1

Tergusur Proyek Perluasan Jalan, SD Negeri Gowok Serang Segera Direlokasi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten segera memindahkan bangunan Sekolah Dasar Negeri Gowok Kota Serang yang tergusur proyek pelebaran jalan Pakupatan-Palima (Palka).

“Pemindahan seluruh kegiatan di SD Gowok baru akan dilakukan setelah ujian sekolah rampung,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Banten, Hadi Soeryadi, Selasa (23/4/2019).

Sehubungan dengan proyek pelebaran jalan Palka terus berjalan, Hadi mengakui, salah satu dampak yang ditimbulkan adalah terhentinya kegiatan belajar dan mengajar sekolah itu.

“SD Gowok segera dibongkar, saat ini sedang dibangun dulu sekolah barunya. Setelah seluruh muridnya dipindahkan, baru bangunan sekolahnya dibongkar,” kata Hadi.

Menurut Hadi, saat ini proses pembebasan lahan peruntukan jalan Palka masih terus berlangsung.

Hadi optimis tahun 2020 mendatang, seluruh pekerjaan dan pelebaran jalan Palka bisa rampung.

**Baca juga: Banten Targetkan Pembangunan Hunian Tetap Korban Tsunami Rampung Agustus 2019.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, perbaikan jalan yang akan dilakukan di Pemprov Banten tahun ini sudah berproses terutama di jalur-jalur padat lalu lintas.

“Dibagusin kemudian ditata, nanti bertahap sampai selesai pada akhirnya. Kondisi existingnya sudah cukup bagus tapi nanti kita rapihkan,” kata mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu.(Den)




Bawaslu Serang Sebut Banyak Pemilih Menunggu Amplop Serangan Fajar

kabar6.com

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu Kota Serang mengungkapkan sampai saat ini masih banyak warga atau pemilih yang pasif hanya menunggu pemberian uang atau amplop dari para caleg dan tim sukses.

“Tanpa terlebih dahulu mencari tahu latarbelakang atau kemampuan yang dimiliki dari para calon yang akan dipilih,” ujar Anggota Bawaslu Kota Serang, Liah Culiah, Senin (8/4/2019).

Menurut Liah, masih banyak masyarakat atau pemilih, khususnya dari kaum perempuan dan ibu-ibu yang belum mengetahui siapa calon yang akan mereka pilih, apalagi rekam jejak calon wakil rakyat yang akan mereka coblos pada 17 April mendatang.

**Baca juga: 17 ASN Banten Dipecat Karena Korupsi ,Kerugian Capai Rp 70 Milyar.

Hal ini, kata Liah, membuktikan jika masih banyak pemilih di Kota Serang yang hanya menunggu amplop atau yang biasa dikenal dengan istilah serangan fajar, saat para Celeg atau timses turun ke bawah untuk menemui masyarakat. “Banyak pemilih masih bersikap pasif untuk mencari tahu background dari para caleg.”

Menurut Liah, hal tersebut terjadi karena cara berpikir dari pemilih yang belum melek dalam menghadapi Pemilu 2019 .(Den)




Ini Penyebab Matel Serang Ormas BPPKB

Kabar6.com

Kabar6-Diduga penyebab terjadinya keributan salah seorang anggota BPPKB diberhentikan oleh mata elang (matel) dari sekelompok orang yang diduga etnis Kupang, Sabtu (23/3/2019).

Lalu dilakukan mediasi antara kedua kelompok tersebut. Namun, salah satu anggota mereka tak terima atas kejadian itu yang akhirnya berlanjut keributan dengan penyerangan mata elang di Puja Sera Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, tempat berkumpulnya Ormas BPPKB.

Yang mengakibatkan salah seorang anggota BPPKB luka pada beberapa bagian anggota tubuhnya. Karena tak terima terlukanya salah seorang Ormas BPPKB kemudian melakukan sweeping terhadap mata elang etnis kelompok Kupang di Perempatan Puri Pasar Kemis.

