1

Gali Lubang Pasir di Pantai, Pria Australia Ini Malah Terkubur di Dalamnya

Kabar6-Seorang pria Australia bernama Josh Taylor (23) tewas setelah terperosok ke lubang pasir yang cukup dalam di pantai Queensland, saat tengah liburan bersama teman-teman dan keluarganya.

Ironisnya, melansir People, Taylor terjatuh ke lubang pasir sedalam lebih kurang 1,5 meter yang sebelumnya dibuat untuk memanggang babi. Teman-teman Taylor meminta bantuan dari pengunjung pantai lain untuk menarik keluar pria itu dari bawah pasir. Seorang saksi mata mengatakan, sebelum kejadian Taylor sempat berdiri dari kursinya, tetapi kehilangan pijakan dan akhirnya jatuh ke dalam lubang.

Karena terjatuh, dinding galian pasir tersebut runtuh hingga menguburnya hidup-hidup. “Saya menyadari ada seseorang yang berada di dalam lubang dan saya hanya terus menggali, menggali, dan menggali,” kata saksi bernama Nathan. “Saat menggali, saya bahkan tidak bisa melihat kakinya lantaran lubang itu cukup dalam.”

Butuh sekira 15 orang untuk dapat membebaskan Taylor dari pasir. Taylor kemudian diterbangkan ke Rumah Sakit Princess Alexandra dalam kondisi kritis, hingga beberapa hari kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Pihak berwenang kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai situasi di sekitar kejadian, serta masih menunggu informasi dari para saksi lain yang belum memberikan keterangan kepada polisi.

Pihak kepolisian mengimbau agar siapa pun yang memiliki rekaman dari kamera CCTV untuk datang dan memberikan keterangan. Namun, pihak keluarga mengonfirmasi alat bantu hidupnya telah dimatikan.

Dalam sebuah pernyataan, pihak keluarga mengungkapkan bahwa Taylor adalah orang yang baik, selalu dicintai dan dirindukan setiap hari. “Dia selalu berjuang sekuat tenaga dan merupakan orang yang paling berani yang pernah kami kenal,” ungkap pihak keluarga.(ilj/bbs)




Pesawat Domestik Australia Mendarat Darurat Dua Kali Gara-gara Penumpang Berkelahi Hingga Pecahkan Jendela

Kabar6-Pesawat domestik di Australia, Australia Alliance Airlines, yang seharusnya terbang dari Cairns, Queensland, ke Groote Eylandt, sebuah pulau kecil di lepas pantai timur laut Northern Territory, terpaksa harus mendarat darurat.

Bukan karena kesalahan teknis, hal itu dilakukan gara-gara perkelahian yang terjadi di antara penumpang pesawat. Dalam video yang beredar, melansir news.com.au, tampak sekelompok penumpang yang gaduh berdiri di dekat lorong pesawat, salah satu di antara mereka diduga menggunakan botol untuk memukul penumpang lain.

Ketika dugaan insiden pertama terjadi, pesawat terpaksa harus kembali ke Queensland. “Seorang penumpang wanita dikeluarkan dan didakwa dengan perilaku tidak tertib di pesawat, penyerangan biasa dan gagal mematuhi instruksi keselamatan oleh awak kabin,” kata Juru Bicara Polisi Federal Australia (AFP).

Setelah terbang kembali, mereka diduga mulai bertengkar lagi hingga mengakibatkan jendela pesawat pecah. Saat pesawat mendarat di Alyangula, Groote Eylandt, lepas pantai timur Northern Territory, tiga penumpang ditangkap oleh polisi.

Seorang pria (23) didakwa dengan sengaja membahayakan keselamatan orang lain, penyerangan yang parah, perusakan properti, perilaku tidak tertib di tempat umum, dan melanggar perintah kekerasan dalam rumah tangga.

Sementara seorang wanita (23) didakwa dengan kerusakan properti, perilaku tidak tertib di tempat umum dan dengan sengaja membahayakan keselamatan orang lain. ** Baca juga: Google Maps AS ‘Labeli’ Klinik Kesehatan yang Sediakan Layanan Aborsi

Penumpang lain yang berusia 22 tahun didakwa dengan pasokan obat-obatan komersial, kepemilikan obat-obatan terlarang, menghalangi anggota polisi, berperilaku tidak tertib, dan memiliki minuman keras di area terlarang.

