1

Tak Pernah Keluar Rumah, Warga Satu Kota di Brasil Derita Kelainan Genetik

Kabar6-Dari 800 orang yang tinggal di desa Araras, Sao Paolo, Brasil, sekira 600 orang di antaranya mengalami kelainan genetik langka. Mereka tidak bisa terkena sinar matahari, sehingga harus menghabiskan hidupnyai dalam ruangan.

Tak heran, Desa Araras mendapat julukan ‘kota hantu’ lantaran sebagian besar warganya tak pernah keluar rumah. Ya, melansir Express, mereka menderita penyakit kulit dikenal dengan Xeroderma Pigmentosum (XP), yaitu kondisi genetik langka yang ditandai dengan sensitivitas ekstrem terhadap sinar ultraviolet (UV). Kulit dan mata penderita XP mengalami kerusakan parah, yang dapat menyebabkan kanker.

XP merupakan kondisi turun-temurun yang sangat langka. Sekira 30 persen orang dengan XP juga mengembangkan kelainan neurologis yang dapat mencakup gangguan pendengaran dan kehilangan mobilitas.

Seorang warga desa setempat bernama Djalma Jardin, memiliki wajah yang rusak ‘dimakan’ penyakit XP, hingga membuatnya hanya memiliki satu buah mata. Saat tidur, Jardin harus menggunakan plester di mata karena kerusakan kelopak mata membuatnya tak bisa memejamkan mata.

“Jika saya pergi keluar, saya merasa matahari membakar saya,” katanya. “Saya pergi ke tempat tidur dan bangun keesokan harinya dengan luka kecil, dan kemudian dalam beberapa hari luka membesar dengan cepat, seperti yang saya punya di mata yang tidak pernah berhenti tumbuh. Ini merupakan penyakit yang mengerikan, mengerikan.”

Penyakit serupa juga dialami oleh adik dan saudara Jardin. Beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. ** Baca juga: Akibat Kesalahan Administrasi Rumah Sakit di Inggris, Seorang Nenek 99 Tahun Dinyatakan Hamil

Seorang peternak bernama Deide juga telah kehilangan sebagian wajahnya akibat penyakit langka yang tak tersembuhkan itu. “Saya menjalani operasi untuk menghilangkan langit-langit mulut dan tulang rahang. Tanpa alat bantu saya tidak bisa bicara,” kata Deide.

Seorang ahli biologi genetika dari Sao Paulo, Dr Carlos Menck, mengaku sangat ingin tahu mengapa hal itu begitu merajalela di desa Araras. “Kami pergi ke daerah tersebut dan mencoba untuk mengidentifikasi mutasi genetik yang memengaruhi mereka. Sampai belum lama ini, orang percaya itu adalah penyakit menular, tapi itu adalah penyakit yang diturunkan,” ungkap Dr Menck.

Setelah menjalankan tes pada semua penduduk desa, Dr Menck dan timnya menemukan 600 dari 800 desa yang membawa gen resesif XP. “Di Araras ada konsentrasi orang dengan gen rusak yang tetap menikah satu sama lain, sehingga gen menjadi dominan dan penyakit muncul,” terang Dermatologist Sulamita Chaibub.

Tidak ada obat untuk XP, tapi dokter sekarang telah memperingatkan warga untuk benar-benar menjauh dari matahari, dan diharapkan saran tersebut akan menyelamatkan banyak nyawa.

“Tidak mungkin menyembuhkan mereka segera. Tapi saya berharap mungkin di masa depan, mungkin dalam waktu 20 atau 30 tahun,” jelas Dr Menck.(ilj/bbs)




5 Penyakit yang Bisa Menyerang Akibat Banjir

Kabar6-Belakangan ini curah hujan pada sebagian besar wilayah di Indonesia sedang tinggi, dan hujan deras disertai angin kencang pun sering melanda sejumlah tempat.

Bahkan, hujan yang deras membuat beberapa wilayah dilanda banjir. Selain merusak barang-barang di rumah, banjir pun bisa mengundang penyakit, lho. Melansir Popbela, ada lima penyakit yang sering dialami saat banjir. Apa sajakah itu?