**Baca juga: Pasang Panggung, Ormas BPPKB Diserang Matel di Sukamantri.

Informasi yang didapatkan, antisipasi kejadian keributan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota Tangerang sedang berjaga dan melakukan langkah persuasif dengan memberikan himbauan terhadap kedua kelompok tersebut.

HIngga berita diterbitkan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Pasar Kemis belum dapat dimintai keterangan. (Tim k6)




PHRI Banten Gelar Trauma Healing Bagi Karyawan Hotel di Marbella Serang

Kabar6.com

Kabar6-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten bersama Wakil Bupati Kabupaten Serang lakukan trauma healing untuk karyawan human resources hotel di Marbella Hotel, Serang, Banten, Kamis (3/1/2018).

Ratusan karyawan tampak hadir memadati ruang ballroom pada Marbella Hotel untuk mengikuti sesi trauma healing yang telah disiapkan pihak panitia acara.

Ketua Harian PHRI Provinsi Banten, Ashok Kumar menjelaskan, agar dapat bersiap kembali menyambut wisatawan, sangat diperlukan adanya trauma healing bagi para karyawan.

Untuk itu, kata Ashok, bekerjasama dengan beberapa instansi terkait untuk dapat memulihkan psikologis para karyawan yang terdampak bencana baik langsung maupun tidak langsung.

“Kita bersama wakil bupati dan PHRI Kabupaten Serang lakukan PHRI trauma healing untuk karyawan hotel di Hotel Marbella,” kata Ashok melalui jejaring Whatsappnya.

**Baca juga: Salurkan Bantuan ke Korban Bencana, Lurah Serua Berangkatkan Warganya.

Diakhir sesi, ratusan karyawan hotel bersama PHRI Kabupaten Serang dan unsur terkait lainnya menyerukan PHRI Provinsi Banten dan PHRI Kabupaten Serang siap kembali menerima wisatawan.

“Kami semua siap kembali menerima wisatawan,” serunya. (fit)




Nelayan Mauk Laporkan 2 Oknum Polairud ke Polda Banten

kabar6.com

Kabar6-Marjen, warga Kampung Lontar, RT005/002, Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, melaporkan dua oknum Polisi Air dan Udara (Polairud) berinisial CP dan EP ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Banten, Senin (30/7/2018).

Marjen, didampingi Tim Kuasa Hukumnya datang ke Mapolda Banten bersama Santibi, Nelayan asal Kampung Cinamprak, RT011/003, Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang yang dituduh mencuri pelampung atau buoy di perairan Kronjo oleh kedua oknum polisi tersebut.

Kuasa Hukum Marjen dan Santibi, Akhmad Suhardi mengatakan, pihaknya resmi melaporkan CP dan EP, oknum Polairud Polresta Tangerang yang diduga memeras serta mencemarkan nama baik kliennya.

Pasalnya, kasus yang pernah dilaporkannya ke Mapolresta Tangerang tersebut hingga kini belum menemukan titik terang.

“Ya benar, hari ini kami resmi laporkan kedua oknum Polairud Polresta Tangerang ke Divisi Propam Polda Banten,” ungkap Suhardi, kepada Kabar6.com, petang tadi.

Dikemukakannya, kasus dugaan pemerasan yang dilakukan kedua oknum polisi itu memiliki bukti- bukti yang cukup kuat.

Bahkan, uang sebesar Rp30 juta yang diambil dari para nelayan itu sebagiannya sudah dikembalikan oleh mereka.**Baca Juga: Juarai Sains di Hawai, Gubernur Banten Biayai Anak Sopir Taksi ke Amerika.

Namun, besi pelampung seberat empat ton milik kliennya yang telah diamankan kedua oknum polisi itu, sampai saat ini tak diketahui keberadaannya.**Baca juga: Diduga Peras Nelayan Tangerang, Dua Polisi Air Dilaporkan ke Propam.

