1

Remaja Putri 16 Tahun di Inggris Mengaku Diperkosa di Dunia Digital Metaverse

Kabar6-Seorang remaja putri berusia 16 tahun di Inggris mengaku telah diperkosa di dunia digital, dan kini disebut mengalami trauma setelah avatarnya, yaitu karakter digital pribadi miliknya, ‘diserang secara seksual’ oleh sekelompok orang asing di dunia maya.

Saat ini, polisi Inggris tengah menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan dalam permainan realitas virtual tersebut di metaverse online. Korban yang tak disebutkan namanya ini, melansir theguardian, memakai headset saat kejadian tersebut terjadi, tetap tidak terluka karena tidak terjadi penyerangan fisik. Rincian lebih lanjut tentang kasus ini dirahasiakan untuk melindungi anak tersebut, karena masih di bawah umur dan karena kekhawatiran bahwa tindakan hukum atas penyerangan online tersebut mungkin tidak dapat dilakukan.

Menurut keterangan polisi, meskipun korban tidak mengalami cedera fisik apa pun, dia mungkin mengalami trauma yang sebanding dengan korban pemerkosaan di kehidupan nyata.

“Ada dampak emosional dan psikologis pada korban yang memiliki dampak jangka panjang dibandingkan cedera fisik apa pun,” kata seorang perwira senior kepolisian.

Namun, pihak berwenang Inggris khawatir bahwa mengadili kasus ini berdasarkan undang-undang yang ada, yang mendefinisikan kekerasan seksual sebagai ‘sentuhan fisik’ non-konsensual dalam bentuk seksual, akan menjadi sulit dilakukan.

Investigasi tersebut mendapat kritik dari mereka yang mempertanyakan apakah polisi harus mengalokasikan waktu dan sumber daya mereka yang terbatas untuk menyelidiki kejahatan metaverse sementara kasus pemerkosaan secara langsung terus meningkat.

Menurut Rape Crisis England & Wales, antara Juli 2022 dan Juni 2023, 68.109 pemerkosaan dicatat oleh polisi dan pada akhir 12 bulan tersebut, tuntutan hanya diajukan pada 2,2 persen (1.498) kasus. Namun, Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly memihak penyelidikan yang sedang berlangsung.

“Seseorang yang bersedia membuat seorang anak mengalami trauma seperti itu secara digital, mungkin adalah seseorang yang terus melakukan hal-hal buruk di dunia fisik,” kata Cleverly. “Saya tahu mudah untuk menganggap hal ini tidak nyata, namun inti dari lingkungan virtual ini adalah bahwa lingkungan tersebut sangat mendalam.”

Cleverly menambahkan, menyoroti bahwa korban yang terkena dampak adalah anak di bawah umur yang pernah mengalami trauma seksual, hal ini akan menimbulkan dampak psikologis yang sangat signifikan dan kita harus sangat berhati-hati untuk mengabaikan hal ini.

“Perlu disadari bahwa seseorang yang bersedia membuat seorang anak mengalami trauma seperti itu secara digital mungkin adalah seseorang yang dapat terus melakukan hal-hal buruk secara fisik,” ujar Cleverly.(ilj/bbs)




Polisi India Tangkap Bocah 12 Tahun yang Perkosa Remaja 17 Tahun Hingga Hamil

Kabar6-Pihak berwajib, dalam hal ini pasukan polisi wanita Thanjavur, India, meringkus seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun atas tuduhan memerkosa dan menghamili remaja putri berusia 17 tahun.

Berdasarkan keterangan polisi, melansir timesofindia, bocah laki-laki yang tak diungkap identitasnya itu ditahan di bawah Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual 2012. Meskipun bocah itu telah ditangkap berdasarkan pernyataan korban, polisi sedang memeriksa apakah ada orang lain yang terlibat. Menurut polisi, keduanya putus sekolah dan tinggal di lingkungan yang sama.

Orangtua remaja putri itu membawa anak mereka ke rumah sakit pemerintah Raja Mirasudar setelah mengalami sakit perut. Nah, saat tim dokter memeriksa, mereka akhirnya menyadari bahwa remaja putri tersebut telah hamil dengan usia kandungan sembilan bulan. Ia pun melahirkan seorang bayi perempuan pada hari yang sama.