Buntut insiden itu, pihak bandara langsung menempatkan seorang penjaga keamanan di meja check in dan gerbang keberangkatan. “Perilaku kasar, diskriminatif, atau mengancam terhadap individu mana pun, termasuk awak pesawat, tidak akan ditoleransi,” kata perusahaan yang mengoperasikan bandara.

Dikatakan, Alliance Airlines telah menghentikan penjualan tiket publik online baru. Mereka disebut sedang meninjau proses keselamatan bersama dengan maskapai, Bandara Cairns, polisi, dan Dewan Pertanahan.

Meski penerbangan tersebut disewa oleh Perusahaan Pertambangan Groote Eylandt, tetapi penumpang yang terlibat dalam insiden itu adalah warga biasa.(ilj/bbs)




Perut Buaya Berisi Potongan Tubuh Pria Australia, Diduga Pemancing yang Hilang

Kabar6-Pihak berwajib di Queensland, Australia, menembak dua buaya sebagai bagian dari upaya pencarian seorang pemancing yang hilang, Kevin Darmody (65), dan diduga dimangsa oleh hewan reptil tersebut.

Darmody pergi memancing di ujung utara Queensland dalam sebuah kelompok. Melansir Newsweek, polisi Queensland menyebut para pemancing sempat berupaya mengusir buaya agar bisa mulai memancing. “Orang-orang yang sedang memancing dengan manajer pub mendengarnya berteriak, menjerit sangat keras, diikuti dengan percikan air yang besar,” kata Inspektur Polisi Cairns Mark Henderson.

Kemudian petugas menggunakan senapan untuk menembak dan membunuh dua buaya, satu berukuran sekira 4,2 meter dan yang lainnya berukuran 2,8 meter. Dua buaya itu ditemukan di hulu tempat rombongan Darmody memancing di dalam Taman Nasional Lakefield.

“Pemeriksaan menemukan sisa-sisa tubuh manusia di kedua predator,” kata polisi. ** Baca juga: Polisi India Temukan Kantor ‘Call Center’ Palsu Berasal dari Kebiasaan Pegawai Pesan Sarapan

Henderson menggambarkan penemuan ini sebagai akhir yang tragis. “Pria itu adalah orang yang sangat baik dari kota pedesaan Laura di Queensland utara, yang memiliki populasi sekira 130 orang,” ujar Henderson.

Pejabat satwa liar negara bagian Queensland, Michael Joyce, mendesak orang-orang untuk waspada. “Ini negara buaya. Jika Anda berada di air dan terutama jika Anda berada di Lakefield, yang dinyatakan khusus untuk konservasi buaya, Anda akan melihat buaya di air itu,” terang Henderson.(ilj/bbs)




Punya Berat Sekira 2,7 Kg, Toadzilla Jadi Katak Terbesar di Hutan Australia

Kabar6-Katak terbesar yang dijuluki Toadzilla dengan berat sekira 2,7 kg, ditemukan di hutan hujan Taman Nasional Conway, negara bagian Queensland, Australia, pada 12 Januari 2023 lalu.

Toadzilla, melansir Foxweather, merupakan spesies katak tebu yang invasif dan memiliki kelenjar beracun, pertama kali diperkenalkan ke Australia pada 1935 silam, untuk mengendalikan kumbang tebu dan hama lainnya. Namun, populasi katak tebu meledak dan tak ada predator alami, sehingga mengancam ekosistem Australia. Terlebih, katak tebu memiliki ukuran tubuh yang besar dan bentuk mengerikan.

Petugas penjaga taman nasional Conway, Kylee Gray, menemukan Toadzilla ketika berpatroli. Gray saat itu menghentikan kendaraan karena ada ular melintas di jalan. Nah, ketika keluar mobil, Gray malah menemukan katak tebu berukuran besar.

Gray dan rekan-rekannya dengan cepat menangkap amfibi yang sangat besar itu untuk dikeluarkan dari alam liar. “Saya mengulurkan tangan dan meraih katak tebu dan tidak percaya betapa besar dan beratnya itu,” ungkapnya.

