1

Vonis 12 Tahun Penjara bagi 4 Terdakwa Korupsi Satelit 

Kabar6-Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menggelar persidangan untuk pembacaan putusan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek pengadaan satelit slot orbit 123° Bujur Timur (BT) Kementerian Pertahanan tahun 2012-2021. Keempat terdakwa, yakni Laksamana Muda (Purn) TNI Agus Purwoto, Arifin Wiguna, Surya Cipta Witoelar, dan Thomas Anthony Van Der Heyden menghadapi putusan atas perannya dalam proyek tersebut.

Hasil dari persidangan tersebut menunjukkan putusan yang tegas terhadap para terdakwa:

Terdakwa Laksamana Muda TNI (Purn) Agus Purwoto

  • Terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama, sesuai dengan dakwaan primair Penuntut Koneksitas.
  • Dihukum pidana penjara selama 12 tahun dan denda sebesar Rp500.000.000. Apabila denda tidak dibayar, akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.
  • Menjatuhkan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti sebesar Rp153.094.059.580,68. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti dalam waktu 1 bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti. Jika terpidana tidak memiliki harta yang mencukupi, maka dipidana dengan pidana penjara selama 3 tahun.

**Baca Juga: Kejurnas Karate Antardojo Gojukai Jaksa Agung Cup I Diikuti 45 Kontingen

Terdakwa Arifin Wiguna, Surya Cipta Witoelar, dan Thomas Anthony Van Der Heyden

  • Terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama, sesuai dengan dakwaan primair Penuntut Koneksitas.
  • Dihukum pidana penjara selama 12 tahun dan denda sebesar Rp500.000.000. Apabila denda tidak dibayar, akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.
  • Menjatuhkan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti sebesar Rp100.000.000.000. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti dalam waktu 1 bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti. Jika terpidana tidak memiliki harta yang mencukupi, maka dipidana dengan pidana penjara selama 3 tahun.

Atas putusan tersebut, para terdakwa, penasihat hukum, dan tim penuntut koneksitas menyatakan akan pikir-pikir. Penanganan perkara ini menjadi bukti komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi dan memastikan pertanggungjawaban atas tindakan yang merugikan negara.(Red)




Sidang Korupsi Satelit Kementerian Pertahanan Digelar

Kabar6-Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah dilaksanakan persidangan dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh Tim Penuntut Koneksitas terhadap Terdakwa Laksamana Muda (Purn) TNI Agus Purwoto, Terdakwa Arifin Wiguna, dan Terdakwa Surya Cipta Witoelar, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek pengadaan satelit slot orbit 123° Bujur Timur (BT) Kementerian Pertahanan tahun 2012-2021.

Adapun dakwaan terhadap para Terdakwa dalam persidangan, Kamis (02/03/2003) yaitu:

Primair : Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Subsidair : Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.  terhadap Terdakwa Thomas Anthony Van Der Heyden ditunda karena tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, dan juga Terdakwa menginginkan adanya penerjemah untuk menerjemahkan dakwaan ke bahasa Inggris.

**Baca Juga: Cerita Didik Kajati Banten Pernah Geluti Profesi Wartawan

Persidangan atas nama Terdakwa Laksamana Muda (Purn) Tni Agus Purwoto, Terdakwa Arifin Wiguna, dan Terdakwa Surya Cipta Witoelar akan dilanjutkan pada Kamis 09 Maret 2023 dengan agenda pemeriksaan saksi. Lalu untuk persidangan atas nama Terdakwa Thomas Anthony Van Der Heyden, juga dilanjutkan pada Kamis 09 Maret 2023 dengan agenda pembacaan surat dakwaan.