“Klien kami menginginkan kedua oknum polisi itu diproses secara hukum sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku,” tegasnya.(Bam/Tim K6)




Tingkatkan Kualitas Pendidikan, BCA Gelar Edukasi Literasi Keuangan di Serang

kabar6.com

Kabar6-PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senantiasa berkomitmen dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan anak di Indonesia, salah satunya melalui edukasi literasi keuangan di beberapa SMP dan SMA di Serang, Banten.

Edukasi literasi keuangan ini merupakan salah satu implementasi dari salah satu pilar Bakti BCA, yakni solusi cerdas sekaligus sebagai kontribusi BCA dalam mendukung program pemerintah agar siswa-siswi SMP dan SMA memiliki gambaran dan pengetahuan yang utuh tentang manfaat keuangan.

Hadir dalam acara edukasi literasi keuangan, Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Kepala KCU Serang Lim Hauw Tjioe, Vice President CSR Rizali Zakaria, 500 siswa-siswi SMP Negeri 6 kota Serang dan 500 siswa-siswi SMA Negeri 3 Kota Serang, Banten.

“Penanaman nilai–nilai literasi keuangan sedini mungkin pada anak akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan pengetahuan tentang literasi keuangan di masa yang akan datang. Kami berterima kasih telah diberikan kesempatan berinteraksi dan berbagi kepada siswa siswi SMP Negeri 6 Kota Serang dan SMA Negeri 3 Kota Serang mengenai pentingnya mengembangkan kebiasaan positif sejak dini, salah satunya menabung,” kata Cyrillus Harinowo disiaran persnya, Rabu (25/7/2018).

Menurut Cyrillus, kebiasaan mengelola keuangan perlu ditanamkan sejak dini agar terbiasa dan lebih mudah mengelola keuangan, termasuk tabungan.

“Kegiatan ini merupakan wujud komitmen BCA terhadap pengembangan anak-anak di Indonesia yang kami nilai sangatlah esensial dalam membantu mewujudkan generasi muda Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia,” jelasnya.

Sebelumnya, BCA telah mendukung pelaksanaan program literasi keuangan untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya kepada pelajar melalui produk tabungan Simpel (Simpanan Pelajar). Edukasi dan aktivasi simpel dilaksanakan di lokasi, di Bandung.

Selain itu, BCA juga aktif menyelenggarakan literasi keuangan serta simulasi menabung kepada 200 siswa SD di Pringgabaya Lombok Timur dan Gondanglegi Malang, Jawa Timur; 300 siswa di SMP Negeri 6 Kota Serang, SMP Negeri 1 Gadingrejo, SMP Negeri 1 Semanu, SMP Negeri 1 Ponjong dan SMP Negeri 1 Karangmojo.

Selain melaksanakan edukasi mengenai literasi keuangan, BCA juga menyumbang komputer dan buku buku bacaan untuk perpustakaan di sekolah-sekolah binaan.**Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia.

“BCA akan terus berupaya dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, khususnya wilayah-wilayah yang masih memiliki tingkat literasi keuangan yang minim. Kami juga berharap kegiatan ini dapat memotivasi siswa untuk membangun kebiasaan yang positif sejak usia dini demi masa depan generasi muda Indonesia kelak,” tutup Cyrillus Harinowo. (fit)




Motif Pelempar Batu di Tol Tangerang-Merak Ternyata Hanya Iseng

kabar6.com

Kabar6-Polisi mengungkap motif lima remaja yang ditangkap karena diduga melakukan pelemparan batu di jalan tol Tangerang-Merak.

“Ternyata motifnya hanya iseng,” kata Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Indra Gunawan saat dihubungi Senin 2/7/2018.

Kelima tersangka masih remaja WK (18) BS (18) RY (18) SN (18) dan SL (18) merupakan teman nongkrong dan warga Cikande, Serang.

