1

Begini Kesaksian Pelaku Pembantai Satu Keluarga Di Banten

kabar6.com

Kabar6-Pelaku pembantaian satu keluarga, Samin bin Saban (29), di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten, ahirnya buka suara, mengenai alasannya menghabisi nyawa penghuni rumah yang handphone nya di curi olehnya.

Samin yang melakukan aksinya seorang diri, memukul kepala Rustiandi dan A menggunakan balok kayu, hingga meninggal dunia.

Sedangkan terhadap korban selamat, Siti Sa’diyah, pelaku menusuk punggu korban dan melukai bibir hingga pipi kirinya dengan patok kayu yang runcing di bagian ujungnya.

“(Benar) Sendiri (membunuhnya),” kata pelaku pembantaian, Samin, ditemui di Mapolda Banten, Rabu (21/08/2019).

Pelaku juga mengakui kalau niat awalnya mencuri handphone milik korban, karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Karena ketahuan saat mencuri oleh pemilik rumah, Samin secara spontan menghabisi nyawa satu keluarga di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten.

Barang hasil curian itu rencananya akan dijual Samin, untuk membayar cicilan hutangnya di bank dan dibelikan kebutuhan dapur rumah tangganya.

“Karena kebutuhan ekonomi yang enggak pernah cukup. (Handphone) mau saya jual buat bayar (hutang) bank, buat nebus surat kehilangan buku tabungan anak saya,” terangnya.

Usai membunuh, Samin yang tinggal di Kampung Maruga, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten, pulang ke rumah orangtuanya di Kampung Umbul Banten, Desa Sungai Nibung, Kecanatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Pengakuan Samin, hanya untuk bertemu bertemu dengan kedua orangtuanya dan pamitan jika tertangkap polisi usai membunuh, bukan melarikan diri.

“Saya ngaku sama istri saya (telah membunuh). Karena saya ingin tahu orangtua saya dulu, kalau udah ketemu orang tua pasrah sama petugas. (Saat ditangkap) tidak melawan sama sekali karena saya sudah pasrah. Menyesal, saya mau minta maaf kepada keluarga korban atas kesalah saya, saya akan menebus kepada korban kesalah saya,” jelasnya.**Baca juga: LPSK Lindungi Korban Selamat Pembantaian Satu Keluarga.

Guna kepentingan penyidikan, satu buah balok kayu, patok kayu, handphone merek Asus, pakaian yang dipakai pelaku saat membunuh dan sepeda motor Vega ZR dijadikan barang bukti oleh pihak kepolisian.(Dhi)




Pelaku Pembantai Satu Keluarga di Serang Ditangkap di Lampung

kabar6.com

Kabar6-Satu pelaku pembantaian satu keluarga dikampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten, berhasil ditangkap tim gabungan dari Polres Serang Kota dan Polda Banten.

“Betul berhasil kita tangkap oleh tim gabungan Polres Serang Kota dengan Polda Banten,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Firman Affandi, melalui sambungan selulernya, Selasa (20/08/2019).

Kini pelaku yang bernama Samin, sedang dalam perjalanan menuju Polda Banten. Pelaku dibawa dari wilayah Lampung.

“Ditangkap di Lampung. Sedang dalam perjalanan dibawa ke Serang,” terangnya.

Pelaku merupakan petukang bangunan, yang bekerja dengan Rustiadi (33) korban pembantaian. Samin ditugasi oleh Rustiadi untuk menguruk pondasi bangunan rumah menggunakan tanah.

“Pelaku ini pekerja, mengurug tanah bangunan rumah di depan rumah korban,” terangnya.

Sedangkan motif pembantaian yang sebenarnya, akan dijelaskan lebih lanjut oleh pihak kepolisian, sesampainya pelaku ke Kota Serang, Banten.**Baca juga:

“Nanti akan kita sampaikan lebih lanjut,” jelasnya.(Dhi)




LPSK Lindungi Korban Selamat Pembantaian Satu Keluarga

kabar6.com

Kabar6-LPSK akan memberikan perlindungan kepada Siti Sa’diyah, korban selamat pembantaian satu keluarga yang terjadi pada Selasa dini hari, 13 Agustus 2019, sekitar pukul 02.00 WIB.

Saksi kunci itu dalam pengobatan intensif di RSUD Banten, lantaran mengalami toya luka tusuk dan sobek dari bibir hingga pipi kirinya. Petugas kepolisian berseragam dan pakaian preman, menjaga ketat ruang perawatan Siti.

“Secara resmi melalui Kasat Reskrim Polres Serang Kota, sudah melakukan permohonan perlindungan kepada LPSK terkait saksi korban ini,” kata juru bicara (jubir) LPSK M.Mardiansyah, usai menjenguk saksi korban di RSUD Banten, Kota Serang, Kamis (15/08/2019).

Siti Sa’diyah merupakan korban selamat, sekaligus saksi kunci yang melihat langsung pembunuhan suaminya, Rustiandi (33) dan putra nya, A (4), dirumahnya yang berlokasi di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 wib.