Tim Penuntut Koneksitas dalam persidangan ini yaitu Jasri Umar, S.H., M.H., Hadi Sukma Siregar, S.H., CN, Kiki Yonata, S.H., M.H., Arinto Kusumo, S.H., Rizal, S.H., Paidi, S.H., Noerhadi, S.H., Bridjen TNI Rokhmat, S.H., CN, M.H. (Oditur Militer), dan Kolonel Chk Mukholid, S.H., M.H. (Oditur Militer). (Red)




Serah Terima 4 Tersangka Korupsi Satelit Kemhan

Kabar6-Tim Penyidik Koneksitas telah melaksanakan serah terima tanggungjawab tersangka dan barang bukti (Tahap II) kepada Tim Penuntut Umum Koneksitas, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek pengadaan satelit slot orbit 123° Bujur Timur (BT) Kementerian Pertahanan tahun 2012-2021.

Demikian keterangan Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Dr Ketut Sumedana di Jakarta, Kamis (16/02/2023).

Adapun para tersangka korupsi tersebut yaitu:
1. Tersangka AW selaku Komisaris Utama PT DNK, dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
2. Tersangka SCW selaku Direktur Utama PT DNK, dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
3. Tersangka LAKSAMANA MUDA (PURN) AP selaku Mantan Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan periode Desember 2013 s/d Agustus 2016, dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
4. Tersangka TVH selaku Warga Negara Asing (senior advisor PT DNK), dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

Sebelumnya, Tim Penyidik Koneksitas telah melakukan serangkaian penyidikan terhadap perkara tersebut sejak Maret 2022 berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Tim Koneksitas Nomor Print-02/PM/PMpd.1/03/2022 dan Print-08/PM/PMpd.1/11/2022.

**Baca Juga: Lagi, Aset BenTjok Disita Kejaksaan Agung

Menurut Sumedana, para Tersangka diduga telah melakukan tindak pidana korupsi berupa melakukan sewa satelit Artemis melalui kontrak dengan perusahaan Avanti, dimana dalam proses kontrak sewa satelit Artemis dengan Avanti tersebut, dilakukan tanpa adanya anggaran untuk program dimaksud, tidak dibentuk Tim Evaluasi Pengadaan (TEP), tidak ada proses penetapan pemenang kontrak, tidak memenuhi Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) sebagaimana seharusnya kontrak pengadaan.

“Demikian juga secara teknis bahwa satelit Artemis yang disewa dari Avanti tersebut tidak dapat dioperasionalkan dan tidak memberikan manfaat sebagaimana fungsinya,” kata Sumedana.

Akibat perbuatan para Tersangka, mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp453.094.059.540,68. Angka ini berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) audit kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (Red)




Empat Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Satelit Bujur Timur Dijebloskan Kejagung

Empat Tersangka Pengadaan Satelit Bujur Timur Ditahan Tim Penyidik JAM PIDMIL

Kabar6-Empat orang tersangka perkara dugaan korupsi proyek pengadaan satelit slot orbit 123° Bujur Timur (BT) kontrak sewa satelit Artemis Avanti 2015 di Kementerian Pertahanan RI, diperiksa dan sekaligus dilakukan penahanan oleh Tim Penyidik Koneksitas JAM PIDMIL, Kamis (12/01/2023).

Demikian keterangan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Dr. Ketut Sumedana dalam siaran pers yang diterima Kabar6, Jumat (13/01/2023).

Dikatakannya, adapun 4 orang tersangka yang dilakukan penahanan yaitu AW selaku Komisaris Utama PT DNK; SCW selaku Direktur Utama PT DNK; Laksamana Muda  (Purn) AP selaku Mantan Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan periode Desember 2013 s/d Agustus 2016; dan TVH selaku Warga Negara Asing (tenaga ahli PT DNK).

Kini keempat orang tersangka diamankan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung.

Pada saat dilakukan pemeriksaan dan tindakan penahanan oleh Penyidik Koneksitas, menurut Kapuspenkum, para Tersangka dalam kondisi sehat serta kooperatif serta didampingi oleh Penasihat Hukum.

Adapun tindakan penahanan yang dilakukan Penyidik Koneksitas terhadap para Tersangka dilaksanakan dalam rangka pelimpahan perkara ke tahap penuntutan sesuai dengan Pasal 21 Ayat (1) dan Ayat (4) KUHAP tentang syarat objektif dan subjektif dilakukan penahanan terhadap para Tersangka.

