1

Pemkot Tangsel Lebih Prioritaskan Perbaiki Infrastruktur Ketimbang Bansos

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lebih prioritaskan pembangunan infrastruktur di tengah pandemi Covid-19 ketimbang memberikan bantuan sosial (bansos) bagi warga sekitar. Postur alokasi dana bansos turun 32,34 persen.

Dana bansos bagi warga terdampak pagebluk semula dialokasikan Rp 21.951.655.000,00 miliar. Namun pada APBD Perubahan 2021 berkurang sebesar Rp 7.100.000.000,00 miliar atau menjadi Rp 14.851.655.000,00 miliar.

“Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang semula Rp 290.494.473.318,00 bertambah 12,09 persen menjadi Rp 325.610.649.152,00 miliar,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat rapat paripurna di gedung DPRD setempat, Senin (5/9/2021) kemarin.

Kemudian, ia jelaskan, pada struktur belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi Rp 240.227.796.244,00 miliar ada penambahan sebesar 24,92 persen, sehingga menjadi Rp 300.102.817.648,00 miliar.

Belanja modal peralatan dan mesin pun ada penambahan yang sangat besar, semula dianggarkan Rp 112.183.969.012,00 miliar, pada Perubahan APBD 2021 terdapat penambahan sebesar 58,94 persen menjadi Rp 178.299.900.406,00 miliar.

Perli diketahui, dalam APBD Perubahan 2021 yang usulkan, secara keseluruhan terdapat penambahan belanja daerah sebesar Rp 365.102.024.475,00 miliar, dari semula sebesar Rp3.245.138.787.142,00 triliun kini menjadi Rp3.610.240.811.617,00 trilun.

**Baca juga: Kisah SD Negeri di Tangsel Berbagi Gedung Dengan SMK

Sementara itu di lokasi yang sama, Wakil Ketua I DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu mengatakan, usulan APBD Perubahan 2021 tersebut selanjutnya akan masuk pada pandangan umum fraksi.

“Nanti semua fraksi akan memberikan tanggapannya terhadap susunan anggaran perubahan 2021,” ujarnya.(yud)




Pemkot Tangsel Suntikan 2000 Dosis Vaksin di Teraskota, Ini Pesan Bang Ben

Kabar6.com

Kabar6-Pemeritah Kota Tangerang Selatan bersama Gabungan Organisasi Wanita selanggarakan vaksinasi berjenis AstraZeneca di Mall Teraskota, Kamis 2 September 2021.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, target vaksinasi yang diselenggarakan di Teras Kota berjumlah 2000 dosis.

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini mengatakan, jika masyarakat sudah melaksanakan vaksin dosis kesatu, maka jangan lupa untuk melakukan vaksin dosis kedua nya.

“Target kita 2000 hari ini mudah mudahan selesai. Para peserta vaksinasi yang pertama bagi vaksin pertama, kalau hari ini adalah vaksin pertama itu jangan lupa jadwal vaksin keduanya, nanti di surat selembar itu dikasih tau tanggal berapa dan Insya Allah disini lagi,” ujarnya kepada Kabar6.com di lokasi.

Menurutnya, vaksin jenis AstraZeneca ini mampu meningkatkan kekebalan kurang lebih 70 persen.

**Baca juga: Kepala SMKN 7 Tangsel Sebut KPK Sidik Pengadaan Lahan

Namun, dirinya tetap mengingatkan jika vaksinasi ditambah dengan protokol kesehatan maka tingkat kebal terhadap virus Covid-19 hampir 100 persen.

“Maskernya jangan di lepas, cuci tangan kalo kita habis megang mic, megang sendok, makan di restoran ngebuka grendel pintu dan naik ojek deket deketan harus cuci tangan, kemudian ya menghindari kerumunan, ini yang paling sulit ibu ibu bapak bapak sekalian,” tutupnya.(eka)




Jadi Finalist, BPJamsostek Doakan Pemkot Tangsel Menangkan Paritrana Award

Kabar6.com

Kabar6-Menjadi finalis, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) mendoakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memenangkan Paritrana Award tahun 2021.

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha mengatakan, pihaknya selama ini sudah melihat bagaimana Kota Tangsel dibawah arahan Wali Kota Airin Rachmi Diany telah bersungguh-sungguh menyelenggarakan program jaminan ketenagakerjaan.

“Presentase nya luar biasa saat ini menjadi finalis. Dan kita berdoa saja semoga menang ya,” ujarnya saat sambutan vaksinasi bersama Pemkot Tangsel di MS Indoor Soccer BSD, Selasa (31/8/2021).

