi anak yang menjalani pengobatan atau kemoterapi mereka harus berkesinambungan terus, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dokter. Jika sampai ada yang terlewatkan akan berisiko dan berdampak pada kesembuhan anak tersebut.
Meski demikian, saat ini pemerintah memang cukup membantu melalui pelayanan BPJS yang dirasa cukup sangat meringankan beban biaya pengobatan, namun demikian saat ini ada tiga jenis obat yang tidak termasuk dalam pelayanan yang harus didapatkan secara sendiri oleh pasien.
“Saat ini kami coba fokus untuk bantu pengadaan obat, yaitu purineton, mtx, dan datizimin itu untuk kemo bagi penderita yang jenisnya langka,” ujarnya.
Pihaknya melalui rumah singgah yayasan Amaryllis Kirana berupaya membantu para penderita kanker dalam segi kemudahan mendapatkan obat-obatan serta peristirahatan sebelum atau sesudah menjalani kemoterapi. Karena dari sekian jumlah pasien kanker, tidak semuanya dekat dengan rumah sakit yang menjadi rujukan.
“Untuk rumah singgah saat ini kami berdaya tampung 15, mereka tidak dipungut biaya sama sekali dan kami sediakan makanan. Disitu kami berupaya mencoba mencari donatur untuk bisa bersinergi dengan kami. Harapan kami tentu kedepannya penderita kanker di Banten bisa berkurang, kemudian agar berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun LSM bisa bersinergi,” tambahnya
Sementara itu, Ester (43), orang tua dari salah satu anak yang telah dinyatakan survivor, Chesiana (13) berharap pemerintah bisa lebih perhatian kepada anak-anak penderita kanker seperti yang dialami anaknya.
**Baca juga: Kasus Meningkat, Kota Tangerang Darurat KDRT.
“Kami berharap pemerintah setempat bisa lebih memberikan perhatiannya kepada anak penderita kanker, agar semangat untuk sembuh bisa terus tumbuh, karena kita ketahui penyakit kanker menjadi hal yang menakutkan,” kata Ester, warga Neglasari.
Hal senada juga diungkapkan oleh Zubaedah (45) orang tua dari Prianju Sofwan (8) penderita kanker leukimia asal Kecamatan Benda yang telah survivor. Diakuinya selama ini biaya pengobatan banyak di bantu oleh BPJS, namun demikian kehadiran pemerintah harus lebih dekat lagi sehingga bisa dirasakan oleh anak-anak penderita kanker. (Oke)