1

Tidak Sekadar Tokoh Kartun, Popeye Sang Pelaut Ternyata Ada di Dunia Nyata

Kabar6-Jika selama ini Anda mengira Popeye si pelaut yang doyan makan bayam hanya karakter fiksi kartun, rupanya dugaan itu salah. Ya, sosok Popeye itu benar-benar ada di dunia nyata.

Popeye sendiri diciptakan oleh Elzie Crisler Segar, seorang kartunis koran. Segar lahir di Chester, Illinois, Amerika Serikat (AS) pada 1894. Dia memperkenalkan Popeye dalam komik berjudul ‘Thimble Theatre’ yang terbit di koran pada 1929.

Karakter Popeye, melansir Africacheck, terinspirasi dari pelaut sungguhan bernama Frank ‘Rocky’ Fiegel, berasal dari daerah yang sama dengan Segar. Disebutkan, Segar terinspirasi karakter Popeye dari Fiegel yang bekerja di sebuah bar, karena ingin komiknya itu realistis.

Sebenarnya, Popeye bukan tokoh utama dalam komik tersebut. Namun siapa sangka, Popeye ternyata lebih populer di kalangan pembaca. ** Baca juga: Kota Tenea di Yunani yang Hilang Ditemukan Kembali dengan ‘Harta Karun’

Selain Popeye, tokoh kartun dalam komik Thimble Theatre juga ada Olive Oyl, Ham Gravy, dan Castor Oyl. Komik ini muncul di New York Journal pada 19 Desember 1919.

Ketika Segar bertemu Fiegel yang saat itu merupakan pensiunan pelaut dan dikontrak Wiebusch’s Tavern di Chester, Illinois. Tugasnya adalah membersihkan bar dan menjaga ketertiban pengunjung.

Fiegel selalu terlibat perkelahian, sehingga menyebabkan matanya cacat hingga dipanggil Popeye. Fiegel kerap menang saat berkelahi sehingga dianggap menjadi legenda di daerah asalnya.

Fiegel yang memiliki dagu tegas sekaligus tangan berotot ini juga suka merokok serta memakai kaos garis-garis yang merupakan ciri khas pelaut, dan selalu memakai topi.

Saat bersama anak-anak, Fiegel selalu mengisap pipa rokok di ujung bibirnya dan menceritakan hal-hal kocak di masa lalu. Fiegel juga memamerkan kekuatan fisiknya dan mengklaim bayam bisa membuatnya tidak kasat mata.

Seperti anak-anak lainnya, Segar besar dengan cerita-cerita Fiegel, dan hal ini membuatnya terinspirasi membuat cerita petualangan baru sehingga terciptalah tokoh Popeye dalam komik Thimble Theatre.

Karakter ini menuai kesuksesan dan muncul di film kartun, komik, acara TV, dan lainnya. Pada 14 Juli 1933, kartun Betty Poop berjudul ‘Popeye the Sailor’ diproduksi Flesicher Studio dan didistribusikan Paramount Pictures.

Popeye lalu menjadi salah satu kartun paling populer dari 1930-an sampai 1960-an.(ilj/bbs)




Dendam Karena Gagal Jadi Anggota Navy SEAL, Seorang Pelaut Bakar Kapal Perang AS

Kabar6-Ryan Sawyer Mays (20), seorang pelaut Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), membakar habis kapal perang USS Bonhomme Richard senilai lebih dari Rp17,2 triliun, setelah gagal menjadi anggota Navy SEAL, pasukan khusus Angkatan Laut Amerika.

Sebuah surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan Naval Criminal Investigative Service (NCIS), melansir Foxnews, mengungkap motif dendam di balik Myas. Dalam surat tersebut diterangkan bahwa Mays telah merugikan Angkatan Laut miliaran dollar dalam kerusakan setelah keluar dari pelatihan Navy SEAL dan mengalami perpisahan yang memalukan.

USS Bonhomme Richard, kapal amfibi yang berfungsi sebagai kapal induk mini, terbakar hebat selama empat hari di Pangkalan Angkatan Laut San Diego pada 2020 lalu, hingga menyebabkan puluhan orang terluka dalam insiden itu.

November 2020 lalu, Angkatan Laut mengatakan akan membuang USS Bonhomme Richard mengingat perkiraan biaya perbaikan sebanyak US$3,2 miliar. Kapal tersebut menelan biaya sekira US$750 juta ketika dibangun pada 1998, atau sekira US$1,2 miliar menurut standar saat ini.

Menurut surat dari NCIS yang diterbitkan The Daily Beast, Mays menimbulkan kecurigaan penyelidik setelah USS Bonhomme Richard seberat 40 ribu ton terbakar pada 12 Juli 2020, di mana Mays sambil bekerja memadamkan kobaran api yang ganas.