Menurutnya, Pemkot Tangsel audah memiliki tiga Peraturan Walikota yang mewajibkan badan usaha untuk menyelenggarakan jaminan sosial.

Kemudian, dijelaskannya, Kota Tangsel berhasil memperikutsertakan unsur pemerintah non-Aparatur Sipil Negara (ASN) kedalam Jamsostek.

“Yang kedua itu yang luar biasa pak, karena ini di beberapa tempat masih jadi permasalahan terkait dengan kepesertaan unsur pemerintah non ASN di sini sudah ada, yang ketiga pak jadi untuk kepesertaan yang RT RW kemudian juga apa namanya Marbot guru ngaji dan lain-lain tuh luar biasa pak,” ungkapnya.

Yang menjadi catatan penting, menurutnya, sangat sedikit sekali pemerintah kota ataupun kabupaten termasuk provinsi yang berkomitmen untuk membiayai jaminan sosial aparat pemerintah yang non-ASN itu luar biasa.

“Berkomitmen untuk membiayai jaminan sosial aparat pemerintah yang non-ASN itu luar biasa,” terangnya.

Selain itu, diterangkannya, di Tangsel menurut catatan BPJamsostek, ada 5765 perusahaan yang sudah terdaftar mendaftarkan para pekerjanya.

**Baca juga: Kejar Target, Pemkot Tangsel Bersama BPJamsostek Vaksin Ribuan Pekerja

“Jadi ada badan usaha yang mendaftar kemudian ada yang di cover itu oleh mereka, yang 5000 (perusahaan, red) itu ada sekitar 206.000 orang. Jadi 5000 perusahaan atau badan usaha membayari sekitar 206.000 (pekerja, red),” tutupnya.

Diketahui, Paritrana Award sendiri merupakan penghargaan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko-PMK) Republik Indonesia dalam perlindungan tenaga kerja. Nama Paritrana ini diambil dari bahasa sanskerta yang berarti perlindungan.(eka)




Kasus Covid-19 Mereda, Pemkot Tangsel Dorong Ekonomi Bangkit

Kabar6.com

Kabar6-Selain sektor pendidikan faktor peningkatan pertumbuhan ekonomi juga tidak kalah penting di tengah pandemi Covid-19 yang terus mereda. Pemerintah terus berupaya mendorong geliat ekonomi bisa kembali bangkit.

“Apabila kondisi angkanya terus turun semakin baik maka pelonggarannya sudah akan dibesarkan lagi,” kata Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjawab pertanyaan kabar6.com, Selasa (31/8/2021).

Menurutnya, kini angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di ICU maupun isolasi 32 persen. Sudah menurun jauh dibandingkan sebelumnya.

Kemudian angka kematian 2,4 persen serta tingkat kesembuhan mencapai 96 persen. Tinggal menurunkan positif rate saja dengan cara perbanyak testing.

“Kita sudah membuka membolehkan olahraga personal empat 4 orang di ruang terbuka. Tapi kalau di ruang tertutup belum. Sekarang lagi kita kaji olahraha air, kolam renang bisa apa enggak. Ini yang lagi dikaji untuk PPKM selanjutnya,” jelas Benyamin.

**Baca juga: Kejar Target, Pemkot Tangsel Bersama BPJamsostek Vaksin Ribuan Pekerja

Jadi yang pertama, lanjutnya, APBD merupakan instrumen bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan geliat ekonomi sebagai stimulan. Stimulator bagi kelompok masysrakat.

Kedua, kebijakan PPKM itu dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian. “Perubahan anggaran ini untuk pemulihan ekonomi, penanganan covid, dan jaring pengaman sosial,” ujarnya.(yud)




Kejar Target, Pemkot Tangsel Bersama BPJamsostek Vaksin Ribuan Pekerja

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan memvaksin ribuan pekerja.

Vaksinasi berjenis AstraZeneca ini dilakukan di MS Indoor Soccer BSD, Lengkong Gudang, Serpong, Kota Tangsel, Selasa 31 Agustus 2021.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, vaksinasi bersama BPJamsostek ini dilakukan dalam rangka mengejar target herd immunity sebanyak 70 persen penduduk yang direncanakan selesai di pertengahan September 2021.

“Hari ini saya menyaksikan pelaksanaan vaksinasi yang di gagas oleh BPJamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan untuk para pekerja dan penerima upah di Tangsel ini, (dan) akan melengkapi target herd immunity Tangsel yang perhari ini kita sudah 48 persen, kita akan mencapai sesegera mungkin untuk mencapai 70 persen pada pertengahan bulan september,” ujarnya dilokasi, Selasa (31/8/2021).

