Semarak Gotong Toapekong di Tangerang, Ribuan Warga Tumpah Ruah

Kabar6-Ribuan warga memadati sekitar kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang. Di lokasi itu diarak perahu naga ukuran raksasa muatan patung Dewi Kwan Im Hud Chow dalam acara ritual Gotong Toapekong yang digelar setiap 12 tahun sekali.

“Ritual ini untuk menolak bala dan membersihkan hawa jahat di muka bumi,” kata ketua panitia penyelenggara, Fiskaong, Sabtu (21/9/2024).

Gotong Toapekong, lanjutnya, berharap agar kehidupan seluruh umat beragama aman, damai dan sejahtera. Ia memastikan bahwa ritual ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai agama kepercayaan serta budaya

**Baca Juga: Ribuan Orang Hadiri 12 Tahunan Gotong Toapekong di Kota Tangerang

“Sehingga kami bisa merayakan kebersamaan dari acara ini tanpa membedakan suku, agama, dan ras,” ujarnya.

Fiskaong menjelaskan, acara Gotong Toapekong ini bermula saat Klenteng Bon Tek Bio berdiri pada 1684 mengalami renovasi besar-besaran, sehingga pihaknya harus menitipkan sejumlah Patung Dewa (kimsin) ke Kelenteng Boen San Bio di daerah Pasar Baru, Kota Tangerang.

Lalu, katanya, pada 1856 kimsin itu dikembalikan lagi saat renovasi telah usai dilakukan.

“Bermula pada 1856 itu, kami mengadakan prosesi 12 tahun sekali yang harus diadakan di tahun Naga. Maka setiap 12 tahun sekali di tahun Naga kami mengadakan prosesi gotong atau arak arakan Toapekong ini,” katanya.

Menurut Fiskaong, sakralnya ritual dari Gotong Toapekong ini terdapat pada empat kimsin suci, yang harus diarak-arak dengan bertujuan untuk menjaga Bumi dari kejahatan, dimulai dari bantaran Sungai Cisadane hingga kembali lagi ke Klenteng Boen Tek Bio.

“Agenda Gotong Toapekong ini sudah 15 kali digelar, tepatnya dimulai sejak 128 tahun lalu. Ritual ini menyajikan perayaan budaya berupa arak-arakan patung bersejarah atau suci, supaya dapat membawa kedamaian kesejahteraan dan kebahagian kepada seluruh umat,” jelasnya.

Fiskaong berharap, pihaknya berharap acara ini bisa mempunyai makna dan mempunyai tongkat estafet kepada generasi muda perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio berikutnya.(Yud)




Pesan Gus Muwafiq, Ritual Agama Islam Jangan Bebani Negara

Kabar6-Ulama kondang, Kiai Haji Ahmad Muwafiq mengatakan bahwa jika Islam membebankan pada negara bakal bangkrut. Sebab banyak ritual keagamaan digelar setiap tahunnya membutuhkan biaya besar.

Hal di atas disampaikannya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Daarul Hikmah, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan dikutip Sabtu (21/9/2024).

“Coba hitung berapa biaya peringatan maulid nabi di seluruh pelosok tanah air akhir-akhir ini. Itu bisa triliunan,” katanya.

**Baca Juga: HMI Pandeglang Laporkan Hakim PN Pandeglang ke Komisi Yudisial

Ulama kharismatik tersebut menerangkan, biaya Maulid Nabi Muhammad SAW di luar ritual lain. Di antaranya Isra Mi’raj, Tahun Baru Hijriyah, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri sampai halal bi halal.

Rakyat Indonesia menempatkan Islam sebagai tanaman yang harus terus disiram dengan rutin. Digelar tanpa tergantung pada peran negara yang secara sukarela melakukannya sebagai kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Masyarakat kita menempatkan Islam itu seperti tanaman yang tiada henti menyiram dengan modal sendiri,” ungkap Gus Muwafiq.

“Nabi Muhammad menempatkan Islam juga seperti tanaman yang terus menjalani secara alami dengan menghadapi berbagai penentangnya dengan sabar,” sambungnya.

Keunikan Islam di tanah air, lanjutnya, disandingkannya dengan di negara lain di jazirah Arab yang sangat tergantung pada pembiayaan ritual agama Islam oleh negara.