**Baca Juga: Marak Pabrik Baja Abal-abal di Banten, Mendag: Krakatau Steel Bisa Bangkrut 

“Perbuatan para tersangka dalam perkara ini yaitu bersama-sama melakukan pengadaan satelit slot orbit 123° Bujur Timur (BT) kontrak sewa satelit Artemis dari Avanti dengan dalih bahwa dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan Alokasi Spektrum pada slot orbit 123° Bujur Timur (BT),” kata Kapuspenkum.

Meski demikian, kata Kapuspenkum, pada kenyataannya satelit Artemis yang telah disewa tidak berfungsi karena spesifikasi satelit Artemis tersebut tidak sama dengan satelit sebelumnya yaitu Garuda-1 yakni tidak dapat difungsikan dan tidak dapat bermanfaat.

“Tindakan tersebut mengakibatkan kerugian negara, dilakukan secara melawan hukum dan melanggar peraturan perundang-undangan,” tegas Kapuspenkum. (Red)




Teknik Baru, Tiongkok Kembangkan Drone yang Bisa ‘Terbang Selamanya’

Kabar6-Banyak negara, termasuk Tiongkok, yang tengah mengembangkan sistem laser untuk jadi persenjataan anti-drone. Namun Profesor Li Xuelong dan timnya dari Universitas Politeknik Barat Laut (NPU) menyoroti hubungan drone dengan laser dari sudut yang berbeda.

Ya, tim peneliti Tiongkok mengembangkan teknik baru untuk menggunakan tembakan sinar laser bukan untuk menghancurkan pesawat nirawak (drone), tapi justru membuat wahana itu bisa ‘terbang selamanya’.

Menurut perkiraan tim peneliti, melansir SCMP, jika sebuah drone dilengkapi dengan modul konversi fotoelektrik yang bisa mengubah energi ringan menjadi listrik, maka tembakan laser berenergi tinggi tidak hanya bisa melacak drone, tapi juga mengisi dayanya dari jarak jauh.

Tim studi kecerdasan buatan, optik, dan elektronik dari kampus NPU mengatakan eksperimen belum lama ini sukses menggabungkan proses mengisi daya otomatis dengan transmisi sinyal dan teknologi yang membuat drone optik (ODD) bisa terbang tanpa batasan waktu.

“Hal yang terpenting dari penelitian ini adalah sistem pelacakan cerdas selama 24 jam dan penambahan energi jarak jauh otomatis bagi ODD,” terang tim peneliti NPU dalam akun resmi WeChat. ** Baca juga: Mahasiswa Termuda, Bocah 12 Tahun Diterima di Universitas Ghana Meski Tak Selesaikan Sekolah Dasar

Tantangan pertama proyek ini, menurut para peneliti, adalah melacak drone di udara. Tim peneliti mengembangkan algoritma pelacakan untuk secara akurat memprediksi target ODD ketika sedang terbang.

Laporan peneliti mengungkapkan, algoritma itu punya toleransi yang cukup baik dengan cahaya, rotasi, jarak, dan cukup kuat melintasi lingkungan yang berbeda dan mencapai lokasi akurat yang diinginkan.

Untuk meningkatkan daya jangkau transmisi energi tanpa kabel itu, Profesor Xuelong dan timnya harus mengurangi tingkat melemahnya tembakan laser di atmosfer. Solusi dari tim Xuelong adalah dengan teknologi yang membuat tembakan laser itu punya kemampuan adaptif sehingga bisa menyesuaikan secara otomatis.

Selama ini, drone banyak digunakan untuk keperluan militer, pertanian, dan komersil, tapi jika terbatasnya durasi terbang sudah bisa diatasi maka akan banyak kemungkinan lain bagi pengguna drone di seluruh dunia.

