1

Pihak Berwajib Belanda Selidiki Mayat ‘Penumpang Gelap’ Nigeria yang Ditemukan pada Roda Pendaratan Pesawat

Kabar6-Pihak berwajib Belanda menyelidiki mayat seorang pria yang ditemukan di bawah roda pesawat saat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam dari Nigeria.

Pria yang dianggap penumpang gelap ini ditemukan dalam lengkungan roda. Melansir Dailystar, pihak berwenang Belanda mengatakan bahwa mereka telah melakukan penyelidikan atas identitas pria itu dan penyebab kematiannya. Kemungkinan, pria itu tewas karena hipotermia akibat suhu ekstrem yang diterbangkan pesawat selama enam jam 45 menit perjalanan dari Lagos ke Belanda.

Para migran diketahui kerap mencoba dan mencapai Eropa dengan bersembunyi di pesawat terbang, terutama di lengkungan roda. “Pria itu bersembunyi di lengkungan roda pesawat.

Suhu rendah mungkin berakibat fatal baginya selama penerbangan,’ kata Marechaussee, juru bicara Kerajaan Belanda. ** Baca juga: Perusahaan Pengolahan Kelapa di Thailand Dituduh Pekerjakan Monyet

Jika para migran selamat dari perjalanan yang sangat berbahaya, mereka kemudian dapat mencoba dan mengklaim suaka. Sementara itu, menurut pedoman Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNHCR, pencari suaka yang kabur harus dilindungi dari pemulangan paksa ke negara asalnya karena mereka berada dalam situasi yang sangat rentan yang membutuhkan perlindungan internasional dan solusi yang tahan lama.(ilj/bbs)




Penjaga Pantai Spanyol Selamatkan 3 ‘Penumpang Gelap’ di Atas Kemudi Kapal Tanker yang Telah Tempuh 11 Hari Perjalanan Laut

Kabar6-Sebanyak tiga pria yang menjadi ‘penumpang gelap’ sebuah kapal tanker minyak berhasil diselamatkan pihak berwenang Spanyol. Saat ditemukan, ketiganya tengah duduk di atas kemudi kapal yang melakukan perjalanan dari Lagos, Nigeria, ke Kepulauan Canary, Spanyol, itu.

Menurut situs pelacakan kapal, Marine Traffic, para migran telah berada di laut selama 11 hari. Melansir theguardian, sebuah foto yang dibagikan oleh penjaga pantai Spanyol menunjukkan ketiga pria itu duduk di kemudi kapal tanker Alithini II berbendera Malta, yang berlabuh di Las Palmas. Namun tidak jelas apakah orang-orang itu menghabiskan seluruh perjalanan duduk di kemudi kapal.

Kantor berita Spanyol EFE sejak itu melaporkan, penumpang gelap Nigeria telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit tempat mereka dirawat karena dehidrasi sedang dan hipotermia. ** Baca juga: Ngeri! ‘Invasi’ Ratusan Buaya di Pantai Amerika Selatan

Salvamento Maritimo, badan penyelamat maritim Spanyol, mengatakan bahwa pihaknya harus menangani enam kasus serupa dalam dua tahun terakhir. Sofia Hernandez, yang mengepalai pusat koordinasi layanan di Las Palmas, menerangkan migran cenderung mencari perlindungan di dalam struktur mirip kotak di sekitar kemudi.

Hernandez mencatat, bepergian dengan cara seperti itu ‘sangat berbahaya’ karena penumpang gelap tetap terpapar cuaca buruk dan laut yang ganas. Selain itu, tergantung pada berat kargo di atas kapal tanker, kemudi dapat sepenuhnya terendam air, menimbulkan bahaya yang signifikan bagi para imigran ilegal.

Txema Santana, seorang jurnalis dan penasihat migrasi ke Kepulauan Canary, telah menyatakan bahwa ini bukan upaya pertama dari para penumpang gelap untuk melakukan perjalanan berisiko, dan tidak akan menjadi yang terakhir. Menurut catatan Santana, tidak semua dari mereka akan memiliki ‘keberuntungan yang sama’.

