1

Studi Ungkap, Pria yang Lakukan Kesalahan di Tempat Kerja Secara Signfikan Kemungkinan Besar Berselingkuh

Kabar6-Sebuah studi yang dilakukan oleh PNAS mengungkapkan, pria yang melakukan kesalahan di tempat kerja, secara signfikan kemungkinan besar berselingkuh dari istri mereka.

Riset ini membandingkan para pria dari berbagai profesi seperti petugas kepolisian dan penasihat keuangan dengan melihat mereka yang menghadapi masalah disiplin di pekerjaan.

Identitas para pria ini, melansir Viva, kemudian dicocokkan dengan profil pada Ashley Madison, sebuah layanan kencan daring (online) yang ditargetkan pada orang-orang menikah atau sudah memiliki kekasih, yang memiliki slogan ‘hidup itu singkat, selingkuhlah.’

Meskipun menjanjikan kerahasiaan pengguna, situs tersebut sempat diretas pada 2015, yang merilis data dari 36 juta akun pengguna ke domain publik. Selama studi, para pria dari masing-masing profesi dibandingkan dengan kelompok kontrol di dalam jenis pekerjaan yang sama yang tidak memiliki catatan kesalahan.

Saat melihat data para petugas kepolisian, PNAS menemukan bahwa mereka yang melakukan kesalahan di dalam kelompok kerjanya memiliki kemungkinan dua kali lebih besar punya akun berbayar di Ashley Madison, dibandingkan mereka yang tidak.

Temuan yang disebut studi tersebut sebagai sangat signifikan secara statistik, memiliki pola yang sama di kelompok profesi lainnya yang diperhatikan.

Studi menyimpulkan, sebagian besar orang melakukan kesalahan serius pada satu titik di kehidupan mereka. Tapi, studi itu memberikan bukti meyakinkan bahwa kesalahan seseorang di tempat kerja berkaitan dengan perilaku mereka di kehidupan personalnya.

“Ini mendukung pandangan klasik bahwa nilai seperti kejujuran dan integritas mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang di dalam konteks yang beragam,” demikian tulis studi itu. ** Baca juga: Tempat Favorit Kuman di Peralatan Dapur

Benarkah demikian? (ilj/bbs)




Penelitian: Menonton Televisi Dapat Pengaruhi Perilaku Seseorang

Kabar6-Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Pediatrics Journal mengungkapkan, anak-anak prasekolah menghabiskan waktu lebih sedikit untuk menonton program acara yang menampilkan kekerasan, apabila didukung untuk menonton tontonan pendidikan yang mendidik dan bermutu.

Disebutkan, ada sekira 820 keluarga yang terdaftar dalam penelitian tersebut dan tidak ada perbedaan waktu dalam menonton televisi.

“Kami menunjukkan bahwa mengubah kebiasaan menonton anak-anak usia prasekolah dapat secara signifikan meningkatkan kompetensi sosial dan emosional mereka secara keseluruhan dan bahwa anak yang berasal dari orangtua yang berpenghasilan rendah menerima manfaat terbesar,” urai Dr Dimitri Christakis dari Seattle Children Research Institute dan rekan-rekannya.

Meskipun televisi sering dikaitkan sebagai penyebab dari banyak masalah pada anak-anak, dikatakan Christakis, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa menonton televisi juga dapat menjadi sebuah solusi.

Orang tua, dilansir Medindia, harus memperhatikan kode dari sebuah program televisi untuk menentukan konten acara, apakah ada kekerasan, atau tontonan yang seronok. Ditemukan, anak-anak yang diperhatikan pola tontonannya menunjukkan perilaku kurang agresif dan perilaku yang lebih positif, ketimbang kelompok yang tidak terkontrol tontonannya. Efek ini dapat berubah dalam 12 bulan.

The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk para orang tua agar mengizinkan anak-anak mereka menonton televisi hanya sekira dua sampai tiga jam dalam sehari.

Menurut Dr Claire McCarthy, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Boston, sangat penting untuk mendidik orangtua dan anak-anak tentang efek buruk akibat menonton program agresif dan kekerasan. Hal ini akan berdampak pada perilaku anak.

“Berdasarkan pengetahuan kami, ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan hubungan jangka panjang antara menonton televisi dan berbagai perilaku antisosial,” jelas Dr Robert Hancox dari Universitas Otago dan rekan-rekannya. ** Baca juga: 7 Makanan yang Bantu Tubuh Lakukan Proses Detoksifikasi

Yuk, mulai dampingi anak untuk memilih tayangan di televisi.(ilj/bbs)