“Dalam misi pencarian, misal mencari orang yang terjebak banjir, yang butuh waktu cukup lama, drone semacam ini bisa sangat berguna. Drone ini nantinya akan banyak digunakan untuk bidang sosial dari pemerintah, seperti pengendalian lalu lintas, patroli keamanan, penyelamatan bencana dan pengiriman logistik,” demikian laporan tim peneliti.

Di masa depan, drone yang lebih besar bisa diubah menjadi bus terbang untuk menciptakan jaringan lalu lintas tiga dimensi. Kita bahkan bisa membuat ‘satelit dengan ketinggian rendah’ atau ‘Bulan buatan dengan teknologi ini’. (ilj/bbs)




Tiongkok Klaim Temukan Gubuk Misterius di Bulan yang Diduga ‘Rumah’ Alien

Kabar6-Tiongkok mengirimkan misi penjelajahan untuk meneliti di sisi jauh Bulan, juga untuk menyelidiki adanya temuan objek berbentuk gubuk misterius di Bulan, yang tak dikenali di satelit alami milik Bumi.

Objek putih itu, melansir Space, memiliki penampakan geometris aneh di cakrawala hitam pekat tertangkap dalam gambar. Para ilmuwan dari misi Change 4 Tiongkok mengirim penjelajah Yutu 2 dalam perjalanan dua hingga tiga bulan untuk memeriksanya. Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) menggambarkan objek misterius yang mereka temukan di Bulan itu sebagai gubuk misterius.

Organisasi itu berpendapat, objek tadi bisa jadi adalah rumah yang dibangun oleh alien, setelah pendaratan darurat di kawah Von Kármán di Cekungan Kutub Selatan-Aitken, tempat rover telah bernavigasi sejak Januari 2019.

Setelah penemuannya, para ilmuwan tidak sabar untuk mengirim penjelajah untuk menyelidiki lebih lanjut, upaya selama berbulan-bulan meskipun hanya sekira 262 kaki jauhnya. ** Baca juga: Gara-gara Berdebat Soal Vaksin COVID-19, Petarung MMA Asal Rusia Tikam Seorang Dokter

Pada Juli 2019, Yutu 2 membuat penemuan unik lainnya ketika menemukan zat ‘seperti gel’ yang aneh, berwarna-warni, ‘dengan kilau misterius’. Substansinya belum dijelaskan.

Sampai sejauh ini tidak diketahui apa sebenarnya objek misterius tersebut. Apakah benar gubuk misterius yang dibangun oleh alien seperti perkiraan badan antariksa Tiongkok.(ilj/bbs)




Dicari 8 Orang dari Seluruh Dunia untuk Temani Seorang Miliarder Jepang ke Bulan

Kabar6-Seorang miliarder asal Jepang bernama Yusaku Maezawa, mencari delapan orang dari seluruh dunia, yang akan ditawari untuk menemaninya dalam perjalanan ke Bulan.

Maezawa yang merupakan seorang taipan mode online, diumumkan sebagai orang pertama yang memesan tempat untuk terbang dalam ekspedisi ke Bulan dengan pesawat luar angkasa, yang sedang dikembangkan oleh SpaceX pada 2018 lalu.

Perjalanan Maezawa ke Bulan, melansir theverge, diperkirakan akan diluncurkan sekira 2023 mendatang dengan biaya yang dirahasiakan. Awalnya, Maezawa mengatakan bahwa dia berencana untuk mengundang enam hingga delapan seniman untuk bergabung dengannya dalam perjalanan tersebut.

Namun pada Rabu (3/3/2021), dalam sebuah video yang diposting pada akun Twitter miliknya, Maezawa mengungkapkan proses seleksi untuk undangan itu kepada khalayak yang lebih luas.

“Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan saya dalam misi ini. Delapan dari Anda dari seluruh dunia,” katanya. “Saya sudah membeli semua kursi, jadi ini akan menjadi perjalanan pribadi.”

Maezawa mengatakan rencana awalnya untuk mengundang seniman telah ‘berkembang’, karena dia percaya bahwa ‘setiap orang yang melakukan sesuatu yang kreatif bisa disebut seniman’.

