1

Berbohong, 2 Influencer Taiwan Siarkan Video yang Diakui Sebagai Insiden Penculikan di Kamboja

Kabar6-Dua orang influencer asal Taiwan, Chen Neng-chuan (31) dan Lu Tsu-hsien (34), harus menjalani hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut, dan menyiarkan secara langsung pelariannya.

Neng-chuan yang menggunakan nama panggilan ‘Goodnight Chicken’, dan Tsu-hsien yang dikenal sebagai ‘Anow’, dijatuhi hukuman dua tahun penjara dan denda sekira Rp15 juta karena dianggap memicu kegaduhan sosial.

Neng-chuan, melansir SCMP, terkenal dengan video paranormalnya yang meraup 129 ribu subscriber di YouTube serta lebih dari 405 ribu pengikut di TikTok. Neng-chuan memulai siaran langsung dan mengklaim dirinya telah terperosok masuk ke sebuah kawasan pejahat di kota Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja.

Dalam siaran langsung tersebut, Neng-chuan diduga dikejar oleh seseorang yang mengenakan pakaian militer dan kemudian dipukuli sebelum siaran langsung tersebut diputus secara tiba-tiba. Istri Neng-chuan yang menangis juga mengatakan bahwa suaminya telah hilang.

Keesokan harinya, Neng-chuan memulai siaran langsung lainnya dan mengklaim telah berhasil melarikan diri dari kompleks penipu tersebut. Dalam video tersebut, kepalanya gundul, bajunya berlubang besar dan dia terlihat ketakutan karena mengaku telah dirampok dan dipukuli.

Setelah siaran langsung dipublikasikan, banyak netizen yang skeptis dengan klaimnya dan seorang anggota Global Anti-scam Organisation (GASO) juga menunjukkan beberapa ketidaksesuaian dalam video Neng-chuan.

Selain itu, keluarga Neng-chuan tidak mengajukan laporan polisi dan Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa mereka tidak menerima permintaan bantuan. Siaran langsung Neng-chuan mendorong pihak berwenang setempat untuk melakukan penyelidikan, dengan mengeluarkan surat pemberitahuan orang hilang.

Tak lama, polisi menemukan Neng-chuan di sebuah apartemen, bersama dengan alat peraga yang digunakan untuk melakukan penculikan. Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Kuoch Chamroeun, memberikan rincian tentang kasus ini.

Chamroeun mengatakan, Neng-chuan dan komplotannya tiba di Kamboja pada 11 Februari. Baik Neng-chuan maupun Tsu-hsien, sengaja menggambarkan Kamboja sebagai masyarakat yang berbahaya. “Mereka menulis naskahnya sebelum datang ke Kamboja,” terang Chamroeun.

“Saya sangat menyesal, tolong beri saya kesempatan,” kata Neng-chuan kepada Chamroeun sambil berlutut. Neng-chuan berharap diberi kesempatan untuk mempromosikan Kamboja kepada para turis, dan membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang negara ini.

“Jika kita memaafkan mereka, di lain waktu akan ada orang lain yang mengarang kebohongan serupa yang akan menodai citra Kamboja,” kata Chamroeun.

Neng-chuan dan Tsu-hsienakan dideportasi dari negara itu setelah mereka menjalani hukuman.(ilj/bbs)




Motif Penculikan di Tangsel, Oknum Paspampres Ingin Peras Penjaga Toko Obat Ilegal

Kabar6-Pelaku penculikan terhadap Imam Masykur adalah oknum tentara berinisial Praka RM. Oknum anggota pasukan pengawal presiden (Paspampres) itu bersama dua orang rekannya menculik korban saat jaga toko di daerah Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

“Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk dimintai keterangan dan kepentingan penyelidikan,” kata Asisten Intelejen Danpaspampres, Kolonel (Kav) Herman Taryaman lewat keterangan tertulis dikutip Senin (28/8/2023).

Imam Masykur dibawa paksa oleh Praka RM pada Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu. Pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian kepada warga sekitar yang coba ingin melerai.

Praka RM dipastikan akan dihukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaku kepada penyidik Denpom Jayakarta mengakui coba meminta uang kepada keluarga korban.

“Mereka (korban) pedagang obat-obatan ilegal,” terang Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

**Baca Juga: Minta Tebusan Rp 50 Juta, Mayat Penjaga Toko di Tangsel Dibuang ke Karawang

Praka RM beranggapan keluarga korban tidak akan laporan ke polisi karena mereka terindikasi jual obat ilegal. “Akhirnya pelaku menculik korban,” ujar Hamdie.

