Viral di Jepang, Aksi Rampok 3 Pria Lansia Anggota Geng Kriminal

Kabar6-Tiga pria di Jepang, masing-masing bernama Hideo Umino (88), Hidemi Matsuda (70), dan Kenichi Watanabe (69) didakwa melakukan serangkaian perampokan, hingga mendapat perhatian internasional.

Polisi memberikan julukan ‘G3S’ unuk ketiga pria lansia itu, yang dalam bahasa Jepang merupakan singkatan dari ‘geng kakek-kakek’. Kelompok ini, melansir deccanherald, diduga telah melakukan sejumlah aksi perampokan di pulau utara Hokkaido, diduga membentuk kelompok kriminal ini saat menjalani hukuman penjara, dan mulai menjalankan aksinya setelah dibebaskan.

Pada Mei lalu, geng ini diduga membobol sebuah rumah kosong di Sapporo, ibu kota Hokkaido, namun hanya berhasil mencuri uang tunai sekira US$1,3 dan tiga botol wiski senilai total sekira US$65.

Mereka diduga kembali beraksi pada bulan berikutnya, kali ini berhasil mencuri 24 buah perhiasan senilai US$6.400 dari sebuah rumah kosong di daerah yang sama.

Berita tentang G3S ini segera menjadi sensasi viral, menangkap imajinasi publik dengan profil mereka yang tidak biasa, memberikan pandangan baru tentang kejahatan di kalangan lansia di Jepang.

Kasus ini sedang dalam proses hukum, dan banyak yang menantikan perkembangan selanjutnya tentang bagaimana G3S ini akan dihukum atas kejahatan yang mereka lakukan.(ilj/bbs)




Pria Lansia 70 Tahun di Singapura Punya Ginjal Berusia Nyaris 100 Tahun

Kabar6-Kong Fook Seng, pria lansia di Singapura yang Oktober mendatang akan berusia 70, memiliki ginjal berumur 98 tahun. Bagaimana bisa?

Rupanya, melansir asiaone, Seng saat masih berumur 20-an tahun telah menerima ginjal dari mendiang ayahnya. “Menerima ginjal dari ayah saya adalah berkah Tuhan, dibandingkan harus berbaring di tempat tidur untuk melakukan cuci darah,” kata Seng, yang didiagnosis glomerulonefritis kronis pada 1975, yaitu peradangan pada filter kecil ginjal yang membuang kelebihan cairan dan limbah dari aliran darah.

Seng mengatakan, dia menjadi sangat lesu dan mudah lelah, bahkan menaiki tangga menuju jembatan layang membutuhkan waktu 15 menit. “Saya bahkan harus duduk saat tidur, kalau tidak saya akan kesulitan bernapas,” ujar Seng.

Pada 1980, ketika Seng berusia 26 tahun, ia mengalami gagal ginjal dan selama jangka waktu lima hingga enam bulan pria itu menjalani dialisis peritoneal, untuk membuang limbah dan cairan ekstra melalui pembuluh darah yang melapisi dinding perut.

Pemberian ginjal tanpa pamrih dari sang ayah memungkinkan Seng untuk menjalani kehidupan normal. Kini Seng menjalani hidup sehat, kembali berolahraga dengan mengambil bagian dalam Pertandingan Transplantasi Dunia.

“Saya bahkan menjadi pembawa bendera pada tahun 1989,” kata Seng lagi.(ilj/bbs)




Bikin Dokter Bingung, Seekor Lalat Hidup Ditemukan dalam Usus Pria Lansia di AS

Kabar6-Tim dokter menemukan lalat hidup yang berada dalam usus milik seorang pasien berusia 63 tahun di Missouri, Amerika Serikat (AS), saat pria tadi melakukan pemeriksaan usus besar secara rutin.

Kepala Gastroenterologi Universitas Missouri bernama Matthew Bechhold, melansir ndtv, menuturkan bahwa mereka langsung menusuk lalat itu dan memastikan bahwa serangga tersebut telah mati. Pasien pria yang tak disebutkan namanya itu mengaku kebingungan dengan apa yang ditemukan oleh dokter, dan tidak tahu bagaimana serangga itu bisa masuk ke tubuhnya.