Mays, yang identitasnya belum pernah diungkapkan sebelumnya, kini menghadapi tuduhan pembakaran dalam yurisdiksi maritim dan teritorial khusus, penggunaan api untuk merusak properti federal, dan membuat pernyataan palsu.

Seorang juru bicara Angkatan Laut mengatakan jika Angkatan Laut melanjutkannya di pengadilan militer, Mays akan didakwa dengan pembakaran yang diperparah dan membahayakan kapal dengan sengaja.

Kepala Operasi Angkatan Laut, Laksamana Mike Gilday, pada musim panas lalu mengatakan api berkobar melalui kapal 14-dek setelah dimulai di ruang kargo, dengan suhu di atas kapal melebihi 1.000 derajat Celsius.

Beruntung kobaran api berhasil dijinakkan oleh sekira 400 pelaut dari 16 kapal, helikopter yang membuang air ke api, para petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran Pangkalan Angkatan Laut San Diego, dan banyak departemen pemadam kebakaran sipil dari kota-kota sekitarnya.

Mays diidentifikasi oleh para penyelidik NCIS setelah mereka mewawancarai sekira 177 pelaut yang ditugaskan di USS Bonhomme Richard. ** Baca juga: Pensiunan di Jerman Harus Bayar Denda Rp4,2 Miliar Karena Miliki Tank dan Peralatan Militer Era Perang Dunia II

Seorang saksi melaporkan, ia telah melihat ‘laki-laki berkulit terang’ dengan baju bersih dan masker wajah membawa ember logam ke Lower V, yaitu bagian belakang kapal, tetapi tidak mengenali orang yang dimaksud.

Namun kemudian, pelaut tersebut, yang disebutkan dalam surat pernyataan NCIS sebagai Kenji Velasco, menyebutkan seorang pelaut bernama Mays yang ‘membenci’ Angkatan Laut dan Armada AS.

Velasco, dalam wawancara lebih lanjut, mengatakan dia ‘cukup yakin’ dan ’90 persen yakin’ melihat Mays turun ke Lower V sebelum kebakaran terjadi. Dia juga mencatat bahwa peralatan pemadam kebakaran di daerah itu tampaknya telah dirusak.

Lebih lanjut Velasco menjelaskan, pada jam-jam dan hari-hari setelah kebakaran, dia sadar bahwa orang yang turun ke Lower V pada pukul 08.05 waktu setempat, pada hari kebakaran itu adalah Mays.(ilj/bbs)




Tulisan ‘SOS’ di Pasir Selamatkan Nyawa 3 Pelaut yang Terdampar di Sebuah Pulau

Kabar6-Sebanyak tiga awak perahu dilaporkan hilang pada 31 Juli, setelah berlayar sejauh 23 mil laut dari Pulawat ke atol Pulap di Negara Federasi Mikronesia, Pasifik Barat, ketika mereka keluar jalur dan kehabisan bahan bakar.

Beruntung pesawat militer Australia dan AS, melansir abc12, menemukan rute mereka di pantai Pulau Pikelot pada 1 Agustus berkat tulisan ‘SOS’ atau Save Our Soul yang tertulis di pasir pantai.

“Kami mendekati akhir pola pencarian kami, kami berbalik untuk menghindari hujan sebentar dan saat itulah kami melihat ke bawah dan melihat sebuah pulau, jadi kami memutuskan untuk memeriksanya dan saat itulah kami melihat kata ‘SOS’ di pantai dan sebuah kapal tepat di sebelahnya,” ungkap Letnan Kolonel Jason Palmeira-Yen, seorang pilot Angkatan Udara.

Penulisan ‘SOS’ memang diakui secara internasional sebagai panggilan untuk meminta bantuan, dan semua yang membacanya akan bergerak cepat untuk menjawabnya.

Dikatakan Palmeira-Yen, dia memanggil awak kapal Angkatan Laut Australia HMAS Canberra, karena mereka memiliki dua helikopter terdekat yang dapat mendarat di pulau itu.

Kemudian, seorang awak helikopter dari HMAS Canberra menemukan para pelaut yang terdampar itu, memeriksa luka-luka mereka dan mengirimkan mereka makanan dan air.

Para pelaut yang terdampat dilaporkan dalam kondisi baik. Sementara Coast Guard A.S. memberi mereka sebuah radio dan memberitahu bahwa FSS Independence sedang dalam perjalanan. ** Baca juga: Berkat Google Maps, Seorang Istri di Peru Kepergok Sedang Selingkuh

Selanjutnya, FSS Independence menjemput para pelaut yang terdampar untuk membawa mereka kembali ke rumah mereka di Pulap, Chuuk.(ilj/bbs)