Pihak rumah sakit menginformasikan, polisi wanita mengadakan sesi penyelidikan terhadap remaja putri tadi, dan saat korban menunjuk pelaku, polisi langsung menangkap bocah laki-laki tersebut. ** Baca juga: Kacau, Warga Tawau Tak Sengaja Batal Puasa Gara-gara Penyiar Radio Putar Azan Magrib Empat Menit Lebih Awal

Inspektur Polisi setempat, Ravimathi, mengatakan bahwa remaja putri itu dan orangtuanya berpura-pura tidak mengetahui kehamilannya sampai dia melahirkan. “Kami telah memutuskan untuk memastikan usia anak itu menggunakan metode ilmiah dan tes DNA,” ujar Ravimathi.




Mengerikan! Pria Asal Inggris Bercinta dengan 99 Mayat Wanita

Kabar6-Pria asal Inggris bernama David Fuller (67) menjadi terpidana nekrofilia yang memerkosa 99 mayat wanita dan anak-anak perempuan di Neegeri Ratu lizabth itu.

Fuller mengaku membunuh dua wanita muda, Wendy Knell dan Caroline Pierce, pada 1987 di pengadilan Inggris. Ia memukuli kedua korban di apartemen mereka di Kent, Inggris tenggara, sebelum berhubungan seks dengan mayat Knell dan Pierce.

Selama lebih dari 30 tahun sejak pembunuhan ganda itu Fuller tetap bebas. Namun, melansir Dailymail, setelah terobosan dalam bukti tes DNA, polisi akhirnya dapat mengidentifikasi pria itu sebagai pelaku pembunuhan ganda yang mengerikan pada 1987. Pemerkosaan terhadap sebanyak 99 jasad di kamar mayat oleh Fuller terungkap setelah polisi menangkapnya atas pembunuhan Wendy dan Caroline. Petugas menemukan empat hard drive yang dikemas dengan jutaan gambar dan video pelecehan seksual.

Fuller sndiri adalah seorang tukang listrik yang juga sebagai pekerja Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Ia memiliki akses kamar mayat, yang kemudian diketahui telah disalahgunakan dengan memperkosa 99 mayat wanita berusia antara sembilan tahun hingga 100 tahun. Laporan lain menduga, jumlah mayat yang dilecehkan Fuller mencapai ribuan.

Di antara rekaman itu adalah bukti mengejutkan bahwa dia telah menghabiskan setidaknya 12 tahun menyalahgunakan mayat. Dia telah mengambil gambar dan video kejahatannya yang memuakkan, bahkan mengatur foto-foto itu ke dalam folder dan menyimpan buku harian nama-nama korbannya.

Detektif kemudian menemukan, Fuller telah mencari para korbannya di Facebook dan belajar tentang kehidupan mereka setelah dia memerkosa mayat mereka. ** Baca juga: Curi Rahasia Penerbangan, Pria Tiongkok Ini Terancam Penjara 60 Tahun dan Denda Puluhan Miliar

Polisi Kent telah membuat saluran bantuan untuk keluarga yang takut bahwa orang-orang yang mereka cintai kemungkinan juga menjadi korban kejahatan Fuller.

Lebih dari 80 orang menelepon dalam beberapa jam setelah peluncuran hotline.(ilj/bbs)




Kaum Hawa di Afrika Selatan Kini Bawa Senjata Api untuk Lawan Pemerkosa

Kabar6-Sejumlah perempuan tampak mengikuti latihan tembak, di dekat Johannesburg, Afrika Selatan. Mereka mempelajari cara menggunakan senjata api sebagai sarana perlindungan, di mana seorang wanita dibunuh setiap tiga jam.

Pada 2019-2020, melansir Sindonews, Afrika Selatan mengalami 21.325 pembunuhan, naik 1,4 persen dari tahun sebelumnya. Data tersebut adalah laporan polisi tahunan terbaru. Tingkat femisida di negara itu lima kali lebih tinggi dari rata-rata global.

“Wanita adalah target di negara ini,” kata Matsie Noge, peserta lain dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemilik Senjata Afrika Selatan (GOSA).

Noge membawa serta putrinya yang berusia 24 tahun ke sesi khusus untuk wanita itu. “Saya seharusnya melakukannya dengan cara sebelumnya, ketika dia berusia 15 tahun,” ujar Noge.

“Pelatihan ini berfokus pada wanita muda kulit hitam, yang secara statistik paling terpengaruh oleh kejahatan,” terang Themba Kubheka, yang mengorganisir pelatihan khusus wanita untuk GOSA.