1. Diare
Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan orang yang bersangkutan. Ketika kebersihan tidak terjaga, maka besar kemungkinan diare menyerang.

Diare membuat penderita menjadi sering buang air besar (BAB) dengan tinja yang cukup encer. Terkontaminasi virus, bakteri atau parasi menjadikan salah satu penyebab utama penyakit ini.

Ketika musibah banjir melanda, tentu saja sumber air minum akan ikut tercemar, sehingga tidak jarang para korban mengonsumsi air yang tidak layak.

Beberapa bakteri penyebab diare ketika banjir adalah salmonella, shigella, dan cholera. Karena itulah para korban akan lebih mudah terkena penyakit diare bahkan setelah banjir usai.

2. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira dan biasanya disebarkan melalui hewan. Tikus, sapi, anjing dan babi, merupakan beberapa hewan yang sering menyebarkan penyakit ini.

Ketika banjir, risiko terserang penyaki ini lebih tinggi, jika aliran air atau kubangan air tersebut telah tercemar urine dari hewan-hewan tersebut.

Gejala dari leptospitosis biasanya menyerupai flu ringan seperti menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menancam nyawa penderitanya. Tidak ada salahnya, untuk memeriksa kesehatan setelah terkontaminasi genangan air ketika banjir.

3. Demam dengue
Biasa dikenal dengan demam berdarah, penyakit ini juga sering terjangkit ketika musibah banjir melanda. Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Korban akan lebih mudah terkena penyakit ini karena keberadaan nyamuk semakin banyak ketika musim hujan terjadi. Gejala awal yang muncul adalah muntah terus menerus, pendarahan gusi dan hidung, mudah lelah, BAB berwarna hitam, hingga sulit bernapas.

4. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Virus HAV ini dapat berpindah ketika mengonsumsi atau minuman yang tidak bersih dan mengandung virus HAV tersebut. ** Baca juga: Sering Pamer Kemesraan dengan Pasangan di Media Sosial Miliki 3 Dampak Negatif

Selain itu, makanan yang berasal dari air terkontaminasi limbah pembuangan juga berpotensi mengandung virus tersebut lho. Jadi ketika banjir melanda, penyakit hepatitis A akan lebih mudah menyerang korban. Demam, muntal, lemas, kulit menjadi kuning merupakan gejala awal terjangkit penyakit hepatitis A.

5. Berbagai penyakit kulit
Kutu air, infeksi, jamur, dermatitis alergi merupakan tiga dari banyaknya penyakit kulit yang dapat terjadi. Air yang terkontaminasi, tidak bersih dan mengandung berbagai macam bakteri dan virus, membuat kulit menjadi lebih rentan terkena penyakit kulit ini.

Jadi, pastikan untuk selalu membersihkan tubuh setelah terkena air banjir.(ilj/bbs)




Saat Banjir Ada 4 Penyakit Kulit yang Mengintai Anda

Kabar6-Hujan yang terus menerus mengguyur, seringkali membuat sebagian wilayah mengalami banjir. Di satu sisi, Anda pun harus mewaspadai beberapa penyakit yang muncul akibat banjir, salah satunya adalah penyakit kulit.

Genangan air banjir yang kotor pasti menjadi sumber penyakit. Karena sering tergenang air kotor, ada beberapa penyakit kulit yang muncul saat banjir melanda. Melansir Okezone, ini beberapa penyakit kulit yang sering muncul saat banjir:

1. Kulit gatal
Karena harus berkutat dengan banjir, kulit mudah gatal dan iritasi. Mengingat air banjir itu sangat kotor, bercampur dengan tanah, tak ayal muncul gatal ringan.

2. Eksim
Eksim adalah gangguan kulit yang paling umum dialami seseorang yang kebanjiran. Eksim biasa muncul di sela-sela jari kaki. Karena eksim terjadi akibat kolonisasi bakteri sekunder, yang merupakan turunan dari infeksi jamur.

