1

Patung Kepala Domba Raksasa Disebut Mirip Sphinx Ditemukan di Selatan Kuil Karnak Mesir

Kabar6-Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan, tim arkeolog telah menemukan tiga patung kepala domba jantan raksasa di selatan Kuil Karnak, Luxor, Mesir. Salah satu di antara patung tersebut memiliki bentuk ular kobra di atas kepalanya.

Kuil seluas lebih dari 100 hektare itu dibangun antara sekira 4.000 dan 2.000 tahun yang lalu, sebagian besar didedikasikan untuk Amun-Ra, dewa yang terkait dengan Matahari dan Thebes, ibu kota Mesir kuno, kini kota modern Luxor.

Ketiga kepala patung tadi, melansir ancientorigins, ditemukan tim arkeologi Mesir di gerbang yang dibangun oleh Ptolemy, sebuah dinasti firaun keturunan salah satu Jenderal Alexander Agung yang memerintah Mesir antara 305 SM dan 30 SM. Pada zaman kuno, kepala domba jantan ini adalah bagian dari tiga patung besar yang memiliki tubuh seperti makhluk mirip sphinx.

“Patung-patung itu ditampilkan di jalan besar, di mana bagian kepala mengarah ke arah selatan, membentang sejauh 2,7 kilometer antar Kuil Karnak dan Kuil Luxor,” kata Mustafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Purbakala.

Jalan itu sering disebut ‘jalan sphinx’, terdiri dari sekira 700 patung. Menurut para ahli, diperkirakan sekira 700 sphinx berjajar di rute antara kuil Karnak dan Luxor. ** Baca juga: Kesal Tidak Diberitahu Ada Pekerjaan Pengecatan, Wanita di Thailand Nekat Potong Tali Rope yang Tergantung di Kondominium

Mengingat banyaknya sphinx yang hidup berasal dari masa pemerintahan karya seni Nectanebo I (380-362 SM) menunjukkan bahwa jalan itu telah ada setidaknya pada awal dinasti ke-18 (1550-1295 SM).

Ahli Mesir kuno sedang dalam proses melestarikan kepala domba jantan dan akan menempatkannya kembali pada tubuh patung. Selain itu, para arkeolog juga menemukan penemuan lain berupa sisa-sisa patung kobra. Patung kobra ini awalnya berada di atas salah satu kepala domba jantan, sehingga tim konservasi berencana untuk memasangnya kembali.

Usia patung-patung itu sedang diselidiki, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa desain salah satu patung menunjukkan patung tersebut berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III, yang memerintah Mesir antara 1390 SM dan 1352 SM.

Hingga saat ini, penggalian, analisis, dan pekerjaan konservasi masih terus dilakukan.(ilj/bbs)




Seorang Influencer dari Ukraina Tato Kucing Peliharaannya

Kabar6-Seorang influencer asal Chernihiv, Ukraina, bernama Elena Ivanickaya panen hujatan dari para pencinta hewan, gara-gara menato kucing sphinx miliknya. Foto kucing dengan tato itu diunggah dalam akun Instagram miliknya.

Ivanickaya, melansir dailytelegraph, menato bagian dada kucing peliharaannya dengan gambar Winged Anubis, dewa kematian Mesir Kuno dengan wujud kepala Jackal dan badan manusia. Dalam foto yang diunggah, tampak kucing tadi tidak sadarkan diri saat ditato karena di bawah pengaruh bius.

Para pencinta hewan menegaskan, Ivanickaya yang memiliki lebih dari 72 ribu followers itu membutuhkan bantuan setelah melakukan ‘pelecehan ekstrem’ pada kucingnya.

Namun Ivanickaya menegaskan, kucing peliharaannya memiliki halaman Instagram sendiri dan makan tiram segar, serta menjalani kehidupan yang lebih baik daripada yang dikeluhkan orang. Wanita tersebut juga membela tindakannya dengan mengatakan kucing itu tidak terluka dengan cara apa pun.

“Kucing ini hidup lebih baik darimu. Mungkin ini neraka untukmu, tapi dia merasa baik-baik saja. Dia belum dikebiri dan dia tidak akan pernah dikebiri, ini akan menjadi kekejaman yang nyata,” kata Ivanickaya.

Ditambahkan, “Saya memeriksa dengan dokter hewan sebelum memberinya tato dan mereka baik-baik saja dengan itu dan dokter hewan hadir saat mereka membuat tato, jadi semuanya terkendali. Kucing itu diperlakukan dengan cinta dan perhatian, dia sangat pintar dan menikmati hidup bahagia. Tato itu dibuat di lapisan atas kulit. Hanya 1-2 milimeter, dia tidak merasakan sakit apa pun. Segera setelah prosedur dia bersikap normal dan mulai melanjutkan rutinitas normalnya.”

Ivanickaya memposting foto tadi dengan judul ‘Pembenci merindukan Yasha’. Keruan saja ratusan komentar menyebut Ivanickaya sebagai ‘pelecehan hewan’ dan mencapnya sebagai ‘orang yang sakit dan sakit’.

“Ini tidak baik, hapus ini dan cari bantuan profesional,” tulis seorang netizen. “Saya tidak mengerti bagaimana Anda dapat melakukan hal seperti itu pada kucing Anda ketika Anda bahkan tidak memiliki tato,” tanya netizen lainnya.

“Pelecehan hewan bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Anda menginginkan tato, lalu lakukan pada kulit Anda, bukan pada kucing Anda,” sambung lainnya. “Jika ini nyata, Anda harus malu pada diri sendiri. Ini adalah pelecehan hewan dan Anda benar-benar kacau dasar orang sakit.”

Sebelumnya, Elena juga sempat menuai kemarahan massal ketika kucingnya ditato pada 2017. ** Baca juga: Para Peneliti NASA Tangkap Garis-garis Misterius di Pegunungan Rusia Utara

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)