“Islam di Libya sangat mewah ketika masa Muammar Qaddafi yang akhirnya rubuh seiring dengan kehancurannya pasca perang saudara,” ujar Gus Muwafiq.

“Kita juga menyaksikan perang berkecamuk di Syria menelan korban jiwa dan bangunan,” sambungnya.

Menurut Gus Muwafiq, kehancuran tersebut karena menjalankan Islam tidak sebagai yang pernah terjadi di zaman mabi ketika menata negara Madinah. Rasulullah sukses meninggalkan konsep kesukuan dan diskriminasi lainnya.

“Kita mempunyai pengalaman para wali yang menempatkan semua rata untuk menjadi muslim bertakwa. Nyalon W
Wali kota saja tidak pernah ditanya suku dan agama apa kan,” ungkapnya.

Oleh karena itu dia meminta pada jemaah untuk setia dengan konsep kebersamaan yang terbaca dalam setiap melaksanakan hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan lainnya.

“Semua ritual yang menggemakan rasa kebersamaan harus terus kita pertahankan sebagai sumbangsih untuk keutuhan masyarakat, negara, dan bangsa,” tegasnya. (Yud)




Ritual Panggil Hujan, Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon

Kabar6-Sebuah kisah unik muncul di tengah kondisi Thailand yang sedang ‘bergulat’ dengan gelombang panas ekstrem. Warga Thailand menggunakan boneka Doraemon dalam ritual pemanggilan hujan pada akhir April lalu.

Ya, melansir Mothership,untuk memohon hujan setelah musim kemarau selama berbulan-bulan, sekira 200 penduduk di distrik Phayuha Khiri, Provinsi Nakhon Sawan, telah melakukan sebuah ritual yang disebut Hae Nang Maew atau ‘parade kucing betina’. Upacara ini memiliki akar sejak ratusan tahun yang lalu di mana para petani mengadakan prosesi dengan nang maew (kucing betina).

Mereka membawa kucing dibawa dalam kandang, melintasi desa saat musim tanam semakin dekat. Menurut lapran, dalam ritual itu ada prosesi menyiramkan air ke arah kucing. Harapannya adalah tangisan atau erangan kucing akan mendatangkan hujan yang penting bagi kehidupan.

Sementara di masa lalu kucing sungguhan telah digunakan, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyiksaan terhadap hewan, boneka Hello Kitty dan alternatif tak bernyawa lain, termasuk boneka Doraemon telah menggantikannya dalam beberapa tahun terakhir.

Kini para penduduk di Nakhon Sawan membawa sangkar berisi boneka Doraemon dan memercikan air ke arahnya. Sementara itu,Badan Metereologi Thailand telah memperingatkan warga bahwa kondisi cuaca kering diperkirakan tidak akan berhenti hingga setidaknya pertengahan Mei mendatang.

Para ahli meteorologi memperingatkan bahwa panas terik di musim panas yang pernah mereda sekira Juni mungkin sekarang dan di masa depan akan berlangsung hingga Oktober.(ilj/bbs)




Mencekam! Ritual Pengusiran Setan di Sri Lanka Makan Korban Bocah Anak 9 Tahun

Kabar6-Insiden mengerikan menimpa seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun di Sri Lanka. Bocah yang tak diungkap identitasnya itu tewas mengenaskan setelah dipukuli dengan tongkat selama ritual yang diyakini penduduk setempat dapat mengusir ‘roh jahat’.

Pihak berwajib setempat, melansir Independent, menangkap dua orang yaitu ibu si anak serta seorang wanita yang menjalankan ritual, dan keduanya telah menjalankan sidang pengadilan terkait dengan kematian bocah malang itu. Menurut keterangan polisi, ibu si anak percaya bahwa putrinya telah ‘kerasukan setan’. Bocah tersebut disiram minyak di dahi dan dipukuli dengan tongkat, sesuai keyakinan ibunya yang mengklaim putrinya dirasuki roh jahat.

Beberapa tetangga mendengar anak itu berteriak berusaha untuk menolong, tapi tidak dapat menyelamatkan nyawanya. Anak itu meninggal di rumah sakit setelah kehilangan kesadaran selama ritual pengusiran setan tersebut.

Insiden mengerikan itu sendiri terjadi di Kota Delgoda, sekira 40 Km dari Ibu Kota Kolombo, tempat wanita itu dikenal menawarkan layanan ‘pengusiran setan’.

