1

Proses Transformasi Perusahaan, Perum Bulog Resmi Luncurkan Logo Baru

Kabar6-Peluncuran logo baru perusahaan yang bergerak di bidang pangan ini dilaksanakan di Balai Kartini, Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bulog yang ke-57.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, peluncuran logo tersebut merupakan bagian transformasi perusahaan untuk menjadikan Bulog sebagai perusahaan yang lebih modern dan kompetitif.

Selain peluncuran logo, Bulog juga menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam digitalisasi teknologi serta penguatan budaya perusahaan untuk membangun budaya perusahaan yang lebih kolaboratif dan inovatif.

**Baca Juga:Animalium BRIN Bogor jadi Lokasi Favorit Wisatawan Pelajari Satwa Liar

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan bisnis yang memiliki karakter akselerasi perubahan yang cepat dan berlangsung secara terus-menerus menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan perusahaan.

“Untuk itu, transformasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa Bulog tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.”

“Kami berkomitmen untuk memberikan manfaat dan nilai lebih bagi masyarakat Indonesia, jelas Bayu dalam sambutannyanya, dikutip, Minggu (26/5/2024).”

Bayu melanjutkan, proses tranformasi ini merupakan langkah strategis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan guna memastikan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.

Menurutnya, saat ini Bulog berkomitmen menjalankan apa yang sudah direncanakan dalam corporate plan sebagai langkah awal untuk mencapai keberhasilan yang bersifat jangka panjang.

Saat ini kami telah menerapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024-2029 sebagai acuan jangka panjang perusahaan dalam rangka mencapai visi perusahaan dengan baik serta sebagai pedoman evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.

“Perencanaan yang disusun secara fokus, jelas, dan konkret akan memberikan motivasi tambahan untuk mencapai keberhasilan perusahaan,” tuturnya.

Mengenai logo perusahaan yang baru, Bayu menuturkan bahwa ini merupakan bagian dari perjalanan perusahaan karena mencerminkan evolusi identitas perusahaan terhadap inovasi dan kualitas yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan.

Dirinya juga menekankan, logo perusahaan yang baru memiliki design yang lebih modern untuk memberikan sentuhan yang dinamis dan adaptif sesuai perkembangan zaman.

Logo Bulog yang baru ini tidak hanya sekedar perubahan visual saja, tetapi juga representasi dari visi dan misi perusahaan dimana Bulog sebagai korporasi memiliki keinginan untuk memberikan perubahan yang lebih baik.

“Logo ini juga mencerminkanan siapa kami hari ini dan juga proyeksi kami di masa depan, kami bermaksud memperkuat eksistensi dan dedikasi Bulog di masyarakat,” tegasnya

Peluncuran logo baru ini dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, dan para karyawan Perum Bulog.

Kegiatan ini sendiri mengedepankan Rebranding dan transformasi perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.(red)

 




Bapanas: Realisasi Bantuan Pangan Beras Capai 95,41 Persen

Kabar6-Jelang Lebaran, realisasi Bantuan Pangan (banpang) beras per 29 Maret telah mencapai 95,41 persen dengan total volume bantuan sebesar 629 ribu ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan realisasi tahap pertama untuk tahun 2024 ini diharapkan dapat mampu menekan inflasi dan membantu masyarakat berpendapatan rendah memperoleh bahan pangan pokok.

“Alhamdulillah, realisasi banpang beras untuk tahap pertama tahun ini sudah hampir rampung dengan capaian 95 persen. Ini tidak terlepas dari peran strategis Perum Bulog beserta transporter yang terlibat dalam proses pendistribusian banpang ini. Tentunya ini terus digenjot agar jelang Lebaran dapat segera dirampungkan karena bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama jelang hari raya Idul Fitri beberapa hari mendatang,” ujar Arief dalam keterangannya,diktup Selasa (2/4/2024).

**Baca Juga:Mudik Lebaran, Tarif Golongan I Tol Tangerang – Merak Diskon 20 Persen

Banpang beras digelontorkan pemerintah melalui penugasan NFA kepada Perum Bulog. Banpang beras bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di mana penyalurannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang dapat disalurkan, salah satunya untuk bantuan pangan ke masyarakat.

Adapun realisasi tahap pertama mencakup periode Januari hingga Maret 2024. Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan meninjau penyaluran banpang beras di beberapa daerah mengatakan, program ini akan dilanjutkan hingga Juni 2024 dan akan terus berlanjut jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencukupi.

“Nanti (banpang beras) akan dilanjutkan April, Mei, Juni. Setuju? (Jadi) akan dilanjutkan sampai Juni. Nanti kita akan berhitung lagi, APBN akan kita hitung. Kalau masih ada peluang, akan dilanjutkan Juli Agustus September dan seterusnya. Saya akan berusaha, tapi saya enggak janji, sehingga nanti bisa dilanjutkan Juli Agustus September Oktober November Desember, saya akan berusaha, setuju ya? Berdoa ya,” ucap RI-1 kala menyapa masyarakat di Tolitoli, Sulawesi Tengah, pada Rabu (27/3/2024).

