1

5 Hewan Penghisap Darah yang Disebut Paling Mematikan

Kabar6-Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu herbivora (hewan pemakan tumbuhan), karnivora (hewan pemakan daging), dan omnivora (hewan pemakan segala).

Ternyata selain ketiga jenis tadi, ada hewan yang menghisap darah manusia, dan membahayakan manusia. Selain nyamuk, melansir beberapa sumber, ada lima hewan penghisap darah yang disebut paling mematikan. Apa sajakah itu?

1. Candiru
Ikan candiru atau canero, yang memiiki nama latin Vandellia Cirrhosa, merupakan ikan bertubuh kecil yang berasal dari Sungai Amazon. Meskipun berukuran kecil, ikan ini merupakan ikan yang paling ditakuti oleh penduduk asli Amazon.

Ya, ikan candiru yang sangat gesit ini mempunyai sifat parasit dan bisa menyedot darah. Selain itu, ikan candiru juga termasuk karnivora. Ikan ini bisa masuk ke lubang Mr.P saat seseorang buang air di sungai. Jika ikan candiru masuk ke tubuh, tentu akan mengakibatkan dampak yang fatal bagi organ orang tersebut.

2. Lamprey
Bentuk Lamprey unik sekaligus mengerikan. Mulutnya bulat dengan dipenuhi gigi taring. Hewan penghisap darah yang satu ini tidak akan kita temukan di daerah tropis karena lamprey hidup di daerah subtropis.

Lamprey juga banyak ditemukan di Samudra Atlantik. Tidak hanya hidup di perairan asin, Lamprey juga bisa hidup di perairan tawar. ** Baca juga: Kerangka di Skotlandia Ternyata Bekas Ritual Mengerikan dengan Luka Aneh

3. Vampire ground finch
Vampire Ground Finch adalah burung penghisap darah dari Kepulauan Galapagos, Ekuador. Burung dengan nama latin Geospiza Septentrionalis ini mempunyai cara yang unik saat memakan mangsanya.

Ground Finch akan hinggap di belakang mangsanya dan menggunakan paruhnya untuk merobek kulit dan menghisap darah mangsanya tersebut. Ground Finch pun terkadang memangsa telur-telur burung. Uniknya, nektar tanaman seperti opuntia echios, tanaman asli Galapagos, juga bisa dimakan oleh Ground Finch.

4. Vampire bat
Vampire bat adalah hewan mamalia yang menghisap darah. Hewan ini hidup di kawasan Benua Amerika, mulai dari Meksiko hingga Brasil, Chile, Uruguay, dan Argentina. Vampire bat mempunyai gigi tari yang digunakannya untuk melubangi kulit mangsanya dan menghisap darahnya.

Meski ukurannya kecil, vampire bat bisa menghisap darah dari hewan besar seperti sapi atau kuda. Vampire bat yang merupakan hewan nokturnal ini hidup berkelompok dan bersarang di tempat-tempat gelap. Saat mencari mangsa, mereka akan menyebar dan tidak berkelompok.

5. Lintah
Hewan ini bisa ditemui di berbagai wilayah, terutama di wilayah tropis. Lintah dianggap berbahaya karena tidak hanya menyedot darah hewan, tetapi juga manusia. Meski demikian, ada beberapa metode pengobatan yang memanfaatkan lintah.

Hewan apa saja yang sudah penah Anda lihat?(ilj/bbs)




Di Rusia Muncul Kutu Mutan Penghisap Darah

Kabar6-Pemerintah Rusia melaporkan adanya kutu mutan baru yang menghisap darah di tengah lonjakan korban gigitan kutu. Dilaporkan, ada 428 kali kasus yang lebih banyak dari biasanya di satu wilayah Siberia.

Para ilmuwan, melansir Dailymail, melaporkan telah menemukan bentuk mutan dari Arakhnida yang disebut memiliki ‘kualitas terburuk’ dari dua bentuk kutu yang umum ditemukan di Rusia. Keberadaan mutan ini juga memicu kekhawatiran yang semakin besar karena rumah sakit di Siberia kehabisan vaksin dan obat-obatan untuk jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh gigitan kutu.

Ini termasuk Ensefalitis, peradangan otak yang diperkirakan telah membunuh lebih dari 150 ribu jiwa pada 2015, dan penyakit Lyme yang sering melemahkan jika tidak diobati.

