1

Seluruh ABK Kapal Terbakar di Selat Sunda Selamat

Kabar6.com

Kabar6-Total ada 8 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Namira yang digunakan nelayan untuk mencari ikan. Mereka beruntung bisa selamat, usai kapal nya terbakar hebat di perairan Selat Sunda yang masuk ke dalam Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten.

Para nelayan itu sampai di Dermaga Hotel Mambruk, Anyer, sekitar pukul 19.00 WIB dan dibawa ke Puskesmas Anyer, untuk mendapatkan pemeriksaan medis.

“Delapan orang telah dievakuasi dengan selamat oleh nelayan setempat menuju dermaga Hotel Mambruk selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Anyer,” ujar Kepala Basarnas Banten, Adil Priyatno, Senin (26/09/2022).

Api yang membakar kapal nelayan Namira berasal dari mesin kapal yang meledak. Kemudian apinya melalap seluruh badan kapal pencari ikan itu.

**Baca juga: Kapal Ikan Terbakar Di Selat Sunda

“Dalam perjalanan terdengar suara ledakan dari kamar mesin sebanyak satu kali dan mengakibatkan kapal terbakar,” jelasnya.

Berikut identitas nelayan yang selamat dari kapal terbakar :

1. Fauzi (pemilik kapal)
2. Subani (nahkoda)
3. Hakim
4. Halil
5. Rahmat
6. Erik
7. Rudi
8. Hendrik.(Dhi)




Kasatlantas Polres Serkot: Pakai Helm Biar Kece dan Selamat Saat Berkendara

Kabar6.com

Kabar6-Helm, selain berfungsi sebagai pelindung dan keamanan kepala bagi pengendara sepeda motor. Juga bisa menambah kece penggunanya.

Karena itu, Satlantas Polresta Serkot meminta pengendara roda dua untuk mengenakan helm saat berkendara dan tertib berlalu lintas.

“Helm berstandar SNI mampu melindungi kepala. Model helm sekarang itu udah keren-keren, kalau pengendara motor pakai helm, pasti tambah kece,” ujar Kasatlantas Polresta Serkot, Kompol Try Wilarno, Rabu (13/7/2022).

Kompol Try Wilarno menghimbau masyarakat yang mengendarai sepeda motor, untuk terus tertib berlalu lintas, tidak kebut-kebutan atau ugal-ugalan di jalan raya, karena membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

“Keluarga menanti kita di rumah. Karenanya, keselamatan menjadi nomor satu di jalan raya,” katanya.

**Baca juga: Truk Oleng Dilarang Melintas di Wilayah Hukum Polresta Serkot

Dengan berbagai motif kekinian, tentunya menarik minat masyarakat untuk terus memakai helm saat berkendara. Menurut Kasatlantas Polresta Serkot, tingkat kesadaran pengendara memakai helm sudah sangat tinggi.

“Jika tidak pakai helm, maka kami tilang. Penindakan ini sebagai rasa sayang kami, rasa cinta kami ke masyarakat agar selalu terlindungi dan meminimalisir fatalitas kecelakaan,” tuturnya.(Dhi)




Kesaksian Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciamis yang Selamat

Kabar6.com

Kabar6-Agus Supriyanto, 51 tahun, korban kecelakaan di Ciamis, yang selamat mengungkapkan bahwa kondisi bus Pandawa yang mengangkut rombongan peziarah tergolong baru. Makanya ia heran bila disebut bus pariwisata itu mengalami rem blong.

“Masalah jalan mah memang mobil baru semua, kalo dalam pemberitaan itu mamang bus itu mengalami rem blong saya rasa kalo mobil baru itu kalo blong perjalan dari Jakarta, Cirebon dan Panjalu itu kan medannya lebih berat,” ungkapnya di Kampung Ceplak, Sukamulya Kabupaten Tangerang, Minggu (22/5/2022).

Ia mengatakan, menurut informasi dari kepolisian supir masih menghilang jejak. Adapun korban meninggal dunia atas nama Sri Wahyuni, 52 tahun, masih keluarganya.