Diketahui, kepulauan Canary milik Spanyol telah menjadi ‘gerbang’ populer bagi para migran Afrika yang mencoba memasuki Eropa. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, sejak 2014 ada sekira 2.976 migran telah meninggal atau hilang setelah upaya penyeberangan yang gagal.

Kementerian Dalam Negeri Spanyol melaporkan, sebanyak 11.600 orang telah mencapai pulau-pulau Spanyol dengan perahu sepanjang tahun ini, karena migrasi ke kepulauan dilaporkan tumbuh sebesar 51 persen dalam lima bulan pertama 2022, dibandingkan tahun sebelumnya.(ilj/bbs)




Lansia 69 Tahun Asal Inggris Puluhan Kali Lolos Jadi ‘Penumpang Gelap’ di Pesawat

Kabar6-Seorang lansia bernama Marilyn Hartman (69), menjadi perbincangan pada 2018 setelah sukses menyelinap melalui keamanan Bandara Internasional Chicago O’Hare, Amerika Serikat (AS), dengan tujuan ke London, Inggris.

Hartman berhasil mengelabui staf dan naik pesawat British Airways ke Heathrow, tetapi setibanya di Inggris lansia itu ditahan. Ya, Hartman berulang kali mampu melewati pemeriksaan di bandara dan menumpang pesawat secara cuma-cuma sebagai penumpang gelap.

Wanita yang saat kejadian berusia 66 tahun itu, melansir thesun, didakwa melakukan pencurian dan pelanggaran pidana ringan. Hartman dibebaskan setelah insiden itu, tetapi kemudian ditangkap lagi di Chicago O’Hare pada 2019. Dia ditahan atas tuduhan perampokan, pelanggaran kriminal, dan pelanggaran masa percobaan.

Hartman menghabiskan 500 hari di Penjara Cook County, AS, dan didiagnosis dengan gangguan bipolar. Rupanya, dia memiliki pengalaman panjang menjadi penumpang gelap.

Setidaknya, Hartman sudah 30 kali menjadi penumpang gelap, mulai 2002 hingga 2018. Tujuannya berbeda-beda di antaranya Kopenhagen, Paris, California, Las Vegas, dan London.

Hartman pun membeberkan taktiknya untuk bisa lolos dari pengawasan petugas keamanan bandara. Caranya, dengan menempel pada penumpang lain seolah terbang bersama.

“Saya tidak pernah bisa naik pesawat kalau sendirian. Saya selalu dibiarkan masuk. Maksud saya, saya bisa melewati jalur keamanan tanpa boarding pass,” kata Hartman.

Ditambahkan, “Saya menyadari, ini adalah hal yang sangat gila. Misalnya, dengan mengikuti seseorang yang membawa tas biru. Kemudian, saya masuk ke jalur pemeriksaan petugas keamanan bandara dan petugas itu membiarkan saya lewat. Mereka mengira saya bersama pria dengan tas biru.”.

Pengadilan menyebut, Hartman mempunyai kebiasaan menyembunyikan wajah dengan menutupi dengan rambut. Tapi karena seringnya dia menjadi penumpang gelap, Hartman menjadi buruan petugas keamanan bandara. Sampai-sampai ada kode penampakan Marilyn di antara petugas bandara.

Kegigihan perempuan itu untuk menjadi penumpang gelap juga menjadi kisah tersendiri. Pernah suatu ketika Hartman mencoba untuk naik pesawat ke Connecticut, tetapi ketahuan oleh petugas. ** Baca juga: Pria Asal Austria Didenda Rp1,7 Juta Karena Kentut di Depan Polisi Malaysia

Dia pun dilarang memasuki area ruang tunggu. Awalnya dia menurut dan balik kanan. Tapi, dia tidak benar-benar meninggalkan bandara. Hartman kemudian naik bus antar jemput ke Terminal Internasional dan tidur di sana semalaman.

Keesokan harinya, dia berhasil melewati agen tiket British Airways dan petugas Bea Cukai dan Patroli Perbatasan dan naik pesawat sebagai penumpang gelap.(ilj/bbs)