Pihak kelurga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut STTLP/B/4776/VIII/2023/SPKT.

Dua pekan berselang kasus penculikan tak ada kabar, keluarga korban akhirnya mendapat informasi dari polisi. Ada penemuan mayat tanpa identitas di dekat sungai daerah Karawang, Jawa Barat.

Saat ini Imam telah di kebumikan di kampung halamannya di Dusun Arafah, Kelurahan Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.(yud)




Balita Diculik di Cilegon, Ditemukan di Jakarta Selatan

Kabar6.com

Kabar6-Polres Cilegon berhasil menemukan Adriana Syahrufina (4) korban penculikan yang terjadi 02 Januari 2023. Korban ditemukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu dini hari, 25 Januari 2023, sekitar pukul 02.00 wib.

Putri cantik yang merupakan warga Kota Cilegon, Banten itu diculik oleh Herdiyansyah alias Diansyah (32), yang notabene masih saudara dengan sang korban.

“(Pelaku) telah kami amankan pada pukul 02.00 wib di wilayah hukum Polda Metro Jaya, di Pasar Minggu,” ujar Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro, Rabu (25/01/2023).

Dalam keterangannya, AKBP Eko Tjahyo Untoro menerangkan kalau tersangka telah mendekam di tahanan Polres Cilegon untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan sang anak, langsung diserahkan ke orang tuanya Rabu dini hari.

“Sekarang korban dan pelaku sudah kami bawa ke Polres Cilegon, untuk rencana tindak lanjut akan kami lakukan pendalaman,” terangnya.

Sempat diberitakan Adriana Syahrufina yang sedang bermain dengan kakaknya diajak pelaku membeli es krim, kemudian membawanya ke warteg untuk makan di Kota Cilegon, Banten.

**Baca Juga: Gedung OKP Telan Rp 2,4 Miliar Diresmikan Bupati Pandeglang

Pelaku membujuk sang kakak untuk menjemput ibunya dan mengajaknya makan bersama. Namun saat sampai di warteg, putri berusia 4 tahun itu sudah tak ada di lokasi dan tidak diketahui rimbanya.

Polisi yang mengetahui informasi tersebut datang ke lokasi, melakukan olah TKP dan mengambil rekaman CCTV. Berbekal itu, Polres Cilegon melakukan penyelidikkan serta menyebar foto pelaku yang berstatus buronan ke berbagai jejaring medsos maupun pemberitaan.

Pelaku Herdiyansyah dikenakan Pasal 83 junctio Pasal 76F Undang-undang (UU) nomor 35 Tahun 2014, tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan anak atau Pasal 332 KUHP. (Dhi)




Minta Uang Tebusan Fantastis, Penculik Simpanse Kirim Video Korbannya dengan Tangan Terikat di Atas Kepala

Kabar6-Kasus yang diyakini sebagai situasi penyanderaan pertama dengan melibatkan kera terjadi, di mana kawanan penculik mengambil tiga simpanse muda dari cagar alam Afrika.

Para penculik tersebut, melansir Smithsonianmag, mengirimkan video ‘bukti kehidupan’ untuk meminta tebusan yang fantastis sebesar enam digit. “Video yang beredar di media sosial menunjukkan salah satu simpanse muda, berusia lima tahun bernama Monga, dengan tangan terikat di atas kepalanya di suatu ruangan,” demikian ungkap sebuah sumber.

Dua simpanse muda lainnya, Hussein dan Cesar, terlihat berlarian. Tiga simpanse yang berusia antara dua dan lima tahun itu diculik pada tengah malam dari cagar alam Pusat Rehabilitasi Primata JACK di Republik Demokratik Kongo.

Kawanan penculik itu berulang kali mengirim pesan menuntut tebusan enam digit dan mengancam akan membunuh simpanse itu, kecuali uang tebusan dibayarkan. Disebutkan, kawanan penculik akan memenggal kepala hewan tersebut dan mengirim kepala simpanse kembali ke tempat itu jika mereka tidak mendapatkan uang.

“Ini adalah mimpi buruk…itu adalah bencana,” kata Franck Chantereau, pendiri pusat rehabilitasi simpanse. “Kami telah menghadapi banyak tantangan selama 18 tahun sekarang. Tapi kami belum pernah mengalami hal seperti ini: penculikan kera,” ujar Chantereau.