Polisi telah memperingatkan bahwa ritual pengusiran setan itu berbahaya. Bukan pertama kalinya terjadi upaya pengusiran roh jahat dilakukan di wilayah tersebut yang menyebabkan luka fisik hingga kematian.(ilj/bbs)




Para Janda di Ghana Dipaksa Ikuti Ritual Minum Sup Berisi Bagian Tubuh Mendiang Suami

Kabar6-Beberapa ritual di seluruh dunia yang dilakukan dapat membuat kondisi para janda menjadi lebih buruk, terutama ketika menyangkut masalah makanan.

Ya, dalam beberapa budaya, para janda dikecualikan dari waktu makan, dilarang mengonsumsi makanan bergizi, dan bahkan dipaksa untuk mengambil bagian dalam ritual makan yang merusak dan berbahaya.

Janda miskin di Ghana seringkali menjadi sangat menderita, meski negara itu telah berusaha untuk menghapuskan upacara berkabung yang merendahkan dan membahayakan para janda dengan undang-undang. Namun beberapa janda masih dengan sengaja dijauhkan dari makanan bergizi.

Di Ghana, melansir Independent, ada ritual di mana para janda dipaksa minum sup berisi bagian-bagian tubuh suami mereka yang sudah meninggal. “Rambut dan kuku almarhum digunakan. Jenazah dimandikan dan airnya digunakan sebagai ramuan untuk diminum perempuan itu,” kata Fati Abdulai, Direktur Gerakan Janda dan Anak Yatim, sebuah yayasan amal yang berpusat di utara Ghana.

Beberapa janda dapat membeli jalan untuk menghindari ritual yang merendahkan ini, tetapi sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan tidak bisa menikmati kemewahan itu. ** Baca juga: 3 Bulan Tertimbun Reruntuhan Gempa, Pria Suriah Ini Masih Hidup

Abdulai mengatakan, karena harta biasanya kembali ke keluarga pria setelah sang suami meninggal, banyak wanita kehilangan akses mereka ke tanah pertanian, kecuali mereka menikahi salah satu kerabat suami mereka.

Secara global, diperkirakan setidaknya ada 285 juta janda, dan hampir satu dari 10 orang janda hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Di banyak negara, janda dipandang sebagai sumber rasa malu. PBB menyebut, pelecehan yang dihadapi para janda sebagai salah satu pelanggaran paling serius terhadap hak asasi manusia yang ada.(ilj/bbs)




Modus Beri Ilmu Kebal, Murid di Serang Dicabuli

Kabar6-Modus mengisi ilmu kebal ke anak muridnya yang berusia 14 tahun, oknum guru silat, SHT (50) malah mencabulinya. Caranya, korban harus mau dimandikan agar memiliki ilmu tidak mempan dibacok.

“SHT berpura-pura akan melakukan ritual ilmu kebal terhadap korban, dengan cara di mandikan dan kemudian pelaku melakukan perbuatan cabul,” jelas Kapolres Serang AKBP Yudha Satria, Rabu (01/03/2023).

Pelaku diyakini telah mendapatkan sanksi moral di masyarakat, atas perbuatan rudapaksanya tersebut. Terlebih, SHT merupakan seorang pendidik peguron persilatan.

Pelaku yang sudah sepuh itu dikenakan pasal 82 ayat 1 Undang-undang (UU) nomor 35 tahun 2014, tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E.

“Dipidana dengan penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar,” tegasnya.

**Baca Juga: Buruh Proyek di Curug Ngamuk, Satu Tewas dan Dua Warga Terluka

Korban sendiri sudah dilakukan visum, diantar oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Serang.

Pelaku dan korban merupakan warga Kabupaten Serang, Banten. SHT ditangkap polisi pada Kamis malam, 23 Februari 2023 lalu.

“Tersangka SHT mengakui perbuatannya terhadap korban B,” terangnya.




Ritual Khusus Mengawinkan Sepasang Katak untuk Halau Kemarau Panjang di India

Kabar6-Ada ritual khusus yang dilakukan penduduk Desa Dibrugarh di Assam, wilayah Timur Laut negara India, untuk mengatasi kemarau panjang. Mereka menggelar sebuah upacara pernikahan khusus untuk sepasang katak.

