1

7 Kebiasaan Sepele yang Ternyata Bisa Rusak Kesehatan

Kabar6-Kebiasaan adalah perilaku sama yang dilakukan berulangkali. Dan tanpa disadari, terkadang sejumlah kebiasaan yang dianggap sepele itu justru berdampak buruk bagi kesehatan.

Karena itulah, Anda sebaiknya tidak mengabaikan sejumlah kebiasaan sepele tersebut. Melansir idntimes, ini beberapa kebiasaan yang dianggap sepele namun memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

1. Simpan dompet di saku belakang celana
Ketika Anda duduk dengan kondisi dompet masih tetap berada di saku belakang celana, hal ini dapat menyebabkan bokong menjadi tidak rata dan memicu nyeri punggung bagian bawah, nyeri pinggul, bahkan rasa sakit di punggung bagian atas atau bahu.

Dompet di saku belakang juga bisa mengiritasi saraf yang berada di punggung dan kaki bagian bawah. Kondisi ini biasanya disebut ‘fat wallet syndrome’ atau ‘wallet sciatica’.

2. Pegang hidung saat bersin
Perilaku yang satu ini sering sekali dilakukan untuk menghindari terjadinya bersin yang keras, dan memperkecil risiko penyebaran virus saat kuman.

Sayangnya, memegang hidung saat bersin dapat menyebabkan tekanan udara yang seharusnya dikeluarkan kembali ke sinus atau bagian belakang hidung melalui mulut dan tenggorokan.

Akibatnya, gendang telinga dan telinga bagian dalam akan mengalami kerusakan. Bahkan jika hal tersebut terjadi, pembuluh darah di area seperti dada, tenggorokan, mata, dan otak, dapat pecah.

3. Makan sebelum tidur
Sebuah penelitian mengungkapkan, waktu makan malam yang berdekatan dengan waktu tidur berhubungan erat dengan meningkatnya risiko GERD atau masalah lambung. Jika Anda merasa sakit perut saat tidur setelah makan, cobalah menopang kepala agar lebih tinggi dengan bantal.

4. Cuci tangan dengan air yang terlalu panas
Bila Anda berpikir bahwa mencuci tangan menggunakan air panas dapat membantu menghilangkan kuman membandel yang berada di telapak tangan, nyatanya hal tersebut justru bisa mengupas minyak alami pada kulit.

Akibatnya, tangan menjadi tempat yang sangat cocok bagi serangga atau bakteri kulit berkembang biak. Air yang terlalu panas juga bisa membunuh bakteri baik di area tangan yang dapat melawan infeksi.

5. Gunakan pengering tangan
Sebuah studi menunjukkan, pengering tangan di toilet umum juga meniupkan kuman feses ke tangan saat digunakan. Berdasarkan penelitian tersebut, terdapat banyak jenis bakteri, seperti patogen dan spora potensial, yang tersimpan di pengering tangan kamar mandi. Untuk itu, sebaiknya cukup keringkan tangan kamu menggunakan tisu atau handuk tangan khusus.

6. Gunakan talenan yang sama untuk daging dan sayuran
Menggunakan talenan yang sama untuk memotong daging dan sayuran ternyata memiliki pengaruh yang buruk bagi kesehatan. Hal tersebut karena sayuran yang dipotong menggunakan talenan bekas daging dapat terinfeksi bakteri salmonella yang biasa terdapat pada daging.

Untuk menghindarinya, Anda bisa mencuci talenan tersebut hingga bersih menggunakan sabun anti bakteri sebelum digunakan untuk memotong bahan masakan lainnya.

7. Tidak mencuci muka sebelum tidur
Mencuci wajah sebelum tidur sangat penting dilakukan untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel selama satu hari setelah menjalankan aktivitas. Sayangnya, banyak orang yang masih malas mencuci muka mereka sebelum tidur.

Padahal, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan muka menjadi rusak akibat kotoran, polusi, serta makeup yang menumpuk pada wajah dan menutupi pori-pori. ** Baca juga: Ketahui Emosi Seseorang Lewat Sorot Matanya

Jadi jangan abaikan kebiasaan sepele tadi karena dapat merusak kesehatan tubuh.(ilj/bbs)




Hindari Penyebaran Kuman Saat Gunakan Toilet Umum

Kabar6-Toilet umum menjadi salah satu fasilitas yang ada antara lain di kantor, pusat perbelanjaan, pasar, terminal, bahkan taman-taman kota. Hal yang harus diketahui, toilet umum memang bukan lokasi paling bersih untuk dikunjungi.

