1

Kloset Siram Berusia 2.400 Tahun di Tiongkok Kemungkinan Jadi yang Tertua di Dunia

Kabar6-Tim arkeolog Tiongkok menemukan apa yang mereka yakini sebagai kloset siram tertua di dunia, diperkirakan berusia antara 2.400 dan 2.200 tahun, berasal dari Zaman Perang Antar-Negara yang menandai dimulainya Dinasti Han.

Kotak toilet dan pipa, melansir Yahoo, ditemukan dalam penggalian arkeologi di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi. Bagian yang sudah retak-retak dari toilet dan pipa siram pembuangan ini ditemukan saat musim panas lalu oleh sebuah tim peneliti di situs arkeologi, Yeuyang.

“Ini adalah kloset siram pertama, dan satu-satunya yang pernah ditemukan di Tiongkok,” kata Liu Rui, seorang peneliti dari Institute Arkeologi di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok. ** Baca juga: Tragis, Wanita Inggris Diperkosa 2 Kali di Kereta Bawah Tanah yang Sama

Kloset ini ditemukan ketika tim arkeolog melakukan penggalian dua bangunan besar di reruntuhan istana kawasan kuno Yueyang. Rincian dari temuan ini dipublikasi akhir pekan lalu, memicu perhatian yang luas di Tiongkok, dan memunculkan gagasan tentang pengetahuan mendalam yang langka ke dunia, yang relatif maju dari elit penguasa Tiongkok kuno.

Para peneliti menggambarkan kloset itu sebagai ‘benda mewah’ yang kemungkinan besar dipakai oleh pejabat tinggi atau bahkan kaisar Tiongkok. Tim arkeolog mengatakan, para pelayan mungkin akan menuangkan air dari mangkok ke toilet setiap kali benda ini digunakan. Penemuan ini diharapkan bisa menemukan partikel kecil dari kotoran yang tersisa untuk dianalisis.

Hal ini bisa mereka pelajari untuk mengetahui apa yang dimakan orang saat itu. Penelitian ini adalah bagian dari upaya luas untuk memahami dinasti-dinasti kuno Tiongkok, termasuk bagaimana kehidupan penduduknya, dan bagaimana cara mereka membangun kota.(ilj/bbs)




Tragis! Wanita Hamil di Tiongkok Nekat Terjun dari Lantai 5 Rumah Sakit Karena Dilarang Operasi Cesar

Kabar6-Seorang wanita hamil di Kota Yulin, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, bernama Ma (26) nekat bunuh diri dengan terjun dari jendela lantai lima Rumah Sakit Utama Yulin. Usia kandungan Ma saat itu diketahui sudah lebih dari 41 minggu.

Pihak rumah sakit, melansir Dailymail, mengungkapkan bahwa dokter memeriksa Ma dan menemukan kepala janin sangat besar, yang berarti bahwa persalinan normal kemungkinan akan berisiko. Karena itulah, dokter merekomendasikan Ma melahirkan secara cesar. Namun pihak keluarga bersikeras ingin agar Ma melahirkan secara normal dan menolak memberikan izin untuk operasi cesar.

Ma bahkan dua kali keluar dari kamar bersalin untuk memohon kepada keluarganya bahwa tidak seharusnya dirinya menahan sakit dan menunggu persetujuan operasi cesar dilakukan. Sayang, keluarga Ma tetap menolak permintaan tersebut.

Di Tiongkok sendiri, seorang anggota keluarga harus memberikan persetujuan sebelum pasien menjalani operasi, sehingga dokter tidak bisa berbuat banyak. Dokter yang menangani Ma pun berulang kali mencoba meminta pihak keluarga untuk memberikan izin operasi cesar, namun hasilnya nihil.

Hingga akhirnya pada pukul 20.00 waktu setempat, Ma yang sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit, melompat dari jendela lantai lima gedung rumah sakit. Dokter gagal mencoba menyelamatkan nyawa Ma beserta janin yang dikandungnya.