Agus membenarkan bahwa Sri duduk persis di belakang kemudi supir bus. “Beliau itu kan duduk bangku pertama, saya kedua, anak-anak saya juga, mertua saya,” ujarnya.

Awal perjalan dirinya sudah mengingatkan supir terkait kondisi bus. Setelah diingatkan supir mengaku bahwa kendaran yang dibawa dalam kondisi sehat dan tidak ada kendala apapun.

“Pasca kejadian kita mengamankan semua termasuk almarhum, baru lah petugas itu datang. Dari teman-teman TNI, temen Polri juga hadir, sampai di anterin ke puskesmas mereka ada,” ucap Agus.

**Baca juga: Mobil Autonomous Vehicle Pertama di Indonesia Ada di Kabupaten Tangerang

Menurutnya, dalam insiden kecelakan tersebut kepala desa, pegawai puskesmas setempat sangat berperan aktif untuk membantu masyarakat maupun penumpang bus.

“Kecelakaan ini mungkin juga menjadi evaluasi terhadap bapak kapolri, menteri perhubungan, ke bawahnya itu harus diperintahkan untuk lebih teliti lagi dalam bentuk mencegah terjadinya hal yang tidak inginkan, karena ini menyangkut demi kemaslahatan,” imbuhnya.(Rez)




Napi Lapas Kelas 1 Tangerang yang Selamat Cerita Sejam Terkurung Asap

Kabar6.com

Kabar6-Lima dari tujuh orang pasien narapidana korban terbakarnya Lapas Kelas 1 Tangerang kondisinya masih kritis. Penghuni blok C2 yang selamat bilang masih trauma atas tragedi maut yang menewaskan 44 warga binaan pemasyarakatan.

“Mereka lama di dalam lebih dari satu jam. Kalau cerita dari pasien yang bisa diajak komunikasi,” ungkap Humas RSUD Tangerang, Hilwani, Jum’at (10/9/2021).

Menurutnya, semua pasien kondisinya parah. Mereka alami trauma gejala nafas. Tim medis telah melakukan operasi pembersihan luka pengangkatan jaringan-jaringan yang mati.

Tujuannya untuk mengurangi peradangan. “Sehingga nanti diperlukan kurang lebih dalam waktu tiga minggu lukanya berangsur membaik kalo mereka bisa bertahan di masa-masa kritis,” jelas Hilwani.

**Baca juga: Lima Napi Korban Terbakarnya Lapas Kelas 1 Tangerang Masih Kritis

Selama masa transisi pandemi Covid-19 pengelola RSUD Tangerang masih melarang keluarga narapidana menunggu pasien yang dirawat.

“Keluarga akan dihubungi apabila ada kondisi tertentu misalkan perkembangan penyakitnya, perburukan, atau kritis atau mungkin ada tindakan operasi,” ujarnya.(yud)




8 Korban Selamat Alami Luka Bakar Hingga 98 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, dr. Hilwani menerangkan, kondisi luka bakar 8 korban selamat dari kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang dimulai dari 13,5 persen hingga 98 persen.

Hilwani menjelaskan, korban selamat berinisial H (42) kondisi luka bakar 63 persen dan ada trauma saluran pernafasan. Lanjutnya, NA (34) luas luka bakar 13,5 persen.

“Tuan M 44 tahun dengan luas bakarnya 25 persen, Tuan T 45 tahun dengan luas luka bakar 81 persen, Tuan TY 41 tahun dengan luas luka bakar 50 persen dan suspek trauma inhalasi atau saluran pernafasan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Kemudian, ada 2 korban selamat yang mengalami luka bakar mencapai 98 persen dengan trauma saluran pernafasan, yaitu IS (27) dan AM (29).

“Tuan H 51 tahun dengan luas luka bakar 50 persen, juga sama dengan trauma saluran pernafasan,” terangnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan penatalaksanaan kegawat daruratan kepada 8 korban selamat. “Yang di IGD masih penatalaksanaan kegawat daruratan, observasi ada 6, yang 2 sudah dipindah ke ruang perawatan,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Dirut RSUD) Kabupaten Tangerang, drg. Naniek Isnaini Lestari pastikan 8 keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang tidak boleh menjenguk.