Mengapa demikian? Karena banyak orang yang memakai toilet umum, dan kadang meninggalkan kuman. Nah, beberapa orang kadang menyiasati untuk membawa tisu sendiri sebagai upaya untuk berjaga-jaga saat toilet umum yang digunakan tidak begitu bersih.

Lantas, bagaimana cara aman untuk menghindari penyebaran kuman di toilet umum? Melansir beberapa sumber, berikut tujuh cara yang disarankan:

1. Perhatikan kondisi toilet
Saat memasuki area toilet, lakukan observasi singkat untuk melihat bilik yang paling aman dan bersih untuk digunakan. Dudukan kloset harus kering dan bebas dari kotoran yang terlihat. Pastikan bilik tersebut memiliki jumlah tisu yang cukup.

2. Bilas dengan baik
Ada kemungkinan penyebaran kuman terjadi saat Anda membilas kloset. Biasakan untuk menutup kloset saat membilasnya karena kuman bisa ‘terbang’ hingga 100 cm, di mana saat itu Anda berada tepat di tengah.

Gunakan tisu saat menekan tombol bilas dan ketika akan ingin membuka pintu toilet. Ada kemungkinan gagang pintu di dalam bilik lebih kotor dibanding di bagian luar.

3. Cuci tangan
Membersihkan tangan adalah bagian terpenting saat menggunakan toilet umum. Sayangnya, terkadang wastafel justru menjadi area paling kotor.

Gunakan air hangat yang dapat membantu mendesinfeksikan tangan. Cuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik di bawah air mengalir.

4. Keringkan tangan dengan tepat
Jika toilet umum menyediakan tisu dan mesin pengering tangan, sebaiknya tetap pilih tisu untuk mengeringkan tangan. Kadang mesin pengering dapat ‘melempar’ air yang ada di tangan ke arah wajah, sehingga membuat area wajah rentan terkena kuman.

Namun jika mesin pengering adalah pilihan satu-satunya, pastikan menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol setelahnya.

5. Tinggalkan toilet dengan aman
Saat hendak pergi dari toilet, Anda tetap harus berhati-hati terhadap kuman. Meskipun telah mencuci tangan, tidak semua orang melakukannya.

Ada kemungkinan kuman mengumpul dan berkembang biak di gagang pintu toilet. Gunakan tisu untuk memegang gagang dan buang setelahnya.

6. Duduk dan jangan jongkok
Apabila Anda merasa terganggu, cukup gunakan tisu sebagai alas duduk. Dengan berjongkok, Anda hanya akan membuat dudukan kloset jadi lebih kotor.

7. Lindungi barang pribadi
Hindari meletakkan ponsel dan tas di lantai atau rak yang tersedia. Hal ini berpotensi membuat barang milik Anda jadi alat penyebar kuman. Namun lebih baik jika Anda menggantung tas atau mengantongi ponsel. ** Baca juga: Apa Itu Puasa Kulit?

Tetap jaga kebersihan saat di luar rumah.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Baik, Tisu Toilet atau Hand Dryer?

Kabar6-Usai mencuci tangan, biasanya kita akan mengeringkannya dengan menggunakan tisu ataupun hand dryer (pengering tangan). Sebenarnya, manakah yang lebih sehat untuk digunakan? Tisu toilet atau hand dryer?

Rata-rata orang lebih memilih pengering tangan karena dianggap lebih praktis dan tak perlu membuang banyak tisu. Namun nyata, menggunakan hand dryer tidak sebersih yang dikira.

Ketika digunakan, melansir hellosehat, pengering tangan tidak hanya meniupkan udara keluar tetapi juga menghisap udara di saat yang sama. Secara tidak langsung, mesin pengering tangan akan menyedot bakteri yang ada di sekitar toilet, mulai dari yang menempel di tangan hingga tempat sampah. Berdasarkan salah satu penelitian dari Universitas Leeds, mesin pengering tangan menyimpan bakteri 27 kali lebih banyak ketimbang tisu toilet. Tidak hanya di dalam mesin, bakteri tersebut juga dapat bertahan lebih lama pada udara di sekitar pengering tangan.

Bakteri yang tersedot ke dalam mesin akan dikeluarkan kembali ketika kita mengeringkan tangan. Dengan begitu, bukannya hilang, bakteri di tangan justru bertambah. ** Baca juga: Apakah Air Lemon Memang Bantu Turunkan Berat Badan?

Sementara itu, tisu toilet justru dinilai lebih higienis karena para ahli menemukan bahwa tisu toilet dapat mengurangi banyak jenis bakteri yang menempel di tangan sampai pada ujung jari.

Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak bisa sepenuhnya menggunakan pengering tangan. Gunakan pengering tangan yang menggunakan filter agar dapat membantu mengurangi jumlah bakteri.(ilj/bbs)