1

Ini Layanan Seluler Warga Banten Selama Ibadah Haji 

Kabar6-Bagi calon jamaah haji asal Indonesia, terutama Banten, tidak perlu lagi repot-repot menukar kartu selulernya agar tetap bisa terhubung dari Arab Saudi ke sanak saudara.

Kini, jamaah haji pengguna kartu Tri dan Indosat, dengan leluasa bisa terhubung dengan keluarga di Indonesia dari Arab Saudi, tanpa khawatir boros kuota internet.

“Paket tersebut mencakup internet kuota besar dengan harga terjangkau dikhususkan bagi para jamaah yang akan menunaikan ibadah haji mulai keberangkatan Mei. Pelanggan IM3 dan Tri dapat menikmati paket tersebut untuk terus terhubung dengan keluarga tanpa perlu tukar kartu. Semua kemudahan dalam satu kartu dengan jangkauan luas di negara Timur Tengah,” ujar Saurabh Tamrakar, SVP-Head of Product Strategy & Pricing of Indosat Ooredoo Hutchison, Kamis (15/06/2023).

Paket Haji IM3 ditawarkan mulai dari paket 10 hingga 45 hari dengan banyak pilihan paket tersedia sesuai dengan kebutuhan dan masa tinggal jamaah haji di Tanah Suci. Informasi mengenai paket yang tersedia dapat diakses melalui situs resmi IM3.

**Baca Juga: Polisi Bekuk Residivis Pelaku Ganjal ATM, Korban Kerugian Rp95 Juta

Pelanggan dapat mengaktifkan paket haji melalui UMB *122*3# atau melalui plikasi MyIM3 yang bisa diunduh di playstore. Cukup buka aplikasinya, klik Beli Sekarang dan tersedia pilihan paket sesuai durasi waktu.

Selain itu, brand Tri juga telah meluncurkan paket data 3IBADAH untuk mendukung ketenangan ibadah dan kenyamanan komunikasi. Pelanggan Tri dapat menikmati paket 3IBADAH melalui aplikasi bima+, website resmi, atau dengan mengunjungi mitra-mitra kerja sama Tri di seluruh Indonesia.

“Masyarakat Indonesia akan menjalankan ibadah Haji dalam beberapa hari ke depan. Indosat berkomitmen terus memenuhi kebutuhan telekomunikasi digital bagi seluruh pelanggan, termasuk saat melaksanakan ibadah haji. Berbagai pilihan paket telah kami sediakan melalui dua brand yakni IM3 dan Tri,” terangnya.

Seluruh pilihan paket yang ditawarkan meliputi masa operasional pemberangkatan dan pemulangan 30 hari, sehingga pelanggan dapat merasakan kelancaran aktivitas komunikasi para jamaah selama beribadah haji, sekaligus menjaga silaturahmi bersama keluarga dan kerabat.

“Kami akan terus menghadirkan pengalaman yang mengesankan bagi seluruh pelanggan kami, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” jelasnya.(Dhi)




Gadis Cilik 9 Tahun di India Jalani Operasi Otak Sambil Main Piano dan Games Selama Enam Jam

Kabar6-Seorang gadis di India bernama Saumya (9) menjalani operasi otak sambil bermain games di seluler dan bermain keyboard selama operasi pengangkatan tumor.

Dalam sebuah rekaman yang beredar, melansir Mirror, tampak Saumya dalam kondisi sadar sepenuhnya selama menjalani operasi berisiko di Rumah Sakit Birla, Kota Gwalior, India. Saumya terlihat berbaring di atas meja operasi dengan kain biru besar menutupi kepala. Ia menunjukkan keterampilan bermusik saat jarinya menggerakkan tuts. Kamera kemudian mengarah ke dokter yang mengoperasi otaknya di belakang layar, dengan gambar close-up bagian dalam tengkorak Saumya.

Dr Abhishek Chauhan, ahli bedah saraf yang melakukan operasi bersama timnya, mengatakan bahwa Saumya bermain piano setidaknya selama enam jam, dan juga bermain game seluler. ** Baca juga: Polisi Afsel Gerebek Tanaman Ganja Dekat Kantor Presiden yang Dirawat Aktivis Komunitas Adat

Metodenya dikenal sebagai kraniotomi terjaga, operasi otak. Pasien tetap sadar selama prosedur karena lokasi tumor, yang mungkin berada di dekat bagian otak yang mengontrol penglihatan, gerakan, dan ucapan.

“Operasi ini sangat penting dan kami telah mendengar secara internasional bahwa kami dapat berhasil mengoperasikan pasien dengan penggunaan alat musik dengan mengalihkan pikiran pasien,” kata Dr Chauhan. “Jadi, kami melakukan hal yang sama. Hasilnya, gadis itu baik-baik saja sekarang.”

Ditambahkan, “Selama operasi, Saumya terus memainkan keyboard dan tim dokter mengangkat tumor dari otaknya tanpa memberikan anestesi. Jadi, kami melakukan hal yang sama. Hasilnya, gadis itu baik-baik saja sekarang. Selama operasi, Saumya terus memainkan keyboard dan tim dokter mengangkat tumor dari otaknya tanpa memberikan anestesi.”

Tumor anak hanya dapat diangkat melalui operasi dan mereka memilih untuk membuatnya tetap terjaga untuk menghindari risiko kerusakan saraf lain di otaknya. Para dokter hanya menggunakan anestesi lokal pada bagian kepala tempat mereka menjalani operasi.(ilj/bbs)