Menurut Mardiansyah, pimpinan LPSK memantau perkembangan kasus pembantaian satu keluarga, yang pelakunya berjumlah dua orang dan menggunakan topeng hitam, pada Selasa dini hari, 13 Agustus 2019.

“Tentu ada hak-hak korban yang memang diatur dalam Undang-undang dan itu bisa diberikan, termasuk layanan bantuan medis, layanan bantuan psikologis,” terangnya.

LPSK menurut Mardiansyah, akan bertindak sesuai Undang-undang (UU) nomor 31 tahun 2014. Korban nantinya akan dilindungi, dipulihkan kesehayan fisik dan mentalnya.

Saat telah pulih mental, kesehatan fisiknya, dan pelaku pembantaian keluarganya telah ditangkap, maka LPSK akan ikut serta mendampingi korban secara hukum, saat persidangan berlangsung.**Baca juga: Dipersidangan Ini Jaksa TM Tak Juga Nongol, Kemana?.

“Ini tadi kita sampaikan kepada keluarga korban, terkait negara berusaha untuk secepatnya hadir terkait kasus ini. Termasuk juga pendampingan kepada saksi korban, jika nanti dimintai keterangan dalam peroses hukum,” jelasnya.(Dhi)




Tim Gabungan Buru Pembunuh Satu Keluarga Di Banten

kabar6.com

Kabar6-Tim gabungan dari Polres Serang Kota dan Polda Banten, tengah memburu dua orang bertopeng hitam, yang di duga membunuh satu keluarga di Kampung Gegeneng, Desa Seukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten.

“Kasus ditangani oleh Polres Serang Kota. Kita di back up (dibantu) oleh Polda Banten, dalam melakukan penyelidikan. Seperti kemarin Polda (Banten) menerjunkan anjing pelacak,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Firman Affandi, saat dikonfirmasi, Rabu (14/08/2019).

Sedangkan RSUD Cilegon di jaga ketat oleh Polres Serang Kota dan Polda Banten, guna mengamankan Siti Sa’diah, korban selamat pembunuhan satu keluarga di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten.

Siti merupakan saksi kunci pembunuhan satu keluarga yang terjadi pada Selasa, 13 Agustus 2019 yang menewaskan suami dan anaknya.

“Dari pihak Reskrim ada (penjagaan) melekat di Rumah Sakit (RSUD Cilegon) 1×24 jam. Kita lakukan penjagaan secara ketat, karena yang bersangkutan saksi kunci dari peristiwa ini. (Penjagaan dilakukan) sampai nanti ibu Siti bisa dimintai keterangan dan kasus ini terungkap,” kata Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP Ivan Adhittira, saat dihubungi pada Rabu (14/08/2019).

Siti Sa’diah masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Cilegon, usai mendapatkan tiga tusukan dibagian punggung dan luka sayat di bagian bibir hingga ke pipi kanannya.

Ruangan IGD RSUD Cilegon di jaga ketat oleh pihak kepolisian. Kerabat yang menjenguk pun dibatasi, dengan alasan keamanan.

“Kritisnya sudah selesai, sudah melewati masa kritis. Cuma masih trauma,” terangnya.**Baca juga: Korban Pembantaian Satu Keluarga di Serang, Dimakamkan Satu Liang Lahat.

Siti Sa’diah merupakan istri dari Rustiadi (33) dan seorang ibu dari putra berinisial A (4). Keduanya meninggal dunia usai dihabisi oleh dua orang pelaku bertopeng hitam.(Dhi)




Kasus Pembantaian Anak Istri di Panongan Bikin Warga “Ngeri-ngeri Sedap”

Kabar6-Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan Lukman (36), terhadap istri dan kedua anak kandungnya di perumahan Graha Siena 1 Citra Raya, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, pada Jum’at (13/10/2017) malam, cukup menyita perhatian warga.

Pantauan Kabar6.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekitar Pukul 06.30 WIB, warga di sekitar lokasi kejadian tampak memadati rumah pelaku yang sudah terpasang garis polisi.

Bahkan, hingga siang ini, warga masih terus memadatai lokasi, karena penasaran dengan peristiwa pembunuhan sadis yang menggemparkan warga tersebut.

“Kami kaget dengan kejadian ini, ngeri-ngeri sedap juga, soalnya pelaku dan korban dikenal baik di lingkungan ini,” ungkap salah satu warga yang enggan ditulis identitasnya, kepada Kabar6.com, Sabtu (14/10/2017).

Menurutnya, pelaku dan korban selama ini tak menunjukkan tanda- tanda yang aneh. Pelaku, beserta istri dan kedua anaknya terlihat cukup romantis.**Baca juga: Kasus Lukman Bunuh Istri dan 2 Anaknya Jadi Prioritas Polresta Tangerang.

“Pelaku dan korban kelihatannya baik- baik saja. Setiap, ulang tahun anak- anaknya suka dirayain. Tapi, selama tinggal disini pelaku dan korban enggak pernah cerita tentang masalah pribadi. Di lingkungan sini pelaku dan korban juga sangat aktif,” katanya.(Tim K6)