1

Pembangunan Stadion Pagedangan Tak Sesuai RAB, Lili: Udah Disetujui Orang DTRB

Kabar6.com

Kabar6-Ada beberapa alasan yang membuat LSM Lipanham melakukan somasi terhadap pelaksana pembangunan betonisasi jalan masuk menuju Stadion Mini Pagedangan dengan nilai anggaran Rp4.850.000.000 dari anggaran APBD 2018.

Sekjen Lipanham, Darussamin menegaskan, pihaknya melihat beberapa kecurangan yang dilakukan pelaksana proyek dalam pembangunan stadion tersebut.

“Spesifikasi pembangunan tak sesuai RAB, tidak ada pagar heable di RAB sementara di lapangan ada. Pengurukan di RAB 6800 kubik sementara di lapangan tak sesuai. Dan ada beberapa kecurangan lainnya,” jelas Darus kepada Kabar6.com, Rabu (20/11/2019).

Terpisah, pihak pelaksana pembangunan Stadion Mini Pagedangan, Lili, mengakui bahwa pekerjaan yang dilaksanakan pihaknya memang tak sesuai RAB.

“Saya akui pekerjaan itu diluar RAB. Tapi sudah atas persetujuan orang DTRB. Nih contohnya, tadinya di RAB 6800 kubik, kita pasang 1800 kubik,” jelas Lili kepada Kabar6.com, Rabu (20/11/2019).

**Baca juga: Pembangunan Stadion Mini Sarat Korupsi, LSM LipanHam Layangkan Somasi ke Polres Tangsel.

Pihaknya mengaku tak mengambil keuntungan sama sekali dari pembangunan stadion itu. “Yang diuntungkan malah dinas terkait itu pak. Kalau sudah begini harusnya dinas jangan tinggal diam dong. Jangan biarkan pelaksana pembangunan yang menanggung risiko sendirian,” beber Lili.

Lebih jauh Lili menuturkan, pihaknya sengaja membuat klarifikasi ini karena menyangkut nama baik perusahaannya. “Harusnya disini DTRB Kabupaten Tangerang juga transparan dong terhadap media dan masyarakat dengan memberikan klarifikasi,” tuturnya.(Jic)




Pembangunan USB SMPN 3 Rajeg Diduga Tak Sesuai RAB

Kabar6.com

Kabar6-Lembaga Swadaya Masyarakat LipanHam mengatakan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 3 Rajeg dengan kontrak pembangunan Rp.3.852.629.000 tak sesuai spesifikasi RAB.

Menurut Sekjen LipanHam, Darussamin, dilihat dari permasalahan tanah yang dipakai buat menimbun (ngurug) adalah tanah merah, bukan tanah sawah (boncos).

“Karena kalau menggunakan tanah sawah, kekuatan tanah tak dapat menahan beban bangunan. Bisa amblas perlahan,” jelas Darus kepada Kabar6.com, Rabu (4/9/2019).

Selain tanah, Darus juga mempertanyakan sumuran pada pembangunan USB SMPN 3 Rajeg itu harus diganti.

“Karena buis beton di tambah cakar ayam tak sesuai spesifikasi yang ada di RAB,” ungkap Darus.**Baca juga: Lelang Diduga Bermasalah, Pembangunan USB SMPN 3 Rajeg Tetap Berjalan.

Dalam pekerjaan proyek tersebut juga, Darus tak melihat adanya pengawas, baik dari konsultan maupun dari dinas terkait.**Baca juga: Lelang SMPN 3 Rajeg, PPKO: Pokja 4 Ngeles.

“Kok bisa sih pengawas maupun konsultan tak ada di lapangan. Sampai permasalahan pengurugan tanah saja bisa kecolongan. Liatin noh, akibat tak ada pengawas dan konsultan, pengerjaan USB SMPN 3 Rajeg jadi asal jadi tuh,” ketus Darus.(Jic)