Dengan menjalani ritual tersebut, melansir Sputniknews, penduduk desa berharap agar Dewa Hujan luluh hatinya sehingga menurunkan hujan. Ranjan Das, salah satu pemimpin desa yang menghadiri acara pernikahan sepasang katak tersebut mengatakan, wilayahnya tak mendapatkan cukup banyak hujan tahun ini. “Jadi kami menggelar perkawinan sepasang kodok untuk meluluhkan hati para dewa hujan,” ungkap Das.

Ritual ini dimulai dengan menangkap katak jantan dan betina dari dua desa yang berbeda. “Kami harus memastikan bahwa kodok ini berasal dari dua desa yang berbeda. Hanya dengan begitu, dewa hujan akan mengabulkan permohonan kami. Setelah itu, kami melangsungkan ritual dan menggelar pernikahan seperti pernikahan manusia biasanya,” terang Das.

Orang-orang dari sekitar empat desa, diperkirakan ada ribuan orang, menghadiri ‘resepsi pernikahan’ yang berlangsung selama enam jam. Sepasang katak didandani layaknya pengantin sungguhan dan dihias dengan warna-warni tradisional. Bahkan, para penduduk desa memberikan sebuah rantai emas untuk katak betina.

Paromita Gogoi, salah seorang orang yang menghadiri ritual ini menjelaskan bahwa doa-doa khusus dirapalkan oleh para pemuka agama yang memimpin pernikahan tersebut. ** Baca juga: Mukjizat, Balita 3 Tahun di Filipina Bangun dari ‘Kematiannya’ Sesaat Sebelum Dikubur

Usai upacara pernikahan, sepasang katak tadi dibawa ke sebuah kolam kecil terdekat dan dilepaskan. Selanjutnya, para penduduk desa menikmati makan malam dan ada lebih dari 900 piring makanan yang dihidangkan.

“Kami melepaskan sepasang katak tersebut agar mereka bisa menjalani kehidupannya dan menyampaikan pesan kami ke dewa hujan,” ujar Gogoi. “Ritual ini dilangsungkan sebagai usaha yang terakhir. Dan syukurlah, permohonan kami terkabul.”

Hal yang terjadi kemudian, keesokan harinya hujan turun di sekitar Dibrugarh keesokan paginya.(ilj/bbs)




MUI Cisoka Sebut Ritual Menyimpang Aliyudin Bukan Aliran Sesat

Kabar6-Aliyudin, warga Kampung Cibuluh RT 02/02, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, terekam kamera telah melakukan ritual, Kamis, (14/2/2023). Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat menyatakan yang dilakukan itu bukan aliran sesat.

“Tidak ada yang menyimpang, hanya biasa saja. Oh ini Tidak sesat, dia hanya sendiri, hanya tamu biasa saja,” kata Ketua MUI Kecamatan Cisoka, KH Juhri, Rabu (14/2/2023).

Ia menerangkan, bahwa yang bersangkutan sudah mendapatkan saran dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan agar tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan keresahan kepada umat muslim.

“Saya kurang tau kalau sudah beroperasinya sejak kapan karena saya baru mengetahuinya, dan tidak ada pengikutnya. Jika anggotanya hanya dia sendiri bersama keluarganya dan tidak ada aliran,” tegas KH Juhri.

**Baca Juga: Dugaan Pungutan Biaya Psikotes di SMKN 4 Pandeglang, KCD: Kita Larang Banget

Sementara itu, Camat Cisoka, Encep Sahyat menyatakan, dalam rekaman video Aliyudin menyatakan, apabila banyak dijilat oleh anjing miliknya maka akan bertambah rejeki. Ia bersama aparatur wilayah telah mendatangi langsung kediaman Aliyudin.

“Yang bersangkutan menjelaskan di sana ada makam namun bukan makam sungguhan, kemudian yang bersangkutan menghancurkan makam yang di bentuk untuk menyadari dirinya serta keluarganya akan mati,” jelasnya. (Rez)




Mengerikan, Suku Yanomami di Brasil Mengubur Orang Mati dengan Cara Memakan Dagingnya

Kabar6-Suku Yanomami di Brasil memiliki ritual pemakaman yang sungguh mengerikan. Bukan dengan cara dikubur atau kremasi, mereka masih menggunakan ritus Endocannibalism atau memakan daging orang mati dari komunitas suku atau masyarakat yang sama.

