1

Pemkab Tangerang Uji Coba Pembayaran Nontunai QRIS

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Bapenda berkerjasama dengan BJB dan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) melakukan ujicoba system pembayaran nontunai QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard.

Ujicoba sistem tersebut digelar di Pasar Kelapa Dua dalam rangka menjawab tuntutan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat, terlebih dalam kondisi Pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, ini program yang luar biasa menurut saya, yang diinisiasi Bapenda bekerjasama dengan BJB dan BUMD Pasar,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Moch Maesyal Rasyid saat meninjau uji coba QRIS, Rabu (15/12/2021) kemarin.

Sekda menjelaskan perkembangan teknologi dan informasi menuntut semua serba cepat, aman dan nyaman.

Meski demikian, ujicoba system QRIS tersebut merupakan jawaban Pemda atas tuntutan perkembangan tersebut khususnya dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat, khusus dalam hal transaksi keuangan.

“Kita tidak perlu lagi repot-repot membawa uang fisik, cukup dengan handphone saja, kita sudah bisa melakukan transaksi dengan mudah,” jelasnya.

Selain mudah, menurutnya, dari aspek kesehatan sistem itu juga sangat membantu dalam rangka antisipasi memutus rantai penyebaran virus Covid-19 yang melanda di Kabupaten Tangerang dan diberbagai negara.

“Jadi ada beberapa yang kita dapati, antara lain adalah kecepatan, transparansi sekaligus juga tidak membawa uang secara fisik (aman) juga lebih cepat dan praktis,” katanya.

Sementara Muhamad Irfan Pedagang telur Pasar kelapa dua mengeluhkan kondisi saat ini harga terus terus melonjak naik.

**Baca juga: Ingin Buat Konten Video ABG di Cikupa Tewas Ketabrak Truk

Awalnya harga Rp22 ribu hingga menjadi Rp25 ribu per kilogramnya. Pasokan tersebut disebut masih aman namun menghadapi Nataru kebutuhan meningkat sehingga diagen terjadi lonjakan harga.

” Memang naik pak, permintaan terus meningkat menghadapi natal dan tahun baru. Naiknya sampai Rp3 ribu,” tandasnya. (Oke)




Wakil Bupati Tangerang Hadiri Launching QRIS Di Puskesmas Cisoka

Kabar6.com

Kabar6 – Wakil Bupati Tangerang, H. Mad Romli menghadiri launching sistim QRIS untuk layanan pembayaran di Puskesmas Cisoka.

Wakil bupati hadir bersama dengan Kepala Bapenda, perwakilan BJB dan unsur Forkompincam Kecamatan Cisoka. Wabup H. Mad Romli menjelaskan bahwa penggunan layanan sistem transaksi keuangan nontunai oleh penyedia layanan sangat diperlukan di era digital dan industri 4.0 terlebih di saat pandemi yang masih berlangsung karena banyak keuntungan yang bisa dirasakan.

“Penggunaan transaksi keuangan nontunai oleh penyedia layanan sudah menjadi keharusan di era digital 4.0 karena layanan lebih efisien, lebih mudah dan lebih aman”, jelasnya, Kamis (16/9)

Kerjasama antara Pemkab Tangerang, BI, BJB melalui Tim Percepatan Perluasan Digitalasi Daerah (TP2D) Kabupaten Tangerang akhirnya bisa membuat terobosan baru dalam penerapan elektronikfikasi transaksi digital keuangan berupa QRIS di sektor layanan kesehatan dan perpajakan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Lebih jauh, wabup berharap melalui layanan QRIS ini di sektor layanan kesehatan dan perpajakan bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dan sekaligus sebagai alternatif dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

“Puskesmas sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19, melalui QRIS saya berharap secara tidak langsung bisa menjadi alternatif baik untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tangerang. Masyarakat bisa aman dan nyaman dalam menerima layanan publik kususnya di sektor bidang kesahatan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita”, ujar H. Mad Romli.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bapenda Kab. Tangerang Soma Atmaja mengatakan QRIS selain kita terapkan di sektor restribusi kesehatan dan PBB, QRIS ini juga akan kita terapkan di restribusi KIR pada Dinas Perhubungan dan OPD di lingkungan Pemkab Tangerang.

“QRIS ini juga akan kita terapkan di restribusi KIR pada Dinas Perhubungan dan pemerintahan desa karena berkaitan dengan pembayaran transfer dana desa”, kata Soma.

Soma juga berharap dengan meningkatnya efektifitas pembayaran digital ini akan membantu meningkatkan pendapatan pemda di sektor retribusi dan pajak daerah sehingga kita bisa terus melaksanakan pembangunan secara maksimal.

Masyarakat sangat terbantu dengan adanya sistem pelayanan pembayaran seperti ini, salah satunya ibu Suparti warga Desa Caringin Kec. Cisoka.

“Saya sangat terbantu dengan pembayaran digital ini, selain praktis, kita juga tidak direpotkan dengan adanya interaksi akibat pembayaran uang tunai yang rawan terhadap sebaran corona. Kalua untuk topup dana gampang, bisa dengan cara mobile banking atau ke gerai minimarket terdekat”, tuturnya

Dalam website Bank Indonesia, QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.

Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.