Para pelamar hanya perlu memenuhi dua kriteria, yaitu siap untuk ‘mendobrak batasan’, mencoba hal-hal baru secara kreatif, dan bersedia membantu anggota kru lainnya melakukan hal yang sama.

Secara keseluruhan Maezawa mengatakan, sekira 10 hingga 12 orang akan ikut dalam perjalanan tersebut, yang diperkirakan akan mengelilingi Bulan sebelum kembali ke Bumi. ** Baca juga: Masih Jadi Misteri, Ribuan Guci Raksasa Dikelilingi Bom yang Tersebar di Laos

Jadwal aplikasi untuk tempat-tempat dalam perjalanan tersebut meminta calon pelancong luar angkasa untuk melakukan pra-registrasi sebelum 14 Maret, dengan penyaringan awal dilakukan pada 21 Maret nanti.

Menurut situs web Maezawa, tidak ada tenggat waktu yang diberikan untuk tahap selanjutnya, sebuah ‘tugas’ dan wawancara online, tetapi wawancara akhir dan pemeriksaan kesehatan saat ini dijadwalkan untuk akhir Mei 2021 mendatang.

Maezawa dan kelompok astronautnya akan menjadi perjalanan Bulan pertama sejak misi Apollo Amerika Serikat (AS) terakhir pada 1972 silam, jika SpaceX dapat melakukan perjalanan tersebut.

Bulan lalu, prototipe Starship-nya jatuh dan terbakar saat mencoba mendarat tegak setelah uji terbang. Ini adalah kecelakaan kedua, setelah prototipe terakhir Starship mengalami nasib serupa pada Desember.

Perusahaan berharap sistem roket setinggi 120 meter itu suatu hari akan membawa awak dan kargo ke Bulan, Mars, dan sekitarnya.(ilj/bbs)




Tiongkok Cari Bukti Kehidupan di Luar Bumi dengan Kembangkan Satelit Khusus untuk Berburu Alien

Kabar6-Hingga kini banyak ilmuwan di berbagai negara yang meneliti seperti apa kehidupan di luar angkasa, sekaligus membuktikan apakah ada makhluk hidup lain yang saat ini tinggal di luar planet Bumi.

Sementara itu Tiongkok, melansir Indozone, mulai fokus untuk mencari bukti adanya kehidupan di luar Bumi. Mereka saat ini tengah mengembangkan sebuah satelit bernama FAST (Five-Hundred-Meter Aperture Spherical Telescope) untuk mencari tanda-tanda kehadiran alien di luar Bumi.

Sesuai namanya, FAST hadir dengan ukuran satelit sekira 500 meter, dan memang difokuskan untuk penelitian sains terkait kehidupan di luar planet Bumi. ** Baca juga: Wow! Cumi-cumi Seberat Sekira 200 Kg Terdampar di Pantai Afrika Selatan

“Meskipun ada beberapa sinyal ET calon pita yang menarik, saya sendiri tak berharap ada dari mereka yang berasal dari kehidupan di luar Bumi,” kata Zhang Tongjie, kepala ilmuwan.

Namun sampai saat ini belum ada bukti pasti bahwa ada sinyal yang dikirimkan dari makhluk di luar Bumi, yang berhasil ditangkap oleh satelit tersebut. Tetapi bisa saja ada kemungkinan, suatu saat satelit ini berhasil menangkap sebuah sinyal dari luar angkasa.

Ya, siapa tahu.(ilj/bbs)




Seekor Burung Ditangkap Tentara Yaman Karena Disangka Mata-mata

Kabar6-Karena disangka mata-mata, seekor burung bangkai yang memasuki wilayah Yaman untuk mencari makan ditangkap, bahkan ditahan sementara waktu oleh tentara Yaman.