Suku Yanomami/Yanam atau Senema ini banyak ditemukan di Venezuela, Brasil dan negara Afrika Selatan lainnya. Melansir theguardian, suku Yanomami percaya bahwa jiwa mereka perlu dilindungi setelah tubuhnya mati, juga meyakini jiwanya bisa beristirahat jika melakukan transisi seperti membakar tubuh, atau tubuh dimakan oleh kerabat yang masih hidup.

Biasanya, suku Yanomami bernyanyi ketika ada seorang kerabat yang mati, dengan harapan mereka akan memanggil rohnya dan menghilangkan kesedihan kerabat. Kemudian, pada fase kedua mereka mulai membakar jenazah, lalu mengumpulkan tulang-tulang yang tersisa dari pembakaran mayat.

Kemudian, mereka mengubahnya menjadi bubuk yang dicampur dengan abu dari tubuh yang terbakar. Mereka mencampurkannya dengan pisang dan membuat sup pisang lalu memberikan kepada semua orang. ** Baca juga: Honiara di Kepulauan Solomon Jadi Ibu Kota Termiskin di Dunia

Menurut keyanikanan suku Yanomami, mereka percaya menyelesaikan ritual ini adalah satu-satunya cara membuat jiwa yang mati mencapai kedamaian. Tetapi dalam kasus di mana musuh membunuh kerabat atau anggota desa.

Hanya wanita yang memakan abu dan setelah itu bentuk balas dendam dilakukan pada pelakunya. Namun upacara dilakukan pada malam yang sama, lalu penduduk desa harus membalas dendam melalui mungkin serangan di wilayah musuh.

Itu adalah catatan yang secara umum dikenal oleh kebanyakan orang tentang ritual Yanomami. Namun dalam manuskrip kuno ada sebagian anggota suku yang memakan daging almarhum beramai-ramai dengan tujuan kebaikan.(ilj/bbs)




Diduga Jadi Tumbal Ritual, Ibu Hamil 7 Bulan Asal Brasil Tewas dengan Rahim Terpotong

Kabar6-Ohana Karolin (24), wanita asal Mogi Guacu, Negara Bagian Sao Paulo, Brasil, yang sedang hamil tujuh bulan ditemukan tewas dengan rahim terpotong serta bagian tubuh lainnya dimutilasi.

Polisi menduga, korban yang sedang hamil anak keempat ini dijadikan tumbal untuk ritual jahat, sementara jasad Karolin sendiri ditemukan oleh orang yang lewat.

Penyelidik polisi menerangkan, sebuah ‘ritual mengerikan’ di mana Karolin ‘dikorbankan’ adalah salah satu skenario yang mereka selidiki. ** Baca juga: Pemerintah Rusia Berikan Uang Tunai Sekira Rp243 Juta untuk Wanita yang Lahirkan 10 Anak

Menurut media lokal, melansir Dailystar, perut korban telah dibedah dan rahimnya dipotong sekaligus ditarik keluar. Tidak jelas apakah bayinya yang belum lahir juga ditemukan di tempat kejadian. Polisi sedang mencoba untuk menentukan apakah pasangan baru Karolin dapat bertanggung jawab atas pembunuhan yang mengerikan itu.

“Dia bertemu semacam geng yang tangguh,” kata seorang teman korban yang menolak diidentifikasi. “Saya bahkan sedikit menjauh darinya karena itu. Tapi saya tidak tahu apa yang terjadi. Dia sangat baik, dia tidak memiliki waktu yang buruk. Semua orang menyukainya.”

Sementara itu, salah satu teman Karolin mengaku melihat wanita itu dalam mobil hitam sekira tengah malam menjelang jenazahnya ditemukan. Saksi lain membenarkan melihat apa yang tampak sebagai kendaraan yang sama di dekat lokasi kejadian sekira pukul 03.00 waktu setempat.

Polisi memulai penyelidikan terkait insiden tersebut dan menunggu analisis lanjutan dari Institut Medis Hukum dan Institut Kriminalistik. Kejahatan itu terdaftar sebagai kasus pembunuhan di Kantor Polisi Investigasi Umum Mogi Guacu.(ilj/bbs)