Diungkapkan, ia hanya mengonsumsi cairan bening sebelum melakukan prosedur, dan dua hari sebelumnya ia mengonsumsi pizza dan selada. Pasien tersebut tidak mengingat seekor lalat pun yang ditemukan ketika ia makan. Pria tersebut juga mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah menelan lalat hidup tersebut.

Hasil temuan yang diterbitkan dalam Journal of Gastroenterology menyebutkan, ini merupakan kasus yang sangat langka, bahkan masih menjadi misteri bagaimana lalat tersebut bisa masuk ke usus besarnya.

Bechtold mengatakan ada dua kemungkinan lalat tersebut bisa masuk ke dalam tubuh pasien, yaitu melalui konsumsi atau melalui rektum. Namun, tim dokter belum sepenuhnya yakin.

“Jika lalat masuk melalui mulut, Anda akan mengira enzim pencernaan bagian atas dan asam lambung akan mendegradasi lalat tersebut. Namun, lalat tersebut masih utuh, sehingga hipotesis ini menjadi kecil kemungkinannya,” terang Bechtold.

Ditambahkan, “Jika dari bawah, sebuah lubang pasti telah dibuat cukup panjang agar lalat dapat terbang tanpa terdeteksi ke dalam usus besar dan entah bagaimana berhasil mencapai bagian tengah usus besar tanpa cahaya di usus besar yang sangat melengkung. Namun, hal ini tampaknya tidak mungkin terjadi.”

Kasus langka lainnya di masa lalu di mana serangga tetap utuh sepanjang perjalanan mereka ke dalam sistem pencernaan. Dalam beberapa kejadian, lalat dan larva masuk ke dalam tubuh manusia dan menyerang usus, yang dikenal sebagai myiasis usus.(ilj/bbs)




Sandera Sejumlah Orang di Kantor Pos, Pria 86 Tahun Ditahan Polisi Jepang

Kabar6-Pihak berwajib di Jepang menahan Tsuneo Suzuki (86) yang telah menyandera sejumlah orang di kantor pos Warabi, luar Tokyo. Pria lansia tersebut diduga juga terkait dengan penembakan di rumah sakit sebelumnya yang melukai dua orang.

Setelah negosiasi buntu selama delapan jam di kantor pos Warabi, polisi menahan Suzuki selepas pukul 22.00 waktu setempat setelah mengepung gedung tiga lantai itu.

“Pria itu sudah ditahan. Rinciannya akan disampaikan nanti,” kata juru bicara Kepolisian Prefektur Saitama di luar Tokyo.

Polisi mengepung gedung, menahan Suzuki dan menyita senjata miliknya. Melansir japantimes, meski sejauh ini motifnya belum diketahui, polisi yakin Suzuki adalah orang yang sama dengan penembakan di rumah sakit dekat kantor pos pada hari sebelumnya, yang melukai dua orang, kemudian kabur naik sepeda motor. Menurut laporan sekumlah media, kebakaran mencurigakan di sebuah blok apartemen mungkin juga ada kaitannya.

Pemerintah Kota Warabi mengatakan, Suzuki bersembunyi di kantor pos sekira pukul 14.15 dengan membawa suatu benda yang tampaknya senjata api.

Ketika polisi bernegosiasi dengan pria tersebut, tayangan televisi menunjukkan seorang wanita berusia 20-an tahun, yang diyakini sebagai sandera keluar dari kantor pos sesaat sebelum pukul 19.30.

“Lingkungan di sini tenang. Saya tidak percaya hal seperti ini terjadi,” kata warga bernama Tetsuo Sasaki (70). “Saya baru saja ke kantor pos itu kemarin,” sambung istri Tetsuo, Reiko Sasaki (64). “Saya bisa saja ada di tempat dan waktu yang salah. Saya bisa saja jadi sasarannya.” (ilj/bbs)




Sambil Teriak ‘Pencuri Pajak’, Pria Lansia di Jepang Selama 9 Hari Telepon Kantor Polisi Sebanyak 2.060 Kali

Kabar6-Seorang pria lansia asal Prefektur Saitama, Jepang, berusia 67 tahun yang tidak disebutkan namanya, menelepon kantor polisi sebanyak 2.060 kali selama sembilan hari. Pria tersebut meneriaki polisi dan menyebut mereka sebagai ‘pencuri pajak’.