**Baca juga: Ma’ruf Amin Minta Vaksinasi di Tangerang Dimaksimalkan

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI​. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.(Vee)




Kadin Lebak Dukung UMKM Manfaatkan Penggunaan QRIS

Kabar6.com

Kabar6-Pelaku usaha terus didorong agar menerapkan sistem pembayaran non tunai. Selain dikarenakan sistem tersebut akan lebih mempercepat proses transaksi, efektif dan praktis, pembayaran non tunai di tengah pandemi juga memang dianjurkan untuk mencegah terjadi penularan virus melalui uang tunai.

“Karena tren nya sekarang kan udah enggak lagi zamannya gendong-gendong uang besar ke mana-mana. Sekarang ini kan cukup pakai smartphone aja sudah bisa untuk transaksi,” kata Ketua Kadin Lebak Paradigma Baru, Hera Komaratullah saat menjadi pembicara dalam webinar Implementasi QRIS Merchant untuk Pelaku UMKM yang digelar BJB Rangkasbitung, Selasa (2/2/2021).

Hera mendukung para pelaku UMKM di Lebak untuk memanfaatkan teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi. Karena di beberapa daerah, Bandung salah satunya, sudah banyak para pelaku usaha kaki lima yang menawarkan sistem transaksi secara non tunai melalui mesin EDC maupun aplikasi digital.

“QRIS ini harusnya memang dimanfaatkan oleh seluruh pelaku usaha, karena hampir semua transaksi sekarang sudah mulai berganti cashless. Menurut saya ini solusi apalagi didukung oleh Bank BJB yang sudah tidak lagi diragukan eksistensinya,” terang Hera.

Selain keuntungan dalam kemudahan transaksi, QRIS menurut Hera akan membantu serta mempermudah para pelaku usaha khususnya UMKM dalam menyimpan seluruh laporan transaksinya. Ini tentu saja akan memudahkan pelaku usaha saat akan mengajukan pinjaman modal kepada pihak perbankan.

“Jadi mudah diketahui dari transaksi yang tersimpan, berapa keuntungan yang didapat dan lain-lain,” ucapnya.

Hera menyampaikan terima kasih kepada Bank BJB melalui Manager Operasional Rina Oktorina yang telah mengundang. Ia berharap sosialisasi QRIS tidak berhenti namun terus dilakukan agar semakin banyak pelaku usaha yang paham tentang manfaat dan keuntungannya.

Lebih lanjut dikatakan Hera, meski banyak yang masih bisa tetap bertahan akibat dampak pandemi, namun menurut Hera, dukungan permodalan dari perbankan tetap dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.

“Tetapi untuk menjaga stabilisasi, mereka juga butuh dorongan. Teman-teman UMKM titip pesan ke saya untuk Bank BJB jika dimungkinan ingin mendapat suntikan modal,” ucap Hera.

Salah seorang pelaku usaha yang juga Ketua SRC Lebak-Pandeglang, Agus mengaku, QRIS telah membantu memudahkan dalam proses transaksi pembayaran, terutama di masa pandemi yang diharuskan menerapkan protokol kesehatan serta didorong menggunakan transaksi non tunai.

**Baca juga: Dua Pelaku Curanmor yang Kerap Beraksi di Lebak Diringkus

“QRIS sangat membantu pelaku usaha dalam mempermudah transaksi. Saya harap, banyak pelaku usaha yang menggunakan sambil dibarengi dengan sosialisasi yang masif tentang bagaimana kegunaan, dan keuntungan serta menerapkannya,” katanya.(Nda)




BI Banten Sosialisasi QRIS di CFD Kota Cilegon

Kabar6.com

Kabar6-Bank Indonesia telah melakukan launching Standar Nasional QR Code Pembayaran/Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), pada tanggal 17 Agustus 2019 secara serempak di Kantor Pusat Bank Indonesia dan 46 Kantor Perwakilan.

Baru-baru ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menyelenggarakan kegiatan sosialisasi QRIS dalam acara CFD Kota Cilegon, Minggu (24/11/2019).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan,
QRIS adalah Standar QR Code Pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia.

QRIS dapat menjadi kanal pembayaran bagi konsumen yang menggunakan aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking yang memiliki fitur pembayaran menggunakan QR Code.

“Melalui QRIS, masyarakat dapat melakukan scan QR dari semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Lalu Merchant hanya memiliki 1 QR yakni QRIS, dan Merchant hanya perlu memiliki rekening di 1 PJSP,” ujar Erwin.

Iya melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan QRIS kepada masyarakat, dan menginformasikan khususnya kepada para pemilik merchant bahwa sesuai dengan Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia No.21/18/PADG/2019, tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran, masa transisi QRIS berlangsung hingga tanggal 31 Desember 2019.

Sehingga per 1 Januari 2020 seluruh merchant diwajibkan menggunakan QR dengan standar QRIS. Selain sosialisasi, juga diselenggarakan Coaching Clinic dan Open Table QRIS serta layanan penukaran uang.

**Baca juga: Kejanggalan Lelang Eselon II di Pemkot Cilegon.

Pada kegiatan ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten turut menggandeng BRIsyariah. Tahun ini, BRIsyariah telah memiliki alat pembayaran digital berbasis QR Code yang dinamakan BRISPay.

“Pedagang dan pengunjung nampak antusias mengikuti kegiatan sosialisasi QRIS ini, banyak pedagang menyampaikan tertarik untuk dapat segera memiliki QRIS dan segera mengurus persyaratan penerbitan QRIS,” pungkas Erwin. (Ris)