Gray mengatakan, itu adalah penemuan yang tak terduga, apalagi setelah ditimbang beratnya mencapai sekira 2,7 kg atau, melebihi berat katak terbesar dari Swedia yang tercatat Guinness World Records pada 1991, dengan berat 2,6 kg.

“Kami mempertimbangkan menamai Connie-nya dengan nama Taman Nasional Conway,” jelas Gray. Berdasarkan ukurannya, katak raksasa itu kemungkinan betina yang sudah tua. ** Baca juga: Lampion Kelinci Raksasa di Tiongkok Sengaja Diturunkan Karena Dianggap Terlalu Jelek

Penjaga taman senior, Barry Nolan, mengatakan bahwa Toadzilla disuntik mati karena dampak ekologisnya. Seekor katak tebu sebesar itu akan memakan apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam mulutnya, termasuk serangga, reptil, dan mamalia kecil.

“Seekor katak tebu betina, seperti kemungkinan Toadzilla, akan bertelur hingga 35 ribu telur. Jadi kemampuan mereka untuk bereproduksi cukup mengejutkan,” terang Nolan.

Bangkai katak besar Toadzilla sendiri disumbangkan ke Museum Queensland untuk penelitian.(ilj/bbs)




Memalukan! Pasangan Muda di Australia Tertangkap CCTV Bercinta Tiga Kali dalam Ruang Pengadilan Saat Tunggu Hakim

Kabar6-Apa yang dilakukan oleh Shameka Julie Leeding (19) dan Jake James Quinn (20), ini memang sungguh memalukan dan tidak patut dicontoh.

Bagaimana tidak, melansir Nypost, pasangan muda asal Queensland, Australia, ini tertangkap kamera CCTV tengah bercinta sebanyak tiga kali di ruang sidang saat mereka menunggu hakim. Leeding diminta hadir di Pengadilan Toowoomba untuk suatu masalah. Wanita muda itu pun datang ditemani pasangannya, Quinn.

“Namun, jaksa polisi Cameron Francis mengatakan pasangan itu malah tertangkap CCTV sekira pukul 09.40 berciuman dengan penuh semangat sebelum melakukan hubungan seksual,” sebut sebuah laporan.

Mereka dihentikan dua kali oleh seorang staf, sebelum akhirnya melanjutkan lagi aktivitas seksual itu, setelah para pekerja meninggalkan area tersebut.

Pada kesempatan pertama, Leeding terlihat mengangkat roknya dan duduk di atas Quinn. Pasangan itu dengan cepat menghentikan apa yang dilakukan setelah mereka didekati oleh petugas keamanan.

Namun, begitu petugas meninggalkan mereka, Leeding dan Quinn mulai lagi aksinya. Francis mengatakan, Quinn mengekspos dirinya dan Leeding menyesuaikan roknya sambil duduk di pangkuannya.

Mereka diinterupsi lagi tetapi dengan cepat kembali melakukannya untuk ketiga kalinya setelah staf pergi. “Untuk ketiga kalinya pasangan itu didekati, lagi-lagi oleh petugas keamanan, dan Leeding dengan cepat berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menghalangi pandangan penjaga keamanan sementara Quinn berusaha menutupi dirinya,” papar Francis.

Pasangan itu kemudian meninggalkan ruang tunggu, setelah mereka duduk hanya lima meter dari orang-orang di sana. Pengadilan diberitahu bahwa pasangan itu mudah diidentifikasi oleh CCTV dan diberikan pemberitahuan untuk hadir di pengadilan.

Leeding dan Quinn mengaku bersalah atas tindakan tidak senonoh di tempat mana pun yang diizinkan untuk diakses oleh publik. Pengacara Nathan Bouchier mengatakan, tindakan Quinn ‘tidak direncanakan’ dan pengangguran itu ‘tidak memikirkan’ betapa tidak pantas tindakan mereka.

Bouchier mengklaim, kliennya sedang mencari pekerjaan penuh waktu, setelah sebelumnya menyelesaikan pelatihan konstruksi, dan memiliki dua wawancara kerja yang akan datang.

Pengacara Leeding, Ryan McCullough mengatakan, satu-satunya penjelasan atas perilaku pasangan itu adalah mereka telah diliputi ‘kegembiraan masa muda’.