Burung tersebut, melansir Kompas, terbang di atas Yaman dan ‘mampir’ ke Taiz, kota ketiga terbesar di Yaman. Sebenarnya, hal ini tidak lazim bagi seekor burung bangkai muda yang bisa terbang jauh untuk mencari makan dan udara hangat. Nelson, nama burung bangkai itu, berusia kira-kira dua tahun. Dia memulai perjalanan pada September 2018 di Bulgaria. Nah, sebelum terbang jauh, organisasi Fund for Wild Faunda and Flora (FWWF) memasang transmiter satelit di sayap Nelson.

Sayangnya, di tengah perjalanan Nelson seperti kehilangan arah dan mendarat di Taiz, kota yang dikendalikan pasukan pemerintah Yaman tetapi dikepung pemberontak Houthi.

Pasukan pemerintah menyangka, transmiter yang terpasang di sayap Nelson adalah perangkat spionase dan akhirnya menangkap burung itu. Tentara Yaman yakin peralatan GPS yang dipasang di burung itu digunakan pemberontak Houthi untuk memata-matai mereka.

Hisham al Hoot, perwakilan FWWF di Yaman, terpaksa berangkat dari ibu kota Sanaa menuju ke Taiz untuk meminta pemerintah lokal melepaskan Nelson. “Butuh 12 hari untuk membebaskan burung itu,” kata Al Hoot.

Ditambahkan, “Bahkan pemerintah Bulgaria harus menghubungi dubes Yaman yang kemudian menghubungi pemerintah Taiz untuk membebaskan Nelson.”

Burung ini, dikatakan Al Hoot, bermigrasi dari Bulgaria menuju Turki, Jordania, Arab Saudi, dan Yaman, di mana FWWF kehilangan jejaknya. Nelson dinyatakan hilang hingga 5 April, ketika kelompok konservasi ini menerima banyak pesan dari warga Yaman yang prihatin atas nasib Nelson.

Kisah yang menimpa Nelson ini menjadikannya menjadi terkenal di Yaman, dirawat dengan baik dan kekuatannya bertambah tiap hari. “Saat saya pertama kali mengambilnya, kondisinya amat buruk dan bobotnya amat ringan,” jelas Al Hoot.

Nelson, lanjut Al Hoot, akan dilepaskan dalam waktu dua bulan saat dia yakin burung itu sudah pulih sepenuhnya. Selain itu, Nelson harus menunggu sayapnya yang patah dalam perjalanan sembuh terlebih dulu.

“Awalnya kami kira butuh enam bulan baginya untuk pulih. Namun, kini kami kira dia bisa pulih tak lebih dari dua bulan,” urai Al Hoot. Disebutkan, Nelson tidak bisa menemukan sumber untuk kehidupannya di Yaman. ** Baca juga: Rekor Dunia, Pria Ini Nonton Film Captain Marvel di Bioskop yang Sama Sebanyak 116 Kali

“Burung ini memang bisa memakan bangkai hewan. Namun di situasi perang saat itu hal tersebut tidak memungkinkan. Inilah yang memaksanya mendarat dan membuatnya menghentikan perjalanannya,” kata Al Hoot lagi.(ilj/bbs)




6 Fakta Unik Peluncuran Satelit

Kabar6-Selalu ada hal menarik perihal persaingan dalam misi penjelajahan antariksa antara Uni Soviet melawan Amerika Serikat (AS) atau space race. Diketahui, space race tidak selalu berkaitan dengan percobaan misi yang melibatkan manusia di angkasa, tapi juga berhubungan dengan perlombaan teknologi satelit untuk eksplorasi tertentu.

Uni Soviet tampil dominan setelah Sputnik I berhasil menjadi satelit pertama yang meluncur ke luar angkasa. Sementara AS melalui NASA juga mengembangkan satelit-satelit lain dengan berbagai tujuan. Nah, apa saja fakta unik peluncuran satelit? Melansir Kompas berikut uraiannya:

1. Satelit pertama
Tepat pada 4 Oktober 1957, satelit dengan julukan ‘Sputnik 1’ diluncurkan ke luar angkasa oleh Uni Soviet melalui sebuah peluncur luar angkasa Kosmodrom Baykonur, Kazakhstan.