“Tinggalnya berdekatan tapi beda kampung.”

Sehari harinya, kata Indra, para remaja ini pengangguran dan diduga suka mabuk mabukan.

“Tidak ada pekerjaan, ada juga yang masih sekolah.”

Kepada penyidik lima tersangka ini mengakui telah melakukan pelemparan batu di kilometer 49.500 tol Tangerang-Merak tepatnya di atas overpass Cikande pada Rabu malam 27 Juni 2018 sekitar pukul 21.00-23.00.

Batu belah warna hitam yang mereka gunakan untuk melempar tersebut diambil dari batu material yang tercecer di jalan.
“Mereka melempar batu itu secara bersamaan, masing masing melempar,”kata Indra.

Lemparan batu itu mengenai enam kendaraan yang sedang melintas. Enam kendaraan rusak dibagian kaca depan dan sebagian badan mobil.**Baca Juga: Gara-gara Testis Buatan untuk Anjing, Seorang Pria Jadi Miliarder.

“Empat orang luka dilarikan ke rumah sakit di Serang,” kata Indra.(GFM)




Polres Serang: Korban Pelemparan Batu di Tol Tangerang Merak 5 Mobil

kabar6.com

Kabar6-Berbeda dengan yang disampaikan oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS), yang menyatakan korban pelemparan batu dari atas jembatan di ruas Tol Tangerang Merak sebanyak enam unit.

Pihak kepolisian menyatakan, hanya ada lima unit kendaraan yang menjadi korban pelemparan batu.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan Polres Serang,” kata AKP Adri Bhirastowo, Kepala Induk Satuan Patroli Jalan Raya (Sat PJR) Tol Tangerang Merak, melalui pesan singkatnya, Jumat (29/06/2018).**Baca Juga: Begini Cerita Korban Pelemparan Batu di Tol Tangerang Merak.

Passca teror pelemparan batu dari atas jembatan di ruas Tol Tangerang Merak, tepatnya di Kilometer 49.500, Satuan Patroli Jalan Raya (Sat PJR) meningkatkan patrolinya. Tapi terkecuali, termasuk mengecek pagar pembatas dan memeriksa jembatan di sepanjang jalan tol.

“Dari PJR Tol Serang akan meningkatkan patroli pada malam hari,” jelasnya.(dhi)




Begini Cerita Korban Pelemparan Batu di Tol Tangerang Merak

kabar6.com

Kabar6-Luka di lengan Indrajaya (20) masih membekas. Warga Lingkungan Bhayangkara, Cipocok Jaya, Kota Serang itu merupakan salahsatu korban pelemparan batu di KM 49.500 Tol Tangerang Merak.

Pada saat kejadian, Indra tak menyangka batu besar menghantam mobil Honda Freed nomor polis D1085SIS yang dikendarainya dari arah depan dan menembus kaca bagian depan.

Beruntung, batu seukuran bola volly itu tidak menghantam tubuhnya. Hanya melukai lengannya, adiknya, dan lutut orangtuanya.

“Saya dari Jakarta mau pulang ke sini (Serang). Tiba-tiba di perjalanan batu besar jatuh dari atas di Kilometer 49, enggak tahu dari mana itu batu karena gelap,” kata Indra kepada wartawan di kediamannya. Kamis (28/06/2018).

Dia menceritakan, pada saat itu laju kendaraan dikecepatan 80 KM/jam sampai 100KM/jam. “Pas batu udah jatuh, saya masih bawa mobil normal. Baru di Kilometer 52 berhenti buat gantiian bawa sama bapak,” ujanya.

Selain itu, Indra mengaku tidak membehentikan laju kendraannya karena khawatir, aksi pelemparan batu pondasi atau batu kali ulah dari pelaku tindak pidana pencurian dan kekerasan (curat).

“Enggak langsung minggir, takut begal (pelaku pelemparan). Setelah satu dua kilo (dari lokasi kejadian) baru berhenti dan lansung keluar pintu Tol Serang Timur menuju Rumah Sakit Sari Asih,” ujarnya.