Hakim Clare Kelly mengungkapkan, dia belum pernah mendengar insiden seperti itu terjadi di gedung pengadilan, menggambarkan pelanggaran itu sebagai ‘perilaku keterlaluan’.

“Dengan cara yang tidak sopan, Anda telah membawa ke arena publik tindakan yang sangat pribadi,” ujar Kelly kepada pasangan muda itu. ** Baca juga: Kepincut Aktor Korsel, Wanita Inggris Ini Minta Cerai dari Suami

Mereka masing-masing dijatuhi hukuman 60 jam pelayanan masyarakat, tanpa hukuman yang tercatat.(ilj/bbs)




Seekor Piton Ditemukan Melingkar di Kaca Spion Depan Mobil yang Ditinggal Pemiliknya Piknik di Australia

Kabar6-Sebuah keluarga yang tinggal di Queensland, Australia, ini tidak pernah menyangka bakal kedatangan tamu tak diundang yang membuat mereka panik. Bagaimana tidak, menemukan ular di dalam mobil yang ditinggal sebentar untuk piknik di North Lakes, dekat Kota Brisbane.

Bukannya bersembunyi, melansir timesnownews, ular tersebut malah melilitkan tubuhnya di kaca spion depan. Tak membuang waktu, mereka segera memanggil Jake Castle, petugas Jake’s Snake Catching Relocations untuk memindahkan ular sepanjang 1,3 meter tersebut.

Castle yang juga pemilik bisnis penangkapan reptil itu lantas membagikan foto ular piton dalam akun Instagram miliknya, yang memperlihatkan ular tadi melilitkan tubuh di spion bagian dalam dan menatap ke arah kursi penumpang. Menurut Castle, pemilik mobil meninggalkan mobil dalam kondisi kaca jendela sedikit terbuka sehingga ular itu bisa masuk.

Diduga, ular tersebut sempat berada di dasbor mobil saat pertama masuk karena lebih hangat akibat cahaya matahari dari kaca depan. Dia lalu pindah ke kaca spion.

“Mereka kembali dari perkemahan ke tempat parkir dan menemukan ular itu sudah berada di sana. Mereka pun tidak berani mendekat ke mobil,” tulis Castle dalam caption di foto.

Ditambahkan, biasanya sulit menyingkirkan ular piton karena mereka akan mengeratkan lilitan, berusaha mempertahankan posisi yang sudah nyaman tersebut. “Namun untuk kasus ini termasuk cepat dan mudah,” ujar Castle.

Daerah North Lakes, diterangkan Castle, merupakan tempat populer penemuan ular seperti ini. Dia bahkan pernah digigit piton sepanjang tiga meter di wajah saat mencoba menyingkirkan ular tersebut dari sebuah rumah di lokasi tak jauh dengan penemuan terbaru ini.

“Hanya di Australia Anda melihat ular piton karpet melilit kaca saat kembali ke mobil,” tuturnya. ** Baca juga: Nonton Film Korsel Lima Menit, Siswa di Korut Dihukum Kerja Paksa Selama 14 Tahun

Berdasarkan panjangnya ular piton tersebut bisa digolongkan masih remaja, karena jenis ini bisa mencapai panjang hingga 2,4 meter. Spesies itu memiliki warna hijau olive hingga hitam dengan tanda putih atau krem dan emas di seluruh tubuhnya.(ilj/bbs)




Wanita Australia Lahirkan Bayi yang Benihnya Diambil dari Jasad Sang Suami

Kabar6-Seorang wanita yang juga istri mantan atlet Olimpiade Australia, Alex Pullin, bernama Ellidy Pullin, melahirkan bayi pertamanya setelah mengambil sperma dari tubuh sang suami, sesaat setelah kematiannya 15 bulan lalu.

Pullin diketahui telah mewakili Australia di tiga pertandingan Olimpiade Musim Dingin yang terpisah, dan dia adalah pembawa bendera pada kompetisi 2014 di Sochi. Nahas, Pullin tewas secara tragis dalam kecelakaan spearfishing di pantai Gold Coast, Queensland, pada Juli 2020, di usia 32 tahun.