Vaksin bersama BPJamsostek, Benyamin mengatakan, pihaknya melalui Dinas Kesehatan Kota Tangsel memberikan 1500 dosis jenis AstraZeneca.

“1.500 dsini, tapi dj tempat lain mudah-mudahan perhari ini 9000 masyarakat kita di vaksin karena di Puskesmas juga kita targetkan juga 29 sampai 200 masyarakat bisa di vaksin,” terangnya.

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha mengatakan, pihaknya bersyukur dan berterimakasih bisa mengadakan kegiatan vaksinasi di Kota Tangsel.

**Baca juga: Ini Alasan 60 Persen Sekolah di Tangsel Belum Laporkan Dapodik

“Jadi terima kasih kerjasama Pemerintah Kota Tangsel pertama BPJS untuk menjalankan vaksinasi, mungkin dari sisi jumlah nggak terlalu banyak tapi mudah-mudahan ini bisa memberikan suatu untuk bisa melaksanakan seperti ini pak,” ungkapnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Tangsel dalam catatannya di BPJamsostek sangat luar biasa. “Jadi saya senang sekali pak hadir disini sekaligus melaporkan pada bapak, kami bangga pak dari BPJS bahwa Tangsel itu Pemkot Tangsel dalam catatan kami itu termasuk pemerintah kota yang sangat sangat luar biasa,” tutupnya.(eka)




Pemkot Tangsel Punya Stok 25 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengatakan, belum semua tenaga kesehatan atau nakes mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Hingga kini baru dari target 8.901 baru 2.000 sampai 3.000 saja.

“Memang bertahap saja. Karena ketersediaan. Moderna kan,” ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota Tangsel, Jum’at (27/8/2021).

Menurutnya, untuk stok vaksin sekarang yang AstraZeneca, ada 25.000 dosis. Kemudian Moderna sedikit. Sinovac ada, cuma hanya tersediakan untuk dosis kedua yang sudah ada tanggalnya.

**Baca juga: Kejari Tangsel: Rita Kembalikan Uang Hasil Korupsi Dana Hibah Rp600 Juta

“Kita enggak menyetok, vaksinnya enggak ada, mau gimana. Selalu kita ajukan ke Dinas Kesehatan Provinsi Banten,” terang Benyamin.

Ia prediksi, vaksin merk Moderna diperkirakan awal September 2021 baru bisa buat umum. “Kalau nakes sih, begitu ada, kita langsung suntikin,” ujarnya.(yud)




Pemkot Tangsel Hati-hati Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 598 sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum melaporkan data pokok pendidikan (Dapodik) secara online. Bahkan yang belum siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada masa pandemi Covid-19 jumlahnya lebih.

“Dan amanat bapak wali kota agar terus berhati-hati memastikan sekolah mampu menjaga prokes jangan sampai ketika dilaksanakan PTM terbatas malah terjadi paparan virus corona,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Kamis (26/8/2021).

Menurutnya, pemerintah daerah terus mempersiapkan PTM terbatas. Maksimal kapasitas kelas 50 persen. Sekolah agar mempersiapkan pembelajaran campuran (blended learning) agar bisa melayani 50 persen di sekolah dan 50 persen belajar di rumah secara online.

Kemudian, lanjut Taryono, pihaknya terus berkoordinasi kepada orangtua siswa mendapatkan izin. Satuan pendidikan meminta pakta integritas bahwa orangtua siswa siap untuk mengawal memantau pastikan bahwa anak-anaknya tetap menjaga prokes.

“Jadi kolaborasi antara sekolah orangtua siswa dan masyarakat tentu diperlukan di sini kita sama-sama mengawasi bagaimana akses ke sekolah melalui transportasinya juga harus terbebas dari paparan virus corona juga ketika pulang demikian maka perlu ada pengawasan bersama,” jelas Taryono.

**Baca juga: Pilar Minta DPMP3AKB Tangsel Data Kembali Satgas Anak Tingkat Kelurahan

Setiap orangtua peserta didik, menurutnya, mesti fasilitasi masker, hand sanitizer serta bekal makanan dan minuman dari rumah.

“Karane nanti PTM terbatas di masa transisi itu anak tidak boleh jajan di kantin. Jdi kantin tutup,” ujarnya.(yud)




Pilar Minta DPMP3AKB Tangsel Data Kembali Satgas Anak Tingkat Kelurahan

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan meminta kepada Dinas Pemberdayaan Manusia, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) untuk mendata kembali Satuan tugas (Satgas) Anak ditingkat kelurahan.

Hal itu, dikatakan Pilar menanggapi adanya kekerasan terhadap anak kembali di Kota Tangsel.