Lebih lanjut, Indra mengungkapkan aksi pelemparan batu dari atas JPO itu bukan hanya menimpa kendaraan miliknya saja. Sebab di lokasi kejadian lebih dari dua kendaraan yang juga menjadi korban.

“Nggak lama setelah saya, ada sopir truk (Elf bernopol B 7609 IZ) kepalanya juga bocor, korban lebih dari tiga (kendaraan). Saya langsung buat laporan info saja ke Polda dan PJR,” ungkapnya.**Baca Juga: Walikota Airin Resmikan Operasional Gedung II RSU Tangsel.

Guna mengantisipasi kejadian serupa, Indra meminta pengelola jalan tol untuk dapat meningkatkan pengamanan di jembatan penyeberangan orang juga meninggikan pagar pembatas jembatan.

“Penahan pagar ditinggikan, dan semoga pelaku bisa segera ditangkap,” tandasnya.(dhi)




Gelar Dicabut, Sultan Banten ke-18 Ajukan Banding

Kabar6-Sultan Banten ke-18, Ratu Bagus Bambang Wisanggeni mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Serang. Lantaran gelar dicabut oleh Pengadilan Agama (PA) Serang.

“Memori bandingnya belum, akan menyusul. Menurut saya, putusan (Pengadilan Agama Serang) itu cacat hukum,” kata Ratu Bagus Bambang Wisanggeni, saat ditemui di kediamannya di Kota Serang, Kamis (19/01/2018).

Dimana, keputusan nomor 316/Pdt.P/2016/PA.Srg, pada poin empat, memutuskan Ratu Bagus Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja adalah trah keturunan Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin (Sultan Banten berdaulat terakhir), sebagai pemilik pertalian darah terkuat yang memiliki hak waris sebagai penerus Kesultanan Banten.

Surat putusan itu dikeluarkan pada Kamis, 22 September 2016, yang diputuskan melalui permusyawaratan majelis hakim PA Serang yang terdiri dari Dudih Mulyadi sebagai hakim ketua, Rusman dan Agus Faisal Yusuf sebagai hakim anggota.

“Cacat hukum mengeluarkan putusan saya sebagai ahli waris, lalu pengadilan agama yang sama menarik kembali putusan itu,” terangnya.

Ratu Bambang pun mengkritik keberadaan lembaga Kenadziran Kesultanan Banten yang telah berubah arah. Hingga kini menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di Kesultanan Banten.

“Kenadziran itu hanya sebatas mengurusi tanah wakaf, masjid dan makam. Nadzir itu semacam Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM),” jelasnya.

Sedangkan sang penggugat, dari Forum Dzuriuat Kesultanan Banten (FDKB), menyarankan agar Ratu Bambang menerima putusan hakim di PA Serang.

“Bambang Wisanggei harusnya lebih legowo. Kalau mau menyatukan dzuriyat, harusnya legowo menerima (putusan),” kata Tubagus (Tb) Amri Wardhana, Sekretaris FDKB, saat ditemui terpisah, pada Sabtu, 13 Januari 2018.

Amri menjelaskan kalau proses pemilihan Sultan Banten untuk saat ini, hanya bisa dilakukan oleh Lembaga Pemangku Adat (LPA) Kesultanan Banten, dengan meminta persetujuan dari para anggota kenadziran.**Baca Juga: Tertimpa Pohon, Atap Ruang SDN 2 Cihuni Ambruk.

“Dalam kekinian, seluruh dzuriyat berkumpul, ini bisa dilakukan (pemilihan sultan) dalam entitas budaya. Banten perlu Sulthan, bukan dalam konsep dulu. Lembaga ini nanti yang menentukan siapa seharusnya yang jadi Sulthan. Seperti memiliki kenegarawanan dan keagamaannya,” jelasnya.(dhi)