Setelah 15 bulan berlalu, melansir Insider, Ellidy dalam akun Instagram miliknya mengumumkan telah melahirkan anak pertama berkat perawatan in vitro fertilisation (IVF) atau dikenal sebagai program bayi tabung. “Gadis kami, lahir 25 Oktober 2021. Minnie Alex Pullin,” deemikian tulis Ellidy di Instagram.

Ellidy mengungkap tentang kehamilan tanpa ada suami di sampingnya. “Di satu sisi, saya merasa diliputi oleh kebahagiaan, berpikir, ‘Ya ampun, ini hidup, ini benar-benar ada’, sementara juga mengetahui (Pullin) Chump tidak di sini untuk berbagi di dalamnya,” kata Ellidy.

Ditambahkan, “Pada akhirnya, bagaimanapun, harapan mengalahkan rasa sakit. Saya merasa beruntung bahwa Chumpy adalah dirinya yang dulu, dalam hidup dan kehilangan, Chumpy adalah hadiah yang terus memberi.”

“Dalam banyak hal, rasanya seperti saya membawa obor masa depan kami. Ini berbeda dengan sebelumnya, tapi masih ada sesuatu yang familiar,” kata Ellidy lagi.(ilj/bbs)




Sepatu Sekolah Selamatkan Seorang Siswa Setelah Disambar Petir

Kabar6-Nasib Talyn Rose (14) memang sedang mujur. Bagaimana tidak, siswa Robina State High School, Queensland, Australia, ini selamat setelah tersambar petir di depan sekolahnya.

Berawal ketika Rose diantar ke sekolah naik mobil oleh sang ibu, Michelle, dan seperti biasa diturunkan di depan gerbang sekolah. Saat itu hujan turu disertai dengan petir. Ketika Rose tengah berjalan masuk ke sekolah, melansir timesnownews, mendadak kilat menyambar kubangan air yang ada di dekatnya, dan segera merambat ke tubuh Rose, dari kaki hingga tangan yang menyebabkan otot tubuh ABG itu kaku, hingga akhirnya terjatuh.

Seorang ayah dari siswa lain yang menyaksikan itu langsung keluar dari mobil dan menggendong Rose masuk ke sekolah untuk menyelamatkannya. Sementara, Michelle mendapat kabar dari pihak sekolah bahwa ambulans sudah dalam perjalanan untuk membawa anaknya ke rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, Rose langsung mendapatkan pertolongan pertama. Beruntung nyawa Rose berhasil diselamatkan, dan dokter mengatakan bahwa karet tebal yang ada di sepatu Rose ternyata menyelamatkan nyawa remaja itu. Tim medis yakin, karet tersebut menyerap sambaran petir yang banyak sebelum merambat ke tubuh Rose.

“Aku baru saja mengantar dia beberapa menit yang lalu dan mendapat telepon dari sekolah tentang kejadian ini. Saat itu hujannya sangat deras sehingga aku sulit mendengar apa yang mereka katakan,” kata Michelle.

Menurut Michelle, anaknya tidak bisa mendengar atau merasakan apa pun selama beberapa menit setelah terkena sambaran petir itu. Pihak rumah sakit mengatakan, tidak ada luka serius pada Rose selain luka bakar.

“Petugas rumah sakit mengatakan dia sangat beruntung bisa selamat, bahkan mereka mengatakan bahwa ini adalah kejadian yang baru mereka lihat sepanjang karier mereka,” ujar Michelle.

Hal yang tak terduga kadang justru menjadi penyelamat hidup kita.(ilj/bbs)




Ngeri, Seekor Ular Ditemukan dalam Inhaler Asma Milik Remaja di Australia

Kabar6-Seorang remaja puteri yang tinggal di Bli Bli, Queensland, Australia, terkejut setelah mendapati seekor ular berbisa bersembunyi dalam inhaler asma miliknya.

Berawal ketika remaja yang tidak disebutkan namanya itu, melansir Heart, melihat ular hitam perut merah meluncur keluar dari pakaian yang baru saja dibawa masuk ke rumah. Namun remaja tadi tidak yakin di mana ular itu bersembunyi, sampai akhirnya dia melihat ular itu meringkuk di bagian atas inhaler khusus asma warna biru yang memang terbuka.