3. Infeksi jamur
Berkutat dengan air banjir seringkali membuat kulit kaki jamuran. Diawali dengan gatal, kalau tak segera diatasi pun dapat berujung infeksi. ** Baca juga: Lemak Cokelat Dapat Bantu Turunkan Berat Badan

4. Infeksi kulit
Saking gatalnya kulit, tak sadar Anda bisa menggaruknya. Alhasil, kulit lecet dan berubah infeksi. Sebaiknya atasi dengan cuci dengan sabun dan air bersih, atau gunakan antiseptik.

Jaga kebersihan tubuh agar terhindar dari penyakit kulit.(ilj/bbs)




5 Penyakit Kulit Langka di Dunia

Kabar6-Ada beberapa jenis penyakit kulit menular yang sering terjadi. Penyakit kulit menular ini bisa disebarkan melalui udara, kontak langsung kulit dengan kulit, atau juga benda yang habis digunakan orang yang terinfeksi.

Selain itu, terdapat juga sejumlah penyakit kulit langka yang jarang dijumpai. Melansir health.howstuffworks, ini dia lima penyakit kulit langka di dunia:

1. Argiria
Merupakan suatu keadaan di mana kulit penderita mengalami perubahan warna, yaitu menjadi biru keabuan. Kondisi ini terjadi saat seseorang mengkonsumsi atau terpapar oleh perak dalam jumlah besar dalam waktu yang cukup lama.

Argiria yang disebabkan oleh banyaknya paparan terhadap perak biasanya dialami oleh para penambang perak atau pada buruh pabrik perak atau pada orang yang pekerjaannya adalah memproses film negatif (tempat cuci cetak foto).

2. Sindrom Steven Johnson & Nekrolisis Epidermal Toksis
Merupakan gangguan kulit berat yang menyebabkan kulit dan bahkan lapisan organ dalam mengelupas. Keduanya pun memiliki gejala yang sama sehingga seringkali disamakan oleh para dokter (SJS/TEN).

Gejala awal dari SJS dan TEN adalah adanya berbagai gejala seperti flu yang kemudian diikuti oleh timbulnya bercak kemerahan dan lepuhan yang terasa nyeri pada kulit. Perbedaan antara SJS dan TEN adalah pada berapa banyak kulit yang terkena.

Bila hanya mengenai 10 persen kulit pada permukaan tubuh, maka keadaan ini disebut dengan SJS. Bila telah mengenai sekira 10-30 persen kulit pada permukaan tubuh, maka kondisi ini disebut dengan SJS/TEN. Bila telah mengenai lebih dari 30 persen kulit pada permukaan tubuh, maka keadaan ini disebut dengan TEN.

3. Dermatografia
Gangguan kulit yang satu ini memang sangat jarang, tetapi biasanya tidak membahayakan jiwa penderitanya. Pada dermatografia, penderitanya biasanya memiliki kulit yang sangat sensitif, di mana luka sekecil apapun dapat membuat kulit kemerahan dan bengkak. Penderita biasanya juga akan merasa gatal.

4. Iktiosis Harlequin
Merupakan suatu gangguan kulit yang biasanya mengenai bayi baru lahir, di mana mereka terlahir dengan kulit yang tebal dan keras. Pada dokter menduga bahwa iktiosis harlequin disebabkan oleh suatu kelainan genetika, di mana terjadi mutasi pada gen ABCA12 yang berfungsi untuk mengatur perkembangan lapisan epidermis (lapisan kulit terluar) kulit.

5. Xeroderma Pigmentosum
Merupakan suatu gangguan kulit yang membuat penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV). Penderita xeroderma pigmentosum harus menghindari pancaran sinar matahari yang menembus masuk melalui jendela dan bahkan sinar fluoresens.

Apa yang terjadi pada kulit penderita bila mereka terpapar oleh sinar UV? Sebenarnya sama dengan semua orang lainnya, tetapi jauh lebih parah karena kulit mereka amat sangat sensitif. ** Baca juga: Tiru Adegan Seperti di Serial TV, Pria Ini Selamatkan Nyawa Seorang Wanita

Pernahkah Anda mendengar salah satu dari lima penyakit kulit langka tadi? (ilj/bbs)