JACK adalah salah satu dari tiga suaka kera di negara Afrika Tengah. Merupakan rumah bagi sekira 40 simpanse dan primata lainnya, seperti mangabey perut emas yang terancam punah. Organisasi tersebut bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menyelamatkan simpanse.

Adams Cassinga, dari ConservCongo, LSM Kongo yang menyelidiki kejahatan terhadap satwa liar, mengatakan bahwa itu mungkin penculikan kera pertama di dunia. ** Baca juga: Pria Malaysia Bugil di Lobi Hotel dan Bersujud di Depan Istri Akibat Stres Kerjaan

“Ini sangat langka, ini adalah pertama kalinya, tidak hanya di Afrika tetapi dunia, saya mendengar hal ini. Kami telah mendengar orang menggunakan satwa liar sebagai tameng atau sebagai agenda politik atau sosial. Ini pertama kalinya saya mendengar orang benar-benar menculik hewan untuk meminta uang,” terang Cassinga.(ilj/bbs)




Berkomplot dengan Sang Kekasih, Wanita Spanyol Ngaku Diculik untuk Minta Uang Tebusan dari Ibu Kandungnya

Kabar6-Perbuatan yang dilakukan seorang wanita di Spanyol berusia 30 tahun yang tak disebutkan namanya ini sungguh tidak terpuji.

Bagaimana tidak, wanita ini berkonspirasi dengan keluarga sang kekasih untuk memalsukan penculikan atas dirinya, demi meminta uang tebusan yang cukup besar dari ibu kandung wanita itu.

Pada awal September, melansir Nypost, Guardia Civil yaitu salah satu dari dua lembaga penegak hukum Spanyol, merilis video yang menunjukkan seorang wanita dengan mata ditutup dan noda darah di wajah. Dia diikat ke kursi dalam kondisi menangis tersedu-sedu dan memberi tahu sang ibu bahwa dirinya telah diculik, dan para penculik meminta uang tebusan sebesar sekira Rp752 juta.

Dalam video itu, wanita tersebut mengklaim dia tidak tahu siapa si penculik atau mengapa mereka menculiknya. Wanita itu menginstruksikan sang ibu untuk membayar uang tebusan dengan menjatuhkan uang tunai di lokasi tertentu.

Wanita itu juga memperingatkan ibunya bahwa para penculik menyadap rumah mereka dan bahwa setiap upaya untuk menghubungi polisi, akan membuatnya dibunuh. ** Baca juga: Pemerintah Nigeria Larang Jual Beli Motor Karena Sering Dipakai untuk Kejahatan Teroris

Siapa sangka, video tersebut rupanya hanya akal bulus demi mendapatkan uang. Menurut polisi Spanyol, wanita dalam video tersebut sengaja memalsukan penculikannya dengan bantuan keluarga sang kekasih, hanya untuk mengelabui ibu kandungnya agar mengirim uang tebusan.

Ibu ‘korban’ setuju untuk membayar uang tebusan dan mengambil uang dari bank. Namun, dia juga diam-diam memberi tahu polisi tentang situasi putrinya. Saat itulah potongan puzzle mulai tertata.

Penyelidik memulai dengan menanyai sang ibu, yang menyebutkan bahwa dia telah membayar total Rp677 juta dalam beberapa kesempatan. Dalam pikirannya, sang ibu berupaya menjaga putrinya tetap aman dengan memberikan penculik apa yang mereka inginkan.

Beruntung polisi dengan cepat mengetahui bahwa keluarga sang kekasih itulah yang membantu wanita tadi melakukan aksinya. Selanjutnya, polisi menetapkan bahwa penculikan itu kemungkinan besar adalah rekayasa, dan mereka hanya membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Setelah mengaktifkan protokol penculikan, petugas Guardia Civil fokus untuk menemukan keluarga sang kekasih. Petugas berhasil menemukan mereka semua, termasuk wanita yang diduga diculik, sedang berjudi.

Para pelaku pun ditahan dan mengakui bahwa mereka memang memalsukan penculikan. Setelah menggeledah rumah tersangka, Guardia Civil menemukan alat yang digunakan untuk simulasi penculikan, pisau besar, saputangan yang mengikat wanita muda itu, dan sebotol darah artifisial.(ilj/bbs)




Korban Penculikan di AS Berhasil Diselamatkan Setelah Beri Isyarat Minta Bantuan dengan Gunakan Gerakan Tangan

Kabar6-Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminta bantuan saat kita dalam bahaya. Salah satunya adalah isyarat tangan yang mungkin belum banyak diketahui orang.