Digelontorkannya banpang beras ditengarai akan berdampak pada pengendalian inflasi. Tercatat di Februari 2024, inflasi beras secara bulanan berada di angka 5,32 persen. Sementara di Januari 2024, inflasi beras di 0,64 persen. Dengan semakin tingginya capaian target salur banpang beras di periode pertama 2024 diyakini akan bisa menekan eskalasi inflasi beras di Maret ini.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, selain banpang beras, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian lembaga serta pemerintah daerah agar berbagai aksi strategis pengendalian inflasi terus berjalan. Utamanya selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Maret dan April ini.

“Secara rutin setiap minggu kami menghadiri rakor pengendalian inflasi yang digelar Kemendagri dan diikuti oleh seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Ini sinergitas yang kuat dengan mendorong pemda untuk melaksanakan berbagai langkah aksi stabilisasi pangan antara lain menguatkan kerja sama antardaerah melalui Gerakan pangan murah dan fasilitasi distribusi pangan,” jelas Arief.

Sejumlah aksi strategis telah diterapkan pemerintah dalam upaya mengendalikan kondisi pangan strategis selama Ramadan dan Idul Fitri. Penggelontoran beras program SPHP ke seluruh Indonesia telah dikerjakan Perum Bulog dan sampai 25 Maret telah menyentuh angka 517 ribu ton.

Sementara pemenuhan beras SPHP ke retail modern dan pasar tradisional per 24 Maret telah menembus angka 20 ribu ton.

Aksi strategis selanjutnya adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). Semenjak Januari sampai minggu ketiga Maret, realisasi GPM ada sampai 2.720 kali. Pada 1 April mendatang, NFA akan menggelar GPM serentak di seluruh daerah dengan target sementara 597 kali sampai April ini.

Optimalisasi kerja sama antardaerah melalui optimalisasi tol laut, kargo pesawat, dan moda angkutan lainnya guna mobilisasi stok pangan ke daerah yang defisit juga disokong NFA melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Target FDP di tahun ini minimal sejumlah 1.250 ton.

Ada pula banpang penanganan stunting yang telah mulai dijalankan oleh ID Food. Realisasi penyaluran banpang penanganan stunting per 21 Maret telah diberikan kepada 1.242 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dalam bentuk paket daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam.

Arief juga menegaskan stok beras Bulog mencukupi. Saat ini stok beras yang ada di Bulog di atas 1,1 juta ton dan pada saat yang sama seiring panen raya, Bulog akan terus melakukan upaya peningkatan serapan gabah/beras. (red)




Antisipasi Gejolak Harga Beras, Bulog usul Program Bantuan Pangan Dilaksanakan 1 Tahun Penuh

Kabar6-Guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras, Perum Bulog mengusulkan agar Program Bantuan pangan dilaksanakan 1 (satu) tahun penuh sebagai antipasi tingginya harga dan rendahnya produksi beras tahun ini.

Hal itu diungkapkan Sonya Mamoriska, PhD. Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog dalam diskusi online dengan tema Outlook 2024: Menjaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Stok Beras Pemerintah, Amankah? di Jakarta.

Dia memaparkan bahwa El Nino yang terjadi sejak bulan November 2023 memberi efek signifikan pada produksi gabah dan beras nasional di tahun 2024 berupa rendahnya produksi pada saat ketersediaan beras di pasaran umum sedang rendah, yakni pada triwulan I Tahun 2024.

**Baca Juga:Pelaku Ekraf Meningkat Jelang Lebaran, Menparekraf ajak ikut Apresiasi Kreasi Indonesia 2024

Untuk itu, kata dia, Perum Bulog menambah instrumen stabilisasi harga di produsen melalui penjualan cadangan beras pemerintah di penggilingan. “Tujuannya untukmeningkatkan intervensi pasar untuk meredam kenaikan harga di rantai pasok beras serta meredam harga sejak awal rantai pasok,” jelas Sonya dikutip, Miggu (31/3/2024).

Lanjut Sonya, Perum Bulog mengusulkan kebijakan berupa tata kelola pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kegiatan stabilisasi berupa pengadaan di produsen dan penyaluran di konsumen harus terintegrasi dan seimbang.

“Keduanya harus dilaksanakan rutin atau tetap guna memberi efek nyata secara teknis dan psikologis di tengah masyarakat. Penyaluran yang rutin agar dapat diterapkan pada stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP), Bantuan Pangan, dan program stabilisasi/bantuan pangan lainnya,” terang dia.

Adapun manfaat dari penyaluran rutin oleh Perum Bulog diantaranya: memastikan adanya pengadaan rutin, sehingga, kata Sonya harga di tingkat produsen terjaga.“Menjaga kualitas stok pangan di Gudang, meningkatkan ketersediaan pangan di tengah masyarakat; serta Mengurangi permintaan masyarakat ke pasaran umum sehingga menjaga inflasi pangan,” tambah dia.