Pria tadi, melansir Soranews24, menelepon Markas Besar Polisi Prefektur Saitama antara 30 September dan 8 Oktober, dan dalam satu panggilan, dia menghabiskan rata-rata enam menit. Jadi total ada 27 jam yang dihabiskan pria itu untuk meneriaki polisi. Dia meneriaki petugas dan memberi tahu bahwa mereka semua harus dipecat.

Akhirnya, polisi menggerebek rumah pria itu dan menangkapnya dengan alasan mengganggu urusan polisi. “Saya tahu polisi akan datang untuk saya suatu hari nanti,” kata pria itu.

Investigasi atas kasus tersebut sedang berlangsung. Tetapi, pria lansia tersebut dilaporkan tidak terlalu bersemangat untuk ‘bekerja sama’ dalam kasusnya. Selain itu, belum jelas apa motif pria lansia tersebut menelepon kantor polisi sebanyak 2.060 kali selama sembilan hari.

Menurut catatan telepon pria itu, dia telah menelepon polisi selama bertahun-tahun lalu. Namun, dia baru saja meningkatkan interval aktivitasnya tersebut secara drastis selama sembilan hari itu.(ilj/bbs)




Tragis, Pria Lansia 72 Tahun di Kamboja Tewas Setelah Jatuh ke Kandang Berisi 40 Buaya

Kabar6-Luan Nam (72), pria asal Kamboja, tewas secara mengenaskan setelah terjatuh ke kandang berisi sekira 40 ekor buaya. Bagaimana insiden tragis ini bisa terjadi?

Peristiwa berawal ketika Nam, melansir Kuwaittimes, mencoba mengeluarkan seekor buaya dari kandang setelah hewan itu bertelur di sana. Siapa sangka, tiba-tiba saja buaya itu meraih tongkat yang digunakan Nam dan menarik pria itu masuk ke kandang. Tak ayal, segerombol buaya menyerang, mencabik-cabik tubuh Nam. Akibatnya, kondisi kandang beton dalam peternakan di Siem Reap menjadi berlumuran darah.

“Saat dia mengejar seekor buaya keluar dari kandang (karena) bertelur, buaya itu menyerang tongkat itu, menyebabkan dia jatuh ke dalam kandang,” kata Mey Savry, kepala polisi komune Siem Reap. ** Baca juga: Begini Cara Manusia Bertukar Pesan dengan Alien dari Mars

Ditambahkan Savry, buaya lain menerkam dan menyerang Nam hingga mati. Sisa-sisa tubuh Nam dipenuhi bekas gigitan buaya. Savry mengatakan, salah satu lengan pria itu digigit dan ditelan buaya.

Di sekitar Siem Reap diketahui ada sejumlah peternakan buaya. Siem Reap adalah kota gerbang menuju reruntuhan Angkor Wat yang terkenal. Reptil dipelihara untuk diambil telurnya, kulitnya, dan dagingnya serta perdagangan anaknya.(ilj/bbs)




Perahu Terbalik, Pria Prancis Bertahan Hidup 16 Jam Terapung di Samudra Atlantik

Kabar6-Penyelam penjaga pantai Spanyol berhasil menyelamatkan seorang pria Prancis berusia 62 tahun dalam sebuah ‘operasi yang hampir mustahil’.

Pria Prancis yang tak disebutkan namanya itu, melansir Euronews, mampu bertahan hidup selama 16 jam dengan gelembung udara di perahu layarnya yang terbalik di Samudra Atlantik. Menurut keterangan penjaga pantai, perahu layar Jeanne SOLO Sailor setinggi 12 meter mengirimkan sinyal marabahaya pukul 20.23 waktu setempat, 22 kilometer dari Kepulauan Sirgas di lepas pantai barat laut wilayah Galicia.

