Tarling ke Masjid Baiturrohman Rancagong, Mad Romli Serahkan Bantuan

Kabar6.com

Kabar6-Program Tarawih keliling (Tarling) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Wakil Bupati Mad Romli serahkan bantuan Rp20 juta ke Masjid Baiturrohman, Rancagong, Kecamatan Legok.

Bantuan itu, kata Mad Romli, untuk menambah fasilitas Masjid Baiturohman yang ada di Kecamatan Legok ini.

“Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Legok, khususnya Rancagong,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Mad Romli juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Legok atas rasa aman dan kondusifnya Pemilu 2019 kemarin.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Legok yang sudah menjalankan Pemilu 2019 dengan aman dan kondusif,” paparnya.

Mad Romli juga mengajak masyarakat Legok untuk tetap menjaga keamanan dan kondusifitas di lingkungan Legok.

Selain itu, Mad Romli juga mengajak masyarakat Legok agar bahu-membahu membangun lingkungan sesuai motto Kabupaten Tangerang Gemilang yang religious, cerdas, dan sejahtera.

Camat Legok Nurhalim memaparkan, pihaknya akan mengajak masyarakat Legok untuk terlibat dalam pembangunan dalam mendukung motto Kabupaten Tangerang.

“Kami bersama masyarakat akan membangun Kecamatan Legok menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang,” pungkas Camat Nurhalim.

**Baca juga: Uji Coba BPTJ Berhenti, Kadishub: Kembali ke Perbup 47 Tahun 2018.

Ketua DKM Masjid Baiturrohman, Rancagong, Ade Suherman menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi perhatian dari Pemkab Tangerang.

Yang mana, dengan dana hibah tersebut, pihaknya dapat melanjutkan pembangunan masjid di Rancagong agar lebih tertata rapi dan indah.

“Saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Wakil Bupati, Pak Camat, Pak Danramil dan semua pihak terlibat lainnya untuk tarling di Masjid Baiturrohman ini,” bebernya. (Jic)




Tak Diberikan Akses Jalan, Warga Rancagong Terisolasi

kabar6.com

Kabar6-Hingga saat ini, warga Kampung Kedaung, Rancagong, Legok, Kabupaten Tangerang, merasa terisolasi karena pengerjaan betonisasi jalan itu tak menyisakan akses jalan menuju jalan desa.

Hal itu diungkapkan Kepala Dusun III Rancagong, Surya Darma.

Dikatakannya, hingga saat ini warga kampungnya merasa terisolasi karena tidak adanya respon dari kontraktor untuk memberikan akses jalan menuju jalan desa.

Kata Surya, peningkatan betonisasi sekira 50 sentimeter itu sangat menghambat aktifitas keseharian warga Rancagong.

“Seharusnya, kontraktor selaku pelaksana proyek untuk memberikan akses ke jalan desa dengan melandaikan jalan,” papar Surya.

Surya Darma meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum agar memberi teguran ke kontraktor untuk segera memberikan akses menuju jalan desa.

“Pemkab Tangerang melalui Dinas PU kasih teguran ke kontraktor. Agar kami bisa beraktifitas kembali,” jelasnya.

Disamping itu, Surya juga menyayangkan sikap kontraktor dari sebelum dan hingga pengerjaan betonisasi jalan tidak melakukan kordinasi ke perangkat desa.

“Sampai saat ini kontraktor belum kordinasi ke masyarakat kalau ada betonisasi jalan. Apa memang begitu prosedurnya sekarang,” ketus Surya.

Ketua RT 001 RW 06 Kampung Kedaung, Goni menambahkan, Pemkab Tangerang seharusnya dapat mengkaji dari proyek betonisasi jalan ini.

**Baca juga: Goldmart Karawaci Gunakan Berlian Grade F Clarity VVS1.

“Tinggi betonisasi setinggi betis orang dewasa dan betonisasi itu menyebabkan genangan air turun ke perkampungan. Kami juga terisolasi karena tidak diberikan akses jalan,” ungkapnya. (jic)




Warga Rancagong Keluhkan Betonisasi Jalan Curug-Legok

kabar6.com

Kabar6-Warga Kedaung, Desa Rancagong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang keluhkan pembangunan betonisasi Jalan Curug-Legok hambat aktifitas warga Kedaung, Sabtu (3/11/2018).

Hal itu diungkapkan Surya Darma, Kepala Dusun III Rancagong. Dia mengeluhkan, betonisasi itu tak memberikan akses jalan menuju kampung.

Cor beton dengan ketinggian kurang lebih 50 sentimeter, membuat kendaraan kesulitan menyeberang masuk menuju kampung. Warga berharap agar diberikan akses jalan menuju kampung dengan melandaikan jalan.

“Aktifitas sehari-hari kami menjadi terhambat. Landaikan jalan menuju kampung agar kami bisa beraktifitas,” keluh Surya.

Surya berharap agar pemerintah turun tangan memperhatikan kondisi masyarakatnya langsung, jangan hanya menerima laporan dari stafnya saja.

“Kami harap pemerintah dapat dengan serius menangani keluhan warganya. Ini jalan bukan hanya untuk perlintasan dump truck saja. Kami masyarakat juga menggunakan jalan yang sama,” papar Surya.

Disamping itu, Surya juga mengeluhkan kondisi cor beton setinggi lebih kurang 50 sentimeter itu akan menyebabkan curah air saat hujan akan mengarah ke perkampungan warga.

Kata Surya Darma, alangkah bijaknya jika pembangunan betonisasi itu dibarengi dengan pembuatan drainese untuk menghindari genangan air masuk ke perkampungan warga.

**Baca juga: Ini Ragam Koleksi Perhiasan di Goldmart Karawaci.

“Sangat bijaksana kalau betonisasi itu disertai dengan pembuatan drainese. Jadi tidak hanya sekedar betonisasi jalan saja,” ketus Surya. (jic)