Hal itu, menurutnya, saat ini masih dalam kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Meski begitu, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk memberikan perkembangan terkait 8 korban kebakaran yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diberikan Nomor Urut

“Sementara ini karena kondisi masih pandemi kami tidak mengizinkan ada yang menjenguk keluarganya, tetapi kami akan intens dengan pihak keluarga untuk memberikan info perkembangan dari pasien,” ujarnya di RSUD Kabupaten Tangerang, Rabu (8/9/2021).(eka)




Berenang di Kanal Kawasan Situs Kesultanan Banten, Tiga Tewas Tenggelam Satu Selamat

kabar6.com

Kabar6 – Nasih nahas di alami tiga anak yang tewas tenggelam saat berenang di kanal kawasan situs Kesultanan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Beruntung masih ada satu korban yang bisa diselamatkan.

“Satu korban berhasil selamat. Tiga lainnya sempat di bawa ke puskesmas, kemudian di arahkan ke RSUD Serang, namun meninggal dunia,” kata Kapolsek Kasemen, AKP Ugum, melalui pesan elektroniknya, Jumat (04/06/2021).

Peristiwa nahas itu terjadi sore tadi, Jumat, 04 Juni 2021, sekitar pukul 16.00 wib. Lokasi nya hanya beberapa meter dari reruntuhan Keraton Surosowan.

Awalnya, empat anak-anak itu bermain air, kemudian berenang, nahas, tiga orang tenggelam. Korban selamat bernama Fatimatul Zahro (10), warga Kebalen, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, berteriak meminta tolong.

Warga yang mendengar teriakkan kemudian menolong ke empatnya. Zahro berhasil selamat dan tengah mendapatkan perawatan medis, tiga temannya meregang nyawa.

“Anak-anak tersebut mandi di kanal yang masih dibangun, kemudian anak tersebut ada yang diteriak, kemudian warga langsung menolong korban,” terangnya.

**Baca juga: Jika Di Periksa Kejati, Wahidin Siap Datang

Korban meninggal sudah berada di rumah duka masing-masing untuk dikebumikan di TPU terdekat. Polisi menghimbau agar orang tua mengawasi anak-anaknya yang bermain, agar tidak kejadian serupa tidak terulang.

“Diminta, kita mohon, awasi anak-anak sedang bermain. Jaga anak-anak kita,” ujarnya.(dhi)




Uniknya Tarian Selamat Datang Suku Kamoro

kabar6.com

Kabar6-Selain menampilkan seni tenun dan ukir, Pendopo Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai jendela budaya Nusantara juga menampilkan seni tari dan musik tradisional ala suku Kamoro.

Pendiri Yayasan Maramowe, Luluk Intarti menjelaskan, suku Kamoro kaya akan budaya. Dari seni ukir, seni tenun hingga seni tari tradisional.

“Selain seni tenun dan ukir, suku Kamoro juga piawai dalam seni tari. Banyak sekali jenis tari yang dikembangkan suku Kamoro ini,” kata Luluk.

Kata Luluk, di pameran itu pihaknya menampilkan banyak tarian suku Kamoro, seperti tarian selamat datang, tari komodo dan tari tradisional lainnya.

Tarian selamat datang, kata Luluk, sekumpulan penari suku Kamoro akan melakukan ritual dengan gerakan-gerakan tertentu, agar tamu yang datang dapat merasa nyaman dan tenang.

“Tarian selamat datang ini popular di kalangan suku Kamoro untuk menyambut tamu-tamu kehormatan dalam momen tertentu,” jelas Luluk.

Selama periode pameran, berbagai aktivitas menarik digelar antara lain, edukasi suku Kamoro untuk siswa, pertunjukan tari dan musik tradisional suku Kamoro.**Baca juga: Pameran Budaya Suku Kamoro di Pendopo Tuai Antusias Masyarakat.

selain itu, ada juga demo tenun, coffee tasting, hingga workshop mengukir kayu serta decoupage (kerajinan menempel kertas pada bahan tertentu yang kemudian dilapis pelitur). (fit)