Hal ini juga dilakukan oleh seorang remaja putri berusia 16 tahun asal Asheville, North Carolina, Amerika Serikat (AS), yang dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya. Laporan kehilangan ini lantas didokumentasikan oleh Kantor Sheriff Laurel County di Kentucky.

Selanjutnya, melansir 7news, seorang pengendara di Kentucky menelepon 911 untuk melaporkan bahwa dirinya melihat seorang gadis yang terlihat kesulitan dalam sebuah kendaraan di jalan raya.

“Penggugat berada di belakang kendaraan dan melihat seorang penumpang wanita di dalam kendaraan membuat gerakan tangan yang dikenal di platform media sosial TikTok untuk mewakili kekerasan di rumah, ‘saya butuh bantuan-kekerasan dalam rumah tangga’, demikian bunyi pernyataan yang diunggah oleh Kantor Sheriff Laurel County.

Gerakan tangan tersebut, menurut Canadian Women’s Foundation, berupa gerakan menggunakan satu tangan yang digunakan seseorang saat dalam kesulitan. Seseorang yang menggunakan isyarat itu mengangkat tangan mereka dengan telapak menghadap ke luar, lalu memasukkan ibu jari ke tangan mereka dan kemudian menutup jari-jari ‘menyelimuti’ ibu jari.

Polisi mengungkapkan, remaja tersebut mempelajari gerakan tangan itu di TikTok. Sementara pngendara yang menelepon 911 tetap berada di belakang kendaraan sejauh tujuh mil untuk menyampaikan informasi kepada polisi.

Beruntung, tak lama kemudian polisi berhasil menepikan mobil dan menyelamatkan remaja putri tersebut. ** Baca juga: Kesalahan Saluran Pipa, Selama 28 Tahun Orang-orang di Sebuah Rumah Sakit Jepang Minum Air yang Digunakan untuk Siram Toilet

Menurut keterangan polisi, awalnya tersangka membawa remaja itu dari North Carolina ke Ohio, tempat kerabatnya. Mereka meninggalkan Ohio begitu kerabat si tersangka mengetahui bahwa remaja putri tersebut masih di bawah umur dan dilaporkan menghilang.

“Kami tidak tahu berapa lama (mobil itu) turun dari jalan tol Ohio dan dia telah melakukan ini kepada pengendara lain dengan harapan mereka akan memerhatikan bahwa dia dalam kesulitan, tetapi akhirnya seseorang mengenalinya,” kata Gilbert Acciardo, wakil Sheriff Laurel County.

tersangka ditangkap dengan dakwaan pelanggaran penahanan dan tuduhan atas kepemilikan masalah kinerja seks oleh anak di bawah umur.(ilj/bbs)




Bersekongkol, Tiga Wanita di Malaysia Pura-pura Diculik Demi Dapat Uang dari Ayah Mereka

Kabar6-Uang memang bisa membutakan manusia, bahkan membuat seseorang bertindak di luar akal sehat. Karena uang juga, tiga wanita asal Malaysia bersekongkol untuk melakukan penipuan terhadap ayah kandung mereka .

Bagaimana kisahnya? Melansir worldofbuzz, tiga wanita asal Muar, Malaysia, yang tak diungkap identitasnya berpura-pura menjadi korban penculikan, dan meminta uang tebusan pada ayah mereka. Menurut keterangan Asisten Komisaris Zaharudin Rasip, kejadian berawal saat ketiga wanita tersebut menelepon sang ayah dan mengatakan bahwa mereka telah diculik. Mereka kemudian meminta sang ayah untuk menyediakan sejumlah uang sebagai tebusan agar dilepas oleh si penculik.

Keruan saja sang ayah yang berusia 66 tahun itu langsung menelepon pihak kepolisian dan melaporkan insiden tersebut. Pihak kepolisian Muar segera melakukan investigasi. ** Baca juga: Shock! Ada Sumpit dalam Wajah Wanita Taiwan Ini

Selang beberapa hari, ketiga wanita tadi ditangkap di dua lokasi yang berbeda dan ditahan. Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh Polisi Distrik Muar, ketiga wanita itu disebut telah membuat konspirasi dengan mengarang cerita palsu mengenai penculikan mereka demi bisa memperoleh uang dari sang ayah.