Satelit berwujud bola alumunium bergaris tengah 58 sentimeter dan memiliki berat 83,6 kilogram untuk mengukur kerapatan dan suhu di sepanjang orbit yang dilaluinya.
Sputnik 1 mengorbit pada ketinggian 227 kilometer pada titik terdekat dan 941 kilometer pada titik terjauh Bumi.

2. Satelit cuaca pertama
Amerika Serikat mengembangkan satelit berbasis penelitian cuaca. Satelit ini meluncur pada 7 Februari 1959 dari Cape Canaveral, Florida. Satelit bernama Vanguard II ini menjadi satelit pertama cuaca dunia yang meluncur ke angkasa.

Vanguard II meluncur pada pukul 10.55 waktu setempat dengan menggunakan tiga kali tahap peluncuran. Ketika mencapai titik tertentu, beberapa bagian akan terbakar dan mendorong inti satelit.

3. Satelit nuklir pertama
NASA menghadirkan satelit pertama berkekuatan nuklir. Satelit bernama SNAP (Systems for Nuclear Auxiliary Power) bertujuan untuk mempelajari potensi tenaga nuklir dalam eksplorasi luar angkasa.

Sejak SNAP meluncur ke angkasa, NASA sudah tak lagi bermain-main dengan reaktor nuklir untuk misinya. Masalah pendanaan dan keamanan menghentikan program ini.

4. Satelit membawa hewan pertama
Keberhasilan misi Sputnik I, mengilhaimi Uni Soviet untuk membuat misi lain. Satu bulan setelah itu, Proyek Sputnik 2 juga mulai dipersiapkan. Kali ini, pihak Soviet menggunakan inovasi baru dengan menggunakan hewan untuk bisa diorbitkan menuju luar angkasa. Uni Soviet meluncurkan Sputnik 2 pada 3 November 1957 melalui sebuah peluncur luar angkasa Kosmodrom Baykonur, Kazakhstan.

5. Satelit navigasi pertama
Pada 13 April 1960, Amerika Serikat meluncurkan satelit bernama Transit 1-B. Peluncuran satelit ini awalnya untuk memberikan navigasi dalam segala cuaca yang akurat untuk kapal-kapal laut (terutama kapal selam) dan pesawat.

Satelit ini diluncurkan dengan roket Thor-Able-Star dari Cape Canaveral, Florida AS pada pukul 12.00 waktu setempat dan ditempatkan pada orbit sekitar Kutub Utara.
Transit 1-B merupakan awal dari keberhasilan sistem navigasi dunia. Satelit itu berbentuk bola dengan berat sekitar 119 kilogram, berhasil mencapai orbit dan memulai konfigurasinya.

6. Satelit komunikasi pertama
Pada era 1950-an, militer Amerika Serikat juga membutuhkan alat untuk memperluas jangkauan komunikasinya. Lewat Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Sinyal Angkatan Darat di bawah arahan dari Badan Proyek Penelitian Lanjutan, sebuah satelit pun dibuat.

Satelit Komunikasi pertama dunia ini diberi nama Project SCORE (Signal Communications by Orbiting Relay Equipment). Dengan berat sekira 68 kilogram, satelit ini kelak membantu pengembangan komunikasi bagi militer dan warga sipil AS.

Paket SCORE terus bekerja dengan sempurna, menanggapi transmisi realtime dan storeandforward dan teletype 78 antara stasiun-stasiun ground yang berlokasi di Georgia, Texas, Arizona dan California. ** Baca juga: Bikin Haru, Seorang Penyapu Jalan Gunakan Gajinya untuk Bantu Anak-anak Miskin

Setelah 12 hari, baterainya mengalami kerusakan. Pada 21 Januari 1959, satelit masuk kembali ke atmosfer Bumi dan terbakar. Selain tercatat sebagai satelit komunikasi pertama dunia, satelit ini juga termasuk percobaan pertama yang berhasil.(ilj/bbs)