Kecelakaan, Remaja di AS Alami Cedera Traumatis yang Sebabkan Ingatannya Hanya Bertahan Selama 2 Jam

Kabar6-Riley Horner (16), mengalami insiden mengerikan yang membuat remaja di AS ini mengalami kondisi langka, itu hanya mengingat tanggal 11 Juni 2019.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Horner, melansir abc7chicago, mengalami kecelakaan ketika seorang peselancar jatuh dan menimpa kepala Horner dan membuat ingatannya harus ‘direset’ setiap dua jam. Setiap pagi, Horner terbangun dan yakin bahwa hari itu masih 11 Juni 2019, hari di mana hidupnya berubah drastis. Horner tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi setelah waktu tersebut.

Musim panas tahun itu, Horner menghadiri konvensi FFA di Springfield, Illinois. Acara tersebut menampilkan pesta dansa untuk remaja, namun momen yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi malapetaka ketika kepala Horner secara tidak sengaja ditendang oleh seorang peselancar di tengah keramaian pesta.

Setelah dibawa ke rumah sakit terdekat, Horner dipulangkan, dan dokter mengatakan bahwa kondisi remaja itu akan baik-baik saja. Namun, setelah perjalanan pulang, Horner mulai mengalami kejang-kejang di kursi belakang mobil.

Ibunda Horner, Sarah, menceritakan bahwa pada saat itu mereka langsung menyadari bahwa kondisi Horner jauh dari kata baik. “Dia mengalami sekira 30 hingga 45 kali kejang dalam beberapa jam,” kata Sarah

Untuk menjaga fokus, Horner membuat berbagai catatan dan memasang alarm yang berbunyi setiap dua jam. Hal ini dilakukan untuk membantunya mengingat kejadian-kejadian yang baru saja terjadi. “Saya tidak bisa mengingat apapun dan saya sangat takut,” ujar Horner.

Remaja ini bahkan memiliki ribuan catatan di ponselnya, yang digunakan untuk melacak kejadian dalam hidupnya setiap hari. Hal tersebut menjadi salah satu cara bagi Horner untuk tetap terhubung dengan realitas. Setelah kecelakaan itu, orangtua Horner membawa putrinya ke lima rumah sakit yang berbeda.

Namun, tak satu pun dari dokter yang dikunjungi dapat memastikan apa yang salah dengan ingatannya atau berapa lama ia akan terus kehilangan kemampuan untuk menciptakan memori baru. Sarah menjelaskan, meskipun secara medis tampaknya tidak ada yang salah, dokter tidak dapat melihat gegar otak melalui MRI atau CT scan.

Tidak ada pendarahan otak atau tumor, yang membuat situasinya semakin membingungkan. Beberapa dokter khawatir, Horner mungkin tidak akan pernah bisa mendapatkan kembali ingatannya.

Setelah bertahun-tahun menjalani perawatan, Horner sekarang dapat menjalani hidup normal. Berdasarkan pembaruan di Instagram, Horner lulus SMA dan berhasil menjalani semester pertama kuliahnya di Universitas Bradley dengan nilai sempurna, 4.0, di jurusan keperawatan.

Meskipun demikian, dalam pembaruan melalui GoFundMe pada 2022, Sarah mengungkapkan bahwa Horner masih menderita kejang-kejang. Namun, dia telah menjalani rencana perawatan epilepsi yang membantu mengendalikan kondisinya.(ilj/bbs)