1

Warga Tangsel Inginkan Tempat Pembuatan KIA Layak dan Nyaman

kabar6.com

Kabar6-Antusiasme masyarakat untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA) memang tinggi. Namun tempat berteduh dan tempat bermain untuk anak saat menunggu antrian terlihat begitu minim.

Apalagi katanya, pembuatan KIA di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam sehari dibatasi hanya 200 KIA saja. Wajar, antrian pembuat KIA terlihat menumpuk.

“Dalam sehari, Disdukcapil Tangsel menargetkan 200 KIA.” Kata Heru Sudarmanto, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Tangsel.

Bersama anaknya, Ratna, warga Ciater rela mengantri dan berpanas-panas ria demi kartu indentitas si buah hati.

Tak kebagian tempat teduh, Ratna mengeluh area pembuatan KIA panas, minim tempat duduk dan tempat berteduh.

“Kasihan lhoh, kebanyakan dari kami datang kesini membawa anak-anak. Kok tempat duduk dan tempat neduhnya dikit amat yak, gak rata,” kata Ratna kepada kabar6.com, sembari menyeka keringat yang membanjiri wajah anaknya, kamis (18/10/2018).

Warga Lengkong Gudang, Sodah menuturkan, alangkah bijaknya jika sentra pelayanan masyarakat seperti tempat pembuatan KIA di Disdukcapil Tangsel ini dapat dibangun lebih layak.

Layak itu, lanjut Sodah, bukan nyaman dan teduh bagi para petugas pelayanan KIA saja. Namun, layak, teduh dan nyaman juga bagi para pembuat KIA yang kebanyakan datang bersama anaknya.

**Baca juga: Di Kunciran, Mobil Datsun Tabrak Motor Terus Masuk parit.

“Lebih indah lagi kalau Disdukcapil Tangsel dapat membuat sarana bermain anak, agar mereka tidak jenuh saat nunggu antrian,” paparnya. (res)




Begini Cara Pembuatan Tahu di Binong

kabar6.com

Kabar6-Sudah 14 tahun Asep menggeluti profesi sebagai pembuat tahu. Warga Kampung Cijengir, Binong, Tangerang ini masih mempertahankan cara pembuatan tradisional untuk produksi tahunya.

“Sudah 14 tahun saya bergelut dalam pembuatan tahu, cara pembuatan tahunya saja masih menggunakan cara lama. Dan saya selalu bersyukur dengan rejeki yang diberikan,” kata Asep kepada kabar6.com, Senin (24/9/2018).

Menggunakan bahan baku kedelai, Asep merendam terlebih dahulu selama tiga jam dan dimasukkan kedalam mesin giling agar kedelai menjadi halus.

“Setelah itu, kedelai yang sudah halus tadi digodog hingga mendidih lalu disaring dan diperas. Selanjutnya pisahkan antara air perasan dan ampas kedelai,” papar Asep.

Air kedelai tadi dicampurkan dengan formula tertentu untuk menghasilkan kembang tahu yang siap dicetak menggunakan alat cetak dari papan berbentuk segi empat.

“Untuk tahu kuning, saat direbus tambahkan dengan air kunyit tunggu hingga mendidih. Dan proses selanjutnya sama dengan tahu putih,” terangnya.

**Baca juga: Aquascape, Seni Mengatur Tanaman Air Menggunakan Media Kotak Kaca.

Mengenai pemasaran, Asep masih menjajakan di wilayah Binong. Disamping itu, banyak pedagang keliling yang mengambil tahu langsung ke workshopnya. (fit)