Pihak kepolisian masih menyelidiki motif dari insiden tersebut, yang masuk ke dalam Pasal 384 KUHP tentang pemerasan. Apabila terbukti bersalah, mereka dapat dijatuhi hukuman maksimal 10 tahun penjara, denda, atau cambuk.

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Wanita di Spanyol Tega Tipu Suaminya dengan Pura-pura diculik, Uang Tebusan Ratusan Juta Digunakan untuk Judi

Kabar6-Ada saja akal licik yang digunakan seorang wanita di Spanyol untuk mendapatkan sejumlah uang. Wanita berusia 47 tahun yang tak disebutkan namanya itu membuat keterangan palsu bahwa dirinya diculik geng kriminal.

Parahnya, melansir Mirror, uang yang dibayarkan oleh sang suami untuk menebus dirinya ternyata malah digunakan untuk permainan judi bingo. Perbuatan tak terpuji wanita ini dibongkar oleh suaminya yang kemudian melaporkan hal ini ke polisi. Disebutkan, sebagian dari total uang tebusan yakni hampir Rp100 juta digunakan untuk bermain bingo.

Menurut keterangan polisi, wanita itu mengarang penculikan palsu saat suaminya dirawat di rumah sakit. Sang suami mendapat pesan dari seseorang tak dikenal bahwa istrinya dalam bahaya besar dan harus ditebus dengan uang. Dia lalu menghubungi polisi dan menyiapkan uang yang diminta.

Sementara itu satuan elite dari kepolisian Mossos d’Esquadra dikerahkan untuk menyelamatkan korban. Setelah uang diletakkan dan diambil seseorang, polisi baru menemukan kejanggalan setelah mendalami rekaman CCTV di lokasi.

Dalam rekaman tampak yang mengambil uang tebusan adalah seorang wanita. Setelah itu, dia pergi ke tempat judi bingo. Rekaman juga menunjukkan pelaku membersihkan tangan menggunakan gel di pintu masuk sebelum melewati mesin slot. Lokasinya di sebuah kasino, Badalona, ​​dekat Barcelona.

Pelaku ditangkap saat bermain bingo dan didakwa dengan pemalsuan dan pemerasan. Seorang hakim membebaskannya dengan membayar jaminan sambil menunggu penyelidikan. ** Baca juga: Fantastis, 2 Pasang Kacamata dari Abad Ke-19 Laku Terjual Sekira Rp50 Miliar dalam Sebuah Lelang di Inggris

“Petugas menangkap seorang wanita Spanyol berusia 47 tahun karena berpura-pura dirampas kebebasannya dan mengklaim penculik menuntut tebusan 6.000 euro untuk membebaskannya hidup-hidup,” demikian bunyi pernyataan polisi.(ilj/bbs)




Cerdik, Anak Miliarder Inggris yang Diculik Kirim Kode Rahasia Minta Pertolongan ke Ayahnya

Kabar6-Seorang pria, anak miliarder Inggris, yang diculik anggota geng kriminal berhasil diselamatkan setelah mengirim teks kode rahasia ke sang ayah.

Pria berusia 25 tahun yang tak disebutkan namanya ini, melansir Dailymail, disandera selama delapan hari saat liburan di Monte San Giusto dekat Macerata, pantai Adriatik, Italia. Namun anehnya, para penculik hanya meminta uang tebusan sekira Rp114 juta.

Pihak keluarga yang diberitahu segera meneruskannya ke polisi Inggris. Petugas dari Scotland Yard dan Badan Kejahatan Nasional (sejenis FBI) terlibat dalam operasi penyelamatan yang dilakukan dengan sangat rahasia.

Dalam operasi penyelamatan, empat penculik yang terdiri atas tiga pria dan satu wanita berhasil ditangkap. Para pnculik itu adalah Dona Conte, Ahmed Rajraji dan Rubens Gnaga, sementara satu-satunya wanita diidentifikasi sebagai Aurora Carpani.

Korban sendiri ditemukan oleh petugas tanpa alas kaki dan dirantai ke radiator di dalam apartemen. Selanjutnya, dia dibawa ke rumah sakit. “Kami bertindak mengikuti informasi dari rekan-rekan Inggris. Dia berasal dari keluarga yang sangat kaya,” demikian keterangan sebuah sumber polisi Italia.

