1

Kasus Penamparan Siswi SMP di Ciputat Berujung Damai

Kabar6.com

Kabar6-Kasus penamparan siswi SMP PGRI 1 Ciputat, Tangerang Selatan berujung damai. Kedua belah pihak sepakat berdamai setelah dilakukan mediasi.

“Orangtua siswa sepakat untuk tidak memperpanjang masalah dengan tidak membawa kasus ini ranah hukum demi kebaikan seluruh pihak,” ujar Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Ciputat, Cartam, Senin (8/4/2019).

Dalam kesepakatan damai yang dilakukan di sekolah tersebut, kedua siswi yang didampingi orangtua masing masing menandatangani kesepakatan.

Mediasi yang juga melibatkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kota Tangerang Selatan fokus terhadap penanganan trauma pada anak yang menjadi korban penamparan.

**Baca juga: Ajak Perubahan, Keluarga H Rijan di Pondok Cabe Siap Dukung H Agus Pramono.

“Kami segera lakukan pemulihan mental yang di hadapi oleh anak korban secara bertahap. Dan kami mengharapkan agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, masalah anak ini masalah serius,” kata Feb Amni Hayati, Sekretaris P2TP2A Kota Tangsel. (Adt)




Pasca Penamparan, Kepala SMP PGRI 1 Ciputat Undang Wali Murid

Kabar6.com

Kabar6-Kepala SMP PGRI I Ciputat panggil siswi yang menjadi korban penamparan ke sekolah. Pemanggilan itu bertujuan untuk menggali informasi lebih terkait penamparan yang dilakukan teman satu kelas.

Pemanggilan itu dilakukan Cartam S Kepala SMP PGRI I Ciputat, setelah dirinya mendapat teguran dari Taryono Kepala Dindik Tangsel. Sebelumnya Cartam mengaku tak mengetahui kasus penamparan itu.

“Informasi terkait penamparan saya terima langsung dari pak kadis (Taryono, red). Dan saya segera mengambil tindakan pemanggilan kepada siswi yang menjadi korban penamparan bersama orangtuanya,” kata Cartam kepada Kabar6.com, Jumat (5/4/2019).

Kata Cartam, pemanggilan itu bertujuan untuk mendengarkan langsung kesaksian dari siswi yang menjadi korban penganiayaan teman sekelas. Cartam juga mengaku sangat menyesal dengan kejadian tersebut.

**Baca juga: Disegel Pol PP Kota Tangerang, Pembangunan Gedung Tak Berizin Terus Berjalan.

“Semoga permasalahan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Saya atas nama sekolah sangat menyesalkan kejadian itu. Semoga kejadian seperti itu tak terulang lagi kedepannya,” jelas Cartam yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Tangsel.

Setelah mendengarkan kesaksian dari korban penamparan, SMP PGRI 1 Ciputat akan melakukan pemanggilan pula terhadap terduga pelaku penamparan bersama orangtuanya. (adt)




Kasus Penamparan, Dindik Tangsel Minta Tiga Pilar Lakukan Cegah Dini

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Taryono sesalkan kejadian penamparan yang menimpa seorang siswi di SMP PGRI Ciputat.

“Saya sangat menyesalkan penamparan tersebut. Kejadian ini harus menjadi perhatian semua pihak,” kata Taryono kepada Kabar6.com, Kamis (4/4/2019).

Taryono menuturkan, harusnya tiga pilar pendidikan, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat dapat membantu untuk melakukan pencegahan dini tindak kekerasan terhadap anak melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

“Tiga pilar pendidikan diharap dapat membantu melakukan cegah dini tindak kekerasan terhadap anak,” paparnya.

**Baca juga: Siswi SMP PGRI Ciputat Ditampar Teman Sekelas Lima Kali.

Disamping itu, Taryono menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan P2TP2A Tangsel serta pihak sekolah terkait dengan aksi penamparan tersebut.

“Saya akan kordinasi dengan P2TP2A Tangsel dan pihak sekolah. Agar masalah tersebut dapat diatasi dengan seksama. Jangan sampai ada anak Indonesia yang tidak bersekolah,” pungkasnya. (adt)




P2TP2A Tangsel Akan Dalami Penamparan Siswi PGRI Ciputat

kabar6.com

Kabar6-Penamparan siswi SMP PGRI Ciputat oleh teman sekelasnya mendapat perhatian serius dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Herlina Mustikasari selaku Ketua P2TP2A Tangsel menegaskan pihaknya akan segera mengirimkan tim untuk mendalami kejadian tersebut.

“Iya mas, nanti saya coba dalami permasalahan itu. Saya coba kirim orang kesana,” kata Herlina kepada Kabar6.com, Kamis (4/4/2019).

**Baca juga: Siswi SMP PGRI Ciputat Ditampar Teman Sekelas Lima Kali.

Herlina mengkhawatirkan kondisi psikologis DRP (siswi yang ditampar). Jangan sampai gara-gara kejadian tersebut, mental DRP tidak siap untuk melanjutkan ujian di SMP PGRI Ciputat itu.

“Jangan sampai korban tidak melanjutkan ujian sekolahnya,” terang Ketua P2TP2A Herlina Mustikawati. (adt)