Tak membuang waktu, remaja itu segera memanggil tim penangkap ular. Diketahui, ular hitam perut merah sering ditemukan di pantai timur Australia, dan bertanggung jawab atas sejumlah gigitan pada manusia setiap tahunnya.

Tidak ada kematian manusia yang tercatat, tetapi racunnya dapat menyebabkan gejala serius termasuk pendarahan, muntah, sakit perut, sakit kepala, diare dan nyeri otot. ** Baca juga: Peneliti Filipina Buru Kelelawar untuk Kembangkan Model Simulasi Agar Bantu Dunia Hentikan Pandemi

Setelah penemuan itu, Sunshine Coast Snake Catchers menulis dalam laman Facebook, “Anda tidak akan percaya ini. Ini gila dan kami sangat beruntung bisa menemukan ular itu.”

“Ini adalah salah satu tempat paling luar biasa yang pernah kami temukan pada ular sebelumnya. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya mengambil dan menemukannya di sana,” kata Stuart McKenzie, salah seorang anggota tim penangkap ular.

McKenzie mengatakan, ular itu masih bisa menggigit jika merasa takut atau merasa diprovokasi. “Mereka hanya menjelajah, mencari makanan sepanjang tahun ini. Kami menemukan mereka di berbagai tempat. Baru-baru ini kami mendapati seekor ular terjebak di dalam pintu kasa,” tambahnya.

Ular perut merah berasal dari Australia bagian timur, dan biasanya ditemukan di hutan, rawa, dan beberapa daerah perkotaan. Mereka biasanya tumbuh hingga dua meter panjangnya dan memakan hewan kecil terutama katak, mamalia kecil, dan ikan.(ilj/bbs)




Tewas Setelah Terima Tantangan Makan Tokek Hidup dalam Sebuah Pesta

Kabar6-Iseng yang berakhir tragis sepertinya pas untuk menggambarkan kondisi David Dowell (34). Pria asal Queensland, Australia, yang juga ayah dari tiga orang anak ini meregang nyawa di rumah sakit akibat terinfeksi salmonella, jenis bakteri yang sering dibawa oleh hewan seperti burung dan reptil.

Dowell dibawa ke rumah sakit sekira tiga hari usai berpesta bersama teman-temannya. Bagaimana peristiwa tragis itu bisa terjadi? Melansir thesun, berawal ketika dalam pesta tersebut seorang teman memberi tantangan iseng kepada Dowell untuk makan seekor tokek hidup-hidup.

“Tidak terlihat terlalu jelas dan tidak ada bukti kuat yang bisa memastikan apakah dia benar-benar memakan tokek itu atau tidak. Ada teman yang bilang, ‘dia memakannya!’, tapi ada juga teman lain yang mengatakan bahwa Dowell tidak memakan tokek itu,” kata Alira, salah satu yang hadir dalam pesta tadi.

Ditambahkan, “Itu adalah bercandaan belaka, jadi mungkin saja dia memasukkan tokek itu ke dalam mulut dan langsung memuntahkannya lagi. Setelah pesta bubar, kami tidak tahu apakah dia benar-benar memakan tokek itu atau tidak. David tidak pernah mengatakan apapun soal itu.”

Dokter yang menangani langsung paham mengapa pria itu terkena infeksi salmonella, setelah istri Dowell memberitahu apa yang dilakukan sebelumnya oleh sang suami, yaitu memakan tokek.

Diketahui, bakteri salmonella biasanya akan berinkubasi dalam tubuh inangnya selama 12-72 jam, dan rentang waktu antara pesta dan kunjungan Dowell ke rumah sakit sudah cukup untuk menyuburkan salmonella dalam tubuh Dowell.

Gejala yang dialami Dowell sendiri terbilang cukup parah. Pria itu sering muntah, urine berubah warna menjadi hitam, dan perutnya membengkak seperti orang yang sedang hamil sekira enam bulan.

Dari perutnya itu, sesekali keluar cairan yang tampak bocor. Dan, tidak lebih dari dua minggu sejak Dowell memakan tokek, pria malang itu pun menghembuskan napas terakhir saat sedang dioperasi. ** Baca juga: Oknum Pendeta di India Penggal Kepala Umatnya Agar Pandemi Corona Segera Berakhir

Iseng berujung maut.(ilj/bbs)