1

Beri Review Buruk Restoran di Thailand, Pria Inggris Terancam Penjara 2 Tahun

Kabar6-Polisi di Thailand menangkap seorang pria asal Inggris, Alexander (21), karena diduga menyebabkan kerugian pada sebuah restoran Italia di Phuket.

Bagaimana kisahnya? Melansir metro.uk, berawal saat Alexander memposting sejumlah ulasan dengan memberi bintang 1 (buruk) secara online setelah terlibat pertengkaran dengan pemilik restoran. Disebutkan, Alexander mencari jalan pintas untuk mencapai tempat tinggalnya dengan melalui sebuah restoran Italia. Melihat Alexander melewati restoran miliknya beberapa kali sehari, si pemilik mengonfrontasi dan meminta agar pria tersebut menggunakan jalan umum karena dia bukan pelanggan yang membayar dan ‘mengganggu’ tamunya.

Tak lama setelah perdebatan sengit tersebut, pemilik restoran menyadari bahwa peringkat Google untuk bisnisnya turun dari 4,8/5 menjadi 3,1/5 karena sejumlah ulasan bintang 1 yang diduga palsu.

Pemilik restoran yang diungkap identitasnya tadi mencurigai Alexander berada di ‘balik kampanye pencemaran nama baik online’ ini, dan mengajukan pengaduan pria Inggris tersebut.

Tidak jelas bagaimana polisi Thailand mengonfirmasi bahwa Alexander bertanggung jawab atas ulasan negatif online tersebut, namun surat perintah penangkapan dikeluarkan atas nama pria tersebut.

Alasannya, karena Alexander memasukkan informasi palsu ke sistem komputer dengan cara yang mungkin menyebabkan kerugian pada orang lain tetapi yang bukan merupakan tindak pidana pencemaran nama baik menurut KUHP di Thailand.

Menurut Mayor Polisi Jomparit Kaewreung dari Divisi Pemberantasan Kejahatan, Alexander ditangkap di Bangkok dan diserahkan kepada petugas penyelidikan di Kantor Polisi Sakhu di utara Phuket.

Selama interogasi, Alexander membantah tuduhan yang dikenakan padanya, namun jika terbukti bersalah, dia berisiko menghabiskan dua tahun penjara.(ilj/bbs)




Restoran di AS Tolak Kembalikan Uang Pembeli yang Tak Kuat Pedas

Kabar6-Sebuah restoran Thailand yang terletak di New York, Amerika Serikat (AS), menolak dengan tegas mengembalikan uang (refund) kepada pelanggan yang tak kuat makanan pedas. Restoran ini diketahui menyediakan pilihan makanan dengan tingkat kepedasan beragam yaitu level pedas mulai dari 0 (nol) hingga lima.

Beberapa pelanggan restoran sering meminta pengembalian uang dengan alasan mereka tak kuat pedas, namun permintaan tak wajar tersebut membuat restoran tadi berpikir dua kali karena merugikan mereka. Untuk mengatasi situasi itu, restoran yang tak disebutkan namanya ini mengambil tindakan dengan tidak menawarkan pengembalian uang.

Dalam sebuah unggahan foto di Twitter oleh akun @ranimolla, melansir mirror, tampak restoran tersebut dengan tegas menulis peraturan baru mereka di pintu masuk, berupa selembar kertas yang ditempel dengan keterangan, “Peringatan Tingkat Kepedasan 0-5. Kami tidak akan lagi menangani isu pengembalian uang ketika ada yang memesan makanan pedas dan tidak bisa mengatasinya.”

Cuitan yang disukai oleh 123 ribu orang lebih bini pun dibanjiri beragam reaksi netizen. Banyak netizen yang justru terkejut dengan sikap pelanggan di restoran tersebut dan erpihak kepada restoran.

“Bayangkan memesan makanan pedas lalu mencoba meminta pengembalian dana karena pedas? Pelanggaran yang bisa ditangkap,” komentar seorang netizen. ** Baca juga: Ngenes, Pria Tiongkok Ceraikan Sang Istri Setelah Ketahuan Tiga Putri Mereka Bukan Darah Dagingnya

“Saya tidak percaya ada orang yang cukup tak tahu malu untuk meminta uang kembali karena makanannya terlalu pedas. Saya merasa bahkan jika itu terlalu berat bagi saya, saya akan memiliki terlalu banyak martabat untuk melakukan itu,” sambung netizen lain.

Namun, ada juga netizen yang setuju dengan sikap para pelanggan. Mereka menganggap bahwa siapa pun berhak untuk meminta pengembalian uang jika memang merasa makanan yang dipesan terlalu pedas.

“Oke sebagai seseorang yang biasanya bisa menghadapi makanan hambar, siapa pun yang meminta pengembalian uang berhak akan hal itu. Cobalah untuk hadapi ini,” komentar seorang netizen.(ilj/bbs)