“Udah ada yang direkrut. Cuman kan takutnya ada (Anggota Satgas Anak, red) yang meninggal dunia, ada yang udah gak mampu lagi menjalani (tugas, red). Makanya di tahun ini dari dinas terkait (DPMP3AKB) di data lagi satgas tingkat kelurahan itu,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis Rabu (25/8/2021).

Menurutnya, Satgas Anak tingkat kelurahan harus diperkuat, yang nantinya pihaknya berjanji untuk memberikan insentif kepada para Satgas Anak tersebut untuk satu tahun.

“Kita perkuat lagi Satgas (anak, red) di kelurahan itu, dengan insentif juga untuk satu tahun untuk sepuluh laporan, nanti kita berikan insentif. Kalau dulu kan gaji setiap bulan tapi masukan dari inspektorat per ini aja kasus, jadi setiap ada kasus di satu tahun nanti kita kasih insentif. Kalau gak salah satu kasus ada insentif nya 100 ribu untuk satgas,” tuturnya.

Pilar mencatat, selama dirinya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tangsel baru ada 2 kasus yang berhasil ditanganinya.

**Baca juga: 2 September 2021 Vaksinasi Pakai e-KTP Nasional di Mall Teraskota

“Kalau pas saya masuk baru dua yah yang kita tangani, kalau catatan sih dari Polres (Tangsel, red) tidak lebih daripada sepuluh (kasus, red) yah,” tutupnya.(eka)




Sedang Dibahas, Pemkot Tangsel Sudah Miliki Skenario PTM di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) sudah memiliki skenario jika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah terealisasi.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, skenario pada ruang kelas nantinya akan dibatasi 50 persen, yang nantinya akan dibatasi lagi hingga terdapat hanya 10 siswa yang berada diruang kelas.

Selain itu, Benyamin mengatakan, skenario lain yaitu 50 persen pertama dilakukan pada hari senin dan selasa, lalu 50 persennya lagi melalui daring (online).

“Rencananya 50 pertama pertama ini Senin Selasa 50 persen nya lagi online, hari Rabu kelasnya dibersihkan dulu ya yang Senin Selasa tadi sebagian online sebagian nanti baru lagi Kamis, jumat itu kelompok yang lain, jadi dibagi-bagi yang tadinya hari kamis, jumat itu menjadi offline (setengahnya lagi online, red),” ujarnya, Selasa (24/8/2021).

Benyamin mengatakan, perencanaan tatap muka disekolah sedang dibahas, apakah dibatasi 2 jam, atau 4 jam, yang jelas tidak ada istirahat.

“Sarana olahraga lapangan basket lapangan voli dan tidak buka, tidak ada jam istirahat, Rencananya 4 jam saja atau 2 jam. Rencananya kantin enggak boleh bawa bekal dari rumah,” ungkapnya.

**Baca juga: Masuk Level 3 PPKM, Pemkot Tangsel Segera Bahas PTM di Sekolah

Benyamin mengatakan, semua tergantung pembahasan yang akan dilakukan oleh OPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).

“Tapi ini sekali lagi, kami masih akan bahas detailnya ya harus cek lagi seperti apa sarana dan prasarana kesehatan di sekolah-sekolah,” tutupnya.(eka)




Masuk Level 3 PPKM, Pemkot Tangsel Segera Bahas PTM di Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) segera membahas lebih lanjut untuk menyegerakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diwilayahnya.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, rencana sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri), bahwa dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas. Kapasitasnya terbatas hanya 50 persen saja dari ruang kelas itu sendiri.

“Kapasitasnya terbatas hanya 50 persen saja dari ruang kelas itu sendiri. Kemudian rencananya kantin (sekolah, red) enggak boleh (buka, red), (siswa, red) bawa bekal dari rumah,” ujarnya saat Pressconference di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Selasa (24/8/2021).

Saat ini, Benyamin mengatakan, sedang melakukan evaluasi terkait PTM, meskipun dalam Inmendagri sudah dapat dilakukan sekolah tatap muka dengan sangat terbatas.

**Baca juga: 598 Sekolah di Tangsel Belum Lapor Dapodik PTM Terbatas

Benyamin menyebut, sejak berlakunya Surat Edaran (SE) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, gelaran PTM, harus dilalui dengan mengisi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk setiap sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta. Pihaknya akan melakukan verifikasi melalui isian Dapodik tersebut.

“Jadi ini (Dapodik, red) diverifikasi, kemudian dicari kesiapannya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) serta Dinas Kesehatan (Dinkes), dan beberapa unit kerja yang lain,” tutupnya.(eka)