Ditambahkan, “Setiap wanita di sini mengenal seorang wanita yang telah diperkosa, dirampok. Masing-masing dari mereka memiliki cerita tentang kejahatan di negara ini.”

Kubheka mengungkapkan, inti dari pelatihan ini adalah untuk membekali para wanita dengan keterampilan bela diri langsung dalam situasi berbahaya. .”Alih-alih menunggu bantuan, mereka harus dapat merespons terlebih dahulu.”

Menurut catat, polisi Afrika Selatan membutuhkan waktu rata-rata 15 menit untuk tiba ketika diberitahu tentang kasus penyerangan. Sekira 4,5 juta senjata digunakan secara legal di Afrika Selatan, dengan jumlah yang hampir sama kembali beredar di pasar gelap. Data itu bersumber dari Gun Free SA, sebuah kelompok yang mengampanyekan pengendalian senjata.

Diketahui, polisi Afrika Selatan menerima 110 tuduhan pemerkosaan setiap hari. Seperti halnya tingkat pembunuhan, angka tersebut telah meningkat.

Pada 2019, terjadi peningkatan 1,7 persen dalam kasus kekerasan seksual, atau 53.293 serangan yang tercatat secara total. ** Baca juga: Pengadilan Tinggi Prancis Perintahkan Rumah Senilai Rp896 Miliar Dihancurkan Karena Pemilik Lupa Minta Izin Pembangunan

Membandingkan tingkat kekerasan seksual yang terlihat di Afrika Selatan dengan yang dialami di negara yang sedang berperang, Presiden Cyril Ramphosa mengumumkan pada akhir 2019 bahwa mengatasi momok pelecehan akan menjadi prioritas nasional.

“Ada bayang-bayang gelap dan tebal di seluruh negeri kami. Wanita dan anak-anak dikepung,” katanya pada saat itu, menggambarkan Afrika Selatan sebagai salah satu ‘tempat paling tidak aman di dunia untuk wanita’.

Karena itulah, kaum hawa memutuskan untuk bersama-sama memasang brankas di rumah, sehingga dia bisa menyimpan senjata.(ilj/bbs)




Mabuk, Pedagang Nasgor di Serang Perkosa Anak Di bawah Umur

kabar6.com

Kabar6-RM (26) pedagang nasi goreng (nasgor) bersama temannya seorang pengangguran FS (16) yang sedang mabuk anggur merah (amer), tega memperkosa gadis dibawah umur PE (15).

Kisah berawal saat RM dan FS akan menenggak miras di kawasan Cikande, Kabupaten Serang, FS pun mengajak temannya PE untuk nongkrong bareng pada Sabtu, 02 Januari 2021. Selesai nongkrong pada Minggu, 03 Januari 2021, sekitar pukul 03.00 wib, ketiganya pun pulang. ** Baca juga: Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak, Menteri Budi Datangi Soetta

Namun RM dan FS merayu PE agar menginap dikontrakkan RM, lantaran waktu sudah larut malam. PE mengiyakan ajakan itu. Ditempat lain, orangtua PE mencari putrinya yang tak kunjung pulang ke rumah.

“Tersangka FS berkomunikasi dengan korban PE, hingga akhirnya korban mau dan dijemput di pinggir jalan dengan menggunakan motor dibonceng tiga, yaitu kedua tersangka dan korban,” kata Kasatreskrim Polres Serang Kabupaten (Serkab), AKP Arief Nazarudin, melalui pesan elektroniknya, Sabtu (09/01/2021).

Karena sudah larut malam, PE dirayu kedua tersangka untuk menginap dikontrakkan RM, yang berada di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten. Sampai dikontrakkan, dalam kondisi mabuk, kedua tersangka memperkosa PE secara bergantian.

“Korban disetubuhi oleh kedua tersangka secara bergantian.
Di tempat lain, orang tua korban mencari korban karena tidak pulang,” terangnya.

Masih di hari yang sama, korban pulang ke rumah dan menceritakan peristiwa nahas ke orangtuanya. Tidak terima, orangtua korban melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, pelaku ditangkap Satreskrim Polres Serkab dikontrakkannya.

Kedua pelaku terancam kurungan penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. Kemudian denda sebesar Rp 5 miliar.

“Pelaku terancam pasal 81 ayat 1 dan 2, juncto pasal 82 ayat 1, Undang-undang (UU) RI nomor 17 tahun 2016, tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak,” jelasnya. (Dhi)