1

Kemasan Makanan Rusak, Kurir Ini Disiram Kuah Sup Oleh Pelanggan

Kabar6-Nasib nahas menimpa seorang pelajar di Tiongkok yang bekerja paruh waktu sebagai pengantar makanan di sebuah restoran. Karena sebuah kesalahan kecil, pelanggan yang kesal lantas menyiram sup ke arah tubuhnya.

Dalam sebuah unggahan video di media sosial Weibo, melansir Nextshark, pelajar asal Weihai, Provinsi Shandong di Tiongkok Timur itu menceritakan apa yang dialaminya. Remaja yang tak diungkap namanya itu tampak tertekan sambil menangis. Berawal ketika dirinya mendapatkan order dari wanita yang memesan semangkuk mie sup daging seharga sekira Rp38 ribu. Pesanan itu melalui aplikasi online.

Setelah semua pesanan sudah siap untuk diantar, ia pun langsung mengantarkan ke apartemen pelanggan. Setibanya di kompleks apartemen, pelajar ini menanyakan bagaimana cara menggunakan lift untuk sampai ke lantai empat unit tempat pelanggan itu.

Pertanyaan ini dilontarkan karena memang untuk mencapai lantai empat, dibutuhkan kartu keamanan sebagai akses. Tetapi pelanggan memberitahu bahwa semua pengemudi ataupun pengantar makanan tidak bisa menggunakannya. “Kamu tidak bisa naik lift. Bisakah kamu menggunakan tangga,” ucap pelanggan itu.

Akhirnya, remaja itu pun menaiki setiap anak tangga untuk bisa mengantar pesanan sampai ke depan pintu unit pelanggan. Ketika semuanya sudah diterima dengan baik, ia segera turun.

Tetapi tak lama kemudian, remaja tersebut mendapatkan telepon dari pelanggan yang memintanya untuk kembali. Ternyata panggilan itu disebabkan karena kemasan makanan rusak. Tidak diberitakan rusaknya seperti apa, tetapi sepertinya tidak begitu parah.

Pelanggan menganggap bahwa hal ini sangatlah salah. Pelanggan pun marah dan melemparkan mangkuk ke lantai hingga mencipratkan sup panas ke seluruh tubuh remaja tadi. ** Baca juga: Astronaut Tiongkok Sukses Tumbuhkan Padi di Luar Angkasa

Sebenarnya, ini bukan sepenuhnya salah kurir pengantar makanan. Untuk menenangkan pelanggan, akhirnya remaja ini menawarkan untuk membayar pesanan baru dan menjelaskan bahwa restoran mungkin telah mengemas pesanan secara tidak benar.

Pelanggan yang masih diselimuti amarah ini akhirnya memberi waktu kepada remaja tersebut untuk kembali dan membuat pesanan baru. Pelajar ini pun balik ke restoran dan membuat pesanan baru lalu mengantarkannya kembali ke apartemen.

Namun tampaknya kemarahan itu masih ada dalam diri pelanggan karena dirinya masih mencaci remaja tersebut secara verbal. Dalam unggahan videonya, pelajar ini mengungkap, “Pelanggan masih sangat kasar. Dan ketika saya kembali untuk pesanan baru, dirinya menyatakan bahwa saya tidak melakukan pekerjaan dengan benar.”

Video curhatannya itu telah menembus 3,5 juta penonton dan disukai 120 ribu netizen. Sejak video tersebut diunggah, remaja ini memohon agar netizen tidak mencari tahu atau menyerang pelanggan. Pelajar ini juga sudah melupakan kejadian tersebut.(ilj/bbs)




Cari Penghasilan Tambahan, Oknum Polwan di Malaysia Live TikTok Saat Razia Narkoba

Kabar6-Seorang oknum polisi wanita (polwan) di Malaysia nekat menayangkan proses razia di sebuah tempat hiburan secara live kepada ribuan penonton melalui akun TikTok miliknya.

Bukan tanpa alasan, melansir Malaysiakini, polwan yang merupakan asisten pengawas Depertemen Investigasi Kriminal (CID) Narkotika kepolisian Bukit Aman, Malaysia, ini mengaku tengah mencari ‘penghasilan tambahan’ untuk anak-anaknya. Polwan yang identitasnya disembunyikan ini tengah terlibat dalam sebuah razia narkoba ketika memutuskan untuk memulai live streaming lewat aplikasi TikTok.

Pada cuplikan video berdurasi satu menit 38 detik yang beredar, pelaku tampak sedang menjelaskan kepada penonton mengenai apa yang dilakukan saat bekerja. ** Baca juga: Agar Kucingnya Tidak Diusir dari Kontrakan, Wanita Inggris Ini Nikahi Hewan Peliharaannya Itu

Polwan ini sempat mengekspresikan rasa takjubnya ketika jumlah penonton mencapai 1.900 orang, dan berharap dapat mempopulerkan akun media sosialnya agar bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.

Wanita itu juga terang-terangan mengungkapkan ingin memiliki lebih dari 100 ribu followers. Sayangnya, aksi ini justru menuai respon negatif, banyak orang yang menganggap bahwa dia menunjukkan perilaku yang tidak pantas bagi seorang polisi.

Komentar netizen direspon lewat aplikasi Telegram dengan menekankan bahwa apa yang telah dilakukan adalah sah-sah saja. “Aku tidak bersalah, media saja boleh melakukan tayangan langsung saat ada razia, kenapa aku tidak boleh?” ujarnya.

Polwan itu juga berdalih, tindakannya tidak beda jauh dari konferensi pers yang dilakukan atasan. Dirinya yakin tak melakukan hal-hal yang dapat menjatuhkan martabat polisi selagi live streaming berlangsung.

Namun aksi viralnya langsung diinvestigasi oleh Departemen Kepatuhan Integritas dan Standar Bukit Aman. Direktur CID Narkotika Bukit Aman, Datuk Aton Khan Mydin Pitchay, akhirnya menegaskan bahwa live streaming yang dilakukan anak buahnya tidak mencerminkan pendapat kepolisian.

“Akun TikToknya berisi perkataan dan konten pribadi, saya tidak membenarkan aktivitas semacam itu dan tidak akan ada kompromi meskipun pihak yang terlibat adalah petugas kepolisian,” tegas jelas Pitchay.

Ditambahkan, “(Kami akan) mengambil tindakan atas pelanggaran prosedur operasi standar, terlepas dari pangkat orang yang terkait. Bahkan saya saja bisa terkena tindakan pendisiplinan, kami tidak mentolerir aksi seperti itu.” (ilj/bbs)