Data pelacakan menunjukkan, kapal itu berlayar dari Ibu Kota Lisbon, Portugal, pada pagi hari sebelumnya. Satu dari tiga helikopter yang dikirim untuk membantu pencarian perahu layar Jeanne SOLO Sailor akhirnya menemukan perahu terbalik tersebut saat matahari terbenam.

Tim penyelamat yang terdiri dari lima penyelam juga dikirim untuk membantu pencarian. Seorang penyelam yang dikirim, mencari tanda-tanda kehidupan dari perahu terbalik itu. Seorang pria di dalamnya merespons dengan melakukan hantaman di lambung perahu. Dia mengetuk dari dalam.

Karena kondisi laut yang tidak bersahabat, dan untuk melakukan percobaan penyelamatan, tim penyelamat akhirnya menempelkan balon daya apung ke lambung kapal demi mencegahnya tenggelam lebih jauh dan menunggu sampai pagi.

Dua penyelam berenang ke bawah perahu untuk membantu pria itu keluar. Mereka menemukan pria tadi mengenakan pakaian bertahan hidup neoprene dalam kondisi tenggelam dalam air hingga lututnya.

Vicente Cobelo, anggota tim operasi khusus penjaga pantai, mengatakan bahwa pria itu secara sukarela melompat ke air yang membeku dan berenang di bawah perahu untuk mencapai permukaan laut. ** Baca juga: Pertama di Dunia, Ilmuwan Israel Tumbuhkan Embrio Sintetis Tanpa Telur, Sperma dan Rahim

“Atas inisiatifnya sendiri, dia masuk ke air dan terjun bebas untuk keluar, dibantu oleh penyelam yang harus menariknya karena sulit baginya untuk keluar dengan setelan pakaiannya,” terang Cabelo.

Pria itu lalu diterbangkan ke tempat yang aman dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan, tetapi segera dibebaskan karena tidak ada masalah kesehatan.(ilj/bbs)




Tujuh Ekor Pitbull Keroyok Lansia 71 Tahun di Texas Saat Jalan ke Toko

Kabar6-Malang benar nasib Freddy Garcia (71). Pria lansia itu tewas akibat dikeroyok tujuh anjing saat berjalan ke toko di Fresno, Texas, Amerika Serikat (AS), sekira pukul 13.30 waktu setempat.

Dalam insiden ini, Garcia, melansir Usatoday, pihak berwajib telah menahan pemilik anjing, Samuel Cartwright (47). “Kantor Sheriff Kota Fort Bend menerima telepon dari seorang saksi yang melaporkan ada pria dianiaya oleh tujuh anjing,” demikian penjelasan pihak berwenang.

Setibanya di lokasi, pihak berwenang menemukan Garcia dan segera melarikan pria tersebut menggunakan Life Flight ke Memorial Herman, sebuah rumah sakit di pusat Kota Houston. Sayang, nyawa Garcia tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia akibat luka-luka yang diderita.

Menurut sebuah pernyataan dari kantor Sheriff Fort Bend County, empat anjing ditangkap tak lama setelah penganiayaan. Namun, tiga di antaranya dibebaskan. Ketujuh anjing itu merupakan campuran pitbull. Kantor Sheriff bersama dengan Kontrol Hewan Fort Bend dan Kantor Kejaksaan Distrik Fort Bend pun menggelar penyelidikan.

Cartwright sendiri saat ini tetap dalam tahanan di Penjara Fort Bend County. Dia didakwa dengan serangan oleh anjing yang mengakibatkan kematian, merupakan kejahatan tingkat kedua.

Sementara itu, Sheriff Fort Bend bernama Eric Fagan mengatakan, dia bersyukur anjing-anjing pitbull itu telah disingkirkan dari jalanan dan potensi serangan lainnya telah dicegah. ** Baca juga: Mengerikan, Pria di Tel Aviv Tewas Tersedot Lubang Besar yang Tiba-tiba Muncul di Kolam Renang

“Tragedi yang mengerikan ini tidak harus terjadi. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga Garcia dan tetangganya yang merasa kehilangan,” terang Sheriff Fagan.