Meski demikian, mereka masih menyimpan kecurigaan. Pasalnya, penculik hanya meminta uang tebusan dalam jumlah kecil. ** Baca juga: Akibat Wabah Tikus, Bola Mata Milik Istri Seorang Petani di Australia Digigit Hewan Pengerat

Kolonel Francesco D’Ecclesiis, komandan unit carabinieri yang terlibat dalam operasi tersebut mengatakan, petugas hanya memerlukan waktu 36 jam untuk menemukan lokasi korban disekap.

“Penggerebekan terjadi pada Rabu (13/10/2021) pukul 14.45 waktu setempat. Kami mengepung blok apartemen, menangkap para penculik, dan membebaskan sandera,” terang D’Ecclesiis.

Tak dijelaskan apa kode rahasia yang dimaksud.(ilj/bbs)




Seorang Warga Nigeria Jual Rumah dan Tanah untuk Menebus Tujuh Anaknya yang Diculik Pria Bersenjata

Kabar6-Seorang pria bernama Abubakar Adam menjual mobil dan sebidang tanah, serta menguras tabungan miliknya demi membebaskan tujuh dari 11 anaknya yang diculik pria bersenjata, di barat laut Nigeria.

Adam, melansir theepochtimes, meletakkan uang sebesar US$7.300 di semak-semak bersama dengan uang tebusan dari keluarga lain di Kota Tegina. Kmeudian, para penculik mengambil uang terseebut, menangkap salah satu pria yang mengantarkan uang tadi, dan membuat permintaan baru berupa lebih banyak uang dan enam sepeda motor.

“Kami sangat menderita,” keluh tukang reparasi ban berusia 40 tahun yang masih menunggu sejumlah tanda apa yang terjadi pada anak-anaknya tiga bulan setelah penculikan massal. “Sejujurnya aku tidak punya apa-apa lagi.”

Penculik diktahui telah mengambil lebih dari 1.000 siswa sejak Desember, di tengah maraknya penculikan di barat laut yang miskin. Menurut penghitungan laporan Reuters, sekira 300 orang anak masih belum dikembalikan.

Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengimbau negara-negara bagian untuk tidak membayar apa pun kepada para penculik, dengan mengatakan itu hanya akan mendorong lebih banyak penculikan. Badan-badan keamanan menyatakan, mereka menargetkan para bandit dengan aksi militer dan metode lainnya.

Sementara itu, ratusan orangtua menghadapi kesulitan yang sama, melakukan segala yang mereka bisa untuk mengumpulkan uang tebusan sendiri, atau mengambil risiko tidak akan pernah melihat anak-anak mereka lagi.

“Kami memohon kepada pemerintah untuk membantu,” kata Aminu Salisu, yang putranya berusia delapan tahun dibawa dalam penyerangan siang hari di sekolah Islam Salihu Tanko Tegina pada Mei, bersama lebih dari 130 siswa.

Salisu menguras tabungannya sendiri dan menjual semua yang ada di toko miliknya untuk meningkatkan kontribusi. Pemilik sekolah bahkan menjual setengah halaman. Bersama-sama, dengan bantuan teman, kerabat, dan orang asing, orang-orang Tegina mengatakan bahwa mereka mengumpulkan sekira US$72.904.

Tapi itu masih belum cukup untuk para penculik. Menurut perkiraan analis SBM Intelligence yang berbasis di Lagos, para penculik mengumpulkan lebih dari US$18 juta uang tebusan dari Juni 2011 hingga Maret 2020 di Nigeria. ** Baca juga: Kamar Selalu Bau, Pasutri Ini Temukan ‘Lubang Rahasia’ dalam Rumah yang Berasal dari Abad Ke-16

“Banjir uang tunai itu membawa banjir penculik baru,” kata Bulama Bukarti, seorang analis di Unit Kebijakan Ekstremisme dari Tony Blair Institute for Global Change. Dia memperkirakan saat ini ada sekitar 30.000 bandit yang beroperasi di barat laut. “Ini adalah industri yang paling berkembang, paling menguntungkan di Nigeria.”

Penculikan telah menjadi pilihan karier yang menggiurkan bagi para pemuda di saat ekonomi terpuruk, inflasi dua digit dan pengangguran 33 persen.

“Dari Desember, kami melihat kotak Pandora terbuka. Mereka melihat itu mungkin. Mereka melihat tidak ada yang terjadi pada pelaku penyerangan,” ujar Bukarti.(ilj/bbs)