Polisi pun memutuskan insiden ini merupakan kasus bunuh diri. Laporan polisi tidak menyebutkan mengapa keluarga Ma menentangnya menjalani operasi cesar. Namun pihak rumah sakit menunjukkan bukti bahwa suami Ma tidak pernah memberikan izin untuk operasi cesar.

Pria itu dikabarkan telah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa dia memahami kondisi istri dan menerima segala konsekuensi yang mungkin terjadi.

Juru bicara rumah sakit juga menunjukkan bukti rekaman CCTV yang menunjukkan aksi Ma berlutut di lantai, putus asa memohon kepada pihak keluarga untuk memberikan persetujuan operasi cesar.

Sementara itu, suami Ma menolak dengan pernyataan rumah sakit. Ia malah mengungkapkan bukan pihak keluarga yang menolak untuk dilakukan operasi cesar, melainkan dokter.

Tidak diketahui dengan pasti siapa yang benar, namun warganet di Tiongkok menduga bahwa pihak keluarga Ma yang berbohong. ** Baca juga: Ibu di Thailand Tega Gantung Anak Balitanya Gara-gara Sang Suami Tak Angkat Telepon

Warganet juga mempertanyakan mengapa rumah sakit akan menolak untuk melakukan operasi caesar padahal biayanya lumayan mahal, dan mengapa keluarga menandatangani surat pernyataan sementara mereka mengetahui risiko yang akan dialami Ma bila tidak menjalani operasi cesar.(ilj/bbs)




Horor! Pria Tiongkok Ini Tak Sengaja Telan Tusuk Sate Besi Hingga Tembus ke Tenggorokan dan Paru-paru

Kabar6-Seorang pria asal Xi’an, Provinsi Shaanxi, barat laut Tiongkok, yang diidentifikasi bermarga Zhang (28), secara tak sengaja menelan tusuk sate dari besi hingga menembus tenggorokan dan paru-parunya.

Sayangnya, melansir Newsweek, Zhang saat itu menolak menemui dokter hingga selama 10 hari, meski dia terluka di bagian dalam. Kepada petugas medis di gawat darurat, Zhang mengaku dia menelan batang sepanjang 8 inchi dalam kondisi mabuk akibat minuman beralkohol.

Zhang mengungkapkan, perutnya langsung terasa sakit lima hari kemudian. Pria itu mengaku hanya beristirahat dengan berharap kondisinya bakal sembuh. Namun yang terjadi kemudian, Zhang mengalami kesulitan bernapas.

Menurut laporan dari Rumah Sakit Afilitas Pertama Universitas Kedokteran Xi’an, Zhang mengalami demam hingga 39,4 derajat. Hingga akhirnya di hari ke-10, Zhang dilarikan ke rumah sakit, dan langsung dirawat secara intensif.

Berdasarkan pemeriksaan pada torso, diketahui terdapat tusuk sate dari besi yang menancap di dada Zhang. Batang itu sudah melubangi tenggorokan dan paru-paru, menyebabkan penumpukan cairan. ** Baca juga: Trik Unik Atasi Kurangnya Lahan Pemakaman Ala Jepang dengan Mengubur di Pohon

Dalam gambar yang dirilis, nampak batang tersebut menyentuh perut Zhang dan mendekati jantungnya. Dua pakar bedah kardiotoraks senior, Kang Yunfan dan Jin Lei, menangani operasi Zhang, dan berhasil mengeluarkan batang besi tersebut.

Lei yang juga wakil ketua departemen bedah kardiotoraks menerangkan, selama 10 hari Zhang menolak bertemu dokter. “Selama lima hari sebelumnya dia sudah merasa tidak enam badan. Namun dia menunggu hingga kondisinya memburuk,” kata Lei.

Usai operasi yang berjalan sukses, Zhang masih harus dirawat dan bakal menjalani pemeriksaan lanjutan beberapa pekan mendatang. Jin mengatakan, kondisi Zhang stabil. Namun, dia enggan menyebutkan sampai berapa lama pria itu harus dirawat.(ilj/bbs)