Dia pun menyampaikan terima kasih secara khusus kepada deputi Direktur Layanan Hewan Fort Bend, Rene Vasquez, dan Jaksa Distrik Fort Bend, Brian Middleton atas kerja sama dalam menangkap anjing dan pemiliknya.(ilj/bbs)




Lansia 91 Tahun di Australia Selamat dari Kecelakaan Paralayang

Kabar6-Insiden tak mengenakkan menimpa seorang pria lansia di Australia berusia 91 tahun. Pria yang yak disebutkan namanya ini selamat dari kecelakaan paralayang.

Dalam kecelakaan itu, melansir ndtv, pria tadi hanya mendapat luka ringan usai terjun ke laut dekat pantai utara Sydney. Paraglider itu dibantu keluar dari air oleh penduduk setempat. “Ia jatuh dekat Warriewood sekira pukul 18.00 sore kemarin,” terang polisi.

Layanan darurat dipanggil ke tebing dekat lokasi. Paramedis menilai pria itu berhasil melarikan diri dari bahaya dengan luka dan memar yang ringan. Rekaman media lokal menunjukkan kakek pemberani itu berjalan melintasi batu, kaki kirinya dibalut dengan bantuan penyelamat.

Polisi menambahkan, parasut pesawat layang telah diambil dari air. Kini, kakek tersebut dibawa ke Rumah Sakit Royal North Shore Sydney untuk mendapat perawatan karena luka-lukanya.(ilj/bbs)




Pria di AS Terinfeksi Rabies Setelah Digigit Kelelawar Saat Tidur

Kabar6-Seorang pria di Amerika Serikat (AS) berusia sekira 80-an tahun yang tak disebutkan namanya, dilaporkan meninggal dunia karena terinfeksi rabies, setelah digigit kelelawar saat tidur.

Pria malang itu, melansir Mirror, terbangun dan menemukan kelelawar di lehernya pada pertengahan Agustus di Illinois. Dia kemudian dinasihati untuk secepatnya memeriksakan diri dengan dugaan rabies. Sayang, nasihat ini diabaikan. Hingga sekira satu bulan kemudian, pria lansia itu mengalami gejala seperti nyeri leher, sakit kepala, kesulitan mengendalikan lengan, hingga kesulitan berbicara.

Diketahui, kelelawar yang menggigit pria tadi telah ditangkap dan dinyatakan positif rabies. Adapun pria itu akhirnya meninggal dunia tak lama kemudian. ** Baca juga: Memalukan, Pria Tiongkok yang Mengaku Sebagai Influencer Coba Bayar di Restoran dengan Follower yang Hanya Berjumlah 217

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengonfirmasi diagnosis pria tersebut berdasarkan uji laboratorium. Publik yang berkontak dengan pria ini mendapatkan perawatan pencegahan.

Badan Kesehatan Publik Illinois (IPDH) menyatakan, pakar alam liar menemukan adanya koloni kelelawar di rumah korban. Direktur IPDH, Dr Ngozi Ezike, menerangkan bahwa rabies mempunyai tingkat kematian yang tinggi dibandingkan penyakit lainnya. “Meski begitu, terdapat pengobatan yang bisa menyelamatkan jiwa jika terduga penderita segera berobat,” urai Dr Ezike.

Dr Ezike menyerukan, jika ada yang merasa terpapar rabies, dia harus segera mencari pertolongan di rumah sakit terdekat. Berdasarkan laporan CDC, kebanyakan kelelawar tidak mempunyai penyakit itu. Tapi, banyak orang di AS yang terpapar setelah digigi mamalia terbang tersebut.

Virus itu dilaporkan menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan penyakit otak yang berdampak pada kematian jika tak segera diobati. Adapun diagnosis virus itu pada korban merupakan laporan pertama yang diterima Illinois sejak 1954 silam.(ilj/bbs)