1

Rencana Jalan Ditutup, Pelaku Usaha Kecil Sekitar BRIN Terancam Bangkrut

Kabar6-Akses Jalan Raya Puspiptek yang menghubungkan wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Bogor diportal. Akibatkan kendaraan angkutan barang tidak dapat melintasi depan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ice, salah satu pedagang makanan mengaku terdampak pemasangan portal. Usaha yang dirintis sejak lama kini sepi karena banyak pelanggannya dari kalangan supir truk angkutan barang menghilang.

“Sekarang mah jangankan untung. Buat balikin modal juga sudah,” ungkapnya kepada wartawan, Jum’at (19/4/2024).

**Baca Juga:Demo Jilid Kedua, Ratusan Warga Setu dan Bogor Geruduk Kantor BRIN

Ia berharap pemerintah pusat punya kebijakan mau bongkar portal di bawah gapura batas wilayah. Pendapatan pelaku usaha kecil di sekitar laboratorium teknologi terbesar di Indonesia itu mesti dipertimbangkan.

“Lihat lah dampaknya buat pedagang kecil kayak saya gini,” ujar Ice yang melamun tunggu pelanggan datang untuk makan.

Hal senada disampaikan Yayat, pelaku usaha bengkel. Dibukanya akses Jalan Lingkar Baru membuat pelanggan telah pergi menghilang. “Pegawai sekarang tinggal dua,” lirihnya.

Ia perkirakan usaha perbengkelan bakal tutup operasional jika akses jalan resmi ditutup. Yayat setuju atas sikap protes warga di Kecamatan Setu dan Kabupaten Bogor.

“Jadi saya berharap dan mendukung warga agar jalan ini tidak ditutup, atau akan menjadi kota mati,” tambahnya.

Diketahui, ratusan warga pada Kamis kemarin menggelar unjuk rasa. Demonstran blokade jalan dan mengancam akan gelar aksi serupa dalam jumlah lebih besar.

Hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih berupaya mengkonfirmasi pihak BRIN. “Sebentar ya mas,” singkat Humas BRIN, Purnomo.(yud)

 




Sekda Kabupaten Tangerang Serahkan Bantuan Modal Kepada Pelaku Usaha Kecil Di Balaraja

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyerahkan secara simbolis bantuan permodalan kepada pelaku usaha kecil program dampak ekonomi (PDE) melalui Sibamas kepada masyarakat Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, penyerahan tersebut dilakukan di Gedung Olahraga Desa Saga Kecamatan Balaraja, pada Kamis (31/12/2020).

“Hari ini kita pantau pembagian bantuan Sibamas bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro terkena dampak ekonomi saat pandemi Covid-19, selain masyarakat yang memiliki usaha ada juga buruh yang terkena sampak PHK diwilayah Balaraja,” ucap Moch Maesyal Rasyid usai penyerahan PDE.

lanjut Sekda, Pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan bantuan melaui Sibamas kepada usaha mikro dan buruh yang terdampak PKH akibat pandemi COVID-19, agar pemulihan ekonomi masyarakat terus bertahan.

Jumlah penerima bantuan di Kecamatan Balaraja sebanyak 625, untuk gelombang I sekitar 83 penerima, gelombang II sebanyak 542 orang penerima manfaat, diharapkan dengan bantuan ini dapat membantu ekonomi masyarakat di Kabupaten Tangerang.

“Manfaatkan bantuan PDE ini untuk tingkatkan ekonomi keluarga, dan jangan lupa patuhi protokol kesehatan dalam menjalankan aktifitas ditengah pandemi Covid-19,” ujar Sekda yang biasa akrab di sapa Rudi Maesyal.

Sementara itu, Samsul Romli Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Daerah BAPPEDA Kabupaten Tangerang menambahkan ini merupakan langkah Pemda melakukan pemulihan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang terus dirasakan oleh masyarakat.

“Kita berikan bantuan modal usaha, agar korban PHK dan Usaha Mikro yang terkena dampak mereka tetap bertahan tidak lari ke jurang kemiskinan,” tutur Samsul.

Di Kecamatan Balaraja sendiri saat mulai data masuk di gelombang pertama 83 penerima manfaat, sekarang gelombang kedua sekitar 542 penerima mengalami peningkatan sekitar 653 persen dari target 3000 usaha mikro sudah sekitar 99 persen realisasi keuangan, fisik sekitar 400 persen

“Sibamas ini langkah tepat selain pemberdayaan wirausaha baru dan pemulihan usaha mikro yang mendongkrak perekonomian diwilayah hingga pelosok,” kata samsul.

Bantuan dikucurkan melalui Bank BJB sebesar Rp. 2 juta hingga Rp.5 juta, tahapan yang dilakukan setelah dilakukan pendaftaran melalui online hingga penyeleksian proposal.

Maemunah (30) warga Balaraja dirinya sebelumnya sebagai buruh di perusahaan sepatu terbesar di Balaraja, akibat pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Tangerang perusahaan pun mengalami dampak dan akhirnya mengurangi jumlah karyawan.

” Akibat Pandemi saya di PHK, sebelumnya bekerja di pabrik sepatu, cukup untuk menghidupi keluarga,” ucap Maemunah.

**Baca juga: Rilis Akhir Tahun, Kapolresta Tangerang Beberkan Jumlah Tindak Pidana dan Kasus Menonjol

Alhamdulillah saya mencoba untuk wirausaha dengan berjualan ayam goreng (Chicken), dengan bantuan dari pemda untuk menambah modal usaha Chicken terus berjalan.

” Sekarang saya bisa usaha sendiri menjual usaha ayam goreng sehari lumanyan 200 ribu hingga 500 ribu untuk menghidupi keluarga,” ucapnya.(Han)