Perum Bulog berharap Perpres Nomor 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dapat disesuaikan untuk meningkatkan efektifitas stabilisasi. Usulan penyesuaian tersebut terutama menyangkut penetapan jumlah CPP berdasarkan jangka waktu menengah atau panjang, kata dia.

Opsi lain dalam pelaksanaan CPP, menurut Sonya, diberikan uang muka supaya ada jaminan stok di Perum Bulog. “Kemudian penyediaan anggaran untuk dana investasi modernisasi dan digitalisasi penyelenggaraan CPP,” ujar dia.

Maino Dwi Hartono, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjelaskan pentingnya menjaga stabilitas pangan khususnya beras untuk mengantisipasi resiko gejolak pangan jelang hari raya Idul Fitri 2024 dan Pilkada Serentak.

Bapanas telah berupaya melakukan stabilisasi harga beras, diantaranya dengan menyalurkan beras SPHP dan menyalurkan beras melalui Program Bantuan Pangan Beras Tahap I.

Terkait penyaluran Beras SPHP, realisasi per 22 Maret 2024 sebesar 504.558 ribu ton dengan wilayah penyaluran terbesar di Kanwil DKI Jakarta & Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Bapanas juga menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Adapun realisasi GPM bulan Januari-Maret sebanyak 2.720 kali, pelaksanaan (Januari 463 kali, Februari 723 kali, dan Maret 1534 kali).

Terkait stabilisasi harga dan ketersediaan beras oleh pemerintah, Khudori, Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) mengusulkan dilakukan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras.

“Penyesuaian HPP Gabah dan Beras akan menjaga insentif produksi petani serta memungkinkan Perum Bulog menyerap,” ujar dia.

Kemudian, meninjau ulang penetapan harga eceran tertinggi (HET) Beras. Khudori mengusulkan HET beras diganti dengan harga langit-langit (ceiling price) yang tidak mengikat public. “Tapi hanya mengikat pemerintah dan Perum Bulog,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (PATAKA) Ferry Sitompul menyampaikan, harga beras merupakan salah satu indikator penting stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan nasional.

Dalam beberapa bulan terakhir, harga beras di berbagai daerah di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah,” tandas dia. (red)

 




Bulog Salurkan 1.900 Ton Beras SPHP di Lebak-Pandeglang

Kabar6-Perum Bulog Lebak-Pandeglang telah menyalurkan 1.900 ton beras program Stabilitas Pangan dan Harga Pangan (SPHP).

Humas Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang Agus Prakoso mengatakan, 1.900 ton beras SPHP disalurkan ke Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

“Beras SPHP disalurkan ke toko-toko pengecer dan ritel modern. Jumlah toko pengecer di Lebak dan Pandeglang masing-masing 129 toko,” kata Agus kepada Kabar6.com, Kamis (22/2/2024).

Penyaluran beras SPHP oleh Perum Bulog, ujar Agus, akan terus dilakukan setelah mendapat penugasan dari Kepala Badan Pangan Nasional.

Sambung Agus, program SPHP bertujuan menjaga ketersediaan stok beras dan membantu masyarakat untuk mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.

**Baca Juga: Harga Beras Medium di Tangerang Mahal, Pedagang: Kadang Jelek Warnanya Kuning

“Program penyaluran beras SPHP juga merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka inflasi,” terang Agus.

Diketahui sebelumnya, harga beras di Pasar Rangkasbitung terus merangkak naik. Untuk beras premium harganya menembus Rp18.000 per liter dan beras biasa atau KW II Rp15.000 per liter.

Tidak sedikit warga yang terpaksa beralih dari beras premium ke beras berkualitas biasa lantaran harganya yang makin mahal.

“Biasanya saya suka beli yang premiun. Tapi karena harga mula-mula Rp15.000 terus sekarang naik jadi Rp 18 ribu, saya jadi beli beras yang biasa saja,” kata Iin salah seorang warga.(Nda)




Perum Bulog Siapkan Bahan Pangan di Lokasi Tsunami di Banten

kabar6.com

Kabar6-Badan Urusan Logistik (Bulog) siap menyalurkan bantuan logistik bahan pangan ke lokasi terdampak bencana tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten. Di wilayah palung ujung Pulau Jawa ini tsunami diakibatkan oleh erupsi anak Gunung Krakatau.

Perum Bulog menyatakan alokasi beras minimal 200 ton untuk setiap provinsi dan 100 ton bagi kabupaten/kota yang dapat memenuhi tanggap darurat sebagai bencana alam dan rawan pangan.

Selain itu Perum Bulog juga menyediakan daging beku, gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng. Sebelumnya Bulog telah menyalurkan bantuan awal berupa sembako dan komoditi bahan penting lainnya.**Baca juga: Bos EO Acara ‘Seventeen’ di Tanjung Lesung Belum Ditemukan.

Bulog menambahkan hingga saat ini stok beras di Bulog DKI, Banten serta Lampung ada sekitar 370 ribu ton. “Jumlah ini aman untuk stok beberapa bulan kedepan,” ungkap Kepala Perum Bulog, Budi Waseso.(yud)