Kasus gigitan mutan ini membuat rumah sakit yang sudah kewalahan karena jumlah kematian dan infeksi COVID-19, semakin menjadi karena belum adanya vaksin dan obat-obatan.

Petugas medis di wilayah Krasnoyarsk, Rusia tengah, melaporkan ada 8.215 kasus gigitan kutu, di mana 2.125 kasus melibatkan anak-anak. Hampir dua persen orang yang tergigit membawa ensefalitis viral tick-borne, yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, dan sepertiga mampu menularkan tick-borne borreliosis atau penyakit Lyme yang menyerang sendi, jantung, dan sistem saraf.

Beberapa wilayah Siberia, menurut laporan surat kabar Zvezda, telah dilanda kawanan kutu. Di antara laporan itu, termasuk penyebutan kutu mutan, yang merupakan gabungan kualitas terburuk dari dua jenis kutu Rusia yang umum, yaitu Ixodes persulcatus dan kutu Pavlovsky atau Far Eastern.

Kutu menempel pada manusia dari rumput sebelum menemukan tempat untuk mengigit korban dan menghisap darah. “Sejumlah besar hibrida antarspesies yang menghasilkan keturunan subur telah menginvasi Novosibirsk dan daerah Tomsk,” jelas Dr Nina Tikhunova dari Institut Biologi Kimia dan Kedokteran Fundamental, Novosibirsk.

Musim dingin dipandang sebagai alasan utama kenaikan jumlah kutu. Kutu mutan ini mampu membawa agen infeksius yang terkait dengan kedua spesies induk. Setiap orang yang digigit kutu, harus mencari bantuan medis untuk memeriksa apakah kutu itu terinfeksi.

Novosibirsk telah melihat lonjakan 150 persen pada orang yang mencari bantuan medis setelah tergigit kutu. Sebanyak 22 orang telah dirawat di rumah sakit dan diduga menderita ensefalitis.

Sementara itu, di wilayah Sverdlovsk di Ural, sebanyak 17.242 orang telah digigit kutu, di antara adalah anak-anak sebanyak 4.334, dengan 36 persen dikatakan memiliki penyakit Lyme. ** Baca juga: Demi Jaga Jarak, Seorang Pria Rumania Bikin Sepatu Pinokio

Banyak rumah sakit di kota mengatakan, pihak mereka tidak memiliki stok imunoglobulin untuk mengobati penderita. Wilayah Khabarovsk mengatakan sudah kehabisan vaksin imunoglobulin dan ensefalitis. Vaksin itu harus disuntikkan tidak lebih dari empat hari sejak terkena gigitan.

Pasokan baru vaksin diharapkan akan tersedia pada Juli mendatang, dan orang-orang diminta untuk tinggal di rumah.(ilj/bbs)




Tsetse Si Penghisap Darah dari Afrika

Kabar6-Lalat tsetse menyebarkan parasit yang menyebabkan penyakit tidur mematikan, yang menyerang 60 ribu orang di Afrika setiap tahun. Panjang lalat ini mencapai 1,6 cm dari ujung kepala hingga ekor, dengan warna tubuh bervariasi antara cokelat muda dan cokelat tua, serta mempunyai dua antena di bagian kepalanya, sehingga perbedaanya akan tampak mencolok dibandingkan dengan lalat biasa.

Saat tidak terbang, kedua sayapnya dilipat secara bertumpuk di atas tubuhnya. Fosil tertua dari lalat jenis ini, dikutip dari beberapa sumber, pernah ditemukan di Colorado. Setelah dianalisa, usianya lebih dari 30 juta tahun yang lalu, sehingga Tsetse tergolong binatang purba yang masih eksis hingga saat ini. Namun mengingat Tsetse adalah makhluk yang berbahaya dan dapat berkembang biak dengan pesat, maka tidak diperlukan adanya upaya untuk melestarikan hewan tersebut.

Tsetse merupakan carrier (pembawa) bagi parasit Trypanosomiasis, jadi tidak menghasilkan racun dan tidak berbahaya sebelum ia sendiri tertular Trypanosomiasis. Lalat ini suka menghisap darah. Dan apabila darah korbannya telah terinfeksi Trypanosomiasis, maka Tsetse akan tertular parasit tersebut, sehingga dapat menyebarkan ke korban-korban berikutnya yang dihisap darahnya. Hal ini karena air liur dari lalat ini ikut masuk ke lubang gigitan saat ia menghisap darah.

Parasit Trypanosomiasis menyebabkan demam, migrain dan menimbulkan kantuk yang luar biasa. Korban dapat tertidur, biasanya disebut Sleeping Sickness, dan bila tidak segera disembuhkan maka korbannya tidak akan pernah bangun lagi alias meninggal dunia.

Hewan ataupun manusia dapat terinfeksi parasit ini dan juga dapat saling menularkan dengan perantara Tsetse. Cara pencegahan yang utama adalah tentu saja berusaha agar tidak tergigit oleh Tsetse, hindari wilayah yang merupakan habitat Tsetse, kemudian berusaha agar tubuh senantiasa fit dan sehat. Trypanosomiasis secara natural dapat terbasmi oleh kekebalan tubuh yang baik.

Celakanya, korban gigitan baik yang selamat karena memiliki kekebalan tubuh yang baik atau yang berhasil diobatipun telah menjadi carrier bagi Trypanosomiasis, sehingga berpotensi menularkan penyakitnya melalui transfusi atau perantara Tsetse.

Tsetse hidup di daerah berair seperti danau, rawa, dan juga wilayah hutan atau padang rumput yang lembap. Masa hidupnya adalah sekira 30 hingga 90 hari. Namun dalam masa hidupnya yang pendek itu, Tsetse dapat menyebarkan petaka pada banyak korbannya. ** Baca juga: Viral, Dokter Bedah Ini Jongkok Sambil Jaga Pasien Hingga Tertidur

Diperkirakan hampir 300 ribu orang meninggal setiap tahun akibat parasit Trypanosomiasis, akibat kurangnya obat-obatan dan keterlambatan diagnosa.(ilj/bbs)




Hii…Ada Lalat Penghisap Darah

Kabar6-Saat musim panas, khususnya Mei atau Juni, masyarakat Inggris dilanda kekhawatiran dengan keberadaan lalat Blanford, yang bisa menggigit kaki atau pergelangan kaki agar bisa menghisap darah manusia.

Kasus gigitan lalat Blanford di Inggris, melansir thesun, mulai meningkat beberapa waktu terakhir dengan gejala seperti pembengkakan, kulit yang melepuh, hingga rasa sakit pada persendian. Kasus pertama dari gigitan lalat ini diketahui berasal dari kawasan Herefordshire. Menurut para ahli, lalat Blanford memiliki ukuran yang sangat kecil, yakni 2-3 mm. Hal ini berbeda dengan lalat-lalat pada umumnya yang memiliki ukuran lebih besar. Diketahui, lalat Blanford lebih mudah ditemukan di area dekat dengan air seperti sungai atau danau. Lalat Blanford termasuk dalam lalat yang terbang cukup rendah dari tanah dan lebih mudah ditemukan di awal musim panas.

Korban gigitan lalat Blanford akan mengalami gejala seperti pembengkakan pada kunci paha dan kulit yang melepuh dengan parah. Gejala lainnya bisa berupa rasa sakit pada persendian dan bahkan terkadang bisa memicu demam.

Karen Wright dari Public Health for Herefordshire menyebutkan bahwa saat suhu udara semakin menghangat, maka kasus gigitan lalat Blanford pun cenderung meningkat. “Masyarakat sebaiknya melindungi tubuhnya jika ingin pergi berlibur ke kawasan seperti sungai atau danau. Gunakan losion anti serangga demi mencegah gigitan lalat ini. Jika sampai tergigit, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter agar bisa mendapatkan obat yang tepat,” urai Karen. ** Baca juga: Tren Nyeleneh, Makan ‘Uang Kertas’ di Korsel

Namun lalat Blanford hanya ditemukan di negara-negara Eropa. Belum ada kasus gigitan lalat Blanford yang ditemukan di Asia, termasuk Asia Tenggara.(ilj/bbs)




Ditemukan Kutu Penghisap Darah Dinosaurus dalam Resin Pohon Berusia 99 Juta Tahun

Kabar6-Para ilmuwan menemukan spesimen-spesimen kutu penghisap darah yang terawetkan dalam resin pohon dari Myanmar berusia sekira 99 juta tahun. Dalam resin tersebut, tampak seekor kutu yang teridentifikasi sebagai spesies Cornupalpatum burmanicum terjerat dalam seutas bulu.

Ditemukan juga dua spesies kutu baru yang diberi nama Deinocroton draculi. Selain itu, seperti dilansir National Geographic, spesimen ketiga ditemukan di potongan resin lain dengan tubuh yang membengkak hingga delapan kali ukuran aslinya, menandakan bahwa perutnya penuh darah saat kematiannya.

Bulu yang terawetkan dalam resin itu kemungkinan milik dinosaurus berbulu atau burung primitif yang dikenal sebagai enantiornithine. Burung-burung primitif ini begitu melimpah pada masa itu, dan punah bersamaan dengan dinosaurus nonavirus sekira 66 juta tahun silam.

“Kami tidak bisa menentukan dengan pasti hewan inang yang tepat,” kata Ricardo Perez-de la Fuente rekan penulis studi yang juga ahli paleo-entomologi di Oxford University of Museum of Natural History di Inggris. Ditambahkan, “Tapi kami bisa menyingkirkan kemungkinan bahwa itu adalah burung-burung modern, karena mereka baru muncul 25 juta tahun kemudian dibanding usia resin tersebut.”

Meski tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa bulu tersebut milik dinosaurus berbulu, para peneliti menemukan petunjuk lain yang bisa menjadi bukti tak langsung sehingga memperkuat kemungkinan tersebut, yaitu pada dua spesimen D. draculi mereka menemukan bulu-bulu mikroskopis milik larva kumbang karpet, hewan yang umum ditemukan di sarang burung saat ini. ** Baca juga: Menakjubkan! Burung Penenun Punya Sarang Terbesar di Dunia Hingga 6 Meter

Temuan parasit tambahan itu, menurut para peneliti, menyajikan bukti kuat tentang perilaku bersarang pada hewan inang. “Kutu-kutu itu, yang memiliki bulu halus larva kumbang, pernah berkunjung ke sarang hewan inang berbulu sebelum membeku di dalam resin,” ujar Perez-de la Fuente.(ilj/bbs)




Benarkah Chupacabra ‘Penghisap Darah’ Itu Memang Ada?

Kabar6-Chupacabra adalah kriptid legendaris yang dikabarkan menghuni sebagian wilayah Benua Amerika. Chupacabra dilaporkan terlihat di Puerto Rico, Meksiko, dan Amerika Serikat.

Makhluk ini disebut menyerang dan mengisap darah ternak, terutama kambing. Penampakan pertama dilaporkan terjadi pada awal 1995 di Puerto Rico, dan sejak itu makhluk ini dikabarkan muncul di Maine, Amerika Serikat di utara, dan Cili di selatan. Diperkirakan makhluk ini seukuran beruang kecil. Namun para ahli menganggap Chupacabra hanyalah makhluk legenda.

Meskipun dianggap makhluk legenda, seperti dikutip Mysterious Universe, beberapa foto dan video diyakini telah menangkap keberadaan mahluk yang kerap meresahkan warga ini.

Rekaman terbaru juga mengklaim telah menangkap Chupacabra yang sedang berjalan di salah satu gurun di Portugis. Video berdurasi pendek tersebut memperlihatkan sesosok makhluk misterius terlihat mondar-mandir di gurun dan berjalan dengan dua kaki, sementara kepalanya dalam posisi membungkuk.

Anehnya, hewan seperti manusia ini memiliki warna yang sama dengan lingkungannya. Sementara, burung terdengar berkicauan seakan ketakutan dari kejauhan. Namun, makhluk itu tidak terlihat lama, karena dengan cepat menghilang lagi ke balik semak belukar.

Rekaman yang pertama kali diposting beberapa waktu lalu telah dilihat lebih dari 200 ribu kali. Namun banyak komentar, jika rekaman tersebut adalah palsu. Salah satu pengguna menuliskan, “Kualitas kamera yang sangat buruk. Saya tidak percaya itu …”

Sementara yang lain menambahkan, “Lucu, bagaimana Anda tidak bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang disebut penampakan. Sulit bagi siapa pun untuk percaya, ketika itu terjadi sepanjang waktu.” ** Baca juga: Tidak Hanya Manusia, Sapi di Belgia pun Minum Bir

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)