1

Satu Rumah Pompa di Maharta Rusak, Dinas SDA Tangsel: Sudah Berfungsi

Kabar6-Pompa penyedot air di perumahan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, ada yang rusak. Akibatnya ratusan rumah di pemukiman tersebut terdampak banjir.

“Ada satu rumah pompa yang tidak berfungsi,” kata Humas Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Tangsel, Kemal Fauzi menghubungi kabar6.com, Sabtu (6/1/2023) tengah malam.

Menurutnya, rumah pompa yang rusak terletak di Jalan Jati, Maharta. Petugas teknisi ketika datang ingin menyalakan ada komponen otomatis yang rusak.

Kemal pastikan petugas teknisi langsung memperbaiki. “Sekarang sudah berfungsi,” jelasnya.

**Baca Juga: Banjir di Maharta Tangsel, Sebagian Pompa Sedot Air Tidak Berfungsi

Pompa air penyedot difungsikan untuk membuang genangan air banjir di pemukiman Pondok Maharta. Air banjir dibuang ke aliran kali di sekitar perumahan.

Perumahan Pondok Maharta yang terendam banjir di RW 09, 010 dan 011. Tinggi muka air antara 30-85 sentimeter berdampak terhadap 190 kepala keluarga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel melansir hingga pukul 23.20 WIB tinggi muka air banjir di perumahan Pondok Maharta masih sekitar 60 sentimeter.(yud)




Satu Pekerja Tewas, Polisi Segera Periksa Kontraktor dan Dinas SDA Tangsel

Kabar6-Polisi menjadwalkan periksaaan ke penanggungjawab kontraktor PT Cahaya Kintamani dan dinas sumber daya air Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kedua pihak dimintai keterangan untuk mengusut tewasnya seorang pekerja yang tertimbun material bongkahan beton, Jum’at siang kemarin.

“Rencananya pemeriksaan minggu besok,” kata Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Bambang Askar Sodiq, Senin (8/10/2023).

Dijelaskan, pengumpulan data dan bahan keterangan pihak terkait sangat dibutuhkan penyidik kepolisian. Penyelidikan dari hulu ke hilir dapat menjadikan masalah kecelakaan kerja ini terang benderang.

Hasil penyelidikan awal di lokasi perkara, lanjut Bambang, robohnya tembok beton akibat getaran alat berat atau eskavator. Apalagi para pekerja disinyalir tidak mengenakan alat keselamatan kerja.

“Yah pasti (diperiksa-red) gugus rentang kendali itu yang harus kita tekankan. Siapa berbuat apa dan bertanggung jawab kepada siapa,” jelas Bambang Askar.

Diketahui, lokasi proyek normalisasi Kali Serua yang merenggut korban jiwa dan luka-luka itu terjadi di Blok I Villa Bintaro Regency, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, pada Jum’at (6/10/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

**Baca Juga: Kontraktor Proyek Turab Roboh di Tangsel Pamerkan Pekerja Pakai Helm

Suherman, 39 tahun l, seorang pekerja tewas akibat tertimbun material tembok beton. Sedangkan tiga orang rekannya, dua di antaranya mengalami patah tulang dan satu luka ringan.

Polisi pastikan mengamankan alat bukti eskavator. Proyek dihentikan sementara sampai proses penyelidikan dan penyidikan rampung

“Iya. Pekerjaan dihentikan dulu. Nanti kita lihat situasi. Apa tidak mengganggu untuk air. Jangan sampai kita hentikan terus mengganggu,” terang Bambang kepada kabar6.com.(yud)




Proyek Turab Maut Disetop Sementara, SDA Tangsel: Dalam Penanganan Polisi

Kabar6-Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Robbi Cahyadi mengungkapkan, proyek normalisasi Kali Serua di Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren dihentikan sementara.

Proyek penanggulangan banjir itu merenggut korban jiwa satu orang. Tiga orang pekerja lainnya mengalami luka berat akibat tertimbun reruntuhan tembok beton yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIB tadi.

“Dan dalam penanganan pihak kepolisian,” ungkap Robbi lewat keterangan rilis kepada wartawan, Jum’at (6/10/2023).

**Baca Juga: Garapan SDA Tangsel, Tiga Pekerja Proyek Turab Maut Patah Tulang

Menurutnya, korban tewas atas nama Suherman, 39 tahun. Dua orang pekerja yang tidak disebutkan identitasnya masih menjalani perawatan di rumah sakit lantaran patah tulang.

Sementara dua orang pekerja proyek lainnya, lanjut Robbi, sudah diperbolehkan pulang lantaran hanya mengalami luka ringan. Biaya asuransi pengobatan semua pekerja korban reruntuhan tembok beton ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.

“Menerima santunan dan pengobatan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan pihak perusahaan,” jelasnya.

Robbi bersama Kepala Bidang Sumber Daya Air Eka Pribawa telah mengunjungi para korban di Rumah Sakit Bakti Asih, Ciledug, Kota Tangerang. Mereka menyatakan duka cita atas timbulnya korban jiwa maupun luka-luka.

Ia mengklaim pihak pelaksana PT Cahaya Kintamani sudah melakukan tanggung jawabnya